Anda di halaman 1dari 13

A.

Latar Belakang Bimbingan dan Konseling di Sekolah

Bimbingan dan konseling merupakan salah satu komponen dalam keseluruhan


sistem pendidikan khususnya di sekolah. Guru sebagai salah satu pendukung unsur
pelaksana pendidikan yang mempunyai tanggung jawab sebagai pendukung
pelaksana layanan bimbingan pendidikan di sekolah, di tuntut untuk memiliki
wawasan yang memadai terhadap konsep –konsep dasar bimbingan dan konseling di
sekolah.
Sebagai individu, siswa memiliki berbagai potensi yang dapat dikembangkan.
Kenyataan yang dihadapi, tidak semua siswa menyadari potensi yang dimiliki untuk
kemudian memahami dan mengembangkannya. Disisi lain sebagai individu yang
berinterksi dengan lingkungan, siswa juga tidak dapat lepas dari masalah.
Menyadari hal di atas siswa perlu bantuan dan bimbingan orang lain agar
dapat bertindak dengan tepat sesuai dengan potensi yang ada pada dirinya. Sekolah
sebagai institusi pendidikan tidak hanya berfungsi memberikan pengetahuan tetapi
juga mengembangkan kesluruhan kepribadian anak. Sebagai profesional guru
memegang peran penting dalam membantu murid mengembangkan seluruh aspek
kepribadian dan lingkungannya.
Manusia perlu mengenal dirinya sendiri dengan sebaik-baiknya. Dengan
mengenal dirinya sendiri, mereka akan dapat bertindak dengan tepat sesuai dengan
kemampuan yang ada pada pada dirinya. Walaupun demikian, tidak semua manusia
mampu mengenal segala kemampuan dirinya. Mereka memerlukan bantuan orang
lain agar dapat mengenal diri sendiri, lengkap dengan segala kemampuan yang
dimilikinya dan bantuan tersebut dapat diberikan oleh bimbingan dan konseling.
Pada kenyataannya, bimbingan dan konseling juga diperlukan, baik oleh
masyarakat yang belum maju maupun masyarakat yang modern. Persoalan-persoalan
yang timbul dalam masyarakat modern sangat kompleks. Makin maju suatu
masyarakat maka akan semakin kompleks persoalan-persoalan yang dihadapi oleh
anggota masyarakatnya.

1
Traxler mengidentifikasi adanya 5 faktor yang melahirkan bimbingan di sekolah yaitu
sebagai berikut:

1). Philanthropy dan Humanisme


Kedua aliran ini mempunyai keyakinan bahwa masyarakat yang miskin dapat
dikembangkan melalui bimbingan pekerjaan, agar pengangguran dapat dihapuskan.
Mereka berpandangan bahwa sekolah adalah tempat yang baik untuk memberikan
bimbingan pekerjaan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat.Dari
bimbingan pekerjaan berkembanglah bimbingan pendidikan dan bimbingan sosial
pribadi di sekolah.Sampai sekarang bimbingan pekerjaan mengarah pada menjadikan
sekolah sebagai pusat pengembangan tenaga kerja.
2). Gerakan Agama
Kaum beragama beranggapan bahwa didunia ini terdapat pertentangan yang tetap
antara kekuatan golongan yang baik dan kekuatan golongan yang jahat. Karena itu
sekolah harus mempersiapakan kaum muda untuk menghadapi kekuatan yang jahat
ini melalui pembinaan kehidupan moral mereka.Alasan inilah yang mendorong
adanya bimbingan disekolah, khususnya bimbingan yang berkaitan dengan kehidupan
moral.
3). Mental Hygiene
Tahun 1909 di Amerika serikat lahir Komite Nasional Kesehatan Mental. Gerakan ini
memusatkan perhatiannya pada penelitian , terapi, dan rehabilitasi terhadap para
anggota masyarakat yang menderita gangguan mental yang serius. Mengingat banyak
gangguan jiwa dapat diterapi dengan baik bila diketahui sejak dini.Para ahli
kesehatan mental menganjurkan para pendidik disekolah untuk lebih banyak berperan
dalam memperhatikan kesehatan jiwa para siswa, khususnya yang berkaitan dengan
rasa aman dan penemuan identitas diri dikalangan kaum muda. Dengan demikian,
bimbingan akan mempunyai andil besar dalam perkembangan kesehatan mental para
siswa disekolah.

