Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH FILSAFAT

LOGIKA

OLEH :

ADRIANA MARTANIA F1061171046

RIKAH INDRIYANI F1061181004

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

JURUSAN ILMU MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FALKUTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIDKAN

UNIVERSITAS TANJUNGPURA

2020

1
Daftar Isi
BAB I.................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
A. Latar belakang........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................................1
C. Tujuan Penulisan....................................................................................................1
BAB II...............................................................................................................................2
ISI......................................................................................................................................2
1. Pengertian Logika..................................................................................................2
2. Jenis- jenis Logika..................................................................................................3
3. Manfaat Belajar Logika..........................................................................................5
4. Hubungan Logika dengan Psikologi.......................................................................5
5. Hubungan Logika Dan Penalaran Ilmiah................................................................6
BAB III..............................................................................................................................7
PENUTUP.........................................................................................................................7
Kesimpulan....................................................................................................................7
Daftar Pustaka....................................................................................................................8

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Kata logika sering terdengar dalam kehidupan sehari-hari terutama dalam dunia
keilmuan. logika merupakan suatu cara yang digunakan untuk mengembangkan
pemikiran atau penalaran manusia untuk menyelesaikan masalah masalah yang
terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Masyarakat tanpa mereka sadari sejak dahulu
sampai saat ini, menggunakan akal mereka untuk menalar setiap permasalahan
yang mereka hadapi.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Logika?
2. Apa Saja Jenis-Jenis Logika?
3. Apa Manfaat Belajar Logika?
4. Bagaimana Hubungan Logika Dengan Psikologi?
5. Bagaimana Hubungan Logika dan Penalaran Ilmiah?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian dari logika
2. Untuk mengetahui jenis-jenis logika
3. Untuk mengetahui manfaat belajar logika
4. Untuk mengetahui hubungan logika dengan psikologi
5. Untuk mengetahui hubungan logika dan penalaran ilmiah

1
BAB II

ISI

1. Pengertian Logika
a. Menurut bahasa (etimologi)
Logika diturunkan dari kata sifat “Logike” ( Bahasa Yunani) yang
berhubungan dengan kata benda “Logos” yang artinya Fikiran. Hal ini
menunjukan adanya hubunggan antara fikiran dan kata yang merupakan
pernyataan dalam bahasa. Berfikir adalah suatu kegiatan jiwa untuk
mencapai pengetahuan.

b. Menurut Para Ahli


 Irving M. Copy
Logika adalah ilmu yang memepelajari metode dan hokum-hukum
yang digunakanuntuk membedakan penalaran yang betul dan yang
salah
 M. Sommer
Logika adalah ilmu pengetahuan tentang karya-karya alak budi
untuk membimbing menuju yang benar. Ilmu Pengetahuan : dasar
dari logika, karya akal budi : sasaran logika,membimbing menuju
yang benar : tujuan logika.
 The Liang Gie
Logikaadalah bidang pengetahuan dalam filsafat yang mempelajari
secara teratur asas-asas dan aturan-aturan pennalaran yang betul.

2
Logika berpikir dipandang dari sudut kelurusan atau ketepatannya. Suatu
pemikiran logika akan disebut lurus apabila pemikiran itu sesuai dengan
hukum-hukum serta aturan yang sudah ditetapkan dalam logika. Dari
semua hal yang telah di jelaskan dapat menunjukan bahwa logika
merupakan suatu pedoman atau pegangan untuk berpikir.

2. Jenis- jenis Logika


a. Logika Makna Luas dan Logika Makna Sempit
Logika dalam arti sempit adalah searti dengan logika deduktif atau
logika formal, sedangkan dalam arti luas pemakaian logika tidak hanya
dimaksudkan sebagi suatu pembahasan mengenai logika sendiri, tetapi
juga tentang sistem-sistem. Yaitu mencakup :
 Asas-asas paling umum mengenai pembentukan pengertian,
inferensi dan tatanan (logika formal atau logika simbolik).
 Sifat dasar dan syarat pengetahuan dengan objek yang
diketahui, ukuran kebenaran, kaidah-kaidah pembuktian
(epistemologi).
 Metode-metode untuk mendapatkan pengetahuan dalam
penyelidikan-penyelidikan ilmiah (metodologi).

b. Logika Deduktif dan Logika Induktif


Logika deduktif merupakan suatu ragam logika yang mempelajari
asas-asas penalaran yang bersifat deduktif, yaitu penalaran yang
merumuskan suatu kesimpulan sebagai kemestian dari pangkal pikiran
sehingga bersifat betul menurut bentuk dan bekerjanya akal, yakni
runtutannya serta kesesuaiannya dengan langkah-langkah dan aturan-
aturan yang berlaku sehingga penalaran yang terjadi adalah tepat.
Sedangkan logika induktif merupakan suatu ragam logika yang
mempelajari asas-asas penalaran yang betul dari sejumlah kesimpulan
umum.

