Anda di halaman 1dari 20

 HOME

 
 BEST SELLER

o
o
o
o
o
o
o
o
 
 PELAJARAN

o
o
o
o
o
 
NEW UPDATES

o
o
o
 
 PENDIDIKAN

o
o
o
 
PROMO

Search for:SEARCH
You are here:
1. Home
2.  Buku Psikologi
3.  Pengertian Bullying dan Cara Mengatasi Bullying di Sekolah
BUKU PSIKOLOGI

Pengertian Bullying dan Cara Mengatasi Bullying di


Sekolah

by  Nandy4 bulan yang lalu2.3kViews


Bullying adalah tindakan penggunaan kekuasaan untuk menyakiti seseorang atau
sekelompok orang baik secara verbal, fisik, maupun psikologis sehingga korban
merasa tertekan, trauma, dan tak berdaya (Sejiwa, 2008).
 
Table of Contents
 Bullying Di sekolah, Kenali Dan Cegah Sejak Dini
 Bentuk bullying yang terjadi di sekolah
 Contoh kasus bullying di Indonesia yang terjadi di sekolah selama tahun 2020
 Hukum Untuk Bullying
o Pasal 54 UU Nomor 35 tahun 2014
 Deteksi bullying sejak dini
o Jika kalian dibully
o Jika kalian melihat bullying
 Kriteria Teman Yang Baik
 Ciri anak yang rentan menjadi korban bullying
 Ciri anak yang suka melakukan tindakan bullying
 Sekolah Yang Rawan Terjadi Bullying
 Peran Pendidik Untuk Mencegah Bullying
o
 Kategori Ilmu Berkaitan Psikologi
 Artikel Psikologi

Bullying Di sekolah, Kenali Dan Cegah Sejak Dini

Siang ini, sampai di rumah, Nana tertunduk lesu. Wajahnya tampak murung, seperti terlihat sedih, jengkel, dan takut. Tidak ada satu
katapun yang terucap dari bibir gadis mungil berusia 10 tahun ini. Apa yang membuatnya seperti ini?

Nana adalah gadis berusia 10 tahun, ia duduk di bangku sekolah dasar. Nana adalah anak yang periang, cerdas, dan penurut. Nana
termasuk anak yang memiliki banyak teman di sekolah. Nana disukai, karena Nana tidak pernah memilih-milih teman untuk bergaul. Tetapi,
kenapa siang itu Nana terlihat murung?
 

Kebetulan, tidak lama berselang, ibu Nana pulang dari tempatnya bekerja. Ibu Nana bekerja sebagai tukang jahit di sebuah usaha konveksi
milik tetangganya. “Lho, nak, kok murung? Ada apa? Tidak biasanya kamu seperti ini.” Tanya ibu kepada Nana. Nana hanya diam dan
menggelengkan kepala. Sang ibu semakin bingung dengan keadaan ini.

Sore itu juga, ibu menuju ke rumah Tea, untuk mencari tahu apa yang telah dialami oleh Nana. Tea adalah teman sekelas Nana. Setelah ibu
Nana sampai di rumah Tea, dan memberi salam kepada ibu Tea serta memberi salam kepada Tea, ibu Nana langsung bertanya kepada
Tea. “Nak Tea, maafkan ibu telah mengganggu waktu nak Tea, ibu mau menanyakan kejadian yang menimpa Nana, apakah nak Tea tahu
penyebabnya?” Tanya ibu Nana pada Tea.

“Iya ibu, tadi di sekolah, Nana sempat diejek oleh kakak kelas kami, katanya sepatu Nana ada jendelanya. Begitu, bu.” Ucap Tea. Raut
wajah ibu Nana, mendadak menjadi sedih.

Na, Gramedians, dari potongan cerita di atas, sedikit terbuka ya, mengenai gambaran sebuah kejadian yang menimpa seorang adik kelas,
dan dilakukan oleh kayak kelas. Kejadian ini bukan kejadian yang menyenangkan, melainkan kejadian yang tidak mengenakkan, membuat
seseorang malu, jengkel, dan ujung-ujungnya menjadi murung.

