Anda di halaman 1dari 11

TEORI PENGINDRAAN

Makalah
Dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah “Psikologi umum”
Dosen pengampu “Khisna Azizah, M.I.Kom”

Oleh:
MOHAMMAD ABBAS / (2277011997)
ILHAM GHULAM GIBRAN / (2277012043)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM “MA’HAD ALY AL-HIKAM”
MALANG
Maret 2023

1
BAB I..........................................................................................................................................3

PENDAHULUAN...................................................................................................................3

A. Latar Belakang...........................................................................................................3

B. Rumusan Masalah......................................................................................................3

C. Tujuan Permasalahan.................................................................................................3

BAB II.........................................................................................................................................4

PEMBAHASAN.....................................................................................................................4

A. Pengertian Penginderaan............................................................................................4

B. Pengertian persepsi....................................................................................................4

C. Kaitan penginderaan dengan persepsi........................................................................5

D. Macam-macam Alat Indra..........................................................................................7

BAB III.....................................................................................................................................10

KESIMPULAN.....................................................................................................................10

BAB IV.....................................................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................11

2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Psikologi terdiri dari dua kata yang mempunyai arti. Psikologi ini merupakan sebuah
ilmu yang mempelajari tentang jiwa. Dimana ilmu ini sangat penting untuk kita pelajari
sebagai Mahasiswa dan Mahasiswi Pendidikan Agama Islam yang akan diaplikasikan
nanti kalau sudah masuk dunia mengajar ataupun terjun di dalam masyarakat.
Sejak individu dilahirkan, sejak itu pula individu secara langsung berhubungan
dengan dunia luarnya. Mulai saat itu individu secara langsung menerima stimulus atau
rangsang dari luar di samping dari dalam dirinya sendiri. Ia mulai merasa kedinginan,
sakit, senang, tidak senang, dan sebagainya.
Individu mengenali dunia luarnya dengan menggunakan alat inderanya. Bagaimana
individu dapat mengenali dirinya sendiri maupun keaaan sekitarnya, hal ini berkaitan
dengan persepsi (perception). Melalui stimulus yang diterimanya, individu akan
mengalami persepsi. Persepsi merupakan suatu proses yang didahului oleh penginderaan,
yaitu merupakan proses yang berujud diterimanya stimulus oleh individu melelui alat
reseptornya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan pengindraan?
2. Apa yang dimaksud dengan persepsi?
3. Apa kaitan penginderaan dengan persepsi?
4. Macam - macam alat indra?
C. Tujuan Permasalahan
1. Untuk mengetahui pengertian Penginderaan
2. Untuk mengetahui pengertian Persepsi
3. Untuk mengetahui kaitan penginderaan dengan persepsi
4. Untuk mengetahui macam-macam alat indra

3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Penginderaan
Penginderaan adalah proses penerimaan stimulus oleh individu melalui alat penerima,
yaitu alat indera yang terdiri dari indera penglihatan (mata), indera pendengaran (telinga),
indera pengecap (lidah), indera penciuman (hidung), dan indera peraba (kulit).Pengalaman
inderawi sangat tergantung dari sifat-sifat rangsangan yang diterima, sehingga individu
akan dapat memiliki pengalaman inderawi yang dapat dijelaskan dalam bentangan kriteria
kuat-lemah, lama-sebentar, kasar-halus, panas-dingin, dan lain sebagainya. Bentangan
penjelasan inilah yang disebut dengan dimensi penginderaan.
Penginderaan memiliki 4 dimensi, yaitu:
1. Intensitas, yakni kuat lemahnya stimulus yang diterima oleh alat indera manusia.
Misalnya mata akan dapat membedakan cahaya yang kuat dan cahaya yang lemah.
2. Ekstensitas, dimana penginderaan akan mampu membedakan ada tebal-tipis, luas-
sempit, besar-kecil, dan lain sebagainya.
3. Kualitas rangsang, misalnya tinggi rendahnya nada pada penginderaan pendengaran,
atau kualitas warna pada penginderaan penglihatan.
4. Waktu, misalnya berkaitan dengan lama dan tidaknya penginderaan berlangsung.

