OLEH :
Kelompok 1
B14 – B
1. KADEK NONIK ARISKA NIM. 213221239
2. I MADE DWI PRASETYA PARAMARTHA NIM. 213221240
3. I KADEK RIKA SUMANDA PUTRA NIM. 213221241
4. PUTU DIESTA FAJARYANA NIM. 213221242
1
KATA PENGANTAR
OM SWASTYASTU
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karna
berkat rahmat beliaulah kami dapat menyelesaikan Makalah Biostatistik
Keperawatan yang berjudul Konsep Dasar Biostatistik yang selesai tepat pada
waktunya.
Kami menyadari bahwa karya kami ini memang jauh dari kata
sempurna, namun kami telah berusaha mengerjakan tugas ini dengan
semaksimal mungkin. Kami mohon kritik dan saran dari Ibu atau bapak dan
teman-teman. Demi karya kami yang selanjutnya agar lebih baik lagi.
Akhir kata, kami mohon maaf yang sebesar-besarnya apabila ada
kesalahan dan kata-kata yang tidak berkenan di hati, baik sengaja maupun tidak
sengaja. Semoga dengan tugas kami ini dapat dijadikan pedoman untuk proses
pembelajaran bagi kita semua.
2
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang .......................................................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah ..................................................................................................... 2
1.3. Tujuan ....................................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Biostatistik ............................................................................................... 3
2.2. Tujuan Biostatistik..................................................................................................... 3
2.3. Manfaat Biostatistik................................................................................................... 4
2.4. Ruang Lingkup Biostatistik ....................................................................................... 5
2.5. Hubungan Biostatistik Dengan Keperawatan ............................................................ 6
2.6. Jenis – Jenis Biostatistik ............................................................................................ 7
2.7. Karakteristik Penelitian .......................................................................................... 10
2.8. Kegunaan Penelitian ............................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
perkawinan dan perceraian, disebut statistik vital (vital statistic), atau sering juga
disebut statistik kehidupan (bio statistic).
1.3 Tujuan
1. Untuk Memahami Pengertian Biostatistik.
2. Untuk Memahami Tujuan Biostatistik.
3. Untuk Memahami Manfaat Biostatistik.
4. Untuk Memahami Ruang Lingkup Dari Biostatistik.
5. Untuk Memahami Hubungan Biosatistik Dengan Keperawatan
6. Untuk memahami jenis – jenis biostatistik
7. Untuk memahami karakteristik penelitian
8. Untuk mengetahui kegunaan penelitian
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
2.3 Manfaat Biostatistik
a. Sebagai bahan perencanaan dalam bidang kesehatan masyarakat.
b. Menentukan masalah dan penyebab dari suatu masalah kesehatan.
c. Menentukan prioritas dari suatu program kesehatan.
d. Membantu para pengelola dan pelaksana program kesehatan,
khususnya dalam mengambil keputusan.
e. Memberikan gambaran status kesehatan masyarakat.
f. Sebagai perbandingan tingkat kesehatan masyarakat dengan melihat
data yang telah ada.
g. Menentukan kebutuhan-kebutuhan dalam bidang kesehatan.
h. Sebagai bahan pengawasan,ringkasan data yang berbentuk angka.
i. Sebagai bahan evaluasi keberhasilan program kesehatan.
j. Memberikan gamabaran tentang suatu objek secara lengkap dan
ringkas.
7
2.5 Hubungan Biostatistik Dengan Keperawatan
8
3. Fertilitas
4. Morbiditas
5. Pelayanan Kesehatan
6. Demografi
7. Lingkungan
8. Gizi
9
gambaran tentang keadaan yang berkaitan dengan penyakit atau masalah
kesehatan berdasarkan data yang telah dikumpulkan. Untuk data numerik
informasi yang diberikan berupa perhitungan nilai tengah (mean, median,
modus), nilai variasi. Sedangkan untuk data kategori informasinya adalah
nilai proporsi/persentase.
b. Statistik Inferensial /statistik Induktif
Tujuan dari statistik inferensial adalah untuk menarik kesimpulan
cirri-ciri populasi berdasarkan data yang diperoleh melalui sampel.
Statistik inferensial merupakan kumpulan cara atau metode yang dapat
mengeneralisasikan nilai-nilai dari sampel dikumpulkan menjadi nilai
populasi. Hal ini dilakukan dengan menggunakan teori estimasi atau uji
hipotesis.
c. Dapat diuji.
Suatu penelitian sebaiknya menampilkan hipotesis yang dapat diuji dengan
menggunakan metode statistik tertentu. Pengujian ini didasarkan atas pengalaman
pengalaman lembaga lain dan juga atas dasar hasil penelitian sebelumnya. Dari
hasil uji hipotesis itu dapat ditemukan apakah hipotesis itu ditolak atau tidak
ditolak.
d. Dapat direplikasikan.
