Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

SISTEM INFORMASI DALAM KEPERAWATAN

OLEH:

NAMA KELOMPOK : 10

NAMA : NOMENSON MANIMOY

NAMA : NESLY M. E. TANAEM

KELAS :A

SEMESTER : III

PRIODI : S1 KEPERAWATAN

MATA KULIA : SISTEM INFORMASI DALAM KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MARANATHA KUPANG

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, atas limpahan rahmat dan karunianya
sehingga Makalah ini dapat di selesaikan. Makalah ini disusun berdasarkan pengumpulan dari
berbagai sumber, dan untuk memenuhi Tugas.

Dengan ini penulis ucapkan terimahkasi kepada Bpk. Meldy Lede, S.Kom selaku Dosen
Mata Kulia STikes Maranatha Kupang. Penulis juga mengucapkan kepada pihak yang telah
membantu dalam menyelesaikan tugas ini. Semoga Makalah yang penulis buat bisa bermanfaat
bagi pribadi maupun yang membaca.

Dan harapan Penulis, semoga Makalah ini, dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi
Makalah agar menjadi lebih baik lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman Penulis, Penulis yakin masih banyak
kekurangan dalam Makalah ini, Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik
yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan Makalah ini.

Penulis menyadari bahwa Makalah ini sangat jauh dari kesempurnaan, masih banyak
kelemahan dan kekurangan. Setiap saran keritik, dan komentar yang bersifat membangun dari
pembaca sangat Penulis harapkan untuk meningkatkan kualitas dan menyempurnakan
Makalah ini.

Kupang, 1 desember 2020

Penulis.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ......................................................................................................... I
KATA PENGANTAR ....................................................................................................... II
DAFTAR ISI...................................................................................................................... III
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
A. Latar Belakang........................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ..................................................................................................... 2
C. Tujuan ........................................................................................................................ 3

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................... 4


A. Pengertian System Informasi Keperawatan............................................................... 4
B. Konsep System Informasi Keperawatan ................................................................... 5
C. Fungsi System Informasi Keperawatan ..................................................................... 6
D. Manfaat System Informasi Keperawatan .................................................................. 7
E. Kentungan dan Kerugian System Informasi Keperawatan ....................................... 8

BAB III PENUTUP ........................................................................................................... 10


A. Kesimpulan ................................................................................................................. 10
B. Saran ........................................................................................................................... 10

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 11


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tenaga keperawatan merupakan ujung tombak dalam pelayanan kesehatan, karena


memiliki proporsi yang paling besar dan melakukan asuhan secara komperhensif kepada
pasien selama 24 jam, karenanya seorang perawat harus dapat memberikan pelayanan
kesehatan yang berkualitas sesuai dengan standar asuhan keperawatan, mulai dari
pengkajian sampai dengan evaluasi. Salah satu yang penting dilaksanakan adalah
pendokumentasian asuhan keperawatan yang telah dilaksanakan pada pasien.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat akhir – akhir ini,
sangat mempengaruhi tuntutan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan.

Hal ini karena dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut
maka masyarakat mudah mendapatkan informasi tentang kesehatan, sehingga
pengetahuan masyarakat tentang kesehatan akan meningkat. Dengan semakin pesatnya
penggunaan teknologi informasi dan komunikasi bagi penyedia layanan kesehatan
maupun organisasi kesehatan, efektifitasnya justru mulai dipertanyakan. Data dan
informasi kesehatan tersebar membentuk pulau- pulau informasi yang saling tertutup di
berbagai fasilitas pelayanan kesehatan dan organisasi kesehatan. Pertukaran dan
komunikasi data lintas organisasi terbentur kendala standarisasi dan interoperabilitas
system.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian system informasi keperawatan?
2. Bagaimana konsep system informasi keperawatan?
3. Apa manfaat system informasi keperawatan?
4. Apa keuntungan system informasi keperawatan?
5. Apa kerugian system informasi keperawatan?
C. Tujuan