2
4). Gerakan Untuk Mengenal Murid Secara Individual
Traxler mengatakan bahwa gerakan ini sangat berkaitan dengan sejarah gerakan dan
evaluasi pendidikan disekolah. Melalui gerakan ini ditemukan suatu nilai mengenai
siswa sebagai pribadi yang individual dan unik.Oleh karena itu bimbingan disekolah
mempunyai tugas untuk mengenal setiap muridnya secara individual melalui program
analisis individual.
5). Perubahan-perubahan Sosial
Dizon (1983) mengungkapkan 5 perubahan sosial yang sangat mempengaruhi
kehidupan para remaja.
a. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
Pilihan karir merupakan masalah bagi banyak siswa. Mereka sering
merasa bingung untuk menentukan pilihan karir yang tepat, karena yang dapat dipilih
cukup banyak dan umumnya mereka belum mengenal dirinya sendiri. Dipihak lain,
orangtua dan sekolah tidak dapat memberikan bantuan yang dibutuhkan anak, karena
mereka tidak memahami bimbingan karier. Akibatnya banyak ditemukan beberapa
mahasiswa dengan indeks prestasi rendah, walaupun kemampuannya cukup
tinggi.Hal ini disebabkan ketidaksesuaian minat mereka dengan jurusan yang mereka
pilih.Para remaja bingung terhadap pilihan karirnya dan tidak mendapat bantuan yang
baik dari pihak sekolah ataupun orang tua.Untunglah, beberapa sekolah telah
mengadakan bimbingan karir yang dapat meringankan beban mereka.
b. Penggunaan waktu senggang dan Rekreasi

Mereka umumnya menghadapi konflik batin, karena di satu pihak mereka


harus belajar keras untuk memenuhi tuntutan sekolah yang makin berat, sedangkan di
pihak lain mereka tergiur akan hiburan yang menarik di masyarakatnya. Hiburan ini
seringkali dapat memerosotkan perkembangan mereka yang dalam waktu singkat
harus terjun dalam dunia kerja dan sosial.Dalam hal ini sekolah harus berani mulai
mengadakan bimbingan rekreasi bagi para siswanya, khususnya pada waktu liburan
sekolah.Pertandingan antarsekolah, festival seni, kemah kerja dapat digalakan di
antara para pelajar dan mahasiswa.

3
c. Pola kehidupan keluarga dalam masyarakat modern telah mengalami
banyak perubahan

Tidaklah mengherankan bahwa karena kesibukan orang tua


mengakibatkan kurangnya komunikasi personal. Karena mereka kurang menikmati
waktu bersama dalam keluarga.Anak-anak merasa kurang nyaman dan aman dirumah
sendiri.Karena itu, pelayana bimbingan konseling berupa konsultasi bagi orang tua
dan konseling bagi anak-anak yang tersisih dalam keluarga.Untuk itu bimbingan ini
diharapkan dapat terlaksana disekolah.

d. Perubahan nilai-nilai sosial dan moral/agama

Para remaja tidak memiliki pegangan hidup yang pasti. Nilai lama sudah
kabur, sedangkan nilai baru belum pasti. Free-sex dipandang hal yang lumrah bagi
golongan remaja tertentu, sedangkan di pihak lain keluarga dan agama masih keras
melarangnya. Dikalangan mahasiswa terjangkit penyakit “cepat wisuda”, agar mereka
mendapatkan kedudukan dan gaji yang tinggi, tetapi yang diimpikan tidak mudah
terlaksana. Semuanya ini tentu akan menambah masalah dipundak para remaja.
Untuk itu mereka membutuhkan bimbingan spiritual agar mereka bisa berfikir dengan
baik dan berbuat sesuai dengan norma-norma agama yang berlaku di lingkungan
masyarakat.

e. Tuntutan masyarakat yang makin kompleks

Pada waktu sekarang gelar “Drs.” Tidak menjadi “bangsawannya”


masyarakat lagi, tetapi gelar “doktor” barulah dipandang sebagai bangsawan atau
priyayinya masyarakat modern ini. Hal ini menunjukan bahwa tuntutan masyarakat
makin berat dan meningkat.Disinalah letak panggilan kita, melalui program
bimbingan kita tingkatkan perkembangan anak seoptimal mungkin sesuai dengan
tuntutan masyarakat modern.

