Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Akhlak Tasawuf

Studi Kritis terhadap Aliran-Aliran Tasawuf


(Problematika Tasawuf Akhlaqi, Falsafi, dan Irfani)
Dosen Pengampu:
Dra. Hj. Ani Hafni Zahra FL, M.Pd.I

Disusun oleh :
Rian Maulana
Fawaz Dzulfikar Sidik

INSTITUT AGAMA ISLAM DARUSSALAM (IAID) CIAMIS


FAKULTAS USHULUDDIN
PROGRAM STUDI ILMU AL QURAN DAN TAFSIR
JAWA BARAT - 2023
KATA PENGANTAR
Bismillahhirahmannirahim
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkat rahmat dan hidayah-
Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan sebaik-baiknya. Adapun maksud dan
tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas terstruktur yang
diberikan oleh dosen pengampu pada mata kuliah Akhlak tasawuf. Dalam proses penyusunan
tugas ini kami menjumpai hambatan, namun berkat dukungan dari berbagai pihak, akhirnya
kami dapat menyelesaikan tugas ini dengan sebaik-baiknya. Oleh karena itu, dengan segala
kerendahan hati kami ingin menyampaikan terima kasih kepada :

• Ibu Dra.Hj.Ani Hafni Zahra FL, M.Pd.I selaku dosen mata kuliah Akhlak tasawuf
yang tidak pernah bosan memberikan arahannya kepada kami semua.
• Rekan-rekan seperjuangan yang selalu kompak dalam mengerjakan setiap tugas yang
diberikan para dosen.
• Ayahanda serta Ibunda terkasih yang selalu memberikan motivasi, do’a, dan kasih
sayang yang tiada henti-hentinya dan juga telah memberikan bantuan baik dari segi
moril maupun materil dalam penulisan makalah ini.
Atas segala dorongan, bantuan, serta bimbingan semua pihak, penulis mengucapkan terima
kasih. Semoga Allah SWT membalas kebaikan dengan pahala yang tiada terhitung. Aamiin

Ciamis, 5 Juni 2023

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR-------------------------------------------------------------------
DAFTAR ISI------------------------------------------------------------------------------
BAB I PENDAHULUAN----------------------------------------------------------------
1.1 Latar belakang ------------------------------------------------------------------------------------------
1.2 Rumusan Masalah--------------------------------------------------------------------------------------
1.3 Tujuan Penulisan---------------------------------------------------------------------------------------

BAB II PEMBAHASAN-----------------------------------------------------------------
2.1 Problematika Tasawuf Akhlaki-----------------------------------------------------------------------
2.2 Problematika Tasawuf Falsafi------------------------------------------------------------------------
2.3 Problematika Tasawuf Irfani -------------------------------------------------------------------------

BAB III PENUTUP-----------------------------------------------------------------------


3.1 Simpulan-------------------------------------------------------------------------------------------------
3.2 Saran------------------------------------------------------------------------------------------------------

DAFTAR PUSTAKA---------------------------------------------------------------------
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Ilmu tasawuf merupakan rumusan tentang teoritis terhadap wahyu-wahyu yang
berkenaan dengan hubungan antara tuhan dengan manusia dan apa yang harus dilakukan oleh
manusia agar dapat berhubungan sedekat mungkin dengan tuhan baik dengan pensucian jiwa
dan latihan-latihan spritual.
Pada dasarnya, tasawuf adalah proses atau cara mendekatkan diri kepada Allah. Maka
dari itu, tasawuf tidak memiliki aturan-aturan atau metode yang tidak boleh di rubah dan
bersifat tetap. Maka bisa dikatakan, tasawuf itu abstrak,maksudnya semua orang bisa
mendekatkan diri kepada Allah lewat jalan manapun yang ia kehendaki. Hal ini dikarenakan,
setiap orang memiliki pandangan dan pengenalan yang berbeda-beda tentang Allah.
Tapi dikarenakan abstraknya tasawuf ini, maka munculah aliran-aliran atau metode-
metode tasawuf seperti akhlaqi, irfani, dan falsafi. Tapi dikarenakan ini hanyalah sebuah
metode, yang tidak mencakupkeseluruhan daripada tasawuf, maka jika dikaji lebih kritis,
mungkin akan tampak kekurangan yang ada pada metode tasawuf tersebut.
Oleh karena itu, maka makalah ini bermaksud untuk mengkaji lebih kritis tentang
problematika-problematika pada metode atau aliran tasawuf tersebut.