Tujuan penulisan makalah ini adalah diharapkan mahasiswa mampu menganalisis


perkembangan teknologi keperawatan atau teknologi kesehatan yang dapat dimanfaatkan
oleh keperawatan. Serta mempermudah bagi tenaga medis dalam memberikan pelayanan
kesehatan yang efisien dan efektif dan dapat memepermudah bagi perawat dalam
memonitor klien.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian
Sistem informasi merupakan suatu kumpulan dari komponen-komponen dalam
organisasi yang berhubungan dengan proses penciptaan dan pengaliran informasi. Sistem
Informasi mempunyai komponen- komponen yaitu proses, prosedur, struktur organisasi,
sumber daya manusia, produk, pelanggan, supplier, dan rekanan. (Eko,I. 2001).
Sistem informasi keperawatan adalah kombinasi ilmu komputer, ilmu informasi dan
ilmu keperawatan yang disusun untuk memudahkan manajemen dan proses pengambilan
informasi dan pengetahuan yang digunakan untuk mendukung pelaksanaan asuhan
keperawatan (Gravea & Cococran,1989)
Sistem Informasi manajemen asuhan keperawatan sudah berkembang di luar negri
sekitar tahun 1992, di mana pada bulan September 1992, sistem informasi diterapkan pada
sistem pelayanan kesehatan Australia khususnya pada pencatatan pasien. (Liaw,
T.,1993).
Pemerintah Indonesia sudah mempunyai visi tentang sistem informasi kesehatan
nasional yaitu Informasi kesehatan andal 2010 (Reliable Health Information 2010).
(Depkes, 2001). Pada Informasi kesehatan anda tersebut telah direncanakan untuk
membangun system informasi di pelayanan kesehatan dalam hal ini Rumah sakit dan
dilanjutkan di pelayanan di masyarakat, namun pelaksanaannya belum optimal.

B. Konsep Sistem Informasi Keperawatan

Hasil penelitian telah membuktikan bahwa penggunaan sistem informasi keperawatan


yang efektif dan teknologi tepat guna akan dapat mengurangi kesalahan dalam
memberikan perencanaan keperawatan pada pasien. Penggunaan sistem informasi
keperawatan juga akan meningkatkan mutu pelayanan dan asuhan keperawatan.

Pada pengkajian keperawatan, penerapan Standar Nursing Language (SNL) berbasis


TI (Teknologi Informasi) yang ada dalam sistem. Pada pengkajian data, perawat tinggal
memilih data yang tersedia. Setelah data dipilih secara lengkap, komputer akan secara
automatis menganalisa data yang telah dipilih perawat, dan memunculkan masalah sesuai
data yang dipilih. Komputer akan membantu melakukan analisis data yang dimasukan oleh
perawat saat melakukan pengkajian kepada pasien. Dengan menggunakan sistem “pakar”
maka perawat sedikit terkurangi bebannya dalam melakukan analisis data untuk dijadikan
diagnosa keperawatan. Masalah yang munculpun menjadi semakin riil dan akurat, karena
masalah yang dimunculkan oleh komputer merupakan analisa baku.

Diagnosa Keperawatan dihasilkan dari analisa yang dilakukan oleh komputer,


berdasarkan data-data yang dimasukan saat pengkajian perawatan. Komputer akan secara
automatis menganalisa data yang ada dan memunculkan masalah keperawatan. Perawat
tinggal memilih etiologi yang ada disesuaikan dengan kondisi pasien. Sehingga di sinilah,
peran perawat tidak bisa digantikan oleh komputer, karena judgment terakhir tetap di
tangan perawat. Apakah masalah yang dimunculkan oleh komputer diterima atau tidak
oleh perawat (Maria, 2009).

Tujuan Keperawatan dalam sistem informasi keperawatan menggunakan Nursing


Outcome Clasification (NOC). Perawat tinggal memilih Label dari NOC yang telah
tersedia pada masing-masing diagnosa keperawatan yang ada, serta menentukan batas
waktu (dalam hari) masalah diperkirakan dapat terselesaikan.

Sedangkan intervensi keperawatan dalam sistem informasi keperawatan


menggunakan Nursing Intervention Clasification (NIC) dan sama dengan membuat tujuan,
perawat tinggal memilih label NIC yang tersedia pada masing-masing diagnosa
keperawatan (Maria, 2009).

