Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

PSIKOLOGI UMUM

PERASAAN DAN EMOSI

Makalah ini disususn untuk memenuhi tugas psikologi umum

Dosen Pengampu: Dr. Arri Handayani, S.Psi., M.Si.

Disusun oleh:

I. Ahmad Fauzan 18110084


II. Finna Meta Sari 18110080
III. M. Eka Bhayu Firmansyach 18110088
IV. M. Taufik Hidayat 18110087

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

PRODI BIMBINGAN DAN KONSELING

UNIVERSITAS PGRI SEMARANG

2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas segala limpahan
rahmat sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah psikologi umum
yang berjudul ”Perasaan dan Emosi”

Harapan kami semoga makalah ini dapat membantu menambah wawasan


pembaca mengenai psiklogi umum tentang perasaan dan emosi, yang kami susun
berdasarkan berbagai sumber literatur.

Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah


membantu dalam penyusunan makalah ini sehingga makalah ini dapat
diselesaikan tepat pada waktunya.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna baik
dari segi penyusunan, bahasa, ataupun penulisannya. Oleh karena itu kami
mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun, khususnya dari dosen
mata kuliah psikologi perkembangan guna menjadi acuan dan bekal pengalaman
bagi kami.

Semarang, 14 September 2018

Hormat Kami
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................ 2


DAFTAR ISI....................................................................................................................... 3
BAB I .................................................................................................................................. 4
PENDAHULUAN .............................................................................................................. 4
1.2. Rumusan Masalah .................................................................................................... 4
1.3. Tujuan ...................................................................................................................... 5
1.4. Manfaat .................................................................................................................... 5
BAB II................................................................................................................................. 6
PEMBAHASAN ................................................................................................................. 6
2.1. Perasaan ................................................................................................................... 6
2.1.1. Pengertian Perasaan .......................................................................................... 6
2.1.2. Macam- Macam Perasaan ................................................................................. 7
2.2. Emosi ....................................................................................................................... 8
2.2.1. Pengertian Emosi .............................................................................................. 8
2.2.2. Bentuk- Bentuk Emosi ...................................................................................... 9
2.2.3. Teori- Teori Emosi .......................................................................................... 10
BAB III ............................................................................................................................. 11
PENUTUP ........................................................................................................................ 11
3.1. Kesimpulan ............................................................................................................ 11
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 12
BAB I

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang

Perasaan dan emosi adalah suatu satuan yang tidak dapat


dipisahkan. Perasaan dan emosi pada umumnya juga disifatkan sebagai
keadaan (state) yang ada pada individu pada sesuatu waktu. Misalnya
seseorang merasa sedih, senang, takut, marah ataupun gejala gejala yang
lain setelah melihat , mendengar , atau merasakan sesuatu. Dengan kata
lain perasaan dan emosi disifatkan sebagai suatu keadaan kejiwaan pada
individu sebagai akibat adanya peristiwa atau keadaan yang dialami oleh
individu.
Pada umumnya peristiwa atau keadaan tersebut menimbulkan
kegoncangan- kegoncangan dalam diri organisme yang bersangkutan.
Perasaan (feeling) dan emosi (emotion) itu.
Menurut Chaplin (1972) yang dimaksud perasaan adalah keadaan
atau state individu sebagai akaibat dari persepsi terhadap stimulus baik
eksternal maupun internal.
Mengenai emosi Chaplin berpendapat bahwa definisi mengenai
emosi cukup bervariasi yang dikemukakan oleh para ahli psikologi dari
berbagai orientasi. Namun demikian dapat dikemukakan atas general
agreement bahawa emosi merupakan reaksi yang kompleks yang
mengandung aktivitas dengan derajat yang tinggi dan adanya perubahan
dalam kejasmanian serta berkaitan dengan perasaan yang kuat. Karena
emosi lebih intens dari pada perasaan dan sering terjadi perubahan
perilaku, hubungan dengan lingkungan kadanag kadang terganggu.

