Anda di halaman 1dari 43

Evaluasi dan

Aplikasi Pendekatan
Psikodinamika
Kelompok 5:
Sarah fidiana
Nyak saffanah prijella
Rohadatul ‘aisy
Mutiara nadya nova
Yasmin aufa
APLIKASI
PSIKOANALISA KLASIK
(Sigmund Freud)
Ranah aplikasi psikoanalisis cukup bervariasi, yang
terpenting diantaranya aplikasi di bidang
psikopatologi, psikoterapi, psikosomatis, dan
pengasuhan anak. Namun pada dasarnya
psikoanalisis dapat memberi sumbangan dalam
berbagai bidang kemanusiaan, seperti masalah
persekolahan, narapidana, kemiliteran, advertensi,
sosial-antropologi, kreativitas, seni, dsb.
1. Psikipatologi
• Berikut dinamika jiwa menurut psikoanalisis pada
beberapa jenis psikopatologi :
a. Histeria (conversion disorder)
b. Fobia
c. Obsesi-kompulsi
d. Depresi
e. Ketagihan obat/alkohol
2. psikoterapi

Aplikasi psikoanalisis yang terpenting adalah


psikoterapi. Ini bisa dipahami karena pada
dasarnya Freud mengembangkan teori
psikoanalisnya dari praktek psikoterapi yang
dilakukukannya.
3. psikosomatis

Psikosomatis adalah patologi organik yang diawali


atau kemudian gejalanya diperberat oleh stimulasi
lingkungan nonpatologik. Gangguan alergi, eksim,
asma, diare aynag psikosomatis, ketika diobati
memakai mediko-kimia dapat sembuh, namun
tidak sempurna atau mudah kambuh dengan
sebab yang tidak berkaitan dengan penyakit itu.
4. Pengasuhan Anak
Perhatian terhadap pertumbuhan anak sampai usia balita,
secara langsung atau tidak langsung merupakan sumbangan
penting dari psikoanalisis. Konsep seksual infantil atau odipus
complex memang banyak mendapat kritikan. Namun bahwa
perkembangan masa kecil merupakan fondasi kepribadian,
umumnya diterima, dengan berbagai variasi. Paling tidak,
psikoanalisis mendorong orang tua untuk menghindari
kemungkinan terjadi frustasi pada bayinya.
Jangan ada frustasi, jangan ada konflik, agar terhindar dari
patologi psikis. Lakukan toilet training secara lembut, lakukan
penanaman moral secara bijak, lakukan pengenalan peran
seksual pada saat yang tepat, agar kepribadian anak
evaluasi
Pemikiran Freud sangat menantang, konsepnya
tentang individu luas dan mendalam. Pengamatannya
teliti, disiplin dan berani dalam mengembangkan fikiran.
Teorinya mencoba memotret manusia, baik fisik
maupun psikisnya. Sumbangan utama Freud adalah
menyadarkan bahwa proses tidak sadar mempunyai
pengaruh yang sangat besar terhadap tingkah laku.
Memang kengigihan Freud dalam mempertahankan
insting seksual sebagai isi utama ketidaksadaran
banyak mendapat sanggahan, tetapi semua setuju
bahwa proses tak sadar itu ada, dan pakar akan
evaluasi

Aplikasi teori Freud di bidang psikopatologi,


psikoterapi dan pengasuhan anak, sampai sekarang
masih tetap dirasakan pengaruhnya. Banyak konsep-
konsep Freud yan kontroversial. Odipus complex
misalya, banyak ditentang karena tidak mungkin
dibuktikan memakai kaidah eksperimen ilmiah, tetapi
konsep tersebut terbukti dapat membantu mengobati
gangguan neurotik banyak penderita. Namun dengan
segala kekurangannya, konsep-konsep Freud sudah
APLIKASI PSIKOLOGI
ANALITIK
(Carl Gustav Jung)
1. Tes Asosiasi Kata

Pada mulanya Jung memakai teknik asosiasi


untuk menunjukkan validitas hipotesa Freud,
bahwa tak sadar beroperasi sebagai proses
otonom. Kini, tujuan tes asosiasi Jung adalah
untuk mengungkapkan perasaan-perasaan yang
bermuatan kompleks. Gambaran-gambaran yang
terikat dalam lingkaran kompleks mempunyai
muatan emosi yang besar, dan ungkapan
2. psikoterapi

