PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Roberto assagioli menyatakan banyak masalah-masalah psikologi
dan spiritual yang muncul yang disebabkan oleh kurangnya kesadaran
manusia dalam memandang dirinya secara utuh.
Psikologi psikosintesis memandang manusia secara utuh baik
fisik, emosi, mental, dan spiritual. Assagioli juga mengembangkan
psikoterapi yang tidak hanya mengatasi gangguan psikologis yang biasa
ditangani psikologi pada umumnya (personal problem) tapi juga (trans
personal problem). Sehingga pada zaman sekarang kita dapat
memandang kepribadian milik Roberto assagioli sebagai ilmu yang
bermanfaat.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Biografi dari Roberto Assagioli?
2. Bagaimana Struktur Kepribadian Menurut Roberto Assagioli?
3. Bagaimana Dinamika Kepribadian Menurut Roberto Assagioli?
4. Bagimana Perkembangan Kepribadian Roberto Assagioli?
5. Bagaimana Teknik Terapeutik yang Dihasilkan Roberto Assagioli?
6. Bagaimana Riset Terkini tentang Teori Kepribadian Roberto
Assagioli?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk Mengetahui Biografi dari Roberto Assagioli
2. Untuk MengetahuiStruktur Kepribadian Menurut Roberto Assagioli
3. Untuk Mengetahui Dinamika Kepribadian Menurut Roberto Assagioli
4. Untuk Mengetahui Perkembangan Kepribadian Roberto Assagioli
5. Untuk Mengetahui Teknik Terapeutik yang Dihasilkan Roberto
Assagioli
6. Untuk Mengetahui Riset Terkini tentang Teori Kepribadian Roberto
Assagioli
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
B. Struktur Kepribadian Menurut Robbert Assagioli
1. Ketidaksadaran bawah sadar
2. Ketidaksadaran tengah
3. Ketidaksadaran atau supra kesadaran yang lebih tinggi
4. Bidang kesadaran
5. Diri yang sadar
6. Semakin tinggi diri
7. Ketidaksadaran kolektif
3
Analoginya sederhananya adalah refleksi dari matahari diatas air atau
dicermin menunjukkan kualitas cahaya yang sama.
6. Self terkadang ditempatkan pada level yang lebih tinggi ditepi
ketidaksadaran kolektif dan lebih rendah dari tidak sadar.
Whitmore(1991) ingin menunjukkan bahwa diri adalah seorang
realitas ontologis, sumber energi superconscious dan pusat dalam
kehidupan, self adalah bidang energi yang mengandung fenomena
supra-kesadaran alam, menyediakan kondisi untuk
pengembangfenomena supra-kesadaran alam, menyediakan kondisi
untuk pengembangan evolusi dan pertumbuhan.
7. Ketidaksadaran kolektif dipandang sebagai ketidaksadaran manusia
ras, dan rumah bentuk arketipe, dan setara dengan jungian konsep
nama yang sama. Isi dari ranah ini dipertimbangkan menjadi
transhistoris dari ranah ini dan transcultural dan disampaikan oleh
orang-orang seperti di dongeng, mitos, simbol agama dan sakral.
C. Dinamika Kepribadian
1. Gambar atau gambaran mental dan ide dapat menghasilkan kondisi
fisik dan kejadian eksternal yang sesuai dengan yang dialami. Energi
mengikuti pikiran yang menunjukkan bahwa pemikiran bisa
dilakukan dengan cara tertentu dan dianggap sebagai ‘entitas hidup
dalam potensi yang dapat cenderung mewujudkan.
2. Gerakan, sikap, dan tindakan dapat membangkitkan mental yang
sesuai dengan gambar atau ide, yang pada gilirannya akan
membangkitkan dan mengintensifkan emosi dan perasaan yang
terkait.
3. Ide dan gambar cenderung dapat membangkitkan emosi dan perasaan
yang sesuai dengan mereka.
4. Emosi dan tayangan cenderung dapat membangkitkan dan
mengintensifkan ide dan gambar yang sesuai dengan mereka atau
terkait dengan mereka.
4
5. Kebutuhan, dorongan, dan keinginan, cenderung dapat
membangkitkan gambar yang sesuai, ide, dan emosi.
6. Perhatian, minat, afirmasi, dan pengulangan memperkuat gagasan,
gambar, dan formasi psikologis yang menjadi pusat perhatian.