Hal yang dialami oleh Nana, adalah tindakan bullying. Nana menjadi korban bullying yang dilakukan oleh kakak kelasnya. Peristiwa bullying
ini terjadi di sekolah, maka disebut sebagai bullying di sekolah.
 

Sebagaimana kita tahu, bullying merupakan merupakan segala bentuk penindasan atau kekerasan yang dilakukan dengan sengaja oleh
satu atau sekelompok orang yang lebih kuat

atau berkuasa terhadap orang lain, bertujuan untuk menyakiti dan dilakukan secara terus menerus.

Meski disebut sebagai tempat belajar, tempat bersosialisasi, dan tempat mengenal budi pekerti, sekolah juga berpotensi menjadi tempat
merebaknya kasus bullying. Setiap warga sekolah, dalam lokasi tertentu, berpotensi menjadi pelaku, maupun korban bullying. Bullying di
sekolah, dapat dilakukan oleh, guru kepada siswa, orang dewasa di lingkungan sekolah (staf tata usaha, pelaksana harian, atau petugas
keamanan sekolah non guru), siswa senior kepada juniornya, atau siswa dengan sebayanya.

Bentuk bullying yang terjadi di sekolah


Dalam berbagai aktivitas di sekolah, setiap warga sekolah, baik itu guru, karyawan, maupun siswa, selalu terlibat untuk ikut serta di
dalamnya. Meski bertujuan mendidik, tidak jarang aktivitas-aktivitas ini memicu munculnya konflik yang berujung padai suatu bentuk
tindakan bullying. Untuk diketahui bersama, ada beberapa jenis bullying yang mungkin dapat terjadi di lingkungan sekolah.

o Bullying verbal
Bullying jenis ini biasanya terlontar melalui kata-kata yang tidak menyenangkan. Dapat berupa ejekan, umpatan, cacian, makian, celaan,
serta fitnah. Semua jenis ungkapan berupa kata-kata yang bersifat menyakiti orang lain, merupakan bentuk bullying verbal.

o Bullying fisik
Berbicara mengenai fisik, hal ini terkait erat dengan fisik atau tubuh seseorang. Bullying fisik merupakan bentuk kekerasan yang terjadi
dengan menyakiti fisik seseorang. Bentuk kekerasan ini dapat berupa tendangan, pukulan, tamparan, atau meludahi seseorang.

o Bullying relasional
Di sekolah, bullying relasional terjadi karena muncul kelompok-kelompok tertentu yang berseberangan dengan kelompok atau individu lain,
sehingga muncul pengucilan terhadap seseorang yang dianggap berseberangan, selain dikucilkan, seorang siswa yang dianggap “berbeda”
dengan kebanyakan siswa di sekolah akan diabaikan, dicibir, dengan segala hal yang dapat membuat siswa tersebut diasingkan dari
kelompoknya.

Contoh kasus bullying di Indonesia yang terjadi di sekolah selama tahun 2020
 

o Kasus bully yang menimpa siswa SMP di Malang


Seorang siswa sebuah SMP, berinisial MS (13) menjadi korban bullying yang dilakukan oleh teman sekolahnya. Siswa tersebut diangkat
oleh temannya yang berjumlah tujuh orang, kemudian dijatuhkan di paving. Bukan hanya sekali itu saja, korban juga diangkat lagi, kemudian
dijatuhkan di dekat pohon. Korban mendapat perawatan di rumah sakit, akibat kekerasan fisik tersebut dan menyebabkan jari tengah
tangannya diamputasi, karena tidak berfungsi lagi. Kejadian ini sangat berbahaya, meski pelaku hanya beralasan karena iseng.