1.2. Rumusan masalah


1. Bagaimana problematika aliran tasawuf akhlaqi?
2. Bagaimana problematika aliran tasawuf falsafi?
3. Bagaimana problematika aliran tasawuf irfani?

1.3. Tujuan
1. Mengetahui problematika aliran tasawuf akhlaqi.
2. Mengetahui problematika aliran tasawuf falsafi.
3. Mengetahui problematika aliran tasawuf irfani.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Problematika Aliran Tasawuf Akhlaqi
Tasawuf akhlaqi identik dengan tasawuf sunni yang berdasarkan
landasannya berpijak kepada al-Qur‟an dan Hadis. Orientasinya kepada
pembentukan akhlak yang mulia (mahmudah) dalam mencari hakikat kebenaran,
mewujudkan manusia yang mengenal dan dekat kepada Allah SWT (ma‟rifat).
Ajaran-ajaran tasawuf akhlaqi;
a. Takhalli: usaha membersihkan diri dari semua prilaku yang tercela, baik dosa secara batin
maupun lahir.
b. Tahalli: tahap pengisian jiwa dengan berbagai sifat yang terpuji setelah dikosongkan diri
dari akhlak-akhlak yang tercela. Sifat-sifat yang terpuji diantaranya tobat, khauf dan raja‟,
zuhud, fakir, sabar, ridha, muraqabah,dan lain-lain.
c. Tajalli: lenyapnya hijab dari sifat-sifat kemanusiaan dan lenyapnya segala yang lain ketika
nampaknya wajah Tuhan.
Dari ringkasa pengenalan dan ajaran tasawuf akhlaqi di atas, ada beberapa
problematika. Diantaranya :
1. Tasawuf akhlaki ini memiliki karakter dan fokus pada pengembangan moral dan
etika individu. Karena hal ini yang menjadi fockus mereka, maka aliran tasawuf ini
sangat rentan terjadi kelalaian dalam praktik-praktik spiritual yang menjadi karakter
tasawuf itu sendiri. Atau mungkin pula terbalik, karena mereka sibuk memperbaiki
diri dengan bertaubat, merasa takut akan dosa-dosanya, sehingga ia lupa
mempraktikan etika moral individu nya kepada sesame makhluk yang menjadi
karakter tasawuf akhlaki itu sendiri.
2. Aliran tasawuf akhlaki, adalah aliran yang sangat memungkinkan untuk terjadinya
kesombongan kecil yang dirasakan oleh praktisi tasawuf ini. Ini dikarenakan focus
mereka pada perbaikan individu, sehingga ketika melihat orang lain yang lalai dan
tidak berdosapun mereka merasa lebih baik dari orang tersebut.

