Anda di halaman 1dari 5

KONSEP SEJARAH PERADABAN ISLAM

A. Pengertian Sejarah
Sejarah berasal dari bahasa Arab “syajaratun” artinya pohon. Dalam dunia
barat disebut Histoire (perancis), Historie (Belanda), History (Inggris).[2]
Berasal dari bahasa Yunani Istoria yang artinya ilmu. Dalam pengertian lain,
sejarah adalah catatan berbagai peristiwa yang terjadi pada masa lampau
(event in the past).[3] Dalam pengertian lebih seksama sejarah adalah kisah
dan peristiwa masa lampau umat manusia.

Menurut Sidi Gazalba, sejarah adalah gambaran masa lalu


tentang manusia dan sekitarnya sebagai makluk social, yang disusun secara
ilmiah dan lengkap, meliputi urutan fakta masa tersebut dengan tafsiran dan
penjelasan yang memberi pengertiandan kepahaman tentang apa yang telah
berlalu.[4] Sedangkan Menurut Ibn Khaldum, sejarah ialah menunjuk kepada
peristiwa-peristiwa istimewa atau penting pada waktu atau ras tertentu.[5]

Peradaban Islam adalah terjemahan dari kata Arab al-Hadharah


al-Islamiyah. Kata Arab ini sering juga diterjemahkan ke dalam bahasa
Indonesia dengan kebudayaan Islam. “Kebudayaan” dalam bahasa Arab
adalah al-Tsaqafah. Di Indonesia, sebgaimana juga di Arab dan Barat, masih
banyak orang yang mensinonimkan dua kata “kebudayaan” dan “peradaban”.
Kebudayaan adalah bentuk ungkapan tentang semangat mendalam suatu
masyarakat. Sedangkan manifestasi-manifestasi kemajuan mekanis dan
teknologis lebih berkaitan dengan peradaban. Kalau kebudayaan lebih banyak
direfleksikan dalam seni, sastra, religi dan moral, maka peradaban terrefleksi
dalam politik, ekonomi, dan teknologi.
Menurut Koentjaraningrat, kebudayaan paling tidak mempunyai tiga wujud.
1. Wujud Ideal, yaitu wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks ide-ide,
gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan-peraturan dan lain-lain.
2. Wujud Kelakuan, yaitu wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks
aktivitas kelakuan berpola dari manusia dalam masyarakat.
3. Wujud Benda, yaitu wujud kebudayaan sebagai benda-benda hasil karya.
Sedangkan istilah peradaban biasanya dipakai untuk bagian-bagian dan unsur-
unsur dari kebudayaan yang halus dan indah.[6]
Menurut H.A.R. Gibb, bahwa Islam sesungguhnya lebih dari
sekedar agama, Ia adalah peradaban yang sempurna. Karena yang menjadi
pokok kekuatan dan sebab timbulnya kebudayaan adalah agama Islam,
kebudayaan yang ditimbulkannya dinamakan kebudayaan atau peradaban
Islam
Sedangkan landasan dari pembahasan ini yakni “peradaban Islam” adalah
“kebudayaan Islam” terutama wujud idealnya, sementara landasan
“kebudayaan Islam” adalah agama Islam. Jadi dalam Islam, tidak seperti pada
masyarakat yang menganut agama-agama bumi, agama bukanlah kebudayaan
tetapi dapat melahirkan kebudayaan. Kalau kebudayaan merupakan hasil
cipta, rasa dan karsa manusia, maka agama Islam adalah wahyu dari Allah
SWT.
B. Pengertian Peradaban
Kata peradaban seringkali diberi arti yang sama dengan kebudayaan. Ada juga
yang mengatakan peradaban berbeda dengan kebudayaan. Didalam bahasa
Inggris terdapat perbedaan pengertian antara kedua istilah tersebut. Istilah
Civilization untuk peradaban dan Culture untuk kebudayaan. Demikian pula
dalam bahasa Arab dibedakan antara Tsaqafah (kebudayaan), Hadharah
(kemajuan) dan Tamaddun (peradaban).
Peradaban adalah semua bidang kehiidupan untuk keguanaan praktis.
Sebaliknya kebudayaan adalah semua yang berasal dari hasrat dan gairah
yang lebih tinggi dan murni yang berada di atas tujuan praktis dalam
hubungan masyarakat, misalnya musik, seni, agama, ilmu, filsafat dan lain-
lain.
C. Hubungan kebudayaan dan peradaban
Menurut Koentjaraningrat, kebudayaan mempunyai 3 wujud yaitu:
1. Wujud Ideal
Yaitu wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks ide-ide, gagasan, nilai-nilai,
norma- norma, peraturan-peraturan dll
2. Wujud Kelakuan
Yaitu kebudayaan sebagai suatu kompleks aktivitas kelakuan berpola dari
manusia
dalam masyarakat.
3. Wujud Benda
Yaitu wujud kebudayaan sebagai benda-benda hasil karya.