 
Sumber: tribunnews.com, guru pukul murid hingga siswi disabilitas mengalami bullying

o Murid membully gurunya di Gresik


Terjadi sekitar bulan Februari 2019. Seorang siswa sesekali mendorong gurunya, dengan mengarahkan kedua tangannya yang terkepal ke
arah sang guru. Siswa tersebut melakukannya di dalam kelas pada saat jam pelajaran berlangsung. Siswa tersebut melakukan, sambil
merokok di dalam kelas.

Guru tersebut, tidak membalas, hanya memandang wajah siswanya. Kejadian tersebut direkam oleh temannya sambil menertawakan
kejadian tersebut. Aksi ini dianggap sebagai lelucon oleh siswa tersebut. Namun hal ini termasuk sebuah aksi tidak pantas, dan termasuk
dalam jenis bullying fisik.

Sumber: okezone.com, 6 Kasus Kekerasan dan Bullying di Awal 2019, Nomor 2 Berakhir Tragis

Contoh-contoh kasus di atas, merupakan sebagian kecil kisah yang menyedihkan dari para korban bullying yang mengalami pengalaman
tidak menyenangkan. Namun tidak jarang pula para korban ini meregang nyawa akibat kekerasan-kekerasan yang dilakukan oleh
sesamanya, termasuk kekerasan yang terjadi di sekolah.

Seorang psikolog dan konselor, Yunita Kristanti Nur Indarsih, mengungkapkan faktor balas dendam juga dapat menjadi pemicu utama
terjadinya bullying di sekolah, selain karena persaingan dan iri hati. Akar kepahitan yang dialami sejak dini, membuat anak usia sekolah,
cenderung akan menyakiti sebayanya, meski si anak masih di usia taman kanak-kanak.
Pengaruh dari orang dewasa menjadi model bagi anak-anak usia sekolah. Anak-anak cenderung meniru apa yang dilakukan oleh orang
dewasa. Sehingga sikap dan cara bertutur mereka menyerupai orang dewasa yang dekat dengan mereka.

Hukum Untuk Bullying


Kadang tindakan semacam ini dipandang remeh dan tidak mendapat perhatian dari para guru atau orang dewasa yang ada di lingkungan
satuan pendidikan. Bullying merupakan suatu tindakan pelanggaran hak asasi manusia, maka dari itu, hal semacam ini memiliki payung
hukum dalam perundang-undangan di negara kita.

Selain undang-undang perlindungan anak. Kasus bullying di lingkungan satuan pendidikan mempunyai payung hukum seperti yang tertuang
berikut ini.
 

Pasal 54 UU Nomor 35 tahun 2014


Anak di dalam dan di lingkungan satuan pendidikan wajib mendapatkan perlindungan dari tindak kekerasan fisik, psikis, kejahatan seksual,
dan kejahatan lainnya yang dilakukan oleh pendidik, tenaga kependidikan, sesama peserta didik, dan/atau pihak lain.
 

Deteksi bullying sejak dini

Untuk kalian yang paham akan bahaya bullying. Alangkah baiknya, jika kita semua sama-sama berusaha menghentikan segala bentuk
kekerasan, terutama di lingkungan sekolah, agar suasana belajar kita kondusif, nyaman, dan apa yang kita cita-citakan tercapai. Ada
baiknya kita kenali bentuk-bentuk bullying dan lakukan langkah-langkah berikut sebagai upaya menghentikan bullying.

