TEORI EMOSI
Disusun Guna Memenuhi Tugas
Assalamu’alaikum wr.wb.
Puji Syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan Rahmat serta
karunia-Nya sehingga penyusun makalah ini dapat diselesai kan dengan baik.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Psikologi.
Shalawat serta salam kami kirimkan kepada junjungan kita Nabi tercinta
Rasullullah Muhammad SAW, keluarga, para sahabatnya serta seluruh kaum
muslimin yang tetap teguh dalam ajaran beliau. Dan semoga kita semua diakui
sebagai umat yang layak untuk mendapatkan syafaat Nabi Muhammad SAW.
Aamiin…
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Kelompok 8
i
DAFTAR ISI
BAB I Pendahuluan
BAB II Pembahasan
Daftar Pustaka……………………………...…………...…………….. 15
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu materi psikologi yang akrab sekali dengan kehidupan
sehari-hari kita adalah munculnya emosi, banyak orang yang beranggapan
bahwasanya emosi itu adalah sesuatu hal yang buruk, sesuatu yang
diidentikan dengan amarah. Namun pada kenyataannya emosi itu tidaklah
hanya berupa amarah, emosi juga bisa dalam hal kebaikan. Lalu dari mana
emosi itu muncul, apakah timbul dari pikiran atau dari tubuh, Agaknya tak
seorangpun dapat menjawabnya dengan pasti. Ada yang mengatakan itu
merupakan tindakan dahulu (tubuh), baru muncul emosi, ada yang
mengemukakan emosi dulu(pikiran), baru timbul tindakan.
Emosi tidak hanya berupa amarah, ada beberapa macam emosi dasar
yang sudah dimiliki oleh manusia sejak lahir. Oleh karena itu kita perlu
mempelajari materi psikologi tentang psikologi agar kita dapat mengenali
emosi pada diri kita sendiri sehingga kita dapat mengendalikan dan
mengembangkan emosi kita dengan baik.
Pandangan umum tentang emosi adalah ketika seseorang mengalami
suatu kejadian di lingkungannya dan kejadian tersebutlah yang membentuk
emosi dalam diri kita. Awalnya dari lingkungan lalu tubuh bereaksi sebagai
respon, berikutnya perubahan fisiologis ini memunculkan emosi. Bukan
sebaliknya, emosi memunculkan reaksi, emosi yang berbeda diasosiasikan
dengan keadaan identik psikofisiologis yang terjadi dalam tubuh, organ
dalam tubuh tidaklah sangat sensitif. Karena tidak selalu bisa memilah
informasi yang berbeda ketika seseorang butuh pengalaman untuk
mendapatkan suatu emosi, contohnya rasa takut dan tegang.
Perkembangan perubahan dalam tubuh diasosiasikan dengan
pembentukan emosi, jika tidak terjadi stimulus normal yang terbangkitkan,
individu takkan mengalami suatu emosi yang mekorespondasi reaksi fisik.
Terkait dengan uraian tersebut dalam kalah ini akan dibahas mengenai
emosi khususnya tentang bentuk reaksi emosi dan perkembangan emosi.
1
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan emosi ?
2. Apa fungsi emosi?
3. Apa saja macam-macam dan ciri-ciri emosi?
4. Apa saja teori-teori emosi?
5. Bagaimana Ekspresi dan Reaksi Saat Terjadi Emosi?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan emosi.
2. Untuk mengetahui fungsi emosi.
3. Untuk mengetahui macam-macam dan ciri-ciri emosi.
4. Untuk mengetahui apa saja teori – teori tentang emosi.
5. Untuk mengetahui ekspresi dan reaksi saat terjadi emosi.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Emosi
1
Sarlito W Sarwono, Pengantar Psikologi Umum, (Jakarta : PT.Raja Grafindo
Persada,2010) hlm 124-125.
2
Alex Sobur, Psikologi Umum, (Bandung : CV Pustaka Setia, 2016), hlm. 45.
3
Rosyidah, “Dinamika Emosi Pecandu Narkotika Dalam Masa Pemulihan”, Jurnal Insan
Media Psikologi (2011) Vol 12. No 2, 113-118.