1.2. Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan Perasaan?
2. Apa saja macam- macam perasaan?
3. Apa yang dimaksud dengan emosi?
4. Apa saja bentuk- bentuk emosi?
5. Apa saja teori emosi ?

1.3. Tujuan

1. Menjelaskan apa yang dimaksud dengan perasaan dan emosi


2. Mengetahui apa saja macam macam perasaan
2. Mengetahui bentuk- bentuk dari emosi.
3. Menjelaskan teori- teori emosi

1.4. Manfaat

1. Bagi penulis dapat dijadikan ilmu psikologi umum tentang


perasaan dan emosi .
2. Bagi guru dapat dijadikan pemahaman bahwa perasaan dan emosi
setiap siswa berbeda- beda.
3. Bagi orang tua agar memahami serta dapat melakukan tindakan
yang tepat saat menghadapi perasaan dan emosi yang terjadi pada
buah hatinya.
4. Bagi pembaca diharapkan dapat memberikan masukan bagi yang
berkepentingan
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Perasaan

2.1.1. Pengertian Perasaan


Perasaan adalah suatu pernyataan jiwa, yang sedikit banyak
bersifat subjektif, untuk merasakan senang atau tidak senang dan yang
tidak bergantung kepada perangsang dan alat-alat indra.

Menurut woodworth dan Marquis 1957 selain dimensi senang dan


tidak senang masih ada dimensi perasaan yang lain, yaitu perasaan masih
dapat dialami oleh individu sebagai excited feeling atau sebagai innert
feeling dan ini dipandang sebagai dimensi yang kedua.

Excited feeling adalah perasaan yang dialami oleh individu disertai


adanya perilaku atau perbuatan yang menampak. Inner feeling itu sendiri
adalah perasaan yang dialami individu tanpa ada perilaku atau perbuatan
yang menampak keluar.

Disamping itu masih ada dimensi lain yang merupakan dimensi


ketiga yaitu expectany feeling dan realesi feeling.

Expected feeling Sesuatu perasaan dapat dialami oleh individu


sebagai sesuatu yang masih dalam pengharapan. Di samping itu realese
feeling adalah suatu perasaan dapat dialami oleh individu karena sesuatu
itu telah nyata.

Sementara menurut Koentjaraningrat perasaan adalah suatu


keadaan dalam kesadaran manusia yang karena pengaruh pengetahuannya
dinilai sebagai keadaan positif dan negatif. Selain itu dalam pandangan
Dirganusa, Perasaan (feeling) mempunyai dua arti.

Di tinjau secara fisiologis, perasaan adalah pengindraan, sehingga


merupakan salah satu fungsi tubuh untuk mengadakan kontak dengan
dunia luar. Dalam psikologis, perasaan mempunyai fungsi menilai, yaitu
penilaian terhadap sesuatu hal. Makna penilaian ini tampak misalnya “
Saya rasa nanti sore hari akan hujan”.

Perasaan selalu bersifat subjektif karena ada unsur penilaian tadi


biasanya menimbulkan suatu kehendak dalam kesadaran seseorang
individu. Kehendak itu bisa positif artinya individu tersebut ingin
mendapatkan hal yang dirasakannya suatu yang memberikan kenikmatan
kepadanya, atau juga bisa negatif artinya ia hendak menghindari hal yang
dirasakannya sebagai hal yang akan membawa perasaan tidak nikmat
kepadanya.

