Anda di halaman 1dari 11

KATA PENGANTAR

Puji serta syukur Kami panjatkan ke hadirat Allah SWT yang


Telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya kepada saya sehingga Modul ini dapat
tersusun. Modul ini
diperuntukkan bagi mahasiswa Program Studi S1 Ilmu
Keperawatan STIKes Insan Cendekia
Medika Jombang.
Diharapkan mahasiswa yang mengikuti kegiatan pembelajaran
dapat mengikuti semua
kegiatan dengan baik dan lancar. Penulis menyadari bahwa
dalam penyusunan modul ini
tentunya masih terdapat beberapa kekurangan, sehingga penulis
bersedia menerima saran dan
kritik dari berbagai pihak untuk dapat menyempurnakan modul ini
di kemudian hari. Semoga
dengan adanya modul ini dapat membantu proses belajar
mengajar dengan lebih baik lagi.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.........................................................................................i
KATA PENGANTAR...................................................................................ii
DAFTAR ISI ..................................................................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN..............................................................................1
1.1 Latar Belakang...........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah .....................................................................................1
1.3 Tujuan .......................................................................................................1

BAB 2 PEMBAHASAN
2.1.       Pengertian system informasi keperawatan........................................................3
2.2.       Konsep system informasi keperawatan.............................................................3
2.3.       Fungsi system informasi keperawatan..............................................................4
2.4.       Manfaat system informasi keperawatan............................................................5
2.5.       Kentungan dan kerugian system informasi keperawatan..................................6

BAB 3PENUTUP.............................................................................................8
3.1 Kesimpulan ...............................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................9
BAB I
PENDAHULUAN

1.1.            Latar Belakang


Tenaga keperawatan merupakan ujung tombak dalam pelayanan kesehatan, karena
memiliki proporsi yang paling besar dan melakukan asuhan secara komperhensif kepada pasien
selama 24 jam, karenanya seorang perawat harus dapat memberikan pelayanan kesehatan yang
berkualitas sesuai dengan standar asuhan keperawatan, mulai dari pengkajian sampai dengan
evaluasi. Salah satu yang penting dilaksanakan adalah pendokumentasian asuhan keperawatan
yang telah dilaksanakan pada pasien. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang
sangat pesat akhir – akhir ini, sangat  mempengaruhi tuntutan masyarakat terhadap pelayanan
kesehatan.

Hal ini karena dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut maka
masyarakat mudah mendapatkan informasi tentang kesehatan, sehingga pengetahuan masyarakat
tentang kesehatan akan meningkat. Dengan semakin pesatnya penggunaan teknologi informasi
dan komunikasi bagi penyedia layanan kesehatan maupun organisasi kesehatan, efektifitasnya
justru mulai dipertanyakan. Data dan informasi kesehatan tersebar membentuk pulau- pulau
informasi yang saling tertutup di berbagai fasilitas pelayanan kesehatan dan organisasi
kesehatan. Pertukaran dan komunikasi data lintas organisasi terbentur kendala standarisasi dan
interoperabilitas system.

1.2.            Rumusan Masalah


1.      Apa pengertian system informasi keperawatan?
2.      Bagaimana konsep system informasi keperawatan?
3.      Apa manfaat system informasi keperawatan?
4.      Apa keuntungan system informasi keperawatan?
5.      Apa kerugian system informasi keperawatan?

1.3.            Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini adalah diharapkan mahasiswa mampu menganalisis perkembangan
teknologi keperawatan atau teknologi kesehatan yang dapat dimanfaatkan oleh keperawatan.
Serta mempermudah bagi tenaga medis dalam memberikan pelayanan kesehatan yang efisien
dan efektif dan dapat memepermudah bagi perawat dalam memonitor klien.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1              Pengertian