3
meletus, itu memuaskan secara psikologis, tetapi secara fisik, membuat hati
atau langkah kaki terasa ringan, dan tidak terasa saat berteriak bahagia,
tetapi ini tidak semua orang memiliki atau merasakannya. Terkadang
orang senang, tapi meneteskan air mata, atau kesedihan yang sama tidak
membawa rasa sakit yang sama.4
B. Fungsi Emosi
4
M.Darwis Hude, Emosi Penjelajahan Religio-Psikologis Tentang Emosi Manusia
Dalam Al Qu’an, (Jakarta : Erlangga, 2006), hlm. 19.
5
Misran Simanungkalit, “Emosi Positif Keluarga”, Jurnal Fitrah, (Juli-Desember 2014)
Vol 2. No 8, 312.
6
Opcit, hlm. 177.
4
C. Macam-Macam dan Ciri-Ciri Emosi
1. Macam-Macam Emosi
Emosi dapat diamati dan dibagi menjadi dua macam yakni emosi
positif dan negatif.
a. Emosi Positif
Emosi positif adalah emosi yang selalu diinginkan oleh
semua orang, seperti rela (eagness), lucu atau humor,
kegembiraan (joy), kenyamanan atau senang (pleasure), rasa ingin
tau (curiosity), kebahagiaan (happiness), kesukaan (delight), cinta
sayang (love), ketertarikan (excitement).
b. Emosi Negatif
2. Ciri-Ciri Emosi
7
Yahdini Firda Nadhiroh, ”Pengendalian Emosi (Kajian Relio-Psikologis tentang
Psikologi Manusia”, Jurnal Saintifika Islamica, (Januari-Juni, 2015) Vol 2. No 1, 55.
5
c. Banyak bersangkut paut dengan peristiwa pengenalan panca indera.
8
Syamsu Yusuf, Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja, (Bandung : Rosda, 2008),
hlm. 116-117.
6
3. Berbagai Emosi Yang Dirasakan Manusia
Emosi yang dirasakan manusia diantaranya adalah sebagai
berikut:
a. Senang
Senang di definisikan sebagai segala sesuatu yang membuat
kesenangan dalam hidup. Menurut Davidoff, perasaan senang
meliputi cinta, puas, gembira, dan bahagia adalah kondisi-kondisi
yang senantiasa didambakan manusia, apa saja diupayakan untuk
mendapatkan kesenangan. Seseorang mempersepsikan kesenagan
mungkin berbeda-beda antar satu dengan yang lainnya, karena itu
maka kesenangan seseorang tidak bisa digeneralisasikan untuk
semua orang.
b. Benci
7
d. Takut
e. Marah
f. Cinta
g. Sedih
h. Sesal
9
Muhammad Utsman Najati, Psikologi dalam Al Qur’an (Terapi Qur’ani dalam
Penyembuhan Gangguan Kejiwaan), (Bandung : CV Pustaka Setia, 2005), hal 114-115.
8
terhadap diri sendiri atas apa yang telah dikerjakan, dan angan-
angan seandainya tidak melakukan itu.10
10
Ibid, hlm. 158-159
9
tentang apa yang dirasakannya, dan kognisi ini akan membentuk
kejengkelan umum yang tidak jelas menjadi suasana emosional tertentu
10
3. Teori “Emergency” Cannon
Teori ini menyatakan emosi timbul bersama-sama dengan reaksi
fisiologik. Teori ini dikemukakan oleh Walter B. Cannon (1929) seorang
fisiolog dari Harvard University, Cannon dalam teorinya menyatakan
bahwa karena gejolak emosi itu menyiapkan seseorang untuk mengatasi
keadaan yang genting, orang-orang primitif yang membuat respon
semacam itu bisa survive dalam hidupnya.
Teori Cannon kemudian diperkuat oleh Philip Bard yang
kemudian sekarang lebih dikenal dengan teori Cannon-Bard atau teori
emergency. Teori ini menjelaskan juga bahwa emosi adalah reaksi yang
diberikan oleh organisme dalam situasi darurat atau emergency. Teori
ini didasarkan pada asumsi bahwa ada antagonisme antara saraf-saraf
simpatis dengan cabang-cabang oranial dan sacral daripada susunan
saraf otonom. Jadi, kalau saraf-saraf simpatif aktif, saraf otonom
nonaktif, dan begitu sebaliknya.
Secara garis besar teori ini menyebutkan bahawa emosi yaitu
sebagai pengalaman subjektif psikologis yang timbul bersama-sama
dengan dengan reaksi fisiologis seperti halnya hati berdebar, tekanan
darah naik, nafas bertambah cepat, adrenalin dialirkan dalam darah dan
sebagainya.11
E. Ekspresi dan Reaksi Saat Terjadi Emosi
11
Alex Sobur, Psikologi Umum, (Bandung : CV Pustaka Setia, 2016), hlm. 347-349.