B. Pengertian persepsi
Persepsi adalah upaya menafsirkan makna informasi secara inderawi melalui
pengalaman tentang obyek, peristiwa atau hubungan yang diperoleh dengan
menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan.1
Persepsi juga dapat diartikan sebagai kemampuan untuk mengorganisasikan
pengamatanatau menafsirkan stimulus yang ada di dalam otak.2
Persepsi juga dapat diartikan sebagai proses menginterpretasi atau menafsirkan
informasi yang diperoleh melalui sistem alat indera manusia.3
Persepsi di sini berarti pemberian makna terhadap stimulus inderawi. Persepsi juga
berkaitan erat dengan atensi, ekspektasi, motivasi, dan memori. Jadi persepsi bukanlah
sekedar penginderaan. Bila penginderaan hanya membuat orang sadar terhadap adanya

1
http://www.litagama.org/jurnal/Edisi5/Komplulusan.htm.
2
Sarlito Wirawan Sarwono, Pengantar Umum Psikologi (Jakarta: Bulan Bintang, 1982), hal. 44
3
Suharnan, Psikologi Kognitif (Surabaya: Srikandi, 2005), hal. 23

4
stimulus tertentu, maka persepsi sudah merujuk pada sebuah penginderaan yang
bermakna.
Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi antara lain:
1. Perhatian yang selektif, yakni pemusatan perhatian pada rangsangan-rangsangan
tertentu. Sebenarnya dalam kehidupan manusia, rangsangan yang diterima tidak
dapat dihitung secara kuantitatif. Fungsi kognitif dan emosimanusia, akan
menggiring manusia untuk tidak menanggapi terhadap semua rangsang yang
diterima. Untuk itu, setiap orang hanya akan memusatkan perhatian pada
rangsangan-rangsangan tertentu saja. Dengan faktor perhatian ini, tidak semua
obyek amatan akan masuk dalam kawasan persepsi seseorang. Perhatian merupakan
proses mental yang terjadi ketika rangkaian stimuli yang lain melemah.
2. Ciri-ciri rangsangan, rangsangan yang bergerak diantara rangsangan-rangsangan
yang diam akan lebih menarik perhatian. Rangsang yang besar diantara yang kecil
atau yang kontras dengan latar belakang yang memiliki intensitas paling kuat akan
lebih menarik perhatian dan lebih mudah mempengaruhi persepsi seseorang.
3. Nilai-nilai dan kebutuhan individu, misalnya seorang seniman akan mempunyai
kedalaman pengamatan yang berbeda terhadap obyek tertentu dibandingkan dengan
orang yang bukan seniman. Seorang remaja akan memiliki minat dan sense yang
berbeda dengan mereka yang bukan remaja. Demikian pula anak-anak dari
golongan ekonomi lemah akan memberikan persepsi yang lebih positif terhadap
mata uang logam dibandingkan anak-anak yang berasal dari golongan ekonomi
menengah ke atas.
4. Pengalaman terdahulu juga mempengaruhi persepsi seseorang terhadap dunianya.
Pengalaman-pengalaman seseorang akan sangat mempengaruhi rangsang atau
obyek persepsi yang diterima. Misalnya, mobil dianggap sebagai sesuatu yang biasa
bagi masyarakat perkotaan. Akan tetapi mobil akan menjadi sosok benda yang
sangat menarik bagi orang pedalaman.

C. Kaitan penginderaan dengan persepsi


Perilaku manusia diawali dengan adanya pengindraan atau sensasi. Pengindraan atau
sensasi adalah proses masuknya stimulus ke dalam alat indra manusia. Setelah stimulus

