Anda di halaman 1dari 2

Assagioli adalah psikiatris Italia mengemukakan teori yang secara eksplisit

mencantumkan transpersonal dan dikaitkan dengan Freud. Roberto Assagioli dengan tesisnya
mengkritisi pendekatan psikoanalisis dan menggarisbawahi sebuah prinsip dari psikosintesis.
Teori psikosintesis ditujukan untuk menjadi pendekatan psikologi yang menyeluruh.
Psikosintesis terdiri dari dua suku kata psycho yang berarti diri atau jiwa dan synthesis makna
yang berakar dari mengkombinasikan berbagai bagian untuk membentuk suatu kesatuan yang
koheren. Assagioli menetapkan dua hal yang sama penting dan saling bergantung yang
dinamakan sebagai aspek psikosintesis personal dan psikosintesis transpersonal. Perspektif
ini menawarkan baik kedalaman maupun ketinggian yang seperti menggali bayangan
disamping kehidupan manusia dengan berbagai dorongan dasar, kebutuhan dan patologi yang
bermakna dan kualitas seperti kecantikan, kebenaran, dan kebaikan.

Whitmore (Shorrock, 2008: 158) mengatakan bahwa hasil akhir konseling


psikosintesis dijelaskan sebagai perluasan pengertian dari identitas yang mana self (nomor
enam dalam diagram telur dipandang sebagai konteks pengalaman hidup. Perpanjangan dari
pemahaman terhadap identitas sering membangkitkan motivasi yang terdiri dari peningkatan
diri tetapi satu yang menghadapi lingkaran atau lubang yang besar. Jati diri memiliki fungsi
sebagai reseptif (sadar, megnamati) dan fungsi ekspresif (mengarahkan kehendak ke dalam
kesadaran). Seseorang dapat menyatu dengan isi dari kesadaran atau memisahkan dirinya dan
hanya sekedar menjadi pengamat dari kesadaran.

Secara umum gambar ini menetapkan bahwa ketidaksadaran pada jiwa manusia berada
dalam tiga area yaitu puncak ketidaksadaran, wilayah tengah ketidaksadaran, dan dasar
ketidaksadaran. Berikut ini penjelasan lebih detail mengenai masing-masing bagian:

1. The lower unconscious Ketidaksadaran terendah dapat disamakan dengan psikologis


masa lalu dan konsep freud tentang “id”: alam yang berisi dorongan instingtif dan
impuls atau neurosis.
2. The middle unconscious
Ketidaksadaran tengah meruppukan analogi terhadap psikologis saat ini yang dapat
diakses oleh kesadaran dalam kondisi terbangun.
3. The higher unconscious or superconscious
Ketidaksadaran tertinggi atau kesadaran super merepresentasikan psikologis
seseorang dimasa depan dan potensi, aspirasi, intuisi, merupakan letak dari energi
spiritual yang laten. Disini juga terletak kualitas tertentu seperti kecantikan, cinta, dan
harmoni.
4. The field of consciousness
Letak kesadaran yang terdiri atas semua kesadaran menengah: pikiran, perasaan,
gambaran, dan sensasi yang secara sadar diamati.
5. The conscious self or I
I atau saya atau diri personal dipertimbangan menjadi poin kesadaran yang murni dan
kehendak. Inti “masih poin” jika hal itu disadaran muatannya dari kesadaran belum
berbeda dari keberlanjutan yang pernah terjadi-perubahan material berupa
pengalaman. Meskipun hal itu bukanlah keselurahan dari identitas individual
menyeluruh, hal itu merefleksikan dari self.
6. The higher self
Self kadang dirujuk sebagai self tertinggi secara tujuan menempatkan tebing dari
ketidaksadaran kolekti, sementara ketidaksadaraan tertinggi berbubungan dengan ”I”.
hal ini dipandang menjadi pusat dari ketidasadaran tertinggi dan konteks dari
kepribadian.
7. The collective unconscious
Ketidaksadaran kolektif dipandang sebagai ketidaksadaran wilayah manusia dan
rumahnya bagi bentuk archetypal, dan hal ini setara dengan konsepnya Jung dari
kesamaan namanya. Muatan dari alam dipandang menjadi transhistoris, mitos,
religious, dan simbol kesucian.

Shorrock (2008) menjelaskan bahwa garis luar berbentuk lonjong dipandang sebagai
batasan dan itu dianalogikan terhadap dapat ditembus menuju inti sel. Hal ini memungkinkan
terjadi simpangan dengan keseluruhan badan, yang mana ditetapkan bahwa individu itu
terjadi interaksi yang menetap dengan luasnya cakupan interpersonal, transpersonal dan
psikologi lingkungan (Assagioli dalam Shorrock, 2008).

Sumber : file:///C:/Users/Ardif/Downloads/reflektiftentangtranspersonal.PDF

Anda mungkin juga menyukai