c. Logika Formal dan Logika Material

3
Logika formal adalah suatu bagian logika deduktif, yaitu bagian yang
bertalian dengan perbincangan-perbincangan yang sah menurut bentuk
dan bukan menurut isinya. Logika isi adalah suatu jenis atau bagian
logika yang menelaah pemikiran atau penalaran sepanjang kegiatan itu
mengungkapkan dunia kenyataan dan mempelajari kemampuan akal
utk mencapai kebenaran, yaitu kesesuaian antara bentuk pikiran
dengan isi yang dikandungnya.

d. Logika Murni dan Logika Terapan


Menurut Leonard, logika murni (pure logic) sebagai ilmu tentang efek
terhadap arti dari pernyataan-pernyataan dan sebagai akibatnya
terhadap kesahan dari pembuktian-pembuktian tentang semua bagian
dan segi dari pernyataan-pernyataan dan pembuktian-pembuktian
kecuali arti-arti tertentu dari istilah-istilah yang termuat didalamnya.
Logika murni merupakan suatu pengetahuan mengenai asas-asas dan
aturan-aturan logika yang berlaku umum pada semua segi dan bagian
dari pernyataan-pernyataan tanpa mempersoalkan arti khusus dalam
sesuatu cabang ilmu dari istilah yang dipakai dalam pernyataan-
pernyataan yang dimaksudkan. Logika terapan adalah pengetahuan
logika yang diterapkan dalam setiap cabang ilmu, bidang-bidang
filsafat dan juga dalam pembicaraan yang menggunakan bahasa sehari-
hari. Misalnya, logika sosiologi bagi sosiologi.

e. Logika Filsafat dan Matematik


Logika filsafat dipertentangkan dengan logika matematik. Logika
filsafat (Philosophical Logic) merupakan ragam logika yang masih
berhubungan erat dengan pembahasan dalam bidang filsafat, seperti
logika kewajiban (Deontic Logic) dengan etika atau logika arti
(Intentional Logic) dengan metafisika. Logika Matematika merupakan
ragam logika yang menelaah penalaran yang benar dengan
menggunakan metode-metode matematik serta bentuk-bentuk,
lambang-lambang yang khusus dan cermat untuk menghindarkan

4
makna ganda atau kekaburan yang terdapat dalam bahasa biasa.
Logika jenis ini sangat teknis dan dan ilmiah. Logika matematika yang
juga dianggap searti dengan logika simbolik disebut Technical Logic
Scientific Logic.

3. Manfaat Belajar Logika


Tujuan logika adalah sebagai studi ilmiah untuk memberikan prinsip –
prinsip dan hukum – hukum berpikir yang benar. Faedah Mempelajari
Logika :
 Logika menyatakan, menjelaskan dan mempergunakan prinsip
– prinsip abstrak yang dapat dipakai dalam semua lapangan
ilmu pengetahuan.
 Pelajaran logika menambah daya berpikir abstrak dengan
demikian melatih dan menggembangkan daya pemikiran dan
menimbulkan disiplin intelektual.
 Logika mencegah kita tersesat dalam berfikir.
 Menempatkan persoalan dan menunaikan tugas pada situasi
dan kondisi yang tepat.
 Logika membantu manusia berpikir lurus, efisien, tepat dan
teratur untuk mendapatkan kebenaran dan menghindari
kekeliruan.

4. Hubungan Logika dengan Psikologi

Logika bisa dikatakan cara kita berfikir dengan melihat hukum-hukum,


patokan-patokan dan rumus-rumus berfikir. Dan sama juga dengan
Psikologi, dia juga membicarakan aktivitas berfikir. Psikologi
mempelajari pikiran dan kerjanya tanpa menyinggung sama sekali
urusan benar atau salah. Sebaliknya urusan benar atau salah menjadi
masalah pokok dalam Logika. Logika tidak mempelajari cara berfikir
dari semua ragamnya, tetapi pemikiran dalam bentuk yang paling sehat
dan praktis. Jalan pemikiran kita dipengaruhi oleh keyakinan, pola