5
masuk ke alat indra manusia, maka otak akan menerjemahkan stimulus tersebut.
Kemampuan otak dalam menerjemahkan stimulus disebut dengan persepsi. Persepsi
merupakan proses untuk menerjemahkan atau menginterpretasi stimulus yang masuk
dalam alat indra.
Proses persepsi tergantung pada sistem sensorik dan otak. Sistem sensorik akan
mendeteksi informasi, mengubahnya menjadi impuls saraf, mengolah beberapa
diantaranya, dan mengirimkannya ke otak melalui benang-benang saraf. Otak memainkan
peranan yang luar biasa dalam mengolah data sensorik. Oleh karena itu dapat dikatakan
bahwa persepsi tergantung pada empat cara kerja, yaitu deteksi (pengenalan), transduksi
(pengubahan energi dari satu bentuk ke bentuk lainnya), transmisi (pengiriman informasi)
dan pengolahan informasi.4
Pada hakekatnya ada banyak stimulus yang ada disekitar manusia, namun tidak semua
stimulus tersebut berhasil untuk diindra. Suatu stimulus akan berhasil untuk diindra karena
memiliki syarat-syarat berikut :
1. Ukuran stimulus yang cukup besar untuk diindra
2. Alat indra kita yang sehat
3. Adanya perhatian manusia untuk mengamati stimulus disekitarnya.
Dalam dunia pengindraan pengamatan memegang peran yang sangat dominan dalam
kehidupan sehari-hari. Pengamatan adalah usaha untuk mengenal dunia disekitar dengan
menggunakan indera penglihatan. Dalam kehidupan sehari-hari meskipun stimulus yang
diindra atau diamati sama namun bisa menimbulkan interpretasi hasil atau persepsi yang
berbeda-beda. Apabila dilihat dari sudut pandang pengamatan, Sumadi (1990) menyatakan
bahwa aspek pengaturan pengamatan dapat dibedakan menjadi :
1. Pengaturan menurut sudut pandang ruang. Menurut sudut pandang ini arah suatu
ruangan akan berpengaruh pada ahasil pengamatan. Misalnya atas-bawah, samping
kanan-samping kiri, jauh-dekat.
2. Pengaturan menurut sudut pandang waktu. Menurut sudut pandang ini kapan suatu
stimulus diamati akan mempengaruhi hasil pengamatan. Misalnya : kemaren dan
hari ini. 5 menit pertama dan 5 menit berikut, saat istirahat dan saat bekerja.
3. Pengaturan menurut sudut pandang Gestalt. Menurut sudut pandang gestalt, manusia
cenderung mengamati suatu stimulus sebagai suatu kesatuan yang utuh
dibandingkan melihat sesuatu yang detail. Misalnya melihat suatu bangunan, dilihat

4
Linda L.Davidoff. Psikologi Suatu Pengantar (Jakarta: Erlangga, 1988), hal. 237

6
sebagai suatu bangunan rumah yang utuh yang bagus, bukan melihat sesuatu yang
detail seperti gentengnya, pintunya, dinding.
4. Pengaturan menurut sudut pandang arti. Dalam sudut pandang ini stimulus yang
diamati dilukiskan berdasar artinya bagi kita. Misalnya jika dilihat dari bangunan
fisik, bangunan 4 rumah dan tempat ibadah memiliki bangunan fisik yang sama,
tetapi memiliki arti yang berbeda.
Perbedaan hasil pengamatan atau persepsi juga dipengaruhi oleh individu atau orang
yang mengamati. Dilihat dari individu atau orang yang mengamati adanya perbedaan hasil
pengamatan dipengaruhi oleh :
1. Pengetahuan, pengalaman atau wawasan seseorang
2. Kebutuhan sesorang
3. Kesenangan atau hobi seseorang
4. Kebiasaan atau pola hidup sehari-hari

D. Macam-macam Alat Indra


Alat indera adalah organ yang berfungsi untuk menerima jenis rangsangan tertentu.
Semua organisme memiliki reseptor sebagai alat penerima informasi. Infromasi tersebut
dapat berasal dari luar dan dalam dirinya. Adapun macam alat indera yang akan dijelaskan
berikut terdiri dari delapan alat indera, yaitu:

1. Indra Penglihatan
Penglihatan merupakan fungsi sensoris yang paling kompleks. Mata adalah alat
indra untuk melihat. Yang dilakukan mata yang paling sederhana tak lain hanya
mengetahui apakah lingkungan sekitarnya adalah terang atau gelap. Mata yang lebih
kompleks dipergunakan untuk memberikan pengertian visual. Manusia melihat dengan
menggunakan retina yang terdiri dari dua macam sel penerima yaitu sel-sel batang dan
sel-sel kerucut.