2.2. Problematika Aliran Tasawuf Falsafi


Tasawuf falsafi adalah tasawuf yang ajaran-ajaranya memadukan antara visi mistis
dan visi rasional pengasasnya. Berbeda dengan tasawuf akhlaki, tasawuf
falsafi  menggunakan terminology filosofis dalam pengungkapanya serta berasal dari
bermacam-macam ajaran filsafat yang telah mempengaruhi tokohnya. Adapun cirri umum
tasawuf falsafi adalah ajaranya yang samar-samar akibat banyaknya istilah khusus yang
hanya dapat dipahami oleh mereka yang memahami ajaran tasawuf jenis ini. Para sufi yang
juga filosof pendiri aliran tasawuf ini mengenal dengan baik filsafat Yunani serta
bebrbagai aliranya,seperti Socrates, Plato, Aristoteles, aliran Stoa, dan aliran Neo-Platonisme
dengan filsafat nya tentang emanasi.
Dari sekilas pengenalan dan karakteristik aliran tasawuf ini, ada beberapa
problematika dan kritisi yang terintas di benak penulis. Diantaranya :
1. Pemahaman dari aliran tasawuf ini yang kompleks,yang tidak bisa difahami oleh
orang awwam karena penjelasan dan pengenalanya yang bercampur dengan konsep
filsafat. Selain itu, pemahaman dalam aliran filsafat ini sangat rentan menjadi
kontroversial karena dimunkinkan tidak selaras dengan pendekatan tradisional
tasawuf.
2. Kurangnya pengamalan-pengamalan konkrit spiritual yang menjadi ajaran-ajaran
pokok tasawuf seperti dzikir, meditasi atau amalan-amalan khusus yang menjadi
pijakan dalam tradisi tasawuf.
2.3. Problematika Aliran Tasawuf Irfani.
Tasawuf adalah upaya seseorang untuk mencapai kebebasan dari kehidupan dunia
dengan melakukan pendekatan diri kepada Allah melalui sifat-sifat ilahiyah. Tafsir tasawuf
juga dapat diartikan kan sebagai upaya untuk menyempurnakan akhlak manusia dan jauh dari
pengaruh kehidupan dunia.
Sedangkan Irfani adalah pengetahuan yang diperoleh dari hati nurani kesucian hati,
tadabur dan tafakur. Dari pengertian Irfani tersebut Irfani dalam bahasa Arab sering disebut
dengan makrifah. Jadi dapat disimpulkan bahwa tasawuf Irfani adalah upaya untuk
menyikapi hakikat makrifat yang diperoleh melalui qolbu dan muhibah yang tidak dapat
melalui logika atau pembelajaran atau pemikiran. Atau lebih singkatnya tasawuf irfani adalah
penyucian diri dan muraqabah berdasar pengalaman spiritual jiwa yang sulit di definisikan.
Dari ringkasan penjelasan tentang tasawuf irfani di atas, penulis memiliki beberapa
asumsi problematika dan kritisi terhadapa aliran ini. Diantaranya :
1. Subjektifitas dan sulit untuk diverivikasi. Aliran tasawuf ini seringkali bergantung
pada pengalaman individu dan intuitif yang sulit diverifikasi secara objektif.
Sehingga, bagi orang-orang yang berniat buruk akan dengan mudah mengklaim
dirinya adalah seorang sufi karena pencapain pengalaman spiritual pribadinya yang
memang dalam aliran ini sulit untuk diverifikasi. Hal ini akan mudah terjadi karena
tidak adanya standar objektifitas yang jelas.
2. Kurangnya perhatian kepada etika dan moral sosial. Dalam beberapa kasus, aliran ini
lebih focus pada pengalaman spiritual dan pengetahuan intuitif. Sehingga terkadang
melalaikan tanggung jawab moral bersosial dalam sehari-hari.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Tasawuf adalah konsepspiritual yang abstrak, sulit didefinisikan rincian-rinciannya.
Penting diketahui, bahwasannya problematika dan kritik di atas hanyalah asumsi yang
didapat penulis setelah mempelajari dan menganalisa tentang devinisi, karakter, dan ajaran-
ajaran yang ada pada aliran di atas. Penulis yakin, makalah ini dibuat dengan sadar dan
pandangan objektif, sama sekali tidak tercampur sedikitpun dengan subjektifitas penulis.

3.2. Saran
Dalam mengkritik, tentu sangat diperlukan pemahaman mendalam dan objektifitas
yang netral. Tentu dibalik kritikan dan problematika yang disampaikan di atas, sangat banyak
sekali manfaat yang bisa ambil dan kita amalkan dari ilmu tasawuf. Untuk selebihnya,
penulis menyerahkan pemikiran kritis yang lainnya yang berkaitan dengan topik ini kepada
pembaca sekalian. Dan diharapkan untuk selalu objektif dan memiliki pemahamn yang benar
dan mendalam.
Daftar Pustaka
Ade Tasni S, Mardiana Sandra, Khoerunnisa (2023), Makalah Akhlak Tasawuf
“Tokoh-Tokoh Dalam Taswuf Falsafi”, IAID Ciamis.
Ismi Nurbaiti Jannah, Herman Nurdin (2023), Makalah Akhlak Tasawuf : Tokoh-Tokoh
Dalam Tasawuf Irfani, IAID Ciamis.

Muhammad Rizal Husni, Ika Rahmayanti, Salma Raihan (2023), Tokoh-Tokoh Dalam
Tasawuf Akhlaki, IAID Ciamis.

Anda mungkin juga menyukai