Hubungan antara kebudayaan dan peradaban menurut pendapat Oswald


Spingler yang dikutip dari Samuel P Hungtingson bahwa:.
Kebudayaan adalah untuk menunjukan upaya manusia yang masih terus
berlanjut,sedangkan peradaban untuk menunjukan titik akhir dari kegiatan.
Peradaban mengandung pengertian yang lebih luas sebagaimana puncak, spirit
keseluruhan, dan bersifat universal, sebagai karakter umum dari sebuah zaman
dan titik akhir dari berbagai proses kebudayaannya.
D. Urgensi mempelajari peradaban islam
Sejarah dan peradaban Islam merupakan bagian penting yang tidak mungkin
dipisahkan dari kehidupan kaum Muslimin dari masa ke masa. Betapa tidak,
dengan memahami sejarah dengan baik dan benar, kaum Muslimin bisa
bercermin untuk mengambil banyak pelajaran dan membenahi kekurangan
atau kesalahan mereka guna meraih kejayaan dan kemuliaan dunia dan
akhirat.
Sebaik-baik kisah sejarah yang dapat diambil pelajaran dan hikmah berharga
darinya adalah kisah-kisah yang terdapat dalam ayat-ayat al-Qur’ân dan
hadits-hadits yang shahîh dari Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam .
Karena kisah-kisah tersebut disamping sudah pasti benar, bersumber dari
wahyu Allâh Azza wa Jalla yang maha benar, juga karena kisah-kisah tersebut
memang disampaikan oleh Allâh Subhanahu wa Ta’ala untuk menjadi
pelajaran bagi orang-orang yang berakal sehat. Allâh Azza wa Jalla berfirman
:

‫ص ِهم فِي َكانَ لَقَد‬ َ َ‫ب ِِلُو ِلي ِعب َرة ق‬


ِ ‫ص‬ ِ ‫يَدَي ِه بَينَ الَّذِي ت َصدِيقَ َولَ ِكن يُفت ََرى َحدِيثًا َكانَ َما ۗ اِلَلبَا‬
‫صي َل‬ِ ‫يُؤ ِم ُنونَ ِلقَوم َو َرح َمةً َو ُهدًى شَيء ُك ِل َوتَف‬

Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka (para Nabi dan umat mereka) itu
terdapat pelajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal (sehat). al-Qur’an
itu bukanlah cerita yang dibuat-buat, akan tetapi membenarkan (kitab-kitab)
yang sebelumnya dan menjelaskan segala sesuatu, serta sebagai petunjuk dan
rahmat bagi orang-orang yang beriman [Yusuf/12:111]
Kapan itu terjadi, dan bagaimana situasi yang terjadi saat itu, lalu bagaimana
islam ada sampai dengan saat ini? Maka tak ada cara lain kecuali kita
membaca sejarah secara lengkap, sehingga kita mengetahui dimana letak
peristiwa-peristiwa itu dalam rangkaian sejarah Islam.

Tempat-tempat dan bangunan bersejarah peninggalan masa lalu tentunya


bukan hanya sekedar menjadi sebuah tempat wisata dan hiburan semata.
Bukan pula menjadi ajang berfoto-foto ria hanya untuk dibanggakan
dihadapan orang lain. Namun hendaknya menjadi sarana dalam mempelajari
sejarah islam lebih dalam. Sudah menjadi sebuah keharusan bagi umat islam
untuk mempelajari sejarah peradaban islam sejak dini. Memahami bagaimana
islam datang ke tengah-tengah kita sejak beberapa abad yang lalu.
Tujuan mempelajari Sejarah Kebudayaan Islam diantaranya adalah:

1. Untuk mendapatkan informasi dan pemahaman mengenai asal-usul


khazanah budaya dan kekayaan di bidang lainnya yang pernah diraih oleh
umat islam di masa lampau dan mengambil ‘ibrah (pelajaran) dari kejadian
tersebut.

Anda mungkin juga menyukai