Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN PENDAHULUAN

KONSEP BIOSTATISTIK

Disusun Oleh:

Sucik Dwi Ratnasari (14.401.19.061)

Tria Firnasari (14.401.19.062)

Widi Sandi Anggoro (14.401.19.065)

Wiga Ayu Putri Agustin (14.401.19.066)

Windi Widiya Agustin (14.401.19.067)

Yeni Ariska (14.401.19.068)

Yusi Yulia Devi Nur A (14.401.19.070)

Zezendra Prapta Baskara (14.401.19.072)

Zidah Auliya Rizky (14.401.19.073)

AKADEMI KESEHATAN RUSTIDA

PRODI DIII KEPERAWATAN

KRIKILAN-GLENMORE-BANYUWANGI

2022
KATA PENGANTAR

Puja dan puji syukur kita haturkan kepada Allah SWT yang telah memberikan banyak
nikmat dan taufik serta hidayah. Sehingga kita dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“KONSEP BIOSTATISTIK”. Dengan baik tanpa ada halangan yang berarti.

Makalah ini kita selesaikan dengan maksimal berkat kerjasama dan bantuan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu saya sampaikan banyak terimakasih kepada segenap pihak
yang telah berkonstribusi secara maksimal dalam menyelesaikan makalah ini.

Diluar itu penulis sebagai manusia biasa menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak
kekurangan dalam penulisan makalah ini, baik dari segi tata bahasa, penyusun kalimat
maupun isi. Oleh sebab itu dengan segala kerendahan hati, kita sebagai penyusun menerima
segala kritik dan saran yang membangun dari pembaca.

Krikilan, 16 Februari 2022

Penyusun
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Penggunaan statistik dalam kehidupan sehari-hari disadari atau tidak memegang peranan
yang cukup penting, meskipun dalam bentuk yang sangat sederhana. Misalnya seorang ibu
rumah tangga menggunakan statistik untuk mengetahu berapa rata-rata pengeluarannya
selama sebulan. Statistik juga digunakan di Pemerintahan, industri, Rumah Sakit, Perusahaan
Swasta dan lain sebagainya untuk perencanaan dan penyusunan program-program yang
didasari atas fakta di lapangan, dengan kata lain harus berdasarkan data real. Dari data
tersebut kemudian diolah sehingga menghasilkan informasi yang dijadikan dasar untuk
mengambil keputusan.

Dalam bidang kesehatan kehadiran statistik sangat banyak sekali manfaat dan
kegunaannya seiring dengan perkembangan ilmu dan pengetahuan bidang kesehatan tersebut.
Oleh sebab itu pemahaman terhadap statistik sudah menjadi suatu keharusan, khususnya bagi
para mahasiswa kesehatan, akademisi dan praktisi bidang kesehatan.

1.2 Rumusan masalah

1. Apa yang di maksud dengan biostatistik dan ruang lingkup?

2. Apa saja macam-macam data dari statistik?

3. Apa saja Sumber data dan skala data?

4. Bagaimana cara pengumpulan data?

5. Bagaimana Penyajian tabel distribusi frekuensi?

6. Apa yang dimaksud Statistik deskriptif ?

7. Apa yang di maksud Mean,median,modus,standar deviasi, dv rata-rata?

8. Apa yang dimaksud dengan Kurva normal?

9. Apa saja macam-macam dari Statistik analitik?


1.3 Tujuan

1. Tujuan umum
Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan tentang konsep biostatistik
Tujuan khusus
a. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan biostatistik dan ruang lingkup
b. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan macam-macam data dari
statistik
c. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan Sumber data dan skala data
d. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan pengumpulan data
e. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan Penyajian tabel distribusi
frekuensi
f. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan Statistik deskriptif
g. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan Mean,median,modus,standar
deviasi, dv rata-rata
h. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan Kurva normal
i. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan Statistik analitik
BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Biostatistik
Biostatistik adalah data atau informasi yang berkaitan dengan masalah
kesehatan. Statistik kesehatan sangat bermanfaat untuk kepentingan administratif,
seperti merencanakan program pelayanan kesehatan, menentukan alternatif
penyelesaian masalah kesehatan, dan melakukan analisis tentang berbagai penyakit
selama periode waktu tertentu. Statistik kesehatan dikenal dengan istilah
“biostatistik”.  Biostatistik terdiri dari dua kata dasar yaitu bio dan statistik. Bio
berarti hidup, sedangkan statistik adalah kumpulan angka-angka. Sehingga secara
harfiah biostatistik adalah kumpulan angka-angka tentang kehidupan.