5
berfikir kelompok, kecenderungan pribadi, pergaulan dan sugesti.
Kemudian ada juga pemikiran yang diungkapkan sebagai luapan emosi
seperti caci-maki, pujian atau pernyataan keheranan dan kekaguman.
Ada juga pemikiran yang diungkapkan dengan argumentasi yang
secara selintas terlihat benar untuk memutarbalikkan fakta dengan
tujuan memperoleh keuntungan pribadi maupun golongan. Kita tidak
mungkin memahami pikiran seseorang kalau tidak diwujudkan dalam
bentuk ucapan, tulisan atau isyarat. Isyarat adalah perkataan yang
dipadatkan, karena itu ia perkataan juga. Jadi Pikiran dan perkataan
adalah identik, tidak berbeda satu sama lain dan bukan tambahan bagi
masing-masingnya. Pikiran adalah perkataan dan perkataan adalah
pikiran. Angan-angan, khayalan, pikiran yang berkecamuk dalam dada
dan kepala kita tidak lain adalah bisikan kata yang amat lembut.
Semua kata ini tersusun dan merupakan susunan kata yang mewakili
maksud tertentu. Bagaimanapun rendahnya tingkat kepintaran
seseorang, dengan Logika dasar dan hukum-hukumnya, dia dapat
membedakan bahwa sesuatu itu berbeda dengan sesuatu yang lain.
Dalam Psikologi membicarakan perkembangan pikiran tentang
pengalaman melalui proses subjektif di dalam jiwa.
Dengan demikian, psikologi memberikan keterangan mengenai sejarah
perkembangan berfikir. Logika sebagai cabang filsafat bertujuan
membimbing akal untuk berfikir (bagaimana seharusnya). Untuk dapat
berfikir bagaimana seharusnya, kita terlebih dahulu harus mengetahui
tentang bagaimana manusia itu berfikir. Di sinilah letak hubungan
antara psikologi dan logika.

5. Hubungan Logika Dan Penalaran Ilmiah


a. Penalaran (reasoning) mempunyai beberapa pengertian :
 Proses menarik kesimpulan dari pernyataan – pernyataan.
 Penerapan logika dan atau pada pemikiran abstrak dalam
memecahkan masalah atau tindakan perencanaan.

6
 Kemampuan untuk mengetahui beberapa hal tanpa bantuan
langsung persepsi indrawi atau pengalaman langsung.

Penalaran ilmiah merupakan gabungan dari penalaran itu sendiri.


Penalaran merupakan proses berpikir yang bertolak dari pengamatan
indera (pengamatan empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan
pengertian. Berdasarkan pengamatan yang sejenis juga akan terbentuk
proposisi – proposisi yang sejenis, berdasarkan sejumlah proposisi
yang diketahui atau dianggap benar, orang menyimpulkan sebuah
proposisi baru yang sebelumnya tidak diketahui. Proses inilah yang
disebut menalar. Kegiatan penalaran dalam logika disebut juga dengan
penalaran logis. Penalaran adalah proses dari akal manusia yang
berusaha untuk menimbulkan suatu keterangan baru dari beberapa
keterangan yang sebelumnya sudah ada. Dalam logika, keterangan
yang mendahului disebut premis, sedangkan keterangan yang
diturunkannya disebut kesimpulan.

b. Penalaran Ilmiah

Kemampuan menalarlah yang membedakan manusia dari binatang.


Kemampuan menalar ini lah kekuatan manusia yang menyebabkan
manusia mampu mengembangkan pengetahuan. Binatang juga
mempunyai pengetahuan tetapi hanya terbatas untuk bertahan hidup.
Manusia mampu mengembangkan kemampuannya karena dua hal,
yaitu yang pertama manusia mempunyai bahasa untuk berkomunikasi
dan mampu menyampaikan informasi atau pendapat. Hal yangke 2
manusia mempunyai kemampuan berpikir menurut kerangka berpikir
tertentu. Penalaran pada hakikatnya adalah proses berpikir dalam
rangka menarik kesimpulan atau menemukan kebenaran. Perasaan
meruapakan kegiatan peanarikan kesimpulan yang tidak didasarkan
penalaran .

7
BAB III

PENUTUP
Kesimpulan

Logika berasal dari bahasa yunani yaitu dari kata ” logike” berarti fikiran . Secara
umum logika adalah ilmu yang mempelajari metode dan hukum hukum yang
digunakan untuk membedakan penalaran yang betul dari penalaran yang salah.
Dalam perkembangannya logika Logika sangat berguna bagi kehidupan manusia
untuk berpikir lurus, efisien, tepat dan teratur demi mendapatkan kebenaran dan
menghindari kekeliruan.

Daftar Pustaka

Affan Afraniati, 2002. Filsafat Logik., Padang : Azka Padang.

Affan Afraniati, 2009, Logika Dasar, Padang : Hayfa Press

Akhadiah Sabarti, , 2011, Filsafat Ilmu Lanjutan, Jakarta : Kencana Prenada


Media Group

http://ebookpp.com/lo/logika-dan-penalaran-ilmiah-doc.html diakses pada tanggal


24 Februari 2020 pukul 21.00

http://marvellsyauqi.blogspot.com/2011/06/hubungan-logika-dengan-ilmu-
lainnya.html diakses pada tanggal 24 Februari 2020 Pukul 21.30

8
http://canchun.blogspot.com/2013/06/hubungan-logika-dengan-ilmu-ilmu-
lainnya.html diakses pada tanggal 24 2020 Pukul 21.30

Anda mungkin juga menyukai