4
B. Kedudukan Bimbingan dan Konseling dalam Sistem Operasional
Pendidikan di Sekolah

1.Bidang-bidang utama pendidikan (Komponen Pokok)


a) Bidang Administrasi dan Kepemimpinan

Bidang ini menyangkut kegiatan pengelolaan program secara efisien. Pada


bidang ini terletak tanggung jawab kepemimpinanan (kepala sekolah dan staf
administrasi lainnya) yang terkait dengan kegiatan perencanaan organisasi, deskripsi
jabatan atau pembagian tugas,  pembiayaan, penyediaan fasilitas atau sarana
prasarana (material), supervisi, dan evaluasi program.

b) Bidang intruksional dan kurikuler

Bidang ini terkait dengan kegiatan pengajaran yang bertujuan untuk


memberikan pengetahuan, keterampilan, dan pengembangan sikap. Pihak yang
bertanggung jawab secara langsung terhadap bidang ini adalah para guru.

c) Bidang Pembinaan Siswa (Bimbingan dan Konseling)

Bidang ini terkait dengan program pemberiaan layanan bantuan kepada


peserta didik (siswa) dalam upaya mencapai perkembangannya yang optimal,
melalui  interaksi yang sehat dengan lingkungannya. Personel yang paling
bertanggung  jawab terhadap pelaksanaan bidang ini adalah guru pembimbing atau
konselor.

Dalam keseluruhan kegiatan pendidikan khususnya pada tatanan


persekolahan, layanan bimbingan dan konseling mempunyai posisi dan peran yang
cukup penting dan strategis. Bimbingan dan konseling berperan untuk memberikan
layanan kepada siswa agar dapat berkembang secara optimal melalui proses
pembelajaran secara efektif. Untuk membantu siswa dalam proses pembelajaran,
pendekatan yang digunakan adalah pendekatan pribadi agar dapat membantu
keseluruhan proses belajarnya. Dalam kaitan ini para pembimbing diharapkan untuk:

5
 Mengenal dan memahami setiap siswa baik secara individual maupun
kelompok,
 Memberikan informasi-informasi yang diperlukan dalam proses belajar,
 Memberi kesempatan yang memadai agar setiap siswa dapat belajar sesuai
dengan karakteristik  pribadinya,
 Membantu setiap siswa dalam menghadapi masalah-masalah pribadi yang
dihadapinya,
 Menilai keberhasilan setiap langkah kegiatan yang telah dilakukan.

Berkenaan dengan hubungan antara bimbingan dan pendidikan tersebut di atas,


Rochma Natawidjaja (1990: 16) Memberikan penjelasan sebagai berikut:

Bimbingan dan konseling memiliki fungsi dan posisi kunci dalam pendidikan
di sekolah, yaitu sebagai pendamping fungsi utama sekolah dalam bidang pengajaran
dan perkembangan intelektual siswa dalam bidang menangani ihwal sisi sosial
pribadi siswa.

Lebih lanjut ia menegaskan bahwa bimbingan dan konseling memiliki fungsi


memberikan bantuan kepada siswa dalam rangka memperlancar pencapaian tujuan
pendidikan, yaitu membantu meratakan jalan menuju Tuhan, berguna bagi manusia,
dan bermanfaat bagi kesejahteraan dan pembangunan bangsa, negara, dan umat
manusia .

2.Ragam Bimbingan dan konseling

Dilihat dari masalah individu ada empat jenis bimbingan yaitu:

a. Bimbingan Akademik,  yaitu bimbingan yang diarahkan untuk membantu


para individu dalam menghadapi masalah-masalah akademik seperti
pengenalan kurikulum, pemilihan jurusan/konsentrasi, cara belajar dsb.
Bimbingan akademik dilakukan dengan cara mengembangkan suasana
belajar- mengajar yang kondusif agar terhindar dari kesulitan belajar. Dalam

6
bimbingan akademik pembimbing berupaya memfasilitasi individu dalam
mencapai tujuan akademik yang diharapkan.
b. Bimbingan Sosial-Pribadi,  merupakan bimbingan untuk membantu para
individu dalam memecahkan masalah-masalah sosial-pribadi. Contohnya:
masalah sosial pribadi adalah hubungan sesama teman, dengan dosen, serta
staf, pemahaman sifat dan kemampuan diri penyesuaian diri dengan
lingkungan pendidikan dan masyarakat tempat mereka tinggal dan
penyelesaian konflik.
c. Bimbingan Karir, yaitu bimbingan untuk membantu individu dalam
perencanaan, pengembangan, dan pemecahan masalah-masalah karir seperti:
pemahaman terhadap jabatan dan tugas-tugas kerja, pemahaman kondisi dan
kemampuan diri dsb.
d. Bimbingan Keluarga,  merupakan upaya pemberian bantuan kepada para
individu sebagai pemimpin/anggota keluarga agar mereka mampu
menciptakan keluarga yang utuh dan harmonis, memberdayakan diri secara
produktif, dapat menciptakan dan menyesuaikan diri dengan norma keluarga,
serta berperan/berpartisipasi aktif dalam mencapai kehidupan keluarga yang
bahagia.