Sistem informasi merupakan suatu kumpulan dari komponen-komponen dalam organisasi


yang berhubungan dengan proses penciptaan dan pengaliran informasi. Sistem Informasi
mempunyai komponen- komponen yaitu proses, prosedur, struktur organisasi, sumber daya
manusia, produk, pelanggan, supplier, dan rekanan.  (Eko,I. 2001).
Sistem informasi keperawatan adalah kombinasi ilmu komputer, ilmu informasi dan ilmu
keperawatan yang disusun untuk memudahkan manajemen dan proses pengambilan informasi
dan pengetahuan yang digunakan untuk mendukung pelaksanaan asuhan keperawatan (Gravea &
Cococran,1989)
Sistem Informasi manajemen asuhan keperawatan sudah berkembang di luar negri sekitar
tahun 1992, di mana pada bulan September 1992, sistem informasi diterapkan pada sistem
pelayanan  kesehatan Australia khususnya pada pencatatan pasien.  (Liaw, T.,1993).
Pemerintah Indonesia sudah mempunyai visi tentang sistem informasi kesehatan nasional
yaitu Informasi kesehatan andal 2010 (Reliable Health Information 2010). (Depkes, 2001). Pada
Informasi kesehatan anda tersebut telah direncanakan untuk membangun system informasi di
pelayanan kesehatan dalam hal ini Rumah sakit dan dilanjutkan di pelayanan di masyarakat,
namun pelaksanaannya belum optimal.

2.2              Konsep Sistem Informasi Keperawatan

Hasil penelitian telah membuktikan bahwa penggunaan sistem informasi keperawatan


yang efektif dan teknologi tepat guna akan dapat mengurangi kesalahan dalam memberikan
perencanaan keperawatan pada pasien. Penggunaan sistem informasi keperawatan juga akan
meningkatkan mutu pelayanan dan asuhan keperawatan.
Pada pengkajian keperawatan, penerapan Standar Nursing Language (SNL) berbasis TI
(Teknologi Informasi) yang ada dalam sistem. Pada pengkajian data, perawat tinggal memilih
data yang tersedia. Setelah data dipilih secara lengkap, komputer akan secara automatis
menganalisa data yang telah dipilih perawat, dan memunculkan masalah sesuai data yang dipilih.
Komputer akan membantu melakukan analisis data yang dimasukan oleh perawat saat
melakukan pengkajian kepada pasien. Dengan menggunakan sistem “pakar” maka perawat
sedikit terkurangi bebannya dalam melakukan analisis data untuk dijadikan diagnosa
keperawatan. Masalah yang munculpun menjadi semakin riil dan akurat, karena masalah yang
dimunculkan oleh komputer merupakan analisa baku.
Diagnosa Keperawatan dihasilkan dari analisa yang dilakukan oleh komputer,
berdasarkan data-data yang dimasukan saat pengkajian perawatan. Komputer akan secara
automatis menganalisa data yang ada dan memunculkan masalah keperawatan. Perawat tinggal
memilih etiologi yang ada disesuaikan dengan kondisi pasien. Sehingga di sinilah, peran perawat
tidak bisa digantikan oleh komputer, karena judgment terakhir tetap di tangan perawat. Apakah
masalah yang dimunculkan oleh komputer diterima atau tidak oleh perawat (Maria, 2009).
Tujuan Keperawatan dalam sistem informasi keperawatan menggunakan Nursing
Outcome Clasification (NOC). Perawat tinggal memilih Label dari NOC yang telah tersedia pada
masing-masing diagnosa keperawatan yang ada, serta menentukan batas waktu (dalam hari)
masalah diperkirakan dapat terselesaikan.
Sedangkan intervensi keperawatan dalam sistem informasi keperawatan menggunakan
Nursing Intervention Clasification (NIC) dan sama dengan membuat tujuan, perawat tinggal
memilih label NIC yang tersedia pada masing-masing diagnosa keperawatan (Maria, 2009).
Implementasi keperawatan dalam sistem informasi keperawatan menggunakan label NIC
dan aktifitas dalam NIC. Perawat tinggal mengetikan aktifitas-aktifitas perawatan yang telah
dilakukan, menambahkan jam pelaksanaan dan menuliskan pelaksana dari aktifitas tersebut.
Yang istimewa dalam sistem ini adalah implementasi yang diinputkan oleh perawat dalam
dokumentasi asuhan keperawatan langsung diintegrasikan dengan billing system rumah sakit,
sehingga tidak ada double entry dalam keuangan pasien. Masing masing tindakan perawat telah
memiliki harga sendiri sendiri yang telah disahkan oleh rumah sakit, dan perawat tinggal
mendokumentasikan dalam sistem informasi keperawatan (Laurie, 2008). Sedangkan untuk
evaluasi keperawatan menggunakan hasil penilaian subyek, observasi, analisa, dan planning
keperawatan.