Biostatistik merupakan suatu cabang ilmu dari statistik yang berhubungan


dengan cara pengumpulan, kompilasi, pengolahan, dan interpretasi fakta-fakta
numerik yang berhubungan dengan kehidupan manusia yaitu mulai dari kelahiran,
sehat, sakit sampai kematian. Biostatistik atau istilah lainnya statistika kesehatan
adalah data atau informasi yang berkaitan dengan masalah kesehatan.

B. Ruang Lingkup
Statistik terbagi menjadi 2 yaitu:
a. Statistik deskriptif
metode statistik yang bertujuan untuk membuat deskripsi atau gambaran
tentang suatu variabel penelitian, misalnya gambaran pengetahuan ibu tentang
diare. Hal ini dapat dilakukan melakukan pengumpulan data terhadap variabel
pengetahuan tentang diare melalui kuesioner, melakukan pengolahan data, analisa
data secara univariat atau deskripsi (berupa frekuesi dan persentase, mean,
median, modus, standar deviasi dan lain sebagainya) dan penyajian data. Namun
perlu diingat bahwa dalam statistik deskriptif tidak dilakukan uji hipotesa atau uji
statistik.
b. Statistik inferensial
metode staistik yang bertujuan untuk membuat ramalan, tafsiran atau dugaan
tentang adanya pengaruh atau hubungan diantara variabel yang diteliti. Misalnya
pengaruh dukungan suami terhadap tingkat kecemasan istri dalam bersalin. Hal ini
dapat dilakukan melakukan pengumpulan data terhadap variabel dukungan suami
dan variabel tingkat kecemasan istri dalam bersalin, selanjutknya dilakukan
pengolahan data. Kemudian akan dilakukan uji hipotesa atau dugaaan apakah
terdapat pengaruh dukungan suami terhadap tingkat kecemasan istri dan tahap
penyajian data.

C. Macam-Macam Data
1. Jenis Data Menurut Cara Memperolehnya
a. Data Primer
Data primer adalah secara langsung diambil dari objek / obyek
penelitian oleh peneliti perorangan maupun organisasi. Contoh:
Mewawancarai langsung penonton bioskop 21 untuk meneliti preferensi
konsumen bioskop.
b. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang didapat tidak secara langsung dari
objek penelitian. Peneliti mendapatkan data yang sudah jadi yang
dikumpulkan oleh pihak lain dengan berbagai cara atau metode baik secara
komersial maupun non komersial. Contohnya adalah pada peneliti yang
menggunakan data statistik hasil riset dari surat kabar atau majalah.

2. Macam-Macam Data Berdasarkan Sumber Data


a. Data Internal
Data internal adalah data yang menggambarkan situasi dan kondisi
pada suatu organisasi secara internal. Misal : data keuangan, data pegawai,
data produksi, dsb.
b. Data Eksternal
Data eksternal adalah data yang menggambarkan situasi serta kondisi
yang ada di luar organisasi. Contohnya adalah data jumlah penggunaan suatu
produk pada konsumen, tingkat preferensi pelanggan, persebaran penduduk,
dan lain sebagainya.

3. Klasifikasi Data Berdasarkan Jenis Datanya


a. Data Kualitatif
Data yang berbentuk kualitas, seperti penyataan terhadap KB yang
dikategorikan menjadi tiga kategori yaitu : setuju, kurang setuju, tidak
setuju). Berbentuk kata-kata atau pengkategorian. Dalam mengolah data
mengunakan komputer, kategori tersebut harus dilakuka proses “coding”
terlebih dahulu. Misalkan : untuk setuju di beri kode 2, kurang setuju
diberi kode 1 dan tidak setuju diberi kode 0. Data Kualitatif disebut juga
dengan data kategori.
b. Data Kuantitatif.
Data dalam bentuk bilangan (numerik), misalnya : jumlah balita yang
mendapatkan imunisasi, Berat Badan Bayi. Diperoleh dengan cara
menghitung maupun mengukur. Data Kuantitatif disebut juga dengan data
numerik.

4. Pembagian Jenis Data Berdasarkan Sifat Data


a. Data Literal (diskrit)
adalah data yang berbentuk bilangan bulat, misalnya : Jumlah anak
dalam keluarga, jumlah penyakit TBC, jumlah kecelakaan jalan raya.
Diperoleh dengan cara menghitung.
b. Data Kontinyu
adalah data yang berbentuk rangkaian data, nilainya berbentuk
desimal. Misalnya : Tinggi Badan, Berat Badan, Tekanan Darah.
Diperoleh dengan cara mengukur.