3. Aspek-Aspek Psikososiospiritual

Pendidikan yang hanya melaksanakan bidang administratif dan pengajaran


dengan mengabaikan bidang bimbingan mungkin hanya akan menghasilkan individu
yang pintar dan terampil dalam aspek akademik, tetapi kurang memiliki kemampuan 
atau kematangan dalam aspek psikososiospiritual.

Aspek psikososiospiritual diantaranya sebagai berikut:

1. Manusia sebagai mahluk psikologis:


a) Memiliki struktur kepribadian yang terdiri dari Id ( aspek bio ), Ego
( aspek psikologi ) dan Super ego ( aspek social ).

7
b) Dipengaruhi perasaan dan kata hati
c) Memiliki daya pikir dan kecerdasan
d) Memiliki kebutuhan psikologis agar pribadi dapat berkembang.
Kebutuhan psikologis terdiri dari pengurangan ketegangan, kemesraan dan
cinta, kepuasan alturistik, kehormatan dan kepuasan ego.
e) Memiliki kepribadian yang unik
2. Manusia sebagai mahluk social

Manusia membutuhkan manusia lain didalam menjalani kehidupannya. Ciri-ciri


mahluk sosial adalah :

a) Sebagai mahluk yang tidak dapat lepas dari orang lain. manusia memiliki
cipta (kemampuan untuk melakukan sesuatu), rasa (perasaan), dan karsa
(tujuan).
b) Manusia hidup dalam kelompoknya (keluarga, masyarakat), manusia suci
bagi manusia lain (Homosacra Res Homonim
c) Manusia selalu bersosialisasi, berhubungam, menyesuaikan diri, saling
mencintai, menghormati, dan saling menghargai manusia lain dari masa
kanak-kanak sampai dengan meningal dunia.
3. Manusia sebagai mahluk spiritual

Manusia diciptakan oleh Allah SWT, dalam bentuk yang sebaik-baiknya, memiliki
jiwa yang sempurna, untuk menjadi khalifah dibumi. Bukti manusia mahluk spiritual
:

a) Memiliki keyakinan dan kepercayaan.


b) Menyembah tuhan.

8
C. Kedudukan Bimbingan dan Konseling secara formal dan dalam
setting pendidikan formal

1.  Kedudukan Bimbingan dan Konseling secara formal

Secara formal kedudukan bimbingan dan konseling ada dalam Sistem Pendidikan di
Indonesia, antara lain :

a. UU No. 2 tahun 1989 bab I pasal 1 ayat 1 yang menyatakan bahwa :

“Pendidikan adalah usaha sadar menyiapkan peserta didik melalui bimbingan dan
atau latihan bagi peranannya di masa yang akan datang”

b.     PP No. 28 untuk SD dan PP No. 29 untuk SMP dan SMA tahun 1990 Bab X
pasal 25 ayat 1 yang menyatakan :

“Bimbingan adalah bantuan peserta didik untuk memahami diri, mengenal


lingkungan dan merencanakan masa depan”

“Bimbingan dilaksanakan oleh guru pembimbing”

c.     UU No. 20 tahun 2003 bab I pasal 1 ayat 6

“Pendidik adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru, dosen, dan
konselor, widyaiswara, pamong belajar, fasilitator dan sebutan lain sesuai dengan
kekhususannya serta berpartisipasi dalam menyelenggarakan pendidikan”

9
Pertanyaan Essay dan Jawaban

1. Sebut dan jelaskan bidang-bidang utama pendidikan ?

Jawab:
Bidang-bidang utama pendidikan (Komponen Pokok)
a) Bidang Administrasi dan Kepemimpinan

Bidang ini menyangkut kegiatan pengelolaan program secara efisien. Pada


bidang ini terletak tanggung jawab kepemimpinanan (kepala sekolah dan staf
administrasi lainnya) yang terkait dengan kegiatan perencanaan organisasi, deskripsi
jabatan atau pembagian tugas,  pembiayaan, penyediaan fasilitas atau sarana
prasarana (material), supervisi, dan evaluasi program.

b) Bidang intruksional dan kurikuler

Bidang ini terkait dengan kegiatan pengajaran yang bertujuan untuk


memberikan pengetahuan, keterampilan, dan pengembangan sikap. Pihak yang
bertanggung jawab secara langsung terhadap bidang ini adalah para guru.

c) Bidang Pembinaan Siswa (Bimbingan dan Konseling)

Bidang ini terkait dengan program pemberiaan layanan bantuan kepada


peserta didik (siswa) dalam upaya mencapai perkembangannya yang optimal,
melalui  interaksi yang sehat dengan lingkungannya. Personel yang paling
bertanggung  jawab terhadap pelaksanaan bidang ini adalah guru pembimbing atau
konselor.