2.3.            Fungsi Sistem Informasi Keperawatan


Konseptual model dalam sistem informasi keperawatan berdasarkan 4 fungsi utama
dalam praktik keperawatan klinik dan administratif:
         Proses perawatan pasien
Proses perawatan pasien adalah apa yang telah dilakukan oleh perawat kepada pasien yaitu:
pengkajian, diagnosa keperawatan, jadwal perawatan dan pengobatan, catatan keperawatan, pola
makan, prospektif, beban kerja , administrasi pasien.
         Proses managemen bangsal
Aktivitas yang berhubungan dengan fungsi bangsal untuk secara efektif menggunakan 
menggunakan sumber dalam merencanakan objek secara spesifik. Mentransformasikan informasi
pada manajemen yang berorientasi informasi dalam pengambilan keputusan: jaminan kualitas,
sudut pandang aktivitas di bangsal keperawatan, jadwal dinas karyawan, manajemen
perseorangan, perencanaan keperawatan, manajemen inventarisasi dan penyediaan sarana dan
prasarana, manajemen finansial, kontroling terhadap infeksi.
         Proses Komunikasi
Seluruh aktivitas dikonsentrasikan pada komunikasi pada pasien dan subjek lain yang memiliki
hubungan dengan subjek pengobatan, perjanjian dan penjadwalan, review data, transformasi
data, segala bentuk pesan.

         Proses Pendidikan dan Penelitian


Pendokumentasian fungsi dan prosedural.

2.4.            Manfaat System Informasi Keperawatan

Dengan adanya kemajuan teknologi informasi dan komunikasi, maka sangat


dimungkinkan bagi perawat untuk memiliki sistem pendokumentasian asuhan keperawatan yang
lebih baik.  Metode pendokumentasian asuhan keperawatan saat sudah mulai menunjukkan
perkembangan, dari yang sebelumnya manual, bergeser kearah komputerisasi. Metode
pendokumentasian tersebut dengan menggunakan Sistem Informasi Manajemen.
Sistem informasi manajemen berbasis komputer tidak hanya bermanfaat dalam
pendokumentasian asuhan keperawatan, namun juga dapat menjadi pendukung pedoman bagi
pengambil kebijakan/pengambil keputusan  di keperawatan/Decision Support System dan
Executive Information System (Eko,I. 2001).
Manfaat sistem informasi dalam keperawatan (Malliarou & zyga, 2009):
1)        Lebih banyak waktu dengan pasien dan lebih sedikit waktu di nurse station.
2)        Mengurangi penggunaan kertas
3)        Dokumentasi keperawatan secara automatis
4)        Standar yang sama dalam perawatan (proses keperawatan)
5)        Mengurangi biaya
6)        Kualitas pelayanan keperawatan dapat di ukur