5. Jenis-jenis Data Menurut Waktu Pengumpulannya


a. Data Cross Section
Data cross-section adalah data yang menunjukkan titik waktu tertentu.
Contohnya laporan keuangan per 31 desember 2006, data pelanggan PT. angin
ribut bulan mei 2004, dan lain sebagainya.
b. Data Time Series / Berkala
Data berkala adalah data yang datanya menggambarkan sesuatu dari
waktu ke waktu atau periode secara historis. Contoh data time series adalah
data perkembangan nilai tukar dollar amerika terhadap euro eropa dari tahun
2004 sampai 2006, jumlah pengikut jamaah nurdin m. top dan doktor azahari
dari bulan ke bulan, dll.
D. Sumber Data Dan Skala Data
a. Sumber data
Secara garis besar dapat dikatakan bahwa sumber data ialah tempat
data yang kita inginkan. Sumber data dapat berupa rekam medik di rumah
sakit, badan ataun instansi resmi yang berkaitan dengan kesehatan, seperti
survey demografi dan Kesehatan Indonesia yang dilakukan oleh BPS atau
publikasi-publikasi ilmiah tentang kedokteran. Sumber data dapat pula
berasal dari masyarakat atau penderita yan datang berobat ke rumah sakit
atau petugas rumah sakit (Eko Budiarto 2002).
Menurut Hartono (2009). Sumber data statistik dapat diperoleh dari
manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, benda, dan gejala atau peristiwa yang
terjadi disekitar kita. Data dapat dikumpulkan langsung oleh peneliti dari
pihak lain (pihak kedua) atau disebut juga sumber sekunder. Teknik
mengumpulkan data dapat dilakukan dengan berbagai macam instrument,
instrument yng dapat digunakan antara lain: Tes, wawancara, angket,
observasi, dokumentasi, skala bertingkat, dan lain-lain.
b. Skala data
a. Skala untuk data kualitatif: skala nominal dan ordinal
a. Nominal
variable yang hanya dapat membedakan nilai datanya dan
tidak tahu nilai data mana lebih tinggi atau rendah, contohnya jenis
kelamin, suku dll.
b. Ordinal
variabel yang dapat membedakan nilai datanya dan juga sudah
diketahui tingkatan lebih tinggi atau lebih rendah, tetapi belum
diketahui besar beda antaranilai datanya. Contoh pendidikan,
pangkat, stadium penyakit dll.
b. Skala untuk data kuantitatif: skala interval dan ratio
a. Interval,
variabel yang dapat dibedakan, diketahui tingkatannya dan
diketahui juga besar beda antara nilainya, namun pada variable
interval belum diketahui kelipatan suatu nilai terhadap nilai yang
lain dan pada skala interval tidak mempunyai titik nol mutlak.
Contoh misalnya variabel suhu,misalnya benda A suhunya 40
derajat dan benda B 10 derajat. Benda A lebih panas dari benda B
dan beda panas antara benda A dan benda B 30 derajat, namun kita
tidsk bias mengatakan bahwa benda A panasnya 4 kali dari benda
B (ini berarti tidak ada kelipatannya)
b. Rasio
variable yang paling tinggi skalanya, yaitu bias dibedakan, ada
tinggkatan, ada besar beda dan ada kelipatannya serta ada nol
mutlak. Contoh berat badan, tinggi badan.

E. Cara Pengumpulan Data


1. Kuesioner
Kuesioner adalah daftar pertanyaan tertulis yang ditujukan kepada responden.
Jawaban responden atas semua pertanyaan dalam kuesioner kemudian dicatat/direkam
2. Observasi
melibatkan semua indera (penglihatan, pendengaran, penciuman, pembau, perasa).
Pencatatan hasil dapat dilakukan dengan bantuan alat rekam elektronik
3. Wawancara
Pengambilan data melalui wawancara /secara lisan langsung dengan sumber
datanya, baik melalui tatap muka atau lewat telepon, teleconference. Jawaban
rekaman dan dirangkum sendiri oleh peneliti.
4. Pengambilan
data melalui dokumen tertulis mampun elektronik dari lembaga/institusi.
Dokumen diperlukan untuk mendukung kelengkapan data lain.
Dalam pengumpulan data penelitian membutuhkan suatu instrumen. Instrumen ini
dibutuhkan untuk pengambilan data untuk penelitian baik penelitian kualitatif maupun
kuantitatif. Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti
dalam mengumpulkan data agar pekerjaan lebih mudah dan hasilnya lebih baik dalam
arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah diolah