Hasil suatu penelitian tercermin dari hasil uji hipotesis. Hasil uji
hipotesis yang merupakan penemuan penelitian itu harus berkalikali
didukung dengan kejadian yang sama apabila penelitian itu dialkukan
berulangulang dalam kondisi yang sama. Kalau hal itu terjadi (penemuan
yang sama dalam kondisi berulang kali terjadi), maka kita mempunyai
keyakinan bahwa penelitian kita itu bersifat ilmiah. Dengan kata lain
hipotesis kita itu tidak ditolak bukan karena kebetulan.
e. Presisi dan Keyakinan.
Dalam penelitian sosial, ekonomi dan manajemen jarang sekali kita
menemukan kesimpulan yang pasti atas dasar data yang kita kumpulkan
karena kita tidak mungkin mempelajari halhal yang bersifat keseluruhan
(populasi) yang ada di dalam masyarakat. Kita hanya dapat mempelajari
sebagian dari keseluruhan itu (sampel) dan menarik kesimpulan atas dasar
sampel tersebut. Kemungkinan besar sampel yang kita ambil tidak
mencerminkan sifatsifat yang pasti dari gejalagejala yang kita pelajari.
Namun kita ingin merancang suaru penelitian sedemikian rupa sehingga
penemuannya mendekati kebenaran (presisi tinggi) dan kita dapat memiliki
keyakinan (confidence) terhadap penemuan tersebut.
Presisi menunjukkan seberapa dekat penemuan itu terhadap realita
(atas dasar sampel yang digunakan). Dengan kata lain presisi mencerminkan
derajat kepastian dari penemuan terhadap gejala yang dipelajari. Sebagai
contoh kalau kita memperkirakan jumlah ratarata hari yang hilang karena
11
tidak hadir kerja berkisar antara 35 dan 45 hari, dan terbukti angka ketidak
hadiran kerja yang sebenarnya adalah 35 hari, maka perkiraan kita akan
lebih tepat (precise) dibandingkan perkiraan ratarata hari hilang karena
ketidakhadiran antara 20 dan 50 hari per tahun. Angka perkiraan ini disebut
dengan confidence interval, dan inilah yang dimaksudkan dengan presisi.
Selanjutnya keyakinan (confidence) menunjukkan kemungkinan dari
kebenaran estimasi yang dilakukan. Hal estimasi tidak hanya perlu tepat
tetapi juga dikatakan bahwa 95 % dari seluruh kesempatan yang ada akan
ditemukan bahwa hasil penelitian benar dan 5 % menyatakan bahwa
penemuan tidak benar. Pada umumnya penemuan itu diterima da biasanya
dinyatakan sebagai derajat kepastian (significance level) sebesar 5 %.
Semakin tepat dan meyakinkan sasaran penelitian kita akan semakin ilmiah
penyelidikan yang dilakukan semakin berguna pula hasil penelitian itu.
f. Obyektivitas.
Kesimpulan yang diambil oleh suatu penelitian harus bersifat obyektif,
artinya harus didasarkan pada fakta yang diperoleh dari data aktual dan
bukan atas dasar penilaian subyektif dan emosional. Kalau kesimpulan
hanya didasarkan atas apa yang dipercaya oleh penelitian itu sendiri tidak
diperlukan lagi tetapi hal ini tidak dapat dibenarkan.
g. Berlaku umum.
Hasil penelitian yang berlaku umum menunjuk pada cakupan dari
ada tidaknya hasil penelitian itu diterapkan dalam berbagai keadaan.
Semakin luas cakupan penerapan yang dapat ditimbulkan oleh hasil
penelitian itu akan semakin berguna penelitian tersebut bagi mereka yang
menggunakannya. Jadi semakin berlaku umum hasil suatu penelitian akan
semakin berguna penelitian tersebut. Sesungguhnya tidak banyak hgasil
penelitian yang dapat diberlakukan secara umum untuk keadaan dan
organisasi yang berbedabeda ataupun di tempat yang berbeda. Hal ini
memerlukan syarat ketelitian dalam rencana pengambilan sampel maupun
metode penelitiannya.
h. Efisien.
Kesederhanaan dalam menjelaskan gejalagejala yang terjadi dan
aplikasi pemecahan masalahnya seringkali lebih disukai daripada kerangka
12
penelitian yang kompleks yang menunjukkan sejumlah variabel yang sulit
untuk dikelola. Jadi efisiensi dapat dicapai bila kita dapat membangun
kerangka penelitian yang melibatkan sedikit variabel namun dapat
menjelaskan suatu kejadian daripada dengan banyak variabel tetapi hanya
sedikit menjelaskan variasi dari variabel atau gejala yang ingin dijelaskan.
13
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
3.2 Saran
Kami sebagai penulis sadar bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna, kedepannya kami akan lebih dalam memberi contoh studi kasus
dan lebih detail dalam menjelaskan tentang biostatistik dengan sumber-
sumber yang lebih banyak lagi.
14
DAFTAR PUSTAKA
http://cokroaminoto.blogetery.com/2010/02/18/manfaat-mempelajari-biostatistik-dalam-
penyusunan-proposal-penelitian. diakses, Minggu 24 November 2019
15