2.1.2. Macam- Macam Perasaan


Salah satu dimensi yang dikemukakan oleh Wundt adalah
mengenai perasaan yang dikaitkan dengan waktu yaitu perasaan yang telah
nyata dengan perasaan yang masih dalam jangkaun waktu yang akan
datang.
Dalam hal ini teori harapan ini jelas adanya kaitan anatara perasaan
yang timbul dengan kemungkinan tercapainya tujuan dan pentingnya
tujuan, walaupun tujuan tersebut secara objektif belum dicapai oleh
individu yang bersangkutan.
Disamping itu Max Scheler 1950 berpendapat bahwa ada empat
macam tingkatan dalam perasaan, yaitu:
1. Perasaan tingkat sensoris yaitu perasaan didasarkan atas kesadaran
yang berhubungan dengan stimulus pada kejasmanian. Misal rasa
sakit, panas, dingin.
2. Perasaan kehidupan vital yaitu perasaan yang bergantung pada
keadaan jasmani keseluruhan, Misal rasa segar, lelah.
3. Perasaan psikis atau kejiwaan yaitu perasaan senang, susah, takut,
dan sebagainya.
4. Perasaan kepribadian yaitu perasaan yang berhubungan dengan
keseluruhan pribadi Misal perasaan harga diri, perasaan putus asa,
dan perasaan puas.
Bigot 1950 juga memberikan klarifikasi atau pendapat mengenai
perasaan sebagai berikut:
1. Perasaan keindaraan yaitu perasaan yang berkaitan dengan alat
indara misal perasaan yang berhubungan dengan pencecapan,
Misal rasa asin, pahit, manis, perasaan lapar, haus, lelah dan
sebagainya.
2. Pearasaan psikis atau kejiwaan yang masih dibedakan atas:
 Perasaan intelektual, perasaan yang timbul apabila orang
dapat memecahkan sesuatu soal atau mendapatkan hal hal
baru sebagai hasil kerja dari segi intelektual.
 Perasaan kesusilaan, apabila orang mengalami hal hal yang
baik atau buruk menurut norma norma kesusilaan.
 Perasaan keindahan, apabila seseorang mengalami sesuatu
yanag indah atau yang tidak indah.
 Perasaan haraga diri , perasaan yang menyertai harga diri
seseorang.
 Perasaan ketuhanan, perasaaan menyertai kepada ketuhanan
yang mempunyai sifat sifat serba sempurna.
 Perasaan kemasyarakatan atau perasaan sosial, pearasaan
ini timbul dalam hubungannya dengan interaksi sosial yaitu
hubungan individu satu dengan individu lain.

2.2. Emosi

2.2.1. Pengertian Emosi


Emosi terdiri dari sedih, takut, jijik, sedih dan terkejut dan lain
sebagainya. Emosi bukanlah marah, melainkan marah adalah bagian dari
emosi. Emosi berkembang karena motif dan derajat perasaan.
William James, emosi adalah kecendrungan untuk memiliki
perasaan yang khas bila berhadapan dengan objek tertentu dalam
lingkungannya.
Selain itu Crow & Crow mengemungkakan tentang emosi yaitu
suatu keadaan yang bergejolak pada diri individu yang berfungsi sebagai
inner adjusment (penyesuaian dari dalam) terhadap lingkungan untuk
mencapai kesejahteraan dan keselamatan individu.
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa emosi adalah
suatu keadaanyang kompleks yang mencakup perubahan- perubahan yang
disadari, yang mendalam sifatnya dari perubahan perilaku dan
memepngaruhi fungsi- fungsi psikis lainnya, seperti pengamatan,
tanggapan, pemikiran, dan kehendak.

2.2.2. Bentuk- Bentuk Emosi


Daniel Goleman (1995) Dalam M. Ali dan M. Asrori (2008:62-63)
mengidentifikasi sejumlah kelompok emosi , yaitu sebagai berikut:

1. Amarah, di dalamnya meliputi brutal, mengamuk, benci, marah


besar, jengkel, kesal hati, terganggu, rasa pahit, berang,
tersinggung, bermusuhan, tindak kekerasan, dan kebencian
patologis.

2. Kesedihan, di dalamnya meliputi pedih, sedih, muram, suram,


melankolis, mengasihani diri, kesepian, ditolak, putus asa, depresi.

3. Rasa takut, di dalamnya meliputi cemas, takut, gugup, khawatir,


waswas, perasaan takut sekali, sedih, waspada, tidak tenang, ngeri,
kecut, panik, dan pobia.

4. Kenikmatan, di dalamnya meliputi kebahagiaan, gembira, ringan


puas, riang, senang, terhibur, bangga, kenikmatan indrawi, takjub,
terpesona, puas, rasa terpenuhi, girang, senang sekali, dan mania.