F. Penyajian Tabel Distribusi Frekuensi


Penyajian data dalam bentuk table banyak digunakan karena lebih efisien dan
cukup komunikatif. Ada 2 macam table, yaitu table biasa dan table distribusi
frekuensi. Setiap table berisi judul table, judul setiap kolom, nilai data dalam setiap
kolom, dan sumber data darimana data tersebut diperoleh. Table dapat disajikan
berdasarkan skala data (table data nominal, table data ordinal , dan table data interval.

a. Contoh table data nominal

Tabel 1. Distribusi Frekuensi Karakteristik Subjek Penelitian Berdasarkan Variabel Penelitian


Variable N %
Kejadian Infeksi
Infeksi 23 32,86
Tidak infeksi 47 67,14
Kepatuhan Pencegahan Infeksi
Patuh 40 57,14
Tidak patuh 30 42,86
Pendidikan
≤ D1 14 20,00
≥ D3 56 80,00
Pengetahuan
Baik 53 75.71
Kurang 17 24,29
Ketrampilan
Baik 41 58,57
Kurang 29 41,43

Sumber; data penelitian


Table 1.
Menunjukan bahwa sebagian besar subjek penelitian tidak mengalami kejadian
infeksi 67,14%, patuh melakukan pencegahan infeksi 57,14%, pendidikan ≥ D3 80%,
pengetahuan baik 75,71%, dan ketrampilan 58,57%.
Berdasarkan persentase rata-rata ketrampilan bidan mencuci tangan, memakai sarung
tangan dan mengunakan alat terlihat pada table berikut:
b. Contoh table data ordinal
Table 2. Tingkat kepuasan kerja pegawai

Aspek kepuasan kerja Tingkat


kepuasan
Gaji 37,58

Intensif 57,18
Transportasi 68,60
Perumahan 48,12
Hubungan kerja 54,00
Sumber: data biro kepegawaian

c. Contoh table data interval


Table distribusi frekuensi nilai pelajaran statistic 150 mahasiswa.
No kelas Kelas interval Frekuensi
1 10-19 1
2 20-29 6
3 30-39 9
4 40-49 31
5 50-59 42
6 60-69 32
7 70-79 17
8 80-89 10
9 90-99 2
Jumlah 150

Hal-hal yang diperhatikan dalam table distribusi frekuensi


 tabel distribusi mempunyai sejumlah kelas. Kelas interval tergantung penyaji yang
diinginkan
 pada setiap kelas mempunyai kelas interval
 setiap kelas interval mempunyai frekuensi
 tabel merupakan ringkasan baris.
d. tabel distribusi komulatif
Table distribusi frekuensi nilai pelajaran statistic 150 mahasiswa.
No kelas Kelas interval Frekuensi Frekuensi
komulatif
1 10-19 1 1
2 20-29 6 7
3 30-39 9 16
4 40-49 31 47
5 50-59 42 89
6 60-69 32 121
7 70-79 17 138
8 80-89 10 148
9 90-99 2 150
Jumlah 150

e. Tabel distribusi relatif


Table distribusi frekuensi nilai pelajaran statistic 150 mahasiswa.
No kelas Kelas Frekuensi Frekuensi
interval relative
(%)
1 10-19 1 0,67
2 21-29 6 4,00
3 30-39 9 6,00
4 40-49 31 20,67
5 50-59 42 28,00
6 60-69 32 21,33
7 70-79 17 11,33
8 80-89 10 6,67
9 90-99 2 1,33
Jumlah 150
1. Grafik
a. Grafik garis
Grafik biasanya digunakan untuk menunjukan perkembagan suatu keadaan atau trend
peningkatan atau penurunan sesuatu. Hal ini akan nampak secara visual melalui garis
dalam grafik.
Contoh
karakteristik kejadian ISPA pada anak berdasarkan umur dapat dilihat pada gambar
berikut:
14
13
12 12 12

10

8 8 8 8
Jumlah

7
6 6 6
5 5
4 4

2 2

0 0
12 13 14 15 16 17 18
Usia (Bulan)

