0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
22 tayangan12 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang kasus bunuh diri pada remaja. Kasus bunuh diri terjadi pada remaja berusia 16 tahun di India setelah dilarang bermain game online oleh ibunya. Dokumen juga menjelaskan faktor-faktor risiko bunuh diri pada remaja dan langkah-langkah pencegahan serta penanganan kasus bunuh diri pada usia remaja.
Dokumen tersebut membahas tentang kasus bunuh diri pada remaja. Kasus bunuh diri terjadi pada remaja berusia 16 tahun di India setelah dilarang bermain game online oleh ibunya. Dokumen juga menjelaskan faktor-faktor risiko bunuh diri pada remaja dan langkah-langkah pencegahan serta penanganan kasus bunuh diri pada usia remaja.
Dokumen tersebut membahas tentang kasus bunuh diri pada remaja. Kasus bunuh diri terjadi pada remaja berusia 16 tahun di India setelah dilarang bermain game online oleh ibunya. Dokumen juga menjelaskan faktor-faktor risiko bunuh diri pada remaja dan langkah-langkah pencegahan serta penanganan kasus bunuh diri pada usia remaja.
Usia remaja adalah fase ketika seseorang mengalami
masa transisi dari anak-anak menjadi dewasa. Wajar jika dalam fase ini remaja kerap berperilaku aneh. Dalam fase ini, jiwa remaja bakal 'bergejolak'. 'Gejolak' itu biasanya didasari oleh berbagai hal, baik dari faktor internal maupun eksternal. Hal-hal tersebut bakal memengaruhi kemampuan remaja dalam memecahkan masalah menjadi lebih buruk. Menurut data dari Badan Kesehatan Dunia (WHO), angka kematian kejadian bunuh diri di Indonesia (berbagai umur) mengalami penurunan. Walau ada kecenderungan penurunan, tetapi angka kematian akibat bunuh diri di Indonesia masih tergolong tinggi. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia pernah melakukan survei pada siswa SMP dan SMA (usia 13-18 tahun). Hasilnya menunjukkan sebanyak 5,14 persen siswa pernah memikirkan untuk bunuh diri dan sekitar 2,39 persen mengaku pernah melakukan percobaan bunuh diri (Kemenkes, 2015). Angka ini mengonfirmasi tingginya angka bunuh diri di Indonesia di usia remaja dan dewasa muda (15-29 tahun). Faktor-faktor Yang Dapat Meningkatkan Risiko Bunuh Diri Pada Remaja 1. Gangguan psikologis 2. Perasaan tertekan, mudah marah, dan gelisah. 3. Perasaan putus asa dan merasa diri tak berharga 4. Pernah melakukan tindakan percobaan bunuh diri. 5. Riwayat keluarga akan depresi atau bunuh diri. 6. Mengalami pelecehan secara emosional, fisik, atau seksual. 7. Kurangnya dukungan dari orang terdekat. 8. Hambatan dalam mengakses informasi seputar kesehatan mental. Contoh kasus
Marah karena dilarang bermain PUBG oleh orangtuanya, seorang
remaja berusia 16 tahun tewas gantung diri awal pekan ini. Korban diidentifikasi bernama Kallakuri Sambashiva warga kawasan Malkajgiri, Hyderabad, India. Kallakuri adalah siswa kelas 10 di sekolah Gauthami. Sementara ayahnya K Bharath Raj (45) adalah seorang pendeta. Baca juga: Masa Ujian Selesai, Kota di India Ini Cabut Larangan Main PUBG Pada Selasa (1/4/2019), Bharat Raj melapor ke polisi terkait bunuh diri sang putra di kamar tidurnya. Dia mengatakan, Kallakuri bunuh diri pada Senin malam setelah ibunya, Umadevi, melarangnya bermain PlayerUnkonwn's Battleground atau PUBG "Kallakuri biasa bermain PUBG di ponsel dan istri saya, Umadevi melarangnya bermain pada Senin malam," ujar Bharath Raj. "Dilarang ibunya, putra saya marah dan gantung diri di kamarnya," tambah Bharat Raj dalam laporannya ke polisi. Perwira polisi setempat K Sanjeeva Reddy mengatakan, Kallakuri biasa menggunakan ponsel orangtuanya untuk bermain PUBG. "Orangtuanya sudah beberapa kali memperingatkan dia. Pada Senin malam ibunya memperingatkan agar anak ini mempersiapkan diri untuk ujian bahasa Inggris keesokan harinya," kata Reddy. "Setelah itu, dia masuk kamar dan tak keluar lagi. Akhirnya mereka mendobrak pintu dan menemukan anak ini gantung diri dengan menggunakan handuk," lanjut Reddy. Keluarga masih sempat membawa anak itu ke rumah sakit tetapi nyawanya tidak tertolong. Orangtua korban kini menyerukan agar permainan online yang sedang populer ini dilarang karena membuat banyak anak kecanduan dan melupakan kewajiban belajar mereka. Beberapa kota di negara bagian Gujarat telah melarang PUBG dengan alasan permainan itu membuat sikap pemainnya menjadi kasar dan membuat pelajar lalai akan kewajibannya. Sejak aturan itu diberlakukan, puluhan pemuda dan remaja di seluruh Gujarat ditangkap polisi karena kedapatan bermain PUBG. Sejauh ini, baru negara bagian Gujarat yang secara resmi melarang permainan ini. Namun, sejumlah pejabat di beberapa negara bagian menyerukan langkah serupa. Baca juga: Bermain Game Online PUBG, 10 Mahasiswa Ditahan Polisi di India Pada Maret lalu, dua pemuda berusia 20-an asyik bermain PUBG dekat sebuah lintasan kereta api di negara bagian Maharashtra. Begitu asyiknya bermain, mereka tak mendengar kereta yang datang lalu menghantam keduanya hingga tewas. Analisis kasus American Academy of Pediatrics bersama dengan Kepala Divisi Psikiatri Anak dan Remaja di NorthShore University, dr Benjamin Shain menyebutkan ada 13 tanda keinginan bunuh diri pada remaja yang perlu diperhatikan orangtua dan lingkungan sekitar.
1. Mudah tersinggung 9. Mengonsumsi alkohol dan narkoba
2. Malas 10. Menyendiri 3. Masalah tanpa jalan keluar 11. Keluhan sakit fisik 4. Berontak tanpa sebab 12. Bercanda tentang bunuh diri 5. Melarikan diri 13. Merasa bosan 6. Merasa tidak berharga 7. Menulis tentang mematian 8. Percobaan bunuh diri PENANGANAN DAN PECEGAHAN
Langkah-langkah untuk menangani :
1. Melakukan identifikasi yang dilakukan psikolog nantinya akan
ditempatkan di setiap puskesmas. 2. Melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait pencegahan bunuh diri, diperlukan cara yang lebih komunikatif dengan warga. 3. Perlunya tim reaksi cepat penanganan bunuh diri, respon cepat berasal dari informasi masyarakat sekitar. Beberapa kesaksian masyarakat yang gagal melakukan bunuh diri karena ada ada bisikan, halusinasi untuk melakukan bunuh diri. Mencegah Keinginan Bunuh Diri Pada Remaja
Beberapa cara untuk mencegah percobaan bunuh diri antara lain:
1. Jangan biarkan anak mengalami depresi atau kecemasan
2. Dengarkan Anak meski ia tidak bercerita 3. Jangan abaikan ancaman bunuh diri yang dilontarkan anak 4. Ajak anak untuk olahraga rutin 5. Bercerita pada anak 6. Minta bantuan profesional THANKS