7. Pengulangan tindakan mengintensifkan dorongan untuk pengulangan
lebih lanjut, dan merender eksekusi mereka lebih mudah dan lebih
baik, sampai mereka menjadi tidak sadar. Hal ini disamakan dengan
proses belajar dimana perilaku sekali belajar menjadi berulang, norma
dan tidak lagi membutuhkan perhatian sadar
8. Semua fungsi dan kombinasi manifoldnya dalam kompleks dan
subpersonalitas mengadopsi cara mencapai tujuan tanpa transpersonal
dalam psikologi, psikoterapi, dan konseling kesadaran, terlepas dari,
bahkan melawan kehendak sadar kita.
9. Dorongan, keinginan, dan emosi, menuntut untuk diungkapkan dan
tidak perlu usaha atau arah sadar. Artinya, dapat dipertimbangkan
untuk berperilaku seolah-olah aspek otonom dalam individu.
10. Energi psikologis dapat menemukan ekspresi.
1. Secara langsung, debit pembersihan
2. Secara tidak langsung, melalui tindakan simbolis
3. Melalui proses transmutasi. Transmutasi dianggap sebagai proses
dimana sesuatu diubah dan menjadi sesuatu hal lain. Selain itu,
juga dilihat sebagai sesuatu yang alami dan terjadi sepanjang
waktu.
D. Perkembangan Kepribadian
5
mengintegrasikan materi dari ketidaksadaran yang lebih tinggi kedalam
kepribadian. Tahap ini terjadi sebagai hasil alami dari pribadi seseorang,
dimana hal tersebut memiliki kontak dengan energi spiritual yang kreatif
dan transformasi dari ‘superconscious atau super-kesadaran’.
Superconscious merupakan sumber energi spiritual yang transpersonal
dan transenden yang dapat dihubungi melalui berbagai teknik dan praktik
seperti meditasi,musik, dan “imajinasi aktif”.
6
1. Rasa kedalaman (sense of depth)
Beberapa laporan berbicara tentang mencapai sumber dari
keberadaan seseorang, meninggalkan level biasa dari kesadaran dan
memasuki sesuatu yang sangat dalam dari seseorang.
2. Internalisasi (Internalization)
Berganti dari eksternal ke internal, dari batas luar ke pusat dari
keberadaan kita.
3. Pendakian (Elevation or Ascent)
Naik ke level yang lebih tinggi. Simbol dari mendaki sebuah
gunung atau mencapai puncak, sering disebutkan dalam laporan
pengalaman tersebut.
4. Jalan (Path or Road)
Jalan yang dipandang harus dilalui
5. Perluasan (Expansion or Enlargement)
Pembatasan atau pemisahan ‘I’ melampaui dan ditimpa pada waktu
yang singkat, dan yang satu merasa bahwa yang satunya
merupakan bagian dari kesadaran yang lebih besar.
6. Pengembangan dan aktivasi (Development and Activation)
Perasaan terbebas dari apapun yang menghalangi kita dan menutup
kita, jadi kita dapat ‘bermekaran’ atau muncul.
7. Memberdayakan (An empowering)
Kita merasa ada hal yang lebih kuat yang bekerja dalam diri kita;
kita merasa lebih kuat, lebih dinamis, kita merasakan
kesempurnaan dan intensitas dari eksistensi dan keberadaan yang
sudah disebut.
8. Membangunkan (Awakening)
Hal ini mencerahkan dunia kebatinan, menunjukkan kesalahan dan
mengusirnya; ini merupakan cahaya intuisi dari tahap yang lebih
tinggi dari kesadaran (awareness).
9. Kebahagiaan (Joy and Hapiness)
Awakening sering disertai dengan kebahagiaan yang akan mencapai
bliss.
7
10. Pembaruan (Renewall atau Regeneration)
Kelahiran diri kita yang baru.
11. Kebangkitan (Resurrection)
Naik kedalam keadaan yang sudah hilang atau terlupakan.
12. Kebebasan Batiniah ( Liberation of Inner Freedom)
8
dominan pada waktu tertentu. Berbagai unsur kepribadian harus diakui dan
diterima, sehingga daya dan energi mereka dapat dimanfaatkan untuk
pengembangan kepribadian. Hal ini dapat dilakukan dengan beberapa cara
melalui saran, suatu perubahan kesadaran, atau perubahan keyakinan.
Kedua Tahap Psikosintesis:Transpersonal Psikosintesis
Setelah berbagai elemen kepribadian telah ditemukan, diakui, dan
diterima kita perlu menyatukan unsur-unsur atau elemen tersebut.Dalam
pandangan Assagioli, kita dapat menjadi lebih sadar dan lebih selaras
dengan kekuatan cinta, kecantikan, kelembutan, kekuasaan dan
pengetahuan yang benar yang selalu hadir jika kita bisa melihat
mereka.Jika kesadaran 'aku' dan diri tinggi tumbuh, bidang kesadaran
dapat memperbesar untuk menyadari bahan yang lebih supra.Pengetahuan
dan kesadaran jiwa hanya dapat ditanggulangi dengan kepribadian yang
kuat dan berkembang, yang berdamai dengan kekuatan alam bawah sadar
yang lebih rendah dan baik berpusat di kekuatan ‘I’.
