Disusun Oleh:
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan
tugas Keperawatan menjelang ajal dan Paliatif dengan judul “Batasan Teknologi
Informasi Umum dengan Layanan Keperawatan”. Kami sangat berharap makalah
ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan. Kami
juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan
jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan
usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang,
mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1
1.1 Latar Belakang...........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah......................................................................................1
1.3 Tujuan........................................................................................................2
BAB IV KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan................................................................................................11
3.2 Saran..........................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................12
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.3 Tujuan
2
BAB II
POKOK BAHASAN
3
pasien. Penggunaan sistem informasi keperawatan juga akan meningkatkan
mutu pelayanan dan asuhan keperawatan.
4
Implementasi keperawatan dalam sistem informasi keperawatan
menggunakan label NIC dan aktifitas dalam NIC. Perawat tinggal
mengetikan aktifitas-aktifitas perawatan yang telah dilakukan,
menambahkan jam pelaksanaan dan menuliskan pelaksana dari aktifitas
tersebut. Yang istimewa dalam sistem ini adalah implementasi yang
diinputkan oleh perawat dalam dokumentasi asuhan keperawatan langsung
diintegrasikan dengan billing system rumah sakit, sehingga tidak ada double
entry dalam keuangan pasien. Masing masing tindakan perawat telah
memiliki harga sendiri sendiri yang telah disahkan oleh rumah sakit, dan
perawat tinggal mendokumentasikan dalam sistem informasi keperawatan
(Laurie, 2008). Sedangkan untuk evaluasi keperawatan menggunakan hasil
penilaian subyek, observasi, analisa, dan planning keperawatan.
Proses perawatan pasien adalah apa yang telah dilakukan oleh perawat
kepada pasien yaitu: pengkajian, diagnosa keperawatan, jadwal
perawatan dan pengobatan, catatan keperawatan, pola makan,
prospektif, beban kerja , administrasi pasien.
2. Proses managemen bangsal
Aktivitas yang berhubungan dengan fungsi bangsal untuk secara efektif
menggunakan menggunakan sumber dalam merencanakan objek secara
spesifik. Mentransformasikan informasi pada manajemen yang
berorientasi informasi dalam pengambilan keputusan: jaminan kualitas,
sudut pandang aktivitas di bangsal keperawatan, jadwal dinas
karyawan, manajemen perseorangan, perencanaan keperawatan,
manajemen inventarisasi dan penyediaan sarana dan prasarana,
manajemen finansial, kontroling terhadap infeksi.
5
3. Proses Komunikasi
Seluruh aktivitas dikonsentrasikan pada komunikasi pada pasien dan
subjek lain yang memiliki hubungan dengan subjek pengobatan,
perjanjian dan penjadwalan, review data, transformasi data, segala
bentuk pesan.
6
5) Mengurangi biaya
6) Kualitas pelayanan keperawatan dapat di ukur
7
11. Informasi asuhan keperawatan dalam sistem informasi manajemen
yang berbasis komputer dapat digunakan dalam menghitung
pemakaian tempat tidur /BOR pasien, angka nosokomial,
penghitungan budget keperawatan dan sebagainya. Dengan adanya
data yang akurat pada keperawatan maka data ini juga dapat
digunakan untuk informasi bagi tim kesehatan yang lain. Sistem
Informasi asuhan keperawatan juga dapat menjadi sumber dalam
pelaksanaan riset keperawatan secara khususnya dan riset kesehatan
pada umumnya. (Udin,and Martin, 1997)
12. Menghemat tempat karena dapat tersimpan dalam ruang yang kecil
yang berukuran 10 cm x 15 cm x 5 cm . Sistem ini sering dikenal
dengan Sistem informasi manjemen.
8
tidak terlalu mudah. Hal ini karena pihak manajemen harus
memperhatikan beberapa aspek yaitu struktur organisasi keperawatan
di Indonesia, kemampuan sumber daya keperawatan, sumber dana,
proses dan prosedur informasi serta penggunaan dan pemanfaatan
bagi perawat dan tim kesehatan lain.
9
BAB III
10
BAB IV
KESIMPULAN
4.1 Kesimpulan
Tenaga keperawatan merupakan ujung tombak dalam pelayanan
kesehatan, karena memiliki proporsi yang paling besar dan melakukan asuhan
secara komperhensif kepada pasien selama 24 jam, karenanya seorang
perawat harus dapat memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas sesuai
dengan standar asuhan keperawatan, mulai dari pengkajian sampai dengan
evaluasi.
4.2 Saran
Sebagai penyusun kami menyadari bahwa dalam pembuatan makalah
ini masih banyak kekurangan dalam penyusunannya. Oleh karena itu, kami
harapkan semua pihak dapat memberikan kritik yang membangun untuk kami
kedepannya agar lebih baik.
11
DAFTAR PUSTAKA
Wang, S. J., Middleton, B., Prosser, L. A., Bardon, C. G., Spurr, C. D., Carchidi,
P. J., et al. (2003). A cost-benefit analysis of electronic medical records in
primary care. American Journal of Medicine, 114(5), 397-403.
12