Anda di halaman 1dari 3

NAMA : FRANSISKUS ALDERINO ANGGA NUGRAHA

NIM : 231224002

Mata Kuliah : Keterampilan Menulis A

Ujian Akhir Semester

“ Maraknya Bullying dalam Pendidikan Kita “

Pendahuluan

Permasalahan timbul akibat adanya sebuah gesekan atau perbedaan sikap maupun
pendapat yang menjadi penyebabnya sehingga terjadi kekerasan antar individu bahkan
kelompok. Salah satu permasalahan sosial yang sudah sering terjadi dalam kurun waktu satu
tahun ini ialah masalah perundungan atau bullying di lingkungan sekolah. Kasus
perundungan atau bullying melibatkan anak di bawah umur yang masih duduk di bangku SD,
SMP maupun SMA. Hal ini sangat menjadi perhatian kita semua sebagai masyarakat
Indonesia melihat bagaimana sungguh miris kasus perundungan masih terjadi bahkan tidak
berhenti dari satu kejadian saja.

Masalah perundungan atau bullying ini perlu diangkat dan digali lebih dalam walapun
sering sekali dianggap hal biasa bagi sebagian masyarakat Indonesia. Permasalahan ini perlu
menjadi catatan negatif tersendiri bagi pelaksanaan pendidikan di Indonesia. Kasus yang
terjadi selama ini cenderung memperlihatkan bagaimana pelaku dari perundungan atau
bullying lebih kepada kekerasan fisik. Hal ini memunculkan beberapa petanyaan berkaitan
dengan paparan tersebut. Pertama, apa faktor yang mendorong anak untuk melakukan
perundungan atau bullying ?. Kedua, bagaimana peran sekolah dalam mencegah terjadinya
perundungan atau bullying agar menciptakan suasana belajar yang aman ?. Ketiga,
bagaimana membentuk karakter generasi muda untuk ke depanya?.

Isi

Federasi Serikat Guru Indonesia mengungkapkan dalam dua bulan pertama tahun
2023 terdapat 6 kasus perundungan dan kekerasan fisik serta 14 kasus kekerasan seksual
dalam bidang pendidikan. Ketua Dewan Pakar FSGI, Retno Listyarti mengatakan “ pada
periode Januari-Februari 2023, sudah ada satu kasus bullying anak di jenjang pendidikan
SD, satu kasus di MTs, pondok pesantren satu kasus, dan tiga kasus ada di jenjang SMK “.
Berdasarkat data tersebut menunujukkan bahwa kasus bullying di kalangan pelajar marak
terjadi di Indonesia dan hal tersebut benar terjadi secara nyata. Kasus tersebut hanya diambil
dari peristiwa dalam kurun dua bulan saja sudah memunculkan banyak sekali dari segi
jumlah yang berkaitan dengan kasus bullying ini sendiri. Oleh karena itu, faktor-faktor apa
yang menjadi pendorong bagi pelaku perundungan atau bullying saat melakukan perbuatan
itu.

Faktor yang mendorong seseorang melakukan tindakan perundungan atau bullying


dibagi menjadi dua yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal muncul dari
dalam diri sendiri. Emosinal yang tidak stabil menjadi pendorong seseorang melakukan
perbuatan perundungan atau bullying. Sering kali pelaku tidak dapat mengendalikan
emosinya saat berhadapan dengan korban sehingga melampiaskan dalam bentuk kekerasan
fisik seperti pemukulan secara berlebihan. Faktor eskternal muncul dari luar diri sendiri
berkaitan dengan kondisi lingkungan sekitar. Faktor lingkungan juga sangat penting bagi
pemebentukan karaker diri. Karakter sesorang akan terbentuk ke arah positif atau ke arah
negatif itu semua juga bergantung pada diri seseorang dalam menentukan kriteria
lingkungannya. Perilaku perundungan termasuk kenakalan remaja dapat memberikan dampak
negatif terhadap generasi muda, keluarga, dan masyarakat. Bentuk kenakalan remaja yang
mendukung ke arah tindakan perundungan atau bullying seperti pencurian, pergaulan bebas
dan tawuran. Dengan demikian, peran pihak sekolah sangat diperlukan dalam pencegahan
tindakan dari perundungan atau bullying di lingkungan sekolah.

Beberapa langkah yang dapat dilakukan oleh pihak sekolah dalam rangka pencegahan
tindakan perundungan atau bullying. Pertama, pihak sekolah mengadakan sosialisasi
berkaitan dengan bullying kepad siswa, guru maupun orang tua. Kedua, pihak sekolah
menerapkan aturan ketat yang telah disepakati oleh pihak orang tua. Ketiga, melakukan
penegakan sanksi terhadap pelaku perundungan. Keempat, pihak sekolah harus aktif
membangun komunikasi dengan siswa. Kelima, menekankan pendidikan parenting kepada
orang tua dalam pengawasan perilaku anak. Penanaman karakter yang dilakukan baik di
lingkunagn sekolah maupun keluarga menjadi penting dalam membentuk pribadi anak ke
depannya.

Kesimpulan
Kasus perundungan atau bullying masih marak terjadi dalam lingkup pendidikan di
Indonesia. Faktor internal dan eksternal menjadi sangat penting dalam pembentukan karakter
anak. Solusi yang dapat membantu menyelesaikan masalah bullying antara lain menjaga
keselamatan korban, tidak bersikap kasar, mendengarkan korban tanpa campur tangan,
melibatkan pihak berwenang, dan mendidik pelaku, termasuk mengambil tindakan tegas
berdasarkan hukum. Lebih lanjut, kerjasama antara guru dan sekolah, sanksi tegas terhadap
pelaku, etika pendidikan dan pendekatan konseling menjadi langkah penting dalam mengatasi
bullying di lingkungan sekolah.

Sumber Referensi

( https://tirto.id/awas-ini-daftar-kasus-bullying-anak-di-sekolah-indonesia-2023-gMdf )

( https://journal.universitassuryadarma.ac.id/index.php/jihd/article/view/109 )

Anda mungkin juga menyukai