Anda di halaman 1dari 3

1.

Sekarang ini sudah banyak program computer yang bias digunakan peneliti untuk membantu
mengolah data. Beberapa program tersebut seperti program SPSS (Statistic Program for
Social Sciense), Microstat, Survey Mate, atau Minitab. Program-program inilah yang
biasanya digunakan oleh para peneliti untuk mengolah data. Program ini akan mengolah
data yang sudah peneliti ubah ke dalam bentuk-bentuk angka-angka, dan kemudian kita
tinggal memberikan perintah. Tentu saja sekalipun mengolah data dengan menggunakan
program computer terlihat mudah, namun perlu adanya pengetahuan peneliti, terutama
mengenai uji statistic, karena program computer akan mengolah data apapun perintahnya,
sekalipun perintah yang diberikan salah. Sebelum kita bisa mengolah data dengan
menggunakan program computer, maka ada beberapa langkah yang harus kita lakukan.
Secara skematis, langkah-langkah yang harus dilakukan adalah sebagai berikut:

a. DATA CODING (Pemberian kode terhadap data)


Langkah ini peneliti menyusun secara sistematis data mentah (jawaban yang ada didalam
kuisioner) ke dalam bentuk yang bisa dibaca oleh program SPSS (dalam bentuk angka).
Sebagai contoh,:
Bagaimana pendapat anda tentang pemberlakuan kebijakan PSBB yang dikeluarkan oleh
pemerintah?
A. Sangat baik
B. Baik
C. Cukup baik
D. Cukup
E. Sangat buruk
Pemberian kode Pendapat responden tentang sistem protocol kesehatan pada masa PSBB:
1. sangat baik
2. baik
3. cukup baik
4. cukup
5. sangat buruk
Format pertanyaan yang ada di dalam kuisioner diubah menjadi pernyataan. Kemudian
kode huruf yang ada di dalam kategori jawaban. Hal ini terjadi karena variable
(pertanyaan yang ada di dalam kuisioner di dalam pengolahan data dianggap sebagai
variable) tersebut memiliki skala ordinal, sehingga jawaban sangat buruk memiliki nilai
yang lebih rendah dibanding jawaban yang sangat baik.

b. DATA ENTRY
Dalam langkah ini peneliti memindahkan data yang telah diubah menjadi kode-kode
berupa angka sesuai dengan yang ada didalam buku kode ke dalam SPSS.

c. DATA CLEANING
Dalam langkah ini peneliti harus memastikan bahwa data yang sudah dientry kedalam
program SPSS merupakan data yang sebenarnya. Dalam hal ini perlu adanya ketelitian
dan akurasi data. Untuk melakukan data cleaning, peneliti bisa melihat possible code
cleaning dan contingency code cleaning. Possible code cleaning merupakan upaya
peneliti untuk membersihkan data dari berbagai angka yang tidak mungkin ada di dalam
program.
d. DATA OUTPUT
Dalam langkah ini peneliti bisa mengeluarkan hasil olahan data. Peneliti harus sudah
yakin bahwa data yang ada sudah benar-benar bersih. Data yang sudah diolah bisa
disajikan dengan menggunakan tabel frekuensi dan juga bisa dengan menggunakan grafik
atau diagram. Sedangkan pada penelitian kualitatif, pengolahan data dilakukan bersamaan
dengan pengumpulan data. Penelitian kualitatif didasarkan pada catatan lapangan yang
sudah dibuat oleh peneliti saat mengumpulkan data. Pada proses pemberian kode
terhadap pencatatan lapangan, bisa dilakukan dengan melakukan kategorisasi data.
Peneliti bisa membedakannya kedalam bentuk-bentuk pengamatan yang ada

2. Sumber rujukan
a. Rujukan yang diambil dari Jurnal Cetak
Hasil penelitian oleh Sylvia Hasanah Thorik tentang Efektivitas Pembatasan Sosial
Berskala Besar Di Indonesia Dalam Penanggulangan Pandemi Covid-19 (2020, hal: 118)
Di sisi lain, kondisi ini hampir menghentikan aspek kehidupan sehari-hari, perdagangan
dan aktivitas ekonomi lainnya. Bahkan negara harus mengucurkan dana untuk
menunjang kebutuhan hidup bagi rakyatnya yang dirumahkan atau untuk
mengkonstruksi fasilitas medis baru. Menurut analisis International Monetary Fund
(IMF), ekonomi global bakal susut setidaknya 3% tahun ini gara-gara pandemi.
Sedangkan di Indonesia, Menteri Keuangan Sri Mulyani memprediksi ekonomi
Indonesia minus 0,4% tahun ini. Sejak kasus pertama COVID-19 diumumkan awal
Maret 2020 lalu, data Kementerian Ketenagakerjaan mendapati bahwa sudah ada 1,5 juta
orang yang kehilangan pekerjaan di Indonesia.
Thorik, Sylvia Hasanah. (2020). Efektivitas pembatasan sosial berskala besar di
Indonesia dalam penanggulangan Pandemi Covid-19. Jurnal : Hukum dan Keadilan.
Volume 4, Nomor 1, hal 118.
b. Rujukan yang diambil dari buku cetak
Menurut Winarno (2002:16) berpendapat bahwa kebijakan publik merupakan arah
tindakan yang mempunyai maksud dan ditetapkan oleh seorang atau sejumlah aktor
dalam mengatasi suatu masalah atau suatu persoalan.
Budi, Winarno. (2002). Kebijakan Publik, Teori dan Proses. Yogyakarta: Media
Presindo, 2002,hal. 16.
c. Rujukan yang diambil dari Jurnal yang diunduh dari internet
Hampir seluruh pemerintahan di setiap negara yang terjangkit virus corona (Covid-19)
kewalahan dalam mengambil berbagai langkah maupun tindakan untuk mencegah
penyebarannya. Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki kasus positif
yang pasiennya kian hari meningkat, Indonesia”mencapai 2.473 kasus baru, sehingga
totalnya menjadi 121.226 kasus per 7 Agustus 2020 (Nafilah Sri Sagita K – detikHealth,
2020)
Baca artikel detikHealth, "DKI Tertinggi, Ini Sebaran 2.473 Kasus Baru Corona
Indonesia 7 Agustus".
https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-5124168/dki-tertinggi-ini-sebaran-2473-
kasus-baru-corona-indonesia-7-agustus.

Anda mungkin juga menyukai