Ketika menjalani terapi, menurut Jung kliennya akan


melewati empat tahapan, yakni pengakuan (confession),
pencerahan (elucidaion), pendidikan (education), dan
perubahan (transformation).
• Pengakuan : mirip dengan katarsis dari Freud, klien
memuntahkan isi-isi tak sadar yang mengganggunya,
dengan memakai obyek disekitarnya (terutama
terapis) sebagai sarana.
• Pencerahan : tahap interpretasi dan penjelasan,
penyebab timbulnya tingkah laku neurosis yang tidak
dihendaki, mirip dengan transferensi dari Freud.
2. psikoterapi

•Pendidikan : terapis mendorong klien untuk


mempelajari tingkah laku baru, agar klien dapat
menyesuaikan diri dengan lingkungan dan
menjawab tantangan-tantangan yang muncul.
•Perubahan : memberi jalan mencapai realisasi-
diri. Membantu klien belajar membedakan
berbagai aspek jiwa, sehingga klien mampu
mengatur aspek-aspek itu dalam harmoni dan
3. Analisa mimpi
Ada tiga metode analisis mimpi dari Jung; amplifikasi,
rangkaian mimpi, dan imajinasi aktif :
• Amplifikasi : metode ini merupakan pengembangan metode
asosiasi bebas. Pada asosiasi bebas orang diminta merespon
kata atau mimpi secara bebas – membuat asosiasi berlanjut
dari respon satu kerespon yang lain – sehingga membuat
asosiasi belakangan bisa bergeser dari stimulan pertamanya.
Dalam amplifikasi asosiasi dilakukan dengan tetap
mempertahankan kaitan respon dengan materi mimpinya,
sehingga terjadi asosiasi jamak (banyak asosiasi terhadap
suatu materi mimpi), yang memberi bentuk konstelasi
disekitar mimpi.
3. Analisa mimpi
•Rangkaian mimpi : kalau Freud hanya meneliti
mimpi tunggal, Jung menganalisis komponen
beberapa mimpi berturut-turut, untuk melihat
kecocokan yang berlanjut dan koreksi
pengembangan lebih lanjut. Ini mirip dengan
metode konsistensi internal, mencari hubungan
antara bagian-bagian dengan keseluruhan.
3. Analisa mimpi
•Imajinasi aktif : sejenis intropeksi yang materinya
campuran, sebagian mimpi, sebagian
tampakan/fantasi, atau gabungan keduanya.
Orang diminta memusatkan perhatiannya pada
gambaran mimpi yang mengesankan tetapi tidak
dapat dimengerti, atau gambaran visual yang
spontan dan mengamati apa yang terjadi dengan
gambaran itu ketika mereka bergerak sesudah
digabungkan. Imajinasi aktif mirip melukis dalam
pikiran.
evaluasi
Teori Jung berpengaruh luas, dan lembaga
yang melatih model analisis dan terapi Jung
didirikan di banyak negara. Pengaruhnya terhadap
psikologi modern tampak pada pengembangan
riset asosiasi kata, dan konsepnya mengenai tipe
introversi dan ekstraversi. Konsep Jung mengenai
realisasi-diri muncul dalam teori dan aplikasi
kepribadian dari Horney, Allport, Rogers, Maslow,
dan banyak pakar lainnya, namun Jung jarang
disebut/diakui sebagai penemu dari konsep ini.
evaluasi

Teori Jung banyak menyentuh dunia religius,


baik memakai pandangan agama untuk
memahami kehidupan jiwa manusia, atau
sebaliknya memakai pendekatan fenomenologik
dari psikologi untuk memahami agama. Teori Jung
masih bersifat konsep-konsep yang
membutuhkan banyak hipotesa dan uji
eksperimen. Fikiran-fikiran dan konsep-konsep
Jung yang orisinil dan berani dalam
mengungkapkan isi-isi jiwa manusia, setara
dengan karya Freud.
APLIKASI PSIKOLOGI
INDIVIDUAL (Adfred
Adler)
1. keadaan keluarga
Dalam terapi Adler hampir selalu menanyai
kliennya mengenai keadaan keluarga, yakni;
urutan kelahiran, jenis kelamin dan usia saudara-
saudara sekandung. Bahasan mengenai keluarga
dapat dijadikan pertimbangan bagi orangtua
dalam mengasuh anak-anaknya.
Adler mengembangkan teori urutan lahir,
didasarkan pada keyakinannya bahwa keturunan,
lingkungan dan kreativitas individual bergabung
2. psikoterapi