Implementasi keperawatan dalam sistem informasi keperawatan menggunakan label


NIC dan aktifitas dalam NIC. Perawat tinggal mengetikan aktifitas-aktifitas perawatan
yang telah dilakukan, menambahkan jam pelaksanaan dan menuliskan pelaksana dari
aktifitas tersebut. Yang istimewa dalam sistem ini adalah implementasi yang diinputkan
oleh perawat dalam dokumentasi asuhan keperawatan langsung diintegrasikan dengan
billing system rumah sakit, sehingga tidak ada double entry dalam keuangan pasien.
Masing masing tindakan perawat telah memiliki harga sendiri sendiri yang telah disahkan
oleh rumah sakit, dan perawat tinggal mendokumentasikan dalam sistem informasi
keperawatan (Laurie, 2008). Sedangkan untuk evaluasi keperawatan menggunakan hasil
penilaian subyek, observasi, analisa, dan planning keperawatan.

C. Fungsi Sistem Informasi Keperawatan

Konseptual model dalam sistem informasi keperawatan berdasarkan 4 fungsi utama


dalam praktik keperawatan klinik dan administratif:
 Proses perawatan pasien
Proses perawatan pasien adalah apa yang telah dilakukan oleh perawat kepada pasien
yaitu: pengkajian, diagnosa keperawatan, jadwal perawatan dan pengobatan, catatan
keperawatan, pola makan, prospektif, beban kerja , administrasi pasien.
 Proses managemen bangsal
Aktivitas yang berhubungan dengan fungsi bangsal untuk secara efektif
menggunakan menggunakan sumber dalam merencanakan objek secara spesifik.
Mentransformasikan informasi pada manajemen yang berorientasi informasi dalam
pengambilan keputusan: jaminan kualitas, sudut pandang aktivitas di bangsal
keperawatan, jadwal dinas karyawan, manajemen perseorangan, perencanaan
keperawatan, manajemen inventarisasi dan penyediaan sarana dan prasarana,
manajemen finansial, kontroling terhadap infeksi.
 Proses Komunikasi
Seluruh aktivitas dikonsentrasikan pada komunikasi pada pasien dan subjek lain yang
memiliki hubungan dengan subjek pengobatan, perjanjian dan penjadwalan, review
data, transformasi data, segala bentuk pesan.
 Proses Pendidikan dan Penelitian
Pendokumentasian fungsi dan prosedural.
D. Manfaat System Informasi Keperawatan

Dengan adanya kemajuan teknologi informasi dan komunikasi, maka sangat


dimungkinkan bagi perawat untuk memiliki sistem
pendokumentasian asuhan keperawatan yang lebih baik. Metode pendokumentasian
asuhan keperawatan saat sudah mulai menunjukkan perkembangan, dari yang sebelumnya
manual, bergeser kearah komputerisasi. Metode pendokumentasian tersebut dengan
menggunakan Sistem Informasi Manajemen.
Sistem informasi manajemen berbasis komputer tidak hanya bermanfaat dalam
pendokumentasian asuhan keperawatan, namun juga dapat menjadi pendukung pedoman
bagi pengambil kebijakan/pengambil keputusan di keperawatan/Decision Support System
dan Executive Information System (Eko,I. 2001).
Manfaat sistem informasi dalam keperawatan (Malliarou & zyga, 2009):
1) Lebih banyak waktu dengan pasien dan lebih sedikit waktu di nurse station.
2) Mengurangi penggunaan kertas
3) Dokumentasi keperawatan secara automatis
4) Standar yang sama dalam perawatan (proses keperawatan)
5) Mengurangi biaya
6) Kualitas pelayanan keperawatan dapat di ukur