ISPA Kontrol

Gambar 5. Distribusi Frekuensi Kejadian ISPA menurut Umur


Gambar 5 menunjukkan bahwa pada kasus, puncak kejadian ISPA terjadi pada usia
15 bulan sedangkan pada kontrol puncak kejadian ISPA terjadi pada usia 16 bulan.
Usia yang relatif rendah frekuensi kejadian ISPA terjadi pada usia 12 bulan.

b. Grafik batang
Grafik batang biasanya disajikan untuk membandingkan dua karakteristik dari subjek.
Contoh
45 41

40
35 35

35
30

30
25
24
25
Jumlah Bayi
18
20
17

15
12

7 7
10

5 1

0
Air the/gula Susu Formula Air Tajin Nasi Buah Susu/Biskuit

Ya Tidak

2. Diagram
Diagram pie biasanya digunakan untuk mengambarkan berdasarkan proporsi. Misal jenis
kelamin.
Contoh

Umur Bayi
15; 19%

43; 53%

23; 28%

0-6 Bulan 7-9 Bulan 10-12 Bulan

G. Statistik Deskriptif
Statistika deskriptif adalah metode-metode yang berkaitan dengan
pengumpulan dan penyajian suatu gugus data sehingga memberikan informasi yang
berguna. Pengklasifikasian menjadi statistika deskriptif dan statistika inferensi
dilakukan berdasarkan aktivitas yang dilakukan.
Statistika deskriptif hanya memberikan informasi mengenai data yang
dipunyai dan sama sekali tidak menarik inferensia atau kesimpulan apapun tentang
gugus induknya yang lebih besar. Contoh statistika deskriptif yang sering muncul
adalah, tabel, diagram, grafik, dan besaran-besaran lain di majalah dan koran-koran.
Dengan Statistika deskriptif, kumpulan data yang diperoleh akan tersaji dengan
ringkas dan rapi serta dapat memberikan informasi inti dari kumpulan data yang ada.
Informasi yang dapat diperoleh dari statistika deskriptif ini antara lain ukuran
pemusatan data, ukuran penyebaran data, serta kecenderungan suatu gugus data.

H. Mean, Median, Modus, Standar Deviasi, Dv Rata-Rata


1. Mean
Mean merupakana teknik penjelasan kelompok yang didasarkan atas nilai rata-
rata dari kelompok yang dimaksud. Rata-rata didapat dengan menjumlahkan data
seluruh individu dalam kelompok kemudian dibagi dengan jumlah individu yang
ada pada kelompok tersebut.
Range adalah nilai yang mewakili himpunan atau kelompok data. Nilai rata-rata
umumnya cenderung terletak di tengah suatu kelompok data yang disusun
menurut besar kecilnya nilai.
Rumus
Keterangan
Mean = rata-rata
∑ = Jumlah
Xi = nilai x ke I sampai ke n
N = jumlah individu

Contoh soal
Suatu penelitian dilakukan di RS PKU muhammadiya tentang hasil tekanan darah
10 pasien hipertensi. Hasil penelitian adalah sebagai berikut:

90, 120, 160, 60, 180, 190, 90, 180, 70, 160.
Berdasarkan data tersebut berapa rata-rata tekanan darah pasien hipertensi
tersebut.
Mean = 130 mmhg.
2. Median
Median adalah satu teknik penjelasan kelompok yang didasarkan atas nilai tengah
dari kelompok data yang telah disusun urutannya dari yang terkecil sampai yang
terbesar, atau sebaliknya dari yang terbesar ke terkecil.
Rumus
n+1
median=
2
3. Modus

Modus merupakan nilai yang sering muncul. Dari sifatnya ini maka untuk
sekelompok data pengamatan ada beberapa kemungkinan :

a) Tidak ada nilai yang lebih banyak diobservasi, jadi tidak ada modus.
b) Ditemui satu modus (unimodal)
c) Ada dua modus (bimodal)
d) Lebih dari tiga modus (multimodal)