Menurut Adler, psikopatologi merupakan


akibat dari kurangnya keberanian, perasaan
inferior yang berlebihan, dan minat sosial yang
kurang berkembang. Jadi tujuan utama
psikoterapinya adalah meningkatkan keberanian,
mengurangi perasaan inferior, dan mendorong
berkembangnya minat sosial
3. menggali masa lalu
(early recollections)

Menurut Adler ingatan masa lalu seseorang


selalu konsisten dengan gaya hidup orang itu
sekarang, dan pandangan subyektif orang itu
terhadap pengalaman masa lalunya menjadi
petunjuk untuk memahami tujuan final dan gaya
hidupnya.
4. mimpi

Menurut Adler, mimpi bukan pemuas


keinginan yang tidak diterima ego, tetapi mimpi
adalah bagian dari usaha si pemimpi untuk
memecahkan masalah yang tidak disenanginya
atau masalah yang tidak dapat dikuasainya ketika
sadar.
Mimpi adalah usaha dari ketidaksadaran
untuk menciptakan suasana hati atau keadaan
emosional sesudah bangun nati, yang bisa
memaksa si pemimpi melakukan kegiatan yang
semula tidak dikerjakan
evaluasi

Bagian terbesar dari tulisan Adler mengkritik


teori ortodox Freud, menjadi pola pemikiran
psikologi ego, dan diterima di dalam psikologi
humanistik. Sumbangan utama Adler adalah
konsep yang memberi kerangka kepribadian yang
utuh, unifi, holistik.
Pengaruh Adler dalam psikologi kontemporer
kecil, namun berkat jasa Ausbachers perhatian
kepada teori Adler semakin banyak.
APLIKASI
PSIKOANALISIS
SOSIAL (Karen
Horney)
Dalam Teori Psikoanalisis Sosial Karen
Horney, Horney memandang bahwa kepribadian
merupakan refleksi dari pengalaman hidup dan
pemikiran seorang pribadi merupakan usaha
untuk mengatasi penderitaan batin yang dia
alami. Horney lebih berfokus kepada orang atau
pribadi yang kehilangan kasih sayang sejak ia kecil,
karena orang-orang seperti itu akan berlebihan
pada nantinya mengharapkan cinta dan kasih
Namun, jika kebutuhan itu berlebihan akan
menyebabkan terjadinya neurosis. Hal ini dikarena
dengan adanya kebutuhan yang berlebihan, orang
tidak akan berfokus pada manfaat yang diterima
jika kebutuhan itu terpenuhi, melainkan berfokus
pada mendapatkan kebutuhan dengan cara
apapun.
Neurosis dapat berkembang di semua tahap
kehidupan, khususnya masa kanak-kanak. Semua
pengalaman traumatis di masa kanak-kanak dapat
EVALUASI

Teori psikoanalisis sosial Horney memberikan


prespektif menarik tentang ciri-ciri humanisme.
Akan tetapi, teori tersebut tidak memiliki
penelitian terkini yang cukup untuk mendukung
gagasan-gagasannya. Kekuatan teori Horney
adalah pada gambarannya yang jelas tentang
kepribadian neurotik.
EVALUASI

Teori Horney dianggap lebih berhasil dalam


fungsinya sebagai panduan pemecahan masalah.
Guru, terapis, dan terutama orang tua dapat
menggunakan asumsinya mengenai
perkembangan kecenderungan neurotik agar
dapat memberikan lingkungan yang hangat, aman,
dan menerima bagi para siswa, pasien, atau anak-
anak mereka
APLIKASI
PSIKOANALISIS
HUMANISTIK
(Erich Fromm)
Adapun beberapa hal yang dapat diaplikasikan
dalam kehidupan sehari-hari sesuai dengan teori
ini adalah sebagai erikut:
1. Sebagai binatang, ia memiliki kebutuhan
fisiologis yang harus dipuaskan, sebagai
manusia memiliki pengalaman khas meliputi
perasan lemah lembut, cinta, perasaan kasihan,
perhatian, tanggung jawab, identitas, integrasi,
transendensi, kebebasan, nilai-nilai, serta
norma-norma.
2. Karena kita tahu bahwa dalam diri manusia
tersimpan potensi yang bukan seperti kertas
kosong maka dalam kehidupan sehari-hari
adanya potensi dalam diri harus terus
dikembangkan dalam hal yang positif.