Jika kalian dibully


1. Tetap percaya diri dan hadapi tindakan bullying dengan berani.
2. Simpan semua bukti bullying yang bisa kalian laporkan, kepada orang dewasa yang dekat dan kalian percaya, seperti guru, jika guru adalah
pelaku, laporkan segera ke orang tua kalian, jika perlu melaporkan ke aparat penegak hukum, dalam hal ini Polisi.
3. Jangan pernah takut untuk berbicara atau melaporkan, meskipun kalian diancam oleh pelaku, karena, mengancam juga merupakan
tindakan kriminal.
4. Berbaurlah dengan teman-teman yang membuat kalian percaya diri dan selalu berpikir positif.
5. Tetap berpikir positif. Tidak ada yang salah dengan diri kalian, selama kalian tidak merugikan orang lain. Tetaplah jadi diri kalian sendiri dan
lawan rasa takut kalian dengan rasa percaya diri.
Jika kalian melihat bullying
1. Jangan diam!
2. Berusahalah mendamaikan!
3. Dukunglah korban bullying agar dapat memulihkan rasa percaya dirinya kembali dan mendampinginya agar tetap bertindak positif
4. Bicaralah dengan orang terdekat pelaku bullying agar dapat memberikan perhatian dan masukan kepada pelaku!
5. Laporkan kepada pihak yang bisa menjadi penegak hukum di lingkungan terjadinya bullying, seperti kepala sekolah & guru, jika guru atau
kepala sekolah yang menjadi pelaku, seperti tokoh masyarakat, atau aparat penegak hukum!
 

Kriteria Teman Yang Baik


Gramedians, jika kalian ingin mencari teman, yang bisa membuat pertemanan kalian nyaman, jadilah teman yang dapat menghadirkan
pertemanan kalian bebas dari konflik atau berpotensi terjadi bullying. Seperti apa sih kriteria teman yang dapat membawa pertemanan kalian
terbebas dari bullying. Simak beberapa saran berikut!

1. Saling memberi dan menerima masukan


Teman  yang baik cenderung saling memberi masukan positif terutama nasehat kepada kalian.  Ketika kalian memiliki masalah, teman yang
baik akan memberimu masukan yang baik pula. Namun, ketika kamu memiliki teman yang menyarankan kalian untuk berbuat sesuatu hal
yang negatif, kalian harus berani mengatakan tidak, dan sebaiknya menjaga jarak dengannya.

2. Dapat bekerjasama dengan baik


Memiliki teman yang dapat diajak kerjasama merupakan keuntungan tersendiri bagi kalian. Kalian dapat saling melengkapi dan
berkolaborasi, mau dan mampu menerima satu sama lain, merupakan satu upaya untuk memperkecil potensi terjadinya kasus bullying.

3. Menerima apa adanya


Seorang teman yang baik, mau menerima apa adanya, bukan ada apanya. Apapun kondisi kalian, seorang teman yang baik tidak akan
mempermasalahkan ataupun mempertanyakan. Karakter demikian tidak dimiliki oleh sembarang orang. Jadi, jika kalian memiliki

rekan yang memiliki karakter demikian, maka tentu kalian patut bersyukur. Orang yang tidak Menerima kalian apa adanya juga memiliki
kecenderungan akan berlaku tidak baik kepada kalian atau orang-orang yang dianggap memiliki kekurangan.

4. Tidak mudah mengeluarkan kata-kata kasar


Cara bertutur yang baik merupakan salah satu ciri dari seseorang yang memiliki karakter baik pula. Orang yang mudah mengeluarkan kata-
kata kasar, yang berisi cacian, makian, celaan atau umpatan, memiliki karakter sama seperti apa yang ia lakukan. Dan kata-kata tersebut
dapat menjadi pemantik konflik.

5. Jujur
Kejujuran adalah suatu kewajiban dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam pertemanan. Kejujuran seseorang tidak dapat dinilai
dengan apapun. Oleh karena itu, tidak hanya bagi diri kalian pribadi, seorang teman juga wajib memegang prinsip kejujuran yang baik
Kebohongan juga memicu konflik yang bisa menjadi titik awal terjadinya bullying.

Untuk para orang tua, hendaknya peka terhadap kondisi pribadi putra putri Anda. Pahami dan kenali kondisi putra putri Anda, karena
mereka semua memiliki kemungkinan akan menjadi pelaku atau korban bullying. Untuk lebih jelasnya, kita kenali satu per satu ciri putra putri
Anda.