2. Apa perbedaan Bimbimgan akademik dengan Bimbingan Sosial-Pribadi?


Jawab:
 Bimbingan Akademik,  yaitu bimbingan yang diarahkan untuk membantu
para individu dalam menghadapi masalah-masalah akademik seperti
pengenalan kurikulum, pemilihan jurusan/konsentrasi, cara belajar dsb.

10
Bimbingan akademik dilakukan dengan cara mengembangkan suasana
belajar- mengajar yang kondusif agar terhindar dari kesulitan belajar. Dalam
bimbingan akademik pembimbing berupaya memfasilitasi individu dalam
mencapai tujuan akademik yang diharapkan.
 Bimbingan Sosial-Pribadi,  merupakan bimbingan untuk membantu para
individu dalam memecahkan masalah-masalah sosial-pribadi. Contohnya:
masalah sosial pribadi adalah hubungan sesama teman, dengan dosen, serta
staf, pemahaman sifat dan kemampuan diri penyesuaian diri dengan
lingkungan pendidikan dan masyarakat tempat mereka tinggal dan
penyelesaian konflik.
3. Sebutkaan pendekatan pribadi yang digunakan dalam membantu proses
belajar !
o Jawab:
 Mengenal dan memahami setiap siswa baik secara individual maupun
kelompok,
 Memberikan informasi-informasi yang diperlukan dalam proses belajar,
 Memberi kesempatan yang memadai agar setiap siswa dapat belajar sesuai
dengan karakteristik  pribadinya,
 Membantu setiap siswa dalam menghadapi masalah-masalah pribadi yang
dihadapinya,
 Menilai keberhasilan setiap langkah kegiatan yang telah dilakukan.

11
Soal objektif dan Jawaban

1. Dibawah ini yangtidak termasuk Undang-undang Kedudukan Bimbingan


dan Konseling secara formal adalah .….
a. UU No. 2 tahun 1989 bab I pasal 1 ayat 1
b. PP No. 28 untuk SD dan PP No. 29
c. UU No. 20 tahun 2003 bab I pasal 1 ayat 6
d. UU No. 22 tahun 2003 bab I pasal 1 ayat 5
Jawab : d
2. Dibawah ini bagian perubahan sosial yang diungkapkan oleh Dizon 1983
adalah ….
a. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
b. Penggunaan waktu senggang dan Rekreasi
c. Menilai keberhasilan setiap langkah kegiatan yang telah dilakukan.
d. Perubahan nilai-nilai sosial dan moral/agama
Jawab ; a,b dan d
3. Dibawah ini yang bukan Aspek psikososiospiritual psikologis adalah…
a. Memiliki struktur kepribadian yang terdiri dari Id ( aspek bio ), Ego
( aspek psikologi ) dan Super ego ( aspek social ).
b. Dipengaruhi perasaan dan kata hati
c. Memiliki daya pikir dan kecerdasan
d. Memili gaya kognitif
Jawab : d
4. Dibawah ini yang bukan termasuk ciri –ciri makhluk sosoal adalah ….
a. Sebagai mahluk yang tidak dapat lepas dari orang lain. manusia
memiliki cipta (kemampuan untuk melakukan sesuatu), rasa (perasaan),
dan karsa (tujuan).
b. Manusia hidup dalam kelompoknya (keluarga, masyarakat), manusia
suci bagi manusia lain (Homosacra Res Homonim).

12
c. Manusia selalu bersosialisasi, berhubungam, menyesuaikan diri, saling
mencintai, menghormati, dan saling menghargai manusia lain dari masa
kanak-kanak sampai dengan meningal dunia.
d. Manusia tidak bisa menyesuaikan diri antar manusia yang lain dan tidak
bisa menyesuaikan diri.
Jawab : d
5. Dibawah ini yang termasuk faktor yang melahirkan bimbingan di sekolah
menurut Traxler adalah….
a. Philanthropy dan Humanisme
b. Bimbingan Sosial-Pribadi
c. Bimbingan Akademik
d. Bidang intruksional dan kurikuler
Jawab : a

13

Anda mungkin juga menyukai