3. Pada dasarnya manusia tunduk pada alam dan


ingin supaya kebutuhannya terpenuhi dengan
baik, dalam kehidupan juga terjadi seperti itu.
Dimana setiap manusia menginginkan untuk
4. Dalam hal pemuasan kejiwaan atas dasar
teknologi sulit di rasakan, maka dalam hal ini
untuk kesehatan jiwa bagi masyarakat dalam
kehidupannya sehari-hari membutuhkan
kesegaran jiwa yang bisa tercapai melalui
agama, kerekatan sosial masyarakat. Karena
manusia bukan barang mekanik yang hanya
memenuhi kebutuhan biologis semata.
EVALUASI
Terlepas dari topik yang dikemukakannya,
dalam inti semua tulisan Fromm dapat ditemukan
esensi dari sifat manusia yang belum terungkap.
Sesuai teoretikus teori psikodinamika lainnya,
Fromm cenderung menggunakan pendekatan
global untuk menyusun teori, menegakkan bentuk
abstrak yang tinggi dan megah yang lebih bersifat
filosofis ketimbang ilmiah.
Pemahamannya akan sifat manusia disambut
gembira oleh banyak orang, terbukti dengan
EVALUASI

sekarang ini, buku-buku Fromm bukan bacaan


wajib di kampus-kampus perguruan tinggi. Dari
sudut pandang ilmiah, kita harus
mempertanyakan bagaimana gagasan-gagasan
Fromm memenuhi keenam teori yang berguna.
EVALUASI
1. Istilah-istilah Fromm yang tidak jelas dan
samar menjadikan gagasan-gagasannya tidak
dapat dijadikan generator penelitian empiris.
2. Teori Fromm terlalu filosofis untuk dapat
dibenarkan atau diverifikasi.
3. Teori Fromm memungkinkannya untuk
mengorganisasi dan menjelaskan banyak hal yang
dikenal sebagai kepribadian manusia.
EVALUASI
4. Sebagai pemandu tindakan, nilai esensial
tulisan Fromm terlalu mendorong pembaca untuk
berpikir produktif.
5. Pandangan Fromm konsisten secara internal
dalam arti terdapat tema tunggal dalam seluruh
tulisannya. Akan tetapi, teori tersebut kurang
memiliki taksonomi yang terstruktur,
6. Karena Fromm enggan untuk meninggalkan
konsep-konsepnya yang terdahulu dan untuk
APLIKASI
PSIKOANALISIS
HUMANISTIK
(Erich Fromm)
Erikson mengutamakan delapan tahap
perkembangan psikososial, setiap tahap
kehidupan menggambarkan individu dengan
tugas-tugas yang harus dicapai. Anak-anak yang
mencapai identitas ego mengembangkan
perasaan tertentu yang jelas dan kokoh tentang
siapa mereka dan apa keyakinan mereka,
sedangkan anak-anak remaja yang hanyut dalam
keadaan yang kacau dalam peran dan sangat
mudah dipengaruhi oleh pengaruh-pengaruh
Anak-anak yang mencapai identitas ego
mengembangkan perasaan tertentu yang jelas
dan kokoh tentang siapa mereka dan apa
keyakinan mereka, sedangkan anak-anak remaja
yang hanyut dalam keadaan yang kacau dalam
peran dan sangat mudah dipengaruhi oleh
pengaruh-pengaruh negatif dari teman-teman
sebayanya.
Hasil-hasil positif dalam tiap-tiap psikososial
EVALUASI
Dalam kemampuannya mengorganisasi
pengetahuan, teori Erikson sebagian besar terbatas
hanya pada tahapan perkembangan. Teorinya tidak
mampu mengarahkani persoalan, seperti sifat
pribadiatau motivasi, dan keterbatasan dari kurangnya
kemampuan teori untuk mencari makna akan apa yang
diketahui mengenai kepribadian manusia. Kedelapan
tahapan perkembangan mempertahankan pernyataan
akan bagaimana siklus kehidupan seharusnya dan
penemuan penelitian di area ini biasanya cocok dengan
konsep aliran Erikson. Akan tetapi, teorinya kurang
daFTAR PUSTAKA
Feist, Jess dkk. (2017). Psikologi kepribadian. Jakarta
Selatan: Penerbit Salemba Humanika.
Alwisol. (2018). Psikologi Kepribadian. Malang:
Penerbit UMM.
http://abdullatif-
abdullatif.blogspot.com/2012/01/teori-keperibadian-
erich-fromm.html?m=1
https://personalityolvieleonita.wordpress.com/2014/1
2/06/aplikasi-paradigma-psikologi-kepribadian-
psychoanalitic-terhadap-kehidupan-sehari-hari/
Thank You

Anda mungkin juga menyukai