4. Standar Deviasi
Dengan mengatahui nilai rata-rata saja, informasi yang didapat kadang-kadang
bias salah interprestasi . misalnya, dari dua kelompok data diketahui rata-ratanya
sama. Kalau dari informasi ini kita sudah menyatakan bahwa dua kelompok ini
sama, mingkin saja kita bias salah satu tidak diketahui bagaimana bervariasinya
data dalam kelompok masing-masing.
Nilai variasi atau deviasi adalah nilai yang menunjukan bagaimana variasinya
data didalam kelompok data itu terhadap nilai rata-ratanya, jadi semakin besar
nilai variasi, maka semakin variasi data tersebut.
Adalah nilai yang menunjukan bagaimana bervariasinya data didalam
kelompok data itu terhadap nilai rata-ratanya. Ada bermacam-macam nilai variasi,
adalah sebagai berikut.
1. Range
Nilai yang menunjukan perbedaan nilai pengamatan yang paling besar dg
nilai yg paling kecil
2. Rata-rata deviasi (Mean deviation)
Rata-rata dari seluruh perbedaan pengamatan dibagi banyaknya
pengamatan,untuk diambil nilai mutlak
3.Varian
rata-rata perbedaan antara mean dg nilai masing-maisng observasi
4. Standar deviasi adalah: akar dari varian
5. Koefisien Varian
5. Dv rata-rata
Rata-rata dari seluruh perbedaan pengamatan dibagi banyaknya
pengamatan,untuk diambil nilai mutlak

I. Kurva Normal
Satu model distribusi dari sejumlah kemungkinan distribusi. Hal ini diseb
abkan karena penggunaan konsep kurva normal sangat luas dan dijadikan sebagai alat
yang sangat penting dalam pengembangan suatu teori, konsep kurva normal juga
memberikan status khusus dalam pengembangan kaidah-kaidah ilmiah. 

J. Statistik Analitik
a. Uji statistik parametrik
Statistik parametrik merupakan teknik pengujian data dalam statistik yang
berguna untuk menguji hipotesis dengan melibatkan parameter populasi. Uji statistik
parametrik ini hanya dapat digunakan jika asumsi analisis data yang akan diuji sudah
terpenuhi, antara lain data yang digunakan berdistribusi normal atau homogen. Ada
yang mengatakan bahwa untuk menggunakan uji statistik parametrik haruslah data
yang memiliki jumlah sampel yang besar. Namun berdasarkan temuan dari Statmat.id
menyatakan bahwa pernyataan itu belum tentu benar dikarenakan ukuran sampel itu
merupakan hal yang sangat relatif.

Setelah mengetahui pengertian dari uji statistik parametrik, kita perlu


mengenali uji statistik parametrik apa saja yang cukup sering digunakan, antara lain:

1. Uji-T, digunakan untuk menguji signifikansi dalam satu atau dua kelompok
sampel
2. ANOVA, digunakan untuk menguji signifikansi perbedaan dua rerata atau lebih
3. Regresi, digunakan untuk menguji hubungan antar variabel
4. Korelasi, digunakan untuk menguji hubungan antar variabel
5. Analisis jalur, digunakan untuk menguji hubungan sebab akibat yang didapatkan
melalui kajian teori yang telah dirumuskan
b. Uji statistik non parametrik

Statistik non parametrik merupakan uji statistik yang dilakukan dengan tanpa
adanya pendugaan sebelumnya pada nilai populasi. Uji statistik non [parametrik ini
digunakan untuk melihat perbedaan antara rata-rata nilai tengah 2 kelompok daratan yang
sudah diberi ranking. Selain itu, uji ini dapat digunakan untuk melihat perbedaan antara
nilai mediannya. Keuntungan menggunakan uji statistik non parametrik adalah kita tidak
membutuhkan asumsi normalitas. Adapun kekurangannya adalah hasil dari uji metode ini
tidak dapat digunakan untuk mengestimasi karakter populasi.

beberapa jenis uji statistik non parametrik, antara lain Uji Binomial, Run Test,
Goodness of Fit Kolmogorov Smirnov satu sampel, Uji Mc nemar, Wilcoxon sampel
berpasangan, Uji tanda dua sampel independen, Uji median Mann-Whitney, Rank
Spearman, Uji korelasi Kendall-Tau, Uji Chi-Square, dan lainnya
DAFTAR PUSTAKA

Hastono Priyo Sutanto dan Sabri Luknis. 2011. Statistik Kesehatan. Jakarta : PT
Rajagrafindo Persada
http://organisasi.org/
klasifikasi_jenis_dan_macam_data_pembagian_data_dalam_ilmu_eksak_sains_statis
tik_statistika. Di akses pada tanggal 14 februari 2022 jam 15.40
http://jhesenputra.blogspot.com/2013/11/makalah-biostatistik.html diakses pada
tanggal 14 februari 2022 pada jam 16.00
https://dqlab.id/tipe-uji-statistik-statistik-parametrik-dan-statistik-non-parametrik
diakses pada tanggal 14 februari 2022 pada jam 16.15

Anda mungkin juga menyukai