Ciri anak yang rentan menjadi korban bullying

1. Anak yang cenderung susah bersosialisasi, sehingga dianggap anak yang kuper atau lebih sering kita dengar dengan sebutan “culun”.
2. Anak yang memiliki kondisi fisik berbeda dengan yang lain, seperti kelebihan berat badan, terlalu kurus, bentuk fisik yang berbeda misalnya
berkuping caplang, atau berbibir tebal.
3. Anak yang cenderung berbeda dengan yang  anak-anak yang lain (berasal dari keluarga berkecukupan, sangat sukses namun manja, kuang
mandiri atau sering tertinggal dalam suatu bidang tertentu).
 

Ciri anak yang suka melakukan tindakan bullying

1. Anak yang cemburu karena merasa gagal dalam hal akademik atau nonakademik.
2. Anak yang mengalami masalah dalam keluarga.
3. Anak yang terlalu dimanja di rumah.
4. Anak yang ingin mendapat pengakuan, biasanya karena di rumah kurang dapat perhatian.
5. Anak yang sakit hati karena secara psikologis merasa kalah bersaing dengan sang calon korban bullying.

Sekolah Yang Rawan Terjadi Bullying


Lingkungan sangat berpengaruh besar terhadap terjadinya bullying. Begitu juga sekolah, bagaimana ciri sekolah yang rawan terjadi
bullying? Yuk kita simak bersama!

1. Sekolah yang minim sarana pengawasan.


2. Sekolah yang memiliki tingkat kompetisi terlalu tinggi antar murid.
3. Sekolah yang menganut sistem senioritas.
 

Peran Pendidik Untuk Mencegah Bullying


Sekolah merupakan tempat menimba ilmu, mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengasah budi pekerti luhur bagi para siswa. Maka,
hendaknya para pendidik mampu berperan aktif untuk mencegah terjadinya bullying dengan cara-cara seperti dibawah ini.

1. Membentuk nilai persahabatan antar siswa


Pembentukan nilai-nilai persahabatan sejak dini sangat penting dilakukan di lingkungan sekolah agar tercipta hubungan pertemanan dan
memunculkan semangat kolaborasi yang saling menghargai diantara murid-murid di sekolah, dengan sendirinya, hal ini akan menjauhkan
mereka dari kekerasan.

2. Memberdayakan siswa untuk memiliki jiwa sosial, aktif, dan berprestasi


Bullying sering dikaitkan dengan ego seseorang untuk mendapatkan sebuah pengakuan akan eksistensi dan dominasi dalam komunitasnya.
Maka dari itu, para guru sebaiknya mendorong siswa untuk meningkatkan kapasitas dirinya melalui hal-hal positif seperti kegiatan sosial
dan  prestasi di sekolah daripada melakukan tindakan bullying.

3. Membangun Komunikasi Efektif


Komunikasi efektif antara guru dan murid sangat penting, hal ini menjadi dasar keharmonisan hubungan di lingkungan satuan pendidikan,
karena dengan komunikasi yang efektif berguna untuk membantu siswa agar mau berbagi masalah dengan guru mengenai permasalahan
yang mereka alami. Siswa usia sekolah berada dalam masa pembentukan karakter dan kepribadian sosial, sehingga semua pihak yang
memiliki hubungan langsung dengan keberadaan siswa di sekolah bertanggung jawab untuk mendampingi, membina, dan mendidik mereka.
Nah Gramedians, pernahkah kalian berpikir bahwa mungkin teman kalian akan menjadi korban berikutnya apabila kalian tidak menghentikan
bullying? Mari kita hentikan bullying mulai dari di kita, dan lakukan mulai sekarang.

