Anda di halaman 1dari 4

Bunuh diri karena masalah sepele

Harian kompas pernah membuat berita tentang nawawi, karyawan diskotik yang bunuh
diri setelah ditanya istrinya, nurlela, soal gaji bulan april beberapa tahun yang lalu. Selain itu,
ada juha beberap[a kasus bunuh diri yang tercatat di harian ini. Johan darmawan bunuh diri
karena burung kesayangannya mati. Rojana gantung diri karena malu atas tingkah pamannya
nakal terhadap temannya yang sesame baby sitter. Subchan yang hamper meloncat dari gedung
tinggi karena hanya dua orang yang memberi selamat ulang tahun [adanya.
Memang jarang ada catatan lengkap latar belakang keluarga dan riwayat kejiwaan dari
mereka yang melakukan bunuh diri. Meski demikian, ada persamaan diantara mereka, yaitu
nekat menghilangkan nyawa mereka sendiri hanya karena sebab sederhana.
Penjalasan lebih mudah diberikan bila pelaku adalah mereka semua yang sudah tidak
tahan menghadapi kondisi stress berkepanjangan. Ini terjadi pada mereka yang memiliki kondisi
pernikahan yang buruk, tekanan ekonomi, atau yang menderita penyakit kronis yang
berkepanjangan. Mati seolah merupakan jalan keluar terbaik dari beban penderitaan yang harus
ditanggungnya.
Faktor kepribadian pelaku tenti memiliki peran pada semua kasus bunuh diri. Masalah
kepribadian yang paling banyak terkait dengan usaha bunuh diri adalah suatu kelompokm
gangguan kepribadian yang disebut gangguan kepribadian ambang (borderline personality
disorder). Selain tindakan bunuh diri, pernderita gangguan kepribadian ini juga memiliki
masalah utama dalam relasi antarpribadi yang amat tidak stabil. Mereka cenderung mudah
tersinggung, kasar, dan sering menipu orang lain. Di sisi lain mereka juga takut akan terputusnya
relasi dengan sahabat-sahabat mereka, karena itumereka selalu berusaha menarik perhatian
keluarga dan teman-teman. Namun, ketika hubungan telah dekat, mereka lalu bersikap
bermusuhan untuk meyakinkan diri bahwa mereka sungguh berarti dipandangan orang lain.
Ketidakstabilan dan perilaku impulsive (tidak terkendali) penderita juga tampak pada
perilaku seks menyimpang, penyalahgunaan zat psikoatif (narkoba), mengendarai kendaraan
secara ceroboh, atau makan lahap secara berlebihan. Selain itu penderita juga memiliki perasaan
kosong yang mendalam.
Pertanyaam:
1. Apakah penyebab utama seseorang memiliki kepribadian yang rawan terhadap
perilaku bunuh diri?
Menurut opini saya, penyebab utamanya adalah kurangnya iman dan taqwa
kepada tuhan yang maha esa. Karena mereka kurang iman, mereka menganggap
bahwa bunuh diri menjadi pelarian dari masalahnya. Dan mereka juga
menganggap bunuh diri adalah satu satunya jalan untuk menyelesaikan masalah.
Padahal dengan tingginya iman kepada tuhan yang maha esa, seseorang justru
akan bersikap kuat dalam menghadapi masalah karena tidak ada masalah tanpa
solusi, jadi mereka tidak akan bunuh diri. Jadi dengan meningkatkan iman dan
taqwa seseorang terhindar dari pribadi ambang.

2. Bagaimanakah upaya pencegahan yang dapat dilakukan agar seseorang tidak


memiliki kepribadian ambang
i. Melatih dan meningkatkan iman kepada tuhan yang maha esa
ii. Menciptakan relasi yang harmonis
iii. Memilih teman dan lingkungan yang baik.
iv. Tidak cepat putus asa dan menyerah
3. Media apakah yang memiliki peran paling utama dalam pencegahan terbentuknya
kepribadian yang labil sehiungga kasus bunuh diri dapat ditekan seminimal mungkin?
Jelaskan!
Medianya adalah:

Media massa dan Agen-agen lain


Yang termasuk kelompok media massa di sini adalah media cetak (surat kabar,
majalah, tabloid), media elektronik (radio, televisi, video, film). Besarnya pengaruh
media sangat tergantung pada kualitas dan frekuensi pesan yang disampaikan.
Selain keluarga, sekolah, kelompok bermain dan media massa, sosialisasi juga
dilakukan oleh institusi agama, tetangga, organisasi rekreasional, masyarakat, dan
lingkungan pekerjaan. Semuanya membantu seseorang membentuk pandangannya sendiri
tentang dunianya dan membuat presepsi mengenai tindakan-tindakan yang pantas dan
tidak pantas dilakukan. Dalam beberapa kasus, pengaruh-pengaruh agen-agen ini sangat
besar.