11
dalam kontes, termasuk dalam emosi bentuk tingkah laku, selain itu ada
dalam bentuk ekspresi dan reaksi wajah, suara dan sebagiannya.12
Sikap dan tingkah laku dapat diliat dengan sudut pandang yang
lebih luas. Sehingga dibagi menjadi dua ekspresi sikap serta perilaku
yakni: tingkah laku pelibatan diri (attachment) dan pelepasan diri
(withdrawal). Tingkah laku emosi dengan pelibatan diri adalah tingkah
laku dengan upaya bergerak maju mempertahankan suasana yang
menyenangkan pada emosi positif. Tingkah laku agresif dan eksplosif
adalah contoh pelibatan diri dalam menghadapi berbagai ancaman
sebagai upaya mekanisme pertahanan diri (self-defense mechanism),
misalnya ekspresi melepaskan diri yaitu, lari secepat mungkin, untuk
menghindar dari bahaya.
12
Yahdini Firda Nadhiroh, ”Pengendalian Emosi (Kajian Relio-Psikologis tentang
Psikologi Manusia”, Jurnal Saintifika Islamica, (Januari-Juni 2015) Vol 2. No 1, 55.
12
4. Ekspresi lain-lain
Bisa dilihat dari kasus emosi, seperti adanya orang yang syok
berat kadang pingsan. Juga dapat dilihat dari perbedaan istilah,
seperti kata latah mungkin itu ciri khas di Indonesia, namaun di
negara lain berbeda. Sehingga itu juga dimasukan ke dalam kategori
ekspresi.13
13
M.Darwis Hude, Emosi Penjelajahan Religio-Psikologis Tentang Emosi Manusia
Dalam Al Qu’an, (Jakarta : Erlangga, 2006), hlm. 54.
14
Misran Simanungkalit, “Emosi Positif Keluarga”, Jurnal Fitrah, (Juli-Desember 2014)
Vol 2. No 8, 312.
13
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Emosi adalah suatu kondisi yang mencangkup perubahan jiwa dan tubuh
secara kompleks dan sadar, yang memiliki signifikansi yang luas dalam
perubahan perilaku individu, baik itu reaksi positif maupun negatif yang dirasakan
oleh seseorang. Emosi berfungsi sebagai pertahanan diri, pembangkit energi atau
gairah hidup, pembawa informasi bagaimana keadaan seseorang,
Macam emosi terbagi menjadi dua, yakni emosi positif dan juga emosi
negative. Emosi positif adalah emosi yang selalu diinginkan oleh semua orang.
Emosi negatif merupakan emosi yang tidak diharapkan muncul didalam kehidupan
seseorang. Emosi memiliki ciri-ciri atau karakteristik yang bersifat tidak tetap,
karena emosi banyak terpaut dengan kejadian atau peristiwa pengenalan panca
indera. Emosi yang dirasakan manusia diantaranya adalah senang, benci, heran dan
kaget, takut, marah, cinta, sedih serta sesal. Ada beberapa teori emosi yang paling
terkenal, yaitu
1. Teori Emosi Dua-Faktor Shachter-Singer
2. Teori Emosi James-Lange
3. Teori “Emergency” Cannon.
Pada saat seseorang sedang merasakan emosi atau emosi itu muncul,
bisa di lihat dan dikenali dari mimik wajah, intonasi suara, atau perilaku yang
berubah. Ekspresi dan reaksi emosi dapat terlihat secara tiba-tiba emosi ini sangat
sering tidak bisa dikontrol ataupun disembunyikan. Ekspresi dan reaksi tersebut
muncul dari wajah, suara, sikap dan tingkah laku, ekspresi lain-lain serta perubahan
dalam system syaraf simpatis dalam tubuh individu.
14
DAFTAR PUSTAKA
Najati, Muhammad Utsman, Psikologi dalam Al Qur’an (Terapi Qur’ani dalam Penyembuhan
Gangguan Kejiwaan). Bandung : CV Pustaka Setia, 2005.
Rosyidah, “Dinamika Emosi Pecandu Narkotika Dalam Masa Pemulihan”, Jurnal Insan Media
Psikologi. 2011.
Yusuf, Syamsu Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung : Rosda, 2008.
15