Kategori Ilmu Berkaitan Psikologi


o Buku Pedoman HRD & SDM
o Buku Psikologi Best Seller
o Buku Soal CPNS
o Buku Soal Psikotes
o Soal Psikotes Polri
o Soal Psikotes TNI

Artikel Psikologi
o Cara Menghilangkan Kebiasaan Buruk.
o Cara Mengendalikan Emosi Secara Psikologi dan Pandangan Agama
o Kecemasan Berlebihan (Anxiety Disorder)
o Kebiasaan Orang Jawa
o Kebiasaan Orang Maluku
o Kebiasaan Orang Sunda
o Kecerdasan Emosional
o Macam-Macam Emosi
o Mind Mapping
o Overthinking
o Pengertian Toleransi Dalam Islam
o Toxic People
o Circle Pertemanan
o Pengertian Elegi
o Bullying di Sekolah
o Introvert
o Ekstrovert
o Pola Pikir
o Passion
o Berpikir Positif
o Parenting Anak
o Urutan Zodiak
o Zodiak Cancer
o Urutan Shio
o Long Distance Relationship
o Self Love
o Self healing
o Ciri Masa Pubertas
o Produktif
o Pola Hidup Bersih dan Sehat
o Cara memanfaatkan waktu liburan sekolah
o Hidup Sederhana
o Mindfulness
o Broken Home
o Hantu Seram
o Percaya Diri
o Cara Mengenal Diri Sendiri
o Social Anxiety Disorder
o Panic Attack
o Toxic Positivity

Layanan Perpustakaan Digital B2B Dari Gramedia

ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital
Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah.
o Custom log
o Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
o Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
o Tersedia dalam platform Android dan IOS
o Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
o Laporan statistik lengkap
o Aplikasi aman, praktis, dan efisien
Written by Nandy

YOU MAY ALSO LIKE


BUKU PSIKOLOGI
Apa itu Toxic Positivity? Kenali Lebih Dalam Apa Saja Ciri dan Dampaknya
by Tasya Talitha
 

BUKU PSIKOLOGI
Apa Itu Panic Attack dan Cara Mengatasinya
by Tasya Talitha
 


BUKU PSIKOLOGI
Apa itu Social Anxiety Disorder / Kecemasan Sosial
by Tasya Talitha
 

TRIVIA
Arti Kata LOL dan Penggunaannya dalam Berkomunikasi
by Wida Kurniasih
 

BUKU PSIKOLOGI
Apa Itu Kesehatan Mental & Pentingnya Kesehatan Mental
by Tasya Talitha
 

BUKU TUMBUHAN
Cara Budidaya Tanaman Jagung Agar Hasil Panen Lebih Optimal
by Tasya Talitha
RECENT POST
 Apa itu Toxic Positivity? Kenali Lebih Dalam Apa Saja Ciri dan DampaknyaAgustus 18, 2021
 Apa Itu Panic Attack dan Cara MengatasinyaAgustus 18, 2021
 Apa itu Social Anxiety Disorder / Kecemasan SosialAgustus 18, 2021
 Arti Kata LOL dan Penggunaannya dalam BerkomunikasiAgustus 18, 2021
 Apa Itu Kesehatan Mental & Pentingnya Kesehatan MentalAgustus 18, 2021
 Cara Budidaya Tanaman Jagung Agar Hasil Panen Lebih OptimalAgustus 18, 2021
 10 Cara Mengenal Diri Sendiri Lebih Dalam dan ManfaatnyaAgustus 18, 2021
 Daftar Gaji PNS Sesuai Pangkat dan TunjangannyaAgustus 18, 2021
 8 Budidaya Tanaman Pangan: Panduan, Jenis, dan Ciri-CirinyaAgustus 18, 2021
 30 Cara Mengatasi Stres Yang Paling Efektif dan AmpuhAgustus 17, 2021
BLOG GRAMEDIA DIGITAL
We deliver new experience in digital reading. Find any tips, updates, recommendation, and nonfiction books review inside the blog. #BacaJadiLebihMudah.
Back to Top
Close

 HOME
 BEST SELLER
 PELAJARAN
 NEW UPDATES
 PENDIDIKAN
 PROMO
Search for:SEARCH

Anda mungkin juga menyukai