E. Kelebihan Dan Kekurangan System Informasi Keperawatan


a. Kelebihan System Informasi Keperawatan
1. Sistem Informasi manajemen asuhan keperawatan lebih efisien, dan produktifitas.
2. Dengan sistem dokumentasi yang berbasis komputer pengumpulan data dapat
dilaksanakan dengan cepat dan lengkap.
3. Data yang telah disimpan juga dapat lebih efektive dan dapat menjadi sumber dari
penelitian
4. Dapat melihat kelanjutan dari edukasi ke pasien
5. Melihat epidemiologi penyakit serta dapat memperhitungkan biaya dari pelayanan
kesehatan.(Liaw,T. 1993).
6. Dokumentasi keperawatan juga dapat tersimpan dengan aman
7. Akses untuk mendapat data yang telah tersimpan dapat dilaksanakan lebih cepat
dibandingkan bila harus mencari lembaran kertas yang bertumpuk di ruang
penyimpanan
8. Menurut Herring dan Rochman (1990) diambil dalam Emilia, 2003: beberapa
institusi kesehatan yang menerapkan system komputer, setiap perawat dalam
tugasnya dapat menghemat sekitar 20-30 menit waktu yang dipakai untuk
dokmuntasi keperawatan dan meningkat keakuratan dalam dokumentasi
keperawatan
9. Dokumentasi keperawatan dengan menggunakan komputer seyogyanya mengikuti
prinsip-prinsip pendokumentasian, serta sesuai dengan standar pendokumentasian
internasional seperti: ANA, NANDA, NIC(Nursing Interventions Classification,
2000).
10. Sistem informasi manajemen berbasis komputer dapat menjadi pendukung
pedoman bagi pengambil kebijakan/pengambil keputusan di
keperawatan/Decision Support System dan Executive Information System.(Eko,I.
2001)
11. Informasi asuhan keperawatan dalam sistem informasi manajemen yang berbasis
komputer dapat digunakan dalam menghitung pemakaian tempat tidur /BOR
pasien, angka nosokomial, penghitungan budget keperawatan dan sebagainya.
Dengan adanya data yang akurat pada keperawatan maka data ini juga dapat
digunakan untuk informasi bagi tim kesehatan yang lain. Sistem Informasi asuhan
keperawatan juga dapat menjadi sumber dalam pelaksanaan riset keperawatan
secara khususnya dan riset kesehatan pada umumnya. (Udin,and Martin, 1997)
12. Menghemat tempat karena dapat tersimpan dalam ruang yang kecil yang berukuran
10 cm x 15 cm x 5 cm . Sistem ini sering dikenal dengan Sistem informasi
manjemen.

b. Kekurangan Sistem Informasi Keperawatan


1. Sistem informasi manajemen keperawatan sampai saat ini juga masih sangat minim
di rumah sakit Indonesia.
2. Komponen-komponen yang ada dalam sistem informasi yang dibutuhkan dalam
keperawatan masih banyak kelemahannya.
3. 3. Kekahawatiran hilangnya data dalam satu hard-disk. Pada kondisi tersebut
hilangnya data telah diantisipasi sebagai perlindungan hukum atas dokumen
perusahaan yang diatur dalam UU No. 8 Tahun 1997. Undang-undang ini mengatur
tentang keamanan terhadap dokumentasi yang berupa lembaran kertas, namun sesuai
perkembangan tehnologi, lembaran yang sangat penting dapat dialihkan
dalam Compact Disk Read Only Memory (CD ROM). CD ROM dapat dibuat
kopinya dan disimpan di lain tempat yang aman . Pengalihan ke CD ROM ini
bertujuan untuk menghindari hilangnya dokumen karena peristiwa tidak terduga
seperti pencurian komputer, dan kebakaran.
4. Memutuskan untuk menerapkan sistem informasi manajemen berbasis komputer ke
dalam sistem praktek keperawatan di Indonesia tidak terlalu mudah. Hal ini karena
pihak manajemen harus memperhatikan beberapa aspek yaitu struktur organisasi
keperawatan di Indonesia, kemampuan sumber daya keperawatan, sumber dana,
proses dan prosedur informasi serta penggunaan dan pemanfaatan bagi perawat dan
tim kesehatan lain.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sistem Informasi merupakan sekumpulan sumber daya yang berguna untuk
menghasilkan informasi dan fungsi organisasi. Kualitas informasi (quality of information)
sangat dipengaruhi atau ditentukan tiga hal, yaitu relevan, akurat, dan tepat waktu.
Kelebihan sistem informasi manajemen salah satunya adalah membuat dokumentasi
keperawatan menjadi lebih efisien dan produktif, sedangkan kelemahannya adalah dapat
memberikan dampak terhadap lingkungan sosial
B. Saran
Perlu adanya perancangan sistem informasi asuhan keperawatan untuk menunjang
pencatatan tindakan perawat yang dilakukan dan perawat sebaiknya mengisi secara
lengkap dalam asuhan keperawatan supaya data dapat tersimpan dengan baik.
Diberi keamanan akses untuk dapat membuka sistem informasi asuhan keperawatan,
contohnya password.
DAFTAR PUSTAKA
Carpenito. 1985. Nursing diagnosis application to clinical practice. J.B. Lippincott Co.,.
Philadephia .
Departemen Kesehatan. 2001. Kebijakan dan strategi Pengembangan Sistem
Informasi Kesehatan Nasional. Depkes. RI. Jakarta

Anda mungkin juga menyukai