mencantumkan transpersonal dan dikaitkan dengan Freud. Roberto Assagioli dengan tesisnya
mengkritisi pendekatan psikoanalisis dan menggarisbawahi sebuah prinsip dari psikosintesis.
Teori psikosintesis ditujukan untuk menjadi pendekatan psikologi yang menyeluruh.
Psikosintesis terdiri dari dua suku kata psycho yang berarti diri atau jiwa dan synthesis makna
yang berakar dari mengkombinasikan berbagai bagian untuk membentuk suatu kesatuan yang
koheren. Assagioli menetapkan dua hal yang sama penting dan saling bergantung yang
dinamakan sebagai aspek psikosintesis personal dan psikosintesis transpersonal. Perspektif
ini menawarkan baik kedalaman maupun ketinggian yang seperti menggali bayangan
disamping kehidupan manusia dengan berbagai dorongan dasar, kebutuhan dan patologi yang
bermakna dan kualitas seperti kecantikan, kebenaran, dan kebaikan.
Secara umum gambar ini menetapkan bahwa ketidaksadaran pada jiwa manusia berada
dalam tiga area yaitu puncak ketidaksadaran, wilayah tengah ketidaksadaran, dan dasar
ketidaksadaran. Berikut ini penjelasan lebih detail mengenai masing-masing bagian:
Shorrock (2008) menjelaskan bahwa garis luar berbentuk lonjong dipandang sebagai
batasan dan itu dianalogikan terhadap dapat ditembus menuju inti sel. Hal ini memungkinkan
terjadi simpangan dengan keseluruhan badan, yang mana ditetapkan bahwa individu itu
terjadi interaksi yang menetap dengan luasnya cakupan interpersonal, transpersonal dan
psikologi lingkungan (Assagioli dalam Shorrock, 2008).
Sumber : file:///C:/Users/Ardif/Downloads/reflektiftentangtranspersonal.PDF