1
Traxler mengidentifikasi adanya 5 faktor yang melahirkan bimbingan di sekolah yaitu
sebagai berikut:
2
4). Gerakan Untuk Mengenal Murid Secara Individual
Traxler mengatakan bahwa gerakan ini sangat berkaitan dengan sejarah gerakan dan
evaluasi pendidikan disekolah. Melalui gerakan ini ditemukan suatu nilai mengenai
siswa sebagai pribadi yang individual dan unik.Oleh karena itu bimbingan disekolah
mempunyai tugas untuk mengenal setiap muridnya secara individual melalui program
analisis individual.
5). Perubahan-perubahan Sosial
Dizon (1983) mengungkapkan 5 perubahan sosial yang sangat mempengaruhi
kehidupan para remaja.
a. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
Pilihan karir merupakan masalah bagi banyak siswa. Mereka sering
merasa bingung untuk menentukan pilihan karir yang tepat, karena yang dapat dipilih
cukup banyak dan umumnya mereka belum mengenal dirinya sendiri. Dipihak lain,
orangtua dan sekolah tidak dapat memberikan bantuan yang dibutuhkan anak, karena
mereka tidak memahami bimbingan karier. Akibatnya banyak ditemukan beberapa
mahasiswa dengan indeks prestasi rendah, walaupun kemampuannya cukup
tinggi.Hal ini disebabkan ketidaksesuaian minat mereka dengan jurusan yang mereka
pilih.Para remaja bingung terhadap pilihan karirnya dan tidak mendapat bantuan yang
baik dari pihak sekolah ataupun orang tua.Untunglah, beberapa sekolah telah
mengadakan bimbingan karir yang dapat meringankan beban mereka.
b. Penggunaan waktu senggang dan Rekreasi
3
c. Pola kehidupan keluarga dalam masyarakat modern telah mengalami
banyak perubahan
Para remaja tidak memiliki pegangan hidup yang pasti. Nilai lama sudah
kabur, sedangkan nilai baru belum pasti. Free-sex dipandang hal yang lumrah bagi
golongan remaja tertentu, sedangkan di pihak lain keluarga dan agama masih keras
melarangnya. Dikalangan mahasiswa terjangkit penyakit “cepat wisuda”, agar mereka
mendapatkan kedudukan dan gaji yang tinggi, tetapi yang diimpikan tidak mudah
terlaksana. Semuanya ini tentu akan menambah masalah dipundak para remaja.
Untuk itu mereka membutuhkan bimbingan spiritual agar mereka bisa berfikir dengan
baik dan berbuat sesuai dengan norma-norma agama yang berlaku di lingkungan
masyarakat.
4
B. Kedudukan Bimbingan dan Konseling dalam Sistem Operasional
Pendidikan di Sekolah
5
Mengenal dan memahami setiap siswa baik secara individual maupun
kelompok,
Memberikan informasi-informasi yang diperlukan dalam proses belajar,
Memberi kesempatan yang memadai agar setiap siswa dapat belajar sesuai
dengan karakteristik pribadinya,
Membantu setiap siswa dalam menghadapi masalah-masalah pribadi yang
dihadapinya,
Menilai keberhasilan setiap langkah kegiatan yang telah dilakukan.
Bimbingan dan konseling memiliki fungsi dan posisi kunci dalam pendidikan
di sekolah, yaitu sebagai pendamping fungsi utama sekolah dalam bidang pengajaran
dan perkembangan intelektual siswa dalam bidang menangani ihwal sisi sosial
pribadi siswa.
6
bimbingan akademik pembimbing berupaya memfasilitasi individu dalam
mencapai tujuan akademik yang diharapkan.
b. Bimbingan Sosial-Pribadi, merupakan bimbingan untuk membantu para
individu dalam memecahkan masalah-masalah sosial-pribadi. Contohnya:
masalah sosial pribadi adalah hubungan sesama teman, dengan dosen, serta
staf, pemahaman sifat dan kemampuan diri penyesuaian diri dengan
lingkungan pendidikan dan masyarakat tempat mereka tinggal dan
penyelesaian konflik.
c. Bimbingan Karir, yaitu bimbingan untuk membantu individu dalam
perencanaan, pengembangan, dan pemecahan masalah-masalah karir seperti:
pemahaman terhadap jabatan dan tugas-tugas kerja, pemahaman kondisi dan
kemampuan diri dsb.
d. Bimbingan Keluarga, merupakan upaya pemberian bantuan kepada para
individu sebagai pemimpin/anggota keluarga agar mereka mampu
menciptakan keluarga yang utuh dan harmonis, memberdayakan diri secara
produktif, dapat menciptakan dan menyesuaikan diri dengan norma keluarga,
serta berperan/berpartisipasi aktif dalam mencapai kehidupan keluarga yang
bahagia.
