Anda di halaman 1dari 8

TEORI KEPRIBADIAN PSIKOANALISA

MENURUT CARL GUSTAV JUNG

Dosen Pengampu : Marina Eka Prasetyo Budi., M. Psi., Psi

Disusun oleh :

Alya Dwi Aryani Cahya Wardani (303230031)

Difa' Amalina Rodhiya (303230012)

BIMBINGAN PENYULUHAN ISLAM

FAKULTAS USHULUDDIN ADAB DAN DAKWAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PONOROGO


2024

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“DIMENSI KEPRIBADIAN DALAM PSIKOANALISA (Carl Gustav
Jung)”. Sholawat dan salam semoga tercurahkan kepada baginda nabi
Muhammad Saw. Makalah ini ditulis untuk memenuhi tugas mata kuliah psikologi
kepribadian.

Tidak lupa penulis mengucapkan Terima kasih kepada ibu Meyrina Eka
Prasetyo Budi., M. Psi., Psi. yang telah membimbing penulis dalam
menyelesaikan karya ilmiah. Serta semua pihak yang sudah membantu penulis
dalam penyusunan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna dan masih
banyak kekurangannya. Penulis berharap adanya saran dan kritik dari pembaca
yang bersifat membangun. Semoga dengan tersusunya makalah ini dapat
menambah wawasan bagi pembaca khususnya bagi penulis.

Ponorogo, 15 Februari 2024


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan

BAB II : PEMBAHASAN

A. Jenis sistem yang dioperasikan dalam kepribadian seseorang.


B. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam membentuk kepribadian
dan tingkah laku seseorang.

BAB III : PENUTUP

A. Kesimpulan

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

1.Latar Belakang

Kata kepribadian diambil dari bahasa inggris personality yang mempunyai


arti topeng. Kepribadian mencakup keseluruhan pikiran, perasaan, tingkah laku,
kesadaran dan ketidak sadaran. Kepribadian diterjemahkan untuk menggambarkan
jati diri yang ditimbulkan oleh seseorang ketika bertemu dan melihat tingkah
lakunya. Kepribadian tersusun dari beberapa sistem yang dioperasikan dalam
tingkat kesadaran seperti ; ego yang beroperasi pada tingkat sadar, kompleks yang
beroperasi pada tingkat ketidak sadaran pribadi dan Arsetipe yang beroperasi pada
tingkat ketidaksadaran kolektif. Arsetipe adalah suatu bentuk pikiran atau ide yang
mengandung unsur emosi yang besar. Pikiran inilah yang menciptakan gambaran
masa lampau yang tercipta dari ketidak sadaran kolektif.

2.Rumusan Masalah

A. Ada berapa jenis sistem yang dioperasikan dalam kepribadian seseorang?

B. Apa hal-hal yang harus diperhatikan dalam membentuk kepribadian dan

Tingkah laku seseorang?

3.Tujuan

A. Mengetahui jenis sistem yang dioperasikan dalam kepribadian seseorang.

B. Mengetahui hal-hal yang harus diperhatikan dalam membentuk

kepribadian dan tingkah laku seseorang.


BAB II

PEMBAHASAN

A. Jenis sistem yang dioperasikan dalam kepribadian seseorang

Kepribadian membimbing orang untuk menyesuaikan diri dengan


lingkungan sosial dan lingkungan sekitar. Kepribadian adalah kesatuan yang
berpotensi membentuk kesatuan. Ketika seseorang mengembangkan
kepribadian maka harus berusaha mempertahankan kesatuan dan harmoni
antar semua elemen kepribadian. Kepribadian disusun oleh sejumlah sistem
yang beroperasi dalam tiga tingkat kesadaran yaitu :

1.kesadaran(consciuness) dan ego

Kesadaran muncul pada awal kehidupan, bahkan mungkin sebelum


dilahirkan. Secara berangsur kesadaran bayi menjadi spesifik ketika bayi
itu mulai mengenal manusia dan objek di sekitarnya. Menurut Jung ego
unsur untuk menentukan persepsi, pemikiran, perasaan dan ingatan yang
ada dalam otak kita. Dengan demikian sesuatu yang masuk dalam otak
adalah hasil dari saringan atau proses seleksi. Jika ego tidak melakukan
seleksi maka kita akan terkukung dalam pengalaman yang membuat
pikiran kalut. Melalui penyaringan inilah ego berusaha untuk memelihara
koherensi dengan kepribadian dan juga untuk memberikan perasaan atas
identitas dan berkesinambungan. Oleh karena itu, ego dengan
kesadarannya akan memberikan saringan melalui proses filtrasi. Hal inilah
yang dapat membuat orang memiliki kesadaran untuk membedakan dua
hal baik-buruk, layak-tidak layak, sesuai-tidak sesuai dan lain sebagainya.
Tujuan dari proses ini adalah agar seseorang individu dapat menyesuaikan
diri dengan baik dengan lingkungannya.

2.Ketidaksadaran dibagi menjadi 2 yaitu :


A.Ketidaksadaran pribadi (personal unconscious) dan kompleks

Banyak sekali pengalaman yang dialami oleh setiap manusia, dari


banyaknya pengalaman tersebut banyak yang hilang karena terlupakan
atau sengaja direpresi sehingga tidak menjadi kesan kesadaran. Dan pada
akhirnya pengalaman tersebut akan masuk ke dalam ketidaksadaran
personal. Melalui ketidaksadaran personal ini, sekelompok ide terikat
menjadi sebuah bentuk yang disebut sebagai suatu sistem yang kompleks.
Orang dikatakan mempunyai komplek ketika orang itu jenuh dengan
sesuatu yang mempengaruhi tingkah lakunya. Adapun faktor yang
mempengaruhi timbulnya kompleks di dalam tingkat kesadaran yang
paling dalam yaitu ketidaksadaran kolektif.