2.5              Kelebihan Dan Kekurangan System Informasi Keperawatan


A.         Kelebihan System Informasi Keperawatan
1.    Sistem Informasi manajemen asuhan keperawatan lebih efisien, dan produktifitas.
2.    Dengan sistem dokumentasi  yang berbasis komputer pengumpulan data dapat dilaksanakan
dengan cepat dan lengkap.
3.    Data yang telah disimpan juga dapat lebih efektive dan dapat menjadi sumber dari penelitian
4.    Dapat melihat kelanjutan dari  edukasi ke pasien
5.    Melihat epidemiologi penyakit serta dapat memperhitungkan biaya dari pelayanan kesehatan.
(Liaw,T. 1993). 
6.    Dokumentasi keperawatan juga dapat tersimpan dengan aman
7.    Akses untuk mendapat data yang telah tersimpan dapat dilaksanakan lebih cepat dibandingkan
bila harus mencari lembaran kertas yang bertumpuk di ruang penyimpanan
8.    Menurut Herring dan Rochman (1990) diambil dalam Emilia, 2003: beberapa institusi kesehatan
yang menerapkan system komputer, setiap perawat dalam tugasnya dapat menghemat sekitar 20-
30 menit waktu  yang dipakai untuk dokmuntasi keperawatan dan meningkat keakuratan dalam
dokumentasi keperawatan
9.    Dokumentasi keperawatan dengan menggunakan komputer seyogyanya mengikuti prinsip-
prinsip pendokumentasian, serta sesuai dengan standar pendokumentasian internasional seperti:
ANA, NANDA, NIC(Nursing Interventions Classification, 2000).
10.    Sistem informasi manajemen berbasis komputer dapat menjadi pendukung pedoman bagi
pengambil kebijakan/pengambil keputusan  di keperawatan/Decision Support System dan
Executive Information System.(Eko,I. 2001)
11.    Informasi asuhan keperawatan dalam sistem informasi manajemen yang berbasis komputer dapat
digunakan  dalam menghitung pemakaian tempat tidur /BOR pasien, angka nosokomial,
penghitungan budget keperawatan dan sebagainya. Dengan adanya data yang akurat pada
keperawatan maka data ini juga dapat digunakan untuk informasi bagi tim kesehatan yang lain.
Sistem Informasi asuhan keperawatan juga dapat menjadi sumber dalam pelaksanaan riset
keperawatan secara khususnya dan riset kesehatan pada umumnya. (Udin,and Martin, 1997)
12.    Menghemat tempat karena dapat tersimpan dalam ruang yang kecil yang berukuran 10 cm x 15
cm x 5  cm . Sistem ini sering dikenal dengan Sistem informasi manjemen.

B.         Kekurangan Sistem Informasi Keperawatan


1.    Sistem informasi manajemen keperawatan  sampai saat ini juga masih sangat minim di rumah
sakit Indonesia.
2.    Komponen-komponen yang ada dalam sistem informasi yang dibutuhkan dalam keperawatan
masih banyak kelemahannya.
3.    Kekahawatiran hilangnya data dalam satu hard-disk. Pada kondisi tersebut hilangnya data telah
diantisipasi sebagai  perlindungan hukum atas dokumen perusahaan yang diatur dalam UU No. 8
Tahun 1997. Undang-undang ini mengatur tentang keamanan terhadap dokumentasi yang berupa
lembaran kertas, namun sesuai perkembangan tehnologi,  lembaran yang sangat penting dapat
dialihkan dalam   Compact Disk Read Only Memory (CD ROM). CD ROM dapat dibuat kopinya
dan disimpan di lain tempat yang aman . Pengalihan ke CD ROM ini bertujuan untuk
menghindari hilangnya dokumen karena peristiwa tidak terduga seperti pencurian komputer, dan
kebakaran.
4.    Memutuskan untuk menerapkan sistem informasi manajemen berbasis komputer ke dalam
sistem praktek keperawatan di Indonesia tidak terlalu mudah. Hal ini karena pihak manajemen
harus  memperhatikan beberapa aspek yaitu struktur organisasi keperawatan di Indonesia,
kemampuan sumber daya keperawatan, sumber dana, proses dan prosedur informasi serta
penggunaan dan pemanfaatan bagi perawat dan tim kesehatan lain.
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Sistem Informasi merupakan sekumpulan sumber daya yang berguna untuk menghasilkan
informasi dan fungsi organisasi. Kualitas informasi (quality of information) sangat dipengaruhi
atau ditentukan tiga hal, yaitu relevan, akurat, dan tepat waktu. Kelebihan sistem informasi
manajemen salah satunya adalah membuat dokumentasi keperawatan menjadi lebih efisien dan
produktif, sedangkan kelemahannya adalah dapat memberikan dampak terhadap lingkungan
sosial
DAFTAR PUSTAKA

Carpenito.  1985.  Nursing diagnosis application to clinical practice. J.B. Lippincott Co.,.

Philadephia .

Departemen Kesehatan. 2001. Kebijakan dan strategi Pengembangan Sistem Informasi 

Kesehatan Nasional.  Depkes. RI. Jakarta

Anda mungkin juga menyukai