3. Aspek-Aspek Psikososiospiritual
7
b) Dipengaruhi perasaan dan kata hati
c) Memiliki daya pikir dan kecerdasan
d) Memiliki kebutuhan psikologis agar pribadi dapat berkembang.
Kebutuhan psikologis terdiri dari pengurangan ketegangan, kemesraan dan
cinta, kepuasan alturistik, kehormatan dan kepuasan ego.
e) Memiliki kepribadian yang unik
2. Manusia sebagai mahluk social
a) Sebagai mahluk yang tidak dapat lepas dari orang lain. manusia memiliki
cipta (kemampuan untuk melakukan sesuatu), rasa (perasaan), dan karsa
(tujuan).
b) Manusia hidup dalam kelompoknya (keluarga, masyarakat), manusia suci
bagi manusia lain (Homosacra Res Homonim
c) Manusia selalu bersosialisasi, berhubungam, menyesuaikan diri, saling
mencintai, menghormati, dan saling menghargai manusia lain dari masa
kanak-kanak sampai dengan meningal dunia.
3. Manusia sebagai mahluk spiritual
Manusia diciptakan oleh Allah SWT, dalam bentuk yang sebaik-baiknya, memiliki
jiwa yang sempurna, untuk menjadi khalifah dibumi. Bukti manusia mahluk spiritual
:
8
C. Kedudukan Bimbingan dan Konseling secara formal dan dalam
setting pendidikan formal
Secara formal kedudukan bimbingan dan konseling ada dalam Sistem Pendidikan di
Indonesia, antara lain :
“Pendidikan adalah usaha sadar menyiapkan peserta didik melalui bimbingan dan
atau latihan bagi peranannya di masa yang akan datang”
b. PP No. 28 untuk SD dan PP No. 29 untuk SMP dan SMA tahun 1990 Bab X
pasal 25 ayat 1 yang menyatakan :
“Pendidik adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru, dosen, dan
konselor, widyaiswara, pamong belajar, fasilitator dan sebutan lain sesuai dengan
kekhususannya serta berpartisipasi dalam menyelenggarakan pendidikan”
9
Pertanyaan Essay dan Jawaban
Jawab:
Bidang-bidang utama pendidikan (Komponen Pokok)
a) Bidang Administrasi dan Kepemimpinan
10
Bimbingan akademik dilakukan dengan cara mengembangkan suasana
belajar- mengajar yang kondusif agar terhindar dari kesulitan belajar. Dalam
bimbingan akademik pembimbing berupaya memfasilitasi individu dalam
mencapai tujuan akademik yang diharapkan.
Bimbingan Sosial-Pribadi, merupakan bimbingan untuk membantu para
individu dalam memecahkan masalah-masalah sosial-pribadi. Contohnya:
masalah sosial pribadi adalah hubungan sesama teman, dengan dosen, serta
staf, pemahaman sifat dan kemampuan diri penyesuaian diri dengan
lingkungan pendidikan dan masyarakat tempat mereka tinggal dan
penyelesaian konflik.
3. Sebutkaan pendekatan pribadi yang digunakan dalam membantu proses
belajar !
o Jawab:
Mengenal dan memahami setiap siswa baik secara individual maupun
kelompok,
Memberikan informasi-informasi yang diperlukan dalam proses belajar,
Memberi kesempatan yang memadai agar setiap siswa dapat belajar sesuai
dengan karakteristik pribadinya,
Membantu setiap siswa dalam menghadapi masalah-masalah pribadi yang
dihadapinya,
Menilai keberhasilan setiap langkah kegiatan yang telah dilakukan.
11
Soal objektif dan Jawaban
12
c. Manusia selalu bersosialisasi, berhubungam, menyesuaikan diri, saling
mencintai, menghormati, dan saling menghargai manusia lain dari masa
kanak-kanak sampai dengan meningal dunia.
d. Manusia tidak bisa menyesuaikan diri antar manusia yang lain dan tidak
bisa menyesuaikan diri.
Jawab : d
5. Dibawah ini yang termasuk faktor yang melahirkan bimbingan di sekolah
menurut Traxler adalah….
a. Philanthropy dan Humanisme
b. Bimbingan Sosial-Pribadi
c. Bimbingan Akademik
d. Bidang intruksional dan kurikuler
Jawab : a
13