2. Indra Pendengaran
Pendengaran (telinga) adalah alat pendengar dan alat keseimbangan. Telinga
merupakan sebuah organ yang mampu mendeteksi/ mengenal suara dan juga banyak
berperan dalam keseimbangan dan posisi tubuh. Menurut struktur dan fungsinya, telinga
merupakan alat indra yang sangat kompleks dan terdiri menjadi tiga bagian pokok, yaitu:

7
a. Telinga bagian luar bertugas untuk menangkap gelombang suara.
b. Telinga bagian tengah bertindak sebagai transformer suara.
c. Telinga bagin dalam berisi reseptor-reseptor sensitif.

3. Indra Peraba
Rangsangan peraba kulit adalah tekanan, suhu, rasa sakit atau nyeri dan gerakan. Setiap
indra perasa mempunyai ujung-ujung saraf khusus untuk merespons stimulus tertentu.

4. Indra Pengecap
Indra pengecap atau lidah adalah reseptor khusus yang berhubungan dengan reseptor
kimia. Organ ini tersusun dari otot yang dapat merasakan berbagai macam rasa seperti
asin, manis, asam pahit dan rasa logam (metallic).

5. Indra Penciuman
Indra penciuman atau hidung berfungsi menanggapi rangsang berbentuk bau atau gas.
Secara anatomi, hidung adalah penonjolan pada vertebrata yang mengandung nostril, yang
menyaring udara untuk pernapasan. Proses dimana panca indera merubah energi fisik ke
sinyal-sinyal listrik yang kemudian menjadi impuls syaraf dan diteruskan ke otak untuk
diproses disebut proses transduction. menurut eksperimen ternyata sensitivitas bau sangat
berbeda-beda. Anak-anak lebih cepat merespon terhadap rangsangan bau daripada orang
dewasa. Dalam hal ini anak-anak lebih dekat ke binatang yang lebih peka terhadap bau
karena lobus olfactorius manusia proporsional lebih kecil dari pada lobus olfactorius
binatang. Olfaktorius bisa disebut juga saraf kranial I merupakan sel reseptor utama untuk
indra penciuman.

6. Indra Keseimbangan
Kemampuan mempertahankan posisi tegak dan rasa seimbang dikendalikan oleh
mekanisme sensoris yang disebut canalis semicircularis.

7. Indra Koordinasi Otot


Indra keseimbangan dihubungka dengan indra koordinasi otot dinamakan kinestesis.
Dengan kata lain, kinestatis adalah kesadaran terhadap gerakan-gerakan tubuh. Orang
yang mengalami penyakit pincang disebut muscular dystrophy.

8
8. Indra Visceral
Indra Visceral merupakan respons-respons sensoris yang diperkirakan berasal dari
organ-organ tubuh bagian dalam (organ internal) seperti perut, hati, pencernaan, jantung,
kandung kemih dan genitalia. Diketahui bahwa sensasi-sensasi yang berasal dari organ-
organ visceral tidak terlokalisasi seperti halnya indra-indra pendengaran, pengecap atau
keseimbangan. Contoh indra visceral adalah keringnya tenggorokan mengakibatkan rasa
lapar dan tekanan isi perut pada dinding-dinding perut besar menandakan panggilan untuk
buang air besar.5

5
Lina Siringo Ringo. Pengantar Psikologi. Universitas HKBP Nommensen, Medan.

9
BAB III
KESIMPULAN

Sejak individu dilahirkan, sejak itu pula individu secara langsung berhubungan
dengan dunia luarnya. Mulai saat itu individu secara langsung menerima stimulus atau
rangsang dari luar di samping dari dalam dirinya sendiri. Ia mulai merasa kedinginan,
sakit, senang, tidak senang, dan sebagainya. Individu mengenali dunia luarnya dengan
menggunakan alat inderanya.

10
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA

Lina Siringo Ringo. Pengantar Psikologi. Universitas HKBP Nommensen, Medan.


Linda L.Davidoff. Psikologi Suatu Pengantar (Jakarta: Erlangga, 1988)
http://www.litagama.org/jurnal/Edisi5/Komplulusan.htm.
Sarlito Wirawan Sarwono, Pengantar Umum Psikologi (Jakarta: Bulan Bintang, 1982)
Suharnan, Psikologi Kognitif (Surabaya: Srikandi, 2005)

11

Anda mungkin juga menyukai