5. Cinta, di dalamnya meliputi penerimaan, persahabatan,


kepercayaan, kebaikan hati, rasa dekat, bakti, hormat, kasmaran,
dan kasih sayang.

6. Terkejut, di dalamnya meliputi terkesiap, takjub, terpana.

7. Jengkel, di dalamnya meliputi hina, jijik, muak, mual, benci, tidak


suka, dan mau muntah.

8. Malu, di dalamnya meliputi rasa bersalah, malu hati, kesal hati,


menyesal, hina, aib, dan hati hancur lebur.
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa bentuk-bentuk
emosi adalah amarah, kesedihan, rasa takut, kenikmatan, cinta, terkejut,
jengkel, dan malu.

2.2.3. Teori- Teori Emosi


Teori teori emosi dapat dikemukakan sebagai berikut:
1. Teori Emosi Dua-Faktor (Schacher-Singer)
Berorientasi kepada rangsangan, ketika kita marah karena
ketengangan otot kita, rahang kita bergerak, denyut nadi kita menjadi
cepat, dan sebagainya
2. Teori Emosi James-Lange
Emosi akan timbul setelah terjadinya reaksi psikologik,
contohnya seperti kita meloncat karena kita melihat pengumuman yang
menyenangkan dan sebaliknya kita takut ketika kita melihat ular yang
ada di depan kita
3. Terori “Emergency” Cannon
Gejolak emosi itu menyiapkan seseorang untuk mengatasi
keadaan yang genting, prang-orang primitif yang membuat respons
semacam ini bisa survive dalam hidupnya. Emosi (sebagai pengalaman
subjektif psikologik) timbul bersama-sama dengan reaksi fisiologik
(hati berdebar, tekanan darah naik, nafas bertambah cepat)
4. Teori Kepribadian
Emosi erupakan suatu aktifitas pribasi, dimana pribadi tidak
dapat dipisahkandalam jasmani dan psikis sebagai dua substansi yang
terpisah dikemukakan oleh J. Linchoten.
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Perasaan dan emosi pada umumnya disifatkan ebagai keadaan yang
ada pada individu atau organism pada sesuatu waktu. Misal seseorang
merasa sedih, senang, takut, marah, maupun gejala- gejala yang lain
setelah melihat, mendengar, atau merasakan sesuatu.

perasaan adalah suatu pernyataan jiwa, yang sedikit banyak


bersifat subjektif, untuk merasakan senang atau tidak senang dan yang
tidak bergantung kepada perangsang dan alat-alat indra. Menurut
woodworth dan Marquis 1957 selain dimensi senang dan tidak senang
masih ada dimensi perasaan yang lain, yaitu perasaan masih dapat dialami
oleh individu sebagai excited feeling atau sebagai innert feeling dan ini
dipandang sebagai dimensi yang kedua.
Sedangkan Emosi adalah suatu perasaan ingin melebihi dari sifat
individu terhadap suatu objek sehingga cendrung berupaya untuk
mengekpresikan dan mengaplikasikannya.
Dengan kata lain perasaan dan emosi disifati sebagai suatu keadaan
kejiwaan pada ognasim atau individu sebagai akibat adanya peristiwa atau
persepsi yang dialami oleh organism yang bersangkutan. Pada umumnya
peristiwa atau keadaan tersebut menimbulakn kegoncangan- kegoncangan
dalam diri individu yang bersangkutan.
DAFTAR PUSTAKA
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pendidikan/aprilia-tina-lidyasari-
mpd/emosi-dan-perasaan.pdf

http://soares-psikologi.blogspot.com/2014/11/umum-tentang-perasaan-dan-
emosional.html

Mustaqim, 2001, Psikologi Pendidikan. Pustaka Pelajar. Semarang.

Sobur. A, 2003. Psikologi Umum. Pustaka Setia. Bandung

Sujanto. A, 1979. Psikologi Umum. Bumi Aksara. Jakarta.

Prof.Dr. Bimo Walgito 2010. Psikologi umum. yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai