Anda di halaman 1dari 3

PERMASALAHAN BULLIYING DI INDONESIA

Bullying adalah tindakan kasar yang dilakukan seseorang yang merasa memiliki kekuasaan
dan menggunakannya dengan sengaja untuk menyakiti seseorang atau sekelompok orang baik
secara fisik, maupun psikologis sehingga korban merasa tertekan, hingga trauma. Remaja yang
menjadi korban bullying lebih berisiko mengalami berbagai masalah kesehatan, baik secara fisik
maupun mental.

Adapun masalah yang lebih mungkin diderita anak-anak yang menjadi korban bullying,
antara lain munculnya berbagai masalah mental seperti depresi, kegelisahan dan masalah tidur
yang mungkin akan terbawa hingga dewasa, keluhan kesehatan fisik, seperti sakit kepala, sakit
perut dan ketegangan otot, rasa tidak aman saat berada di lingkungan sekolah, dan penurunan
semangat belajar serta prestasi akademis.

Faktor-faktor penyebab bullying ada banyak, yaitu dari lingkungan sekolah, lingkungan
rumah dan komunitas. Dari lingkungan sekolah, bisa di lihat dari cara si korban bergaul. Tidak
disukai teman-teman sekolahnya, di jauhkan dan dikucilkan. Hal ini diakibatkan karena si korban
mungkin susah bergaul (bersosialisasi) atau dari teman-temannya yang tidak suka dengan si
korban. Dari lingkungan rumah, dapat dilihat bahwa ia tidak mempunyai teman untuk bermain dan
tetangga-tetangga sekitar menganggap dirinya aneh. Dari suatu komunitas, dapat dilihat dari cara
mereka berinteraksi pada si korban. Entah berbicara dengan kasar, menganggap ia sebagai babu
yang bisanya disuruh-suruh saja, ataupun dari cara mereka menunjukkan sikapnya kepada si
korban.

Biasanya seseorang yang suka membully pun, juga memiliki masalahnya tersendiri dan
membuatnya mencari pengalihan atau hiburan akan masalahnya tersebut, dengan mengintimidasi
orang lain agar ada orang lain yang juga merasakan penderitaan yang dia rasakan. Dan biasanya
orang yang sering melakukan pembullyan, setelah mereka melakukannya, mereka terkadang
belum merasa puas dan terus menerus mengulanginya tanpa menyadari hal itu berdampak besar
bagi kehidupan orang lain.

Salah satu tindakan bullying yang mengakibatkan korbannya masuk rumah sakit beberapa
waktu yang lalu terjadi. Pada tanggal 5 November 2019 lalu, salah satu siswa SMP di Pekanbaru,
Riau mengalami bullying berupa tindak kekerasan fisik. Korban yang diketahui berinisial FA di-
bully oleh dua orang teman sekelasnya di sekolah. Tidak hanya mendapatkan tindak kekerasan,
sebelumnya uang FA juga dirampas dan diancam untuk tidak memberitahukan ke orangtuanya.

Hingga pada suatu hari saat sedang berlangsung pelajaran, korban dikeroyok temannya
sendiri. Awalnya mereka bercanda, mungkin ada semacam kata-kata yang diucapkan korban dan
tidak bisa diterima oleh pelaku sehingga merasa tersinggung dan emosi lalu melakukan kekerasan
terhadap korban. Hal itu terjadi karena pelaku yang masih di bawah umur masih labil dan emosinya
belum stabil. Pelaku ternyata tidak hanya memukul korban dengan kayu bingkai foto, tapi para
pelaku menarik kepala korban lalu dihantukkan ke bagian lutut hingga korban mengalami patah
tulang pada hidung. Sayangnya, saat terjadi keributan, guru yang ada di depan meja para siswa,
tengah asyik bermain handphone. Guru yang waktu itu ada di dalam kelas, mengaku sedang
mencari soal tugas di handphone. Jadi, tidak melihat secara langsung kejadian itu. Dianggap
siswanya sedang bercanda.

Menurut saya bullying itu tidak baik karena dapat mengganggu dan menyinggung perasaan
orang lain, serta dapat memberi efek negatif pada korbannya. Seperti yang terjadi pada kasus di
atas. Dalam suatu pertemanan tidak boleh memberikan perlakuan kasar kepada teman sendiri,
walaupun itu hanya berupa candaan. Dan sebagai seorang guru sudah sepatutnya mengajar dengan
baik dan memperhatikan tingkah laku siswa siswinya di kelas, bukan hanya sibuk main hp sendiri.

Bullying ini terjadi karena adanya ketidak sadaran masing-masing orang, yang selalu
melihat kejelekan orang lain tanpa melihat kejelekannya sendiri, yang membuat orang lain tidak
senang hati dan membuat diri sendiri tidak ada manfaatnya, karena lebih banyak mengurusi
kehidupan orang lain. Menurut saya lebih baik bullying ini tidak dilakukan agar tidak merugikan
diri sendiri dan orang lain.

Solusi agar tidak menjadi target bully dari kakak kelas, tema sendiri, atau orang lain,
sebagai adik kelas atau kita senantiasa menganggap diri kita lebih muda dari orang lain, sehingga
kita terbiasa untuk selalu menghormati orang yang lebih tua, entah itu kakak kelas atau teman
sendri. Dan memperbaikii tingkah laku kita didepan seseorang, baik itu adek kelas maupun kakak
kelas ataupun orang lain.
Dan jangan takut menegur orang yang membully kita dan berikan teguran yang membuat
dirinya sadar bahwa didunia ini tidak ada yang diciptakan dengan sempurna, pasti orang yang
membully kita juga punya kekurangan tersendiri.

Kita harus menyadari bahwa bullying itu menyakitkan, kita harus sadar untuk tidak
membully seseorang, karena kalau kita juga dibully pasti kita akan merasa sakit. Bullying saat ini
sangat memprihatinkan inilah yang harus diperhatikan.

Kita sebagai anak Indonesia harus memiliki solidaritas dan hubungan pertemanan yang
kuat. Kita juga perlu menghargai kekurangan orang lain karena tuhan menciptakan manusia
berbeda-beda untuk saling melengkapi dan menghargai satu sama lain. Buktikan bahwa kita adalah
anak muda yang dapat menumbuhkan rasa cinta damai.

Sumber : Kompas.com (Usut Kasus Bullying Siswa SMP di Pekanbaru, Polisi Periksa 5 Saksi)

Anda mungkin juga menyukai