METODE ILMIAH
DISUSUN OLEH:
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis
dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "Rujukan" dengan tepat waktu.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia 1. Selain itu,
makalah ini bertujuan menambah wawasan tentang materi rujukan bagi para pembaca dan juga
bagi penulis.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan
kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ……………………………………......……………… i
Daftar Isi ……………………………………………………......…….. ii
BAB 1 Pendahuluan …………………………………………......…… 1
1.1 Latar Belakang ……………………………………………......…… 1
BAB II Pembahasan …………………………………………......….... 2
2.1 Pengertian Rujukan ………………………………………….....….. 2
2.2 Fungsi Kata Rujukan …………………………………………........ 2
2.3 Macam – macam Kata Rujukan ……………………………........… 2
2.4 Perbedaan Kata Rujukan dan Kalimat Rujukan ……………....…… 3
2.5 Ciri – ciri Kata Rujukan ………………………………………...…. 3
2.6 Sistem Rujukan Dalam Penelitian Ilmiah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . 3
2.6.1 Sistem Rujukan………………………………………….3
2.6.2. Penulis Dengan Beberapa Buku…………….....………..4
2.6.3. Fungsi Kutipan dan Rujukan dari Beberapa
Karya Ilmiah………………………………………….…6
BAB III Penutup …………………………………….………….……. 7
3.1 Kesimpulan ……………………………………….……….………. 7
3.2 Saran ……………………………………………….……………… 7
DAFTAR PUSTAKA…………………………………...……..…….....8
ii
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
1
PEMBAHASAN
A. Generalisasi
Generalisasi adalah proses penalaran yang membentuk kesimpulan secara umum
melalui suatu kejadian, hal, dan sebagainya.
Generalisasi merupakan salah satu penalaran induktif, paragraf dengan
penalaran induktif adalah paragraf yang menempatkan gagasan pokoknya pada
bagian akhir paragraf.
Jenis-Jenis Generalisasi
Generalisasi Sempurna
Proses generalisasi yang dimana seluruh fenomenanya mengalami
penyelidikan dan penyimpulan akan hasil penyelidikan tersebut.
Generalisasi jenis ini memiliki kesimpulan yang sangat kuat karena
menggunakan dasar penelitian sehingga sulit untuk didebat. Kekurangan
dari generalisasi sempurna adalah pelaksanaannya tidak efektif dan
efisien. Contohnya adalah sensus penduduk.
Generalisasi Empirik
Generalisasi empirik terjadi akibat penyimpulan pada suatu fenomena
tertentu. Pelaksanaannya adalah kita mengamati beberapa objek dan
menyimpulkan persamaan yang terjadi.
Contoh : pada saat kita dua kali merasakan apel yang masam berwarna
hijau dan keras, maka pada saat ketiga kalinya melihat apel tersebut
maka kita akan menyimpulkan bahwa apel tersebut masam.
2
Kebenaran yang dihasilkan oleh hampir setara dengan generalisasi
sempurna. Generalisasi ini biasanya juga merupakan turunan dari
generalisasi empirik. Misalnya adalah hukum alam yang awalnya
dirumuskan pada generalisasi empirik maka setelah diketahui hubungan
kausalnya akan tercipta generalisasi dengan penjelasan.
Contoh dari generalisasi ini adalah manusia telah lama mengetahui
benda yang dilemparkan ke atas akan jatuh ke bawah, namun hal
tersebut baru dapat diterangkan setelah ditemukannya hukum gravitasi
oleh Isaac Newton.
“Setiap sore sepulang sekolah Ani selalu mengasuh adik kecilnya sembari
beristirahat, kemudian setelahnya di akan membantu ibunya didapur untuk
menyiapkan makan malam. Selepas makan malam ani akan mengerjakan
tugas sekolahnya hingga pukul 10 lalu ke esokan harinya dia akan bangun
pagi agar bisa membantu ibunya sebelum berangkat ke sekolah. Begitulah
kegiatan sehari-hari ani, bahkan pada saat weekend pun Ani tak akan
menyia-nyiakan seluruh waktunya hanya untuk bermain. Ani memang anak
yang rajin dan berbakti pada orang tua”.
B. Analogi
Paragraf analogi adalah penalaran dengan cara membandingkan dua hal yang
banyak menandung persamaan. Dengan kesamaan tersebut dapatlah ditarik
kesimpulannya. Pola penyusunan paragraf yang berisi perbandingan dua hal
yang memiliki sifat sama. Pola ini berdasarkan anggapan bahwa jika sudah ada
persamaan dalam berbagai segi maka akan ada persamaan pula dalam bidang
yang lain.
Analogi Induktif
Analogi yang disusun berdasarkan persamaan prinsip pada dua
fenomena yang berbeda, selanjutnya ditarik kesimpulan bahwa apa yang
terdapat pada fenomena pertama terdapat pula pada fenomena yang
kedua.
Analogi Deklaratif
Metode untuk menjelaskan sesuatu yang belum dikenal atau masih
samar, dengan menggunakan hal yang sudah dikenal. Pembelajaran
dengan mengembangkan penalaran analogi diharapkan akan membantu
memahami matode melalui perbandingan dengan matode lain yaitu
dengan mencari keserupaan sifat di antara matode yang dibandingkan.
3
Contoh Paragraf Analogi
“Seorang anak yang baru lahir masih suci. Baik buruknya anak tersebut
kelak antara lain bergantung pada bagaimana cara oran tua mendidiknya,
pengaruh orang-orang terdekat dan lingkungannya. Demikian pula kertas
putih yang belum bernoda, akan menjadi apa kertas tersebut tergantung pada
apa yang akan kita goreskan pada kertas putih tersebut.”
Sebab-Akibat
Penalaran ini berawal dari peristiwa yang merupakan sebab, kemudian
sampai pada kesimpulan sebagai akibatnya. Polanya adalah A
mengakibatkan B.
Akibat-Sebab
Dalam pola ini kita memulai dengan peristiwa yang menjadi akibat.Peristiwa
itu kemudian kita analisis untuk mencari penyebabnya.
Sebab-Akibat-1 Akibat-2
Suatu penyebab dapat menimbulkan serangkaian akibat. Akibat pertama
berubah menjadi sebab yang menimbulkan akibat kedua.
D. Hipotesis
Hipotesis ini adalah dugaan sementara atau asumsi sementara terhadap
pertanyaan yang muncul dalam sebuah penelitian. Contohnya seorang peneliti
angin mengetahui fenomena yang muncul pada gaya hidup anak remaja saat ini.
4
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
3.2 SARAN
5
8