Menurut Assagioli, pelaksanaan program dalam psikosintesis
melibatkan:
1. Pemanfaatan dan transmutasi dalam sadar energi, kekuatan, emosi,
dan dorongan untuk membawa perubahan yang diinginkan dalam diri
kita sendiri,
2. Pengembangan aspek-aspek kepribadian kita yang baik kekurangan,
terbelakang, tidak seimbang, atau dalam konflik untuk tujuan yang
kita inginkan untuk dicapai
3. Koordinasi, subordinasi, integrasi dan organisasi dari berbagai energi
dan fungsi Diri psikologis menjadi satu kesatuan yang harmonis.
9
dikembangkan untuk mengarahkan seseorang mengenali, menerima,
berintegrasi dan bersintesis dengan seluruh bagian-bagian dalam dirinya
dan mulai mengembangkan cinta pada keseluruhan aspek kepribadiannya
sehingga mampu memanfaatkan potensi diri.Sesi-sesi dalam terapi ini
membantu seseorang mampu melakukan penerimaan dengan penuh
empatik terhadap kelemahan dan berbagai pengalaman traumatis yang
dialami, kemudian mengarahkan untuk menemukan kekuatan dan aspek
positif dalam diri.
F. Riset Terkini
10
Berkenaan dengan model subpersonalitas, selama sesi konesling
psikosintesis, klien awalnya mengakui subpersonalitas mereka dengan
menilai subepersonalitas yang mungkin memainkan peran dominan dalam
isu-isu presentasi mereka.Subpersonalitas ini terungkap melalui peran
yang berbeda yang diperankan klien dalam situasi yang berbeda dengan
orang yang berbeda. Setelah subpersonalitas diakui, langkah selanjutnya
adalam memberinya nama, misalnya anak atau artis. Humor yang
digunakan selama tahap ini untuk memfasilitasi disidentifikasi yang
memungkinkan klien untuk terlibat dalam hubungan dengan
subpersonalitas.
b. Etika penelitian
Untuk meminimalkan klonflik apa pun, di akhir sesi terakhir,
semua klien diberi opsi untuk menarik kesaksian mereka dari hasil
penelitian akhir. Selain itu, setidaknya enam bulan setelah terapi mereka
berakhir, klien dikirim email yang meminta mereka untuk menjawab lima
pertanyaan berikut:
1. Apakah Anda tahu bahwa konselor adalah seorang konselor
psikosintesis?
2. Tahukah Anda bahwa psikosintesis adalah pendekatan spiritual?
3. Apakah konselor memunculkan spiritualitas?
4. Apakah konselor pernah memaksakan nilai-nilainya pada Anda
dengan cara apapun?
11
5. Apakah Anda pernah merasa bahwa konselor “memimpin Anda”
menuju spiritualitas, agama, atau Tuhan?
c. Hasil
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Assagioli mengembangkan konsep psikosintesis yang merupakan
salah satu bentuk dari psikologi transpersonal.Konsep inimenganggap
adanya pusat spiritual dalam diri setiap individu, serta menggunakan
metode tertentu yang memungkinkan pusat tersebut bergerak secara kreatif
dan harmonis melalui energi kehidupan kita sendiri yang merupakan
ekspresi spiritualitas yang sifatnya alami. Konsep psikosintesis Assagioli
dikembangkan ke berbagai area, salah satunya dalam terapi, yakni terapi
yang berfokus baik secara personal maupun transpersonal. Secara umum
psikosintesis personal dan transpersonal, keduanya, terjadi secara bersama-
sama. Keduanya bersangkutan dengan masalah perubahan dalam kualitas
hidup.Dimana yang personal mengarahkan dari yang tadinya hidup
sekedar untuk bertahan hidup menjadi hidup yang didasari pengakuan atas
’jati diri’ ; sedangkan yang transpersonal memperhalus kualitas hidup
seseorang, mengekspresikan cinta dan kreatifitas dari sang ’jati diri’.
B. Saran
Demi kesempurnaan makalah ini, penyusun sangat
mmembutuhkan kritik dan saran yang bersifat membangun kearah
kebaikan bersama demi kelancaran dan kesumpurnaan penulisan ini.
Semoga dengan pembuatan makalah ini, dapat memberikan manfaat yang
besar dan dapat menambah pengetahuan serta informasi pembaca.
13
DAFTAR PUSTAKA
14