Keluarga (kinship)

agen sosialisasi meliputi ayah, ibu, saudara kandung, dan saudara angkat yang
belum menikah dan tinggal secara bersama-sama dalam suatu rumah. Sedangkan pada
masyarakat yang menganut sistem kekerabatan diperluas (extended family), agen
sosialisasinya menjadi lebih luas karena dalam satu rumah dapat saja terdiri atas beberapa
keluarga yang meliputi kakek, nenek, paman, dan bibi di samping anggota keluarga inti.
Pada masyarakat perkotaan yang telah padat penduduknya, sosialisasi dilakukan oleh
orang-orabng yang berada diluar anggota kerabat biologis seorang anak. Kadangkala
terdapat agen sosialisasi yang merupakan anggota kerabat sosiologisnya, misalnya
pramusiwi, menurut Gertrudge Jaeger peranan para agen sosialisasi dalam sistem
keluarga pada tahap awal sangat besar karena anak sepenuhnya berada dalam ligkugan
keluarganya terutama orang tuanya sendiri.

Teman pergaulan

Teman pergaulan (sering juga disebut teman bermain) pertama kali didapatkan
manusia ketika ia mampu berpergian ke luar rumah. Pada awalnya, teman bermain
dimaksudkan sebagai kelompok yang bersifat rekreatif, namun dapat pula memberikan
pengaruh dalam proses sosialisasi setelah keluarga. Puncak pengaruh teman bermain

adalah pada masa remaja. Kelompok bermain lebih banyak berperan dalam membentuk
kepribadian seorang individu.
Berbeda dengan proses sosialisasi dalam keluarga yang melibatkan hubungan
tidak sederajat (berbeda usia, pengalaman, dan peranan), sosialisasi dalam kelompok
bermain dilakukan dengan cara mempelajari pola interaksi dengan orang-orang yang
sederajat dengan dirinya. Oleh sebab itu, dalam kelompok bermain, anak dapat
mempelajari peraturan yang mengatur peranan orang-orang yang kedudukannya sederajat
dan juga mempelajari nilai-nilai keadilan.

Lembaga pendidikan formal (sekolah)

Menurut Dreeben, dalam lembaga pendidikan formal seseorang belajar membaca,


menulis, dan berhitung. Aspek lain yang juga dipelajari adalah aturan-aturan mengenai
kemandirian (independence), prestasi (achievement), universalisme, dan kekhasan
(specificity). Di lingkungan rumah seorang anak mengharapkan bantuan dari orang
tuanya dalam melaksanakan berbagai pekerjaan, tetapi di sekolah sebagian besar tugas
sekolah harus dilakukan sendiri dengan penuh rasa tanggung jawab.

Contoh kasus bunuh diri


Dibelikan Sepeda Bekas, Bocah SD Bunuh Diri
Jakarta - Pekanbaru, Ramona (11) bocah kelas 3 SD itu ditemukan tewas dengan tali ayunan. Bocah
malang itu diduga bunuh diri karena kecewa tidak dibelikan sepeda baru oleh orangtuanya.
Sang Ibu Sumiati (43) adalah seorang janda, suaminya meninggal beberapa tahun silam. Sumiati
merupakan janda dengan tingkat ekonomi dibawah rata-rata.
Kesehariannya dia bekerja sebagai tukang cuci dan menyetrika pakaian. Hidupnya hanya seorang diri
tanpa suami yang serba keterbatasan. Selaku ibu, tentunya dia juga tak ingin buah hatinya kecewa soal
sepeda.

Beberapa waktu yang lalu pada saat menonton berita di televisi, di Indonesia pun terjadi aksi bunuh diri
oleh seorang pelajar Sekolah Mengeh Pertamaberusia 14 tahun yang melompat dari tower BTS di Kebun
Jeruk. Alasan dia bunuh diri karena dia minta uang kepada ibunya untuk memperbaiki motor sebesar
Rp150.000.- tetapi tidak diberi oleh ibunnya.
Walau tak mampu untuk membeli sepeda yang baru, Sumiati sepekan yang lalu membeli sepeda bekas
untuk anaknya. Dia berharap, dengan sepeda itu bisa membuat putrinya senang.
Saat sepeda bekas itu dibelikan, ternyata Ramona tak terima. Bocah itu beralasan sepedanya ketinggian
tidak cocok untuk dia pakai. Ramona meminta kepada sang ibu, untuk dibelikan yang baru saja.
"Tadi malam pun dia masih meminta untuk dibelikan sepeda yang baru saja. Saya bukan tak mau untuk
membelinya. Tapi uang saya tak cukup, kerjaan saya cuma tukang cuci dan gosok pakaian," kata Sumiati.
Ibu tiga orang anak inipun, tak menyangka bila putrinya itu nekat berbuat seperti itu. Sumiati juga terlihat
masik shok atas musibah yang cukup berat dia rasakan.
Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Bukitraya, Pekanbaru, AKP Dedy Suryadi menyebutkan, dugaan
sementara bocah itu memang bunuh diri. "Karena kita lihat tidak ada tanda-tanda bekas pukulan
dibadannya," kata Dedy.

Anda mungkin juga menyukai