B. Ketidaksadaran kolektif (Collective Unconscious)


Kesadaran kolektif disebut juga transpersonal unconscious , Jung
mengemukakan bahwa ketidaksadaran kolektif disusun oleh gambaran-
gambaran dengan bentuk pemikiran yang kuno dari nenek moyang kita di
masa lalu. Ketidaksadaran kolektif adalah ingatan yang diwariskan oleh
leluhur, baik leluhur manusia maupun leluhur pramanusia/binatang.
Ingatan yang diwariskan adalah pengalaman-pengalaman umum yang
terus menerus berulang lintas negeri. Tak sadar kolektif merupakan fondasi
ras yang diwariskan dalam keseluruhan struktur kepribadian. Jadi apa yang
dipelajari dari pengalaman secara substansial dipengaruhi oleh tak sadar
kolektif yang menyeleksi dan mengarahkan tingkah laku sejak bayi.
Ketidaksadaran pribadi dan kolektif sangat membantu manusia dalam
menyimpan semua yang telah dilupakan dan pengalaman sepanjang
sejarah.

3.Arsetipe (archetype)

Arsetipe adalah suatu bentuk pikiran atau ide yang mengandung unsur emosi
yang besar. Bentuk pikiran inilah yang menciptakan gambaran atau visi dalam
kehidupan sadar yang berkaitan dengan situasi tertentu. Misalnya dalam dunia
kedokteran dapat digambarkan bahwa sejak awal seorang dokter telah
menampilkan sosok yang sabar, tlaten, baik hati, penyayang dan mencintai
pasiennya. Maka sosok itulah yang melekat pada benak pasien tentang dokter.
Namun jika pesan buruk yang muncul sejak pertama kali seperti memukul,
pemarah, dan tampilan yang menakutkan maka kesan tersebut yang akan menjadi
persepsi terhadap sosok dokter. Jung mengidentifikasi berbagai macam arsetip
seperti ; lahir, kebangkitan, kematian, kekuatan dll. Diantaranya yang paling
penting adalah ; persona, anima-animus, shadow dan self.

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam membentuk kepribadian dan


tingkah laku manusia

Adapun hal-hal yang harus diperhatikan dalam membentuk kepribadian dan


tingkah laku seseorang adalah;

1.Persona

Persona ialah topeng yang dipakai seseorang untuk memberi kesan kepada
orang lain. Persona itu sendiri mencerminkan persepsi masyarakat mengenai
peran yang harus dimainkan seseorang dalam hidupnya. Persona adalah
kepribadian publik atau pendapat publik mengenai diri individu yang berada
dibalik wajah sosial. Topeng ini dibutuhkan untuk membantu diri mengontrol
perasaan, fikiran dan tingkah laku. Tujuannya adalah untuk menyembunyikan
hakekat pribadi yang sebenarnya dan menciptakan kesan tertentu kepada orang
lain. Sebagai contoh, seseorang yang berprofesi sebagai dosen , ia harus mampu
menggunakan topeng dengan kata lain ia harus mampu menampilkan diri sebagai
dosen. Ia berusaha sebaik mungkin menjalankan perannya dan menyembunyikan
jati diri aslinya, karena itu tuntutan profesi dan lingkungannya.
2.Anima dan Animus
Sering sekali orang-orang beranggapan bahwa sisi feminim cenderung
melekat pada perempuan, sedangkan sisi maskulin cenderung melekat pada laki-
laki. Namun, secara psikologis sifat maskulin dan feminim ada pada keduanya
baik laki-laki maupun perempuan. Anima dapat diartikan sebagai seorang laki-laki
yang memiliki karakteristik maskulin sekaligus feminim. Sedangkan Animus
dapat diartikan sebagai seorang perempuan yang memiliki karakteristik feminim
sekaligus maskulin. Seorang laki-laki yang memiliki sifat feminim akan
cenderung bersikap lemah lembut dalam setiap aktivitasnya. Dan perempuan yang
memiliki sifat maskulin akan menampilkan sosok yang kuat dan sisi maskulin
lainnya. Anima dan Animus menyebabkan masing-masing jenis menunjukkan ciri
lawan jenisnya yang berperan sebagai gambaran kolektif yang memotivasi
masing-masing jenis untuk tertarik dan memahami lawan jenisnya.
3.Shadow (bayang-bayang)
Bayangan adalah arsetip yang mencerminkan insting kebinatangan yang di
warisi manusia dari evolusi makhluk tingkat rendahnya. Menurut Darwin manusia
adalah evolusi dari bintang dan sifat-sifat kebinatangan dalam wujud Arsetipe
shadow atau bayangan. Jadi bayangan adalah sisi binaang dalam kepribadian
manusia, arsetipe yang sangat kuat dan berpotensi menimbulkan bahaya.
Bayangan adalah insting dasar yang menuntun penyesuaian dengan realita
berdasarkan pertimbangan untuk menyelamatkan diri (survival). Insting semacam
ini sangat penting dalam situasi yang menuntun keputusan dan reaksi segera.
Karena bayangan dapat membuat tingkah laku meski dalam situasi bahaya tapi
tetap efektif.

Anda mungkin juga menyukai