Sekolah Dasar
Anggi Tas Maya bin Fajar
1800013153
Fakultas Psikologi Universitas Ahmad Dahlan
anggi1800013153@webmail.uad.ac.id
Abstrak
Bullying berasal dari bahasa Inggris, yang asal katanya bully jika diartikan dalam
bahasa Indonesia berarti menggertak atau mengganggu. Dampak bullying bagi
korban dapat berupa dampak jangka pendek maupun jangka panjang. Dampak
bullying dalam jangka pendek pada korban dapat menyebabkan muncul perasaan
tidak aman, perasaan harga diri yang rendah, menderita stres, kehilangan nafsu
makan, mengalami phobia sosial, menutup diri dan mengalami kesulitan untuk
bergaul dengan teman sebaya. Dampak jangka panjang akan memunculkan
masalah emosional dan perilaku yang tidak seharusnya dilakukan bahkan bunuh
diri. Perilaku bullying yang terjadi di lingkungan sekolah dapat dicegah melalui
pelatihan empati yang bisa diterapkan oleh pihak sekolah. Bentuk preventif yang
dapat diterapkan adalah dengan menanamkan sikap empati pada siswa dasar
karena menyangkut pada salah satu tugas perkembangan anak yaitu pada tahap
belajar membentuk sikap yang sehat terhadap dirinya sendiri sebagai makhluk
biologis.
Kata kunci: perilaku bullying, siswa dan sekolah dasar.
Pendahuluan
Tindak kekerasan atau bullying ini dapat memberikan dampak negatif untuk
jangka waktu yang pendek dan panjang. Pengaruh jangka pendek yang
ditimbulkan adalah korban bullying akan mengalami depresi karena mendapatkan
penindasan, menurunnya minat untuk mengerjakan tugas-tugas sekolah yang
diberikan oleh guru dan menurunkan minat untuk mengikuti kegiatan sekolah.
Selain itu, pengaruh jangka panjang bagi korban bullying adalah mengalami
kesulitan dalam menjalin hubungan baik dengan teman sebaya dan selalu
memiliki kecemasan terhadap perlakuan yang tidak menyenangkan dari teman-
temannya (Dewi, 2020).
Tinjauan Pustaka
Bullying berasal dari bahasa Inggris, yang asal katanya bully jika diartikan
dalam bahasa Indonesia berarti menggertak atau mengganggu. Menurut Olweus
(1994) mendefinisikan bullying merupakan suatu perilaku negatif berulang yang
bermaksud menyebabkan ketidaksenangan atau menyakitkan oleh orang lain,
baik satu atau beberapa orang secara langsung terhadap seseorang yang tidak
mampu melawannya.
Pembahasan
Dampak yang ditimbulkan dari perlakuan bullying secara garis besar dapat
mempengaruhi keadaan mental anak dan menghambat fokus anak untuk belajar
bersosialiasi yang menjadi tugas perkembangan anak. Hal ini juga akan
menimbulkan trauma tersendiri bagi korban karena sering dilecehkan dan dihina
secara verbal maupun fisik. Namun, perlakuan bullying ini dapat dicegah dengan
mengembangkan jasa bimbingan konseling yang terdapat di sekolah. Hal ini
selaras dengan penelitian yang dilakukan oleh Agrianur Rahman, Farida Aryani
dan Abdullah Sinring pada tahun 2018 tentang “pengembangan media video
bimbingan konseling untuk mengurangi perilaku bullying”. Hasil penelitian
dinyatakan layak untuk diterapkan dalam memberikan implikasi kepada berbagai
pihak terhadap pengembangan ilmu pengetahuan, pemecahan masalah
pendidikan, pengembangan kelembagaan dan penelitian lebih lanjut. Penelitian
dilakukan pada 10 siswa SMAN 5 Makassar dengan diberikan penanyangan
media video dalam melakukan bimbingan konseling. Namun, perilaku bullying ini
masih berleluasa di lingkungan sekolah karena kurangnya bentuk pencegahan
guru yang lebih intens.
Berdasarkan uraian di atas, dampak bullying yang mempengaruhi bagi
korban dan juga pelaku terbagi menjadi dua, yaitu dampak bullying dalam jangka
pendek dan dalam jangka panjang. Hal ini selaras dengan penelitian yang
dilakukan Dian Novita Sari (2020) tentang dampak bullying terhadap mental anak
panti asuhan Ibadurrahman kota Jambi. Dalam penelitian ini dijelaskan dampak
bullying dalam jangka pendek pada korban dapat menyebabkan muncul perasaan
tidak aman, perasaan harga diri yang rendah, menderita stres, kehilangan nafsu
makan, mengalami phobia sosial, menutup diri dan mengalami kesulitan untuk
bergaul dengan teman sebaya. Sedangkan, dalam jangka panjang akan
memunculkan masalah emosional dan perilaku yang tidak seharusnya bahkan
sampai bunuh diri.
Pendidikan dasar adalah bekal awal siswa dalam mencari jati diri, peran
serta seorang pengajar pendidikan sangat dibutuhkan penguatan dalam
penanganan kasus bullying yang terjadi di lingkungan sekolah. Semakin maraknya
kasus bullying ini dapat mempengaruhi moral dan akreditasi instansi pendidikan
yang ada di Indonesia. Target ataupun korban dari tindakan bullying tidak
memandang baik itu perempuan ataupun laki-laki dan pada umumnya adalah
orang dikenal dan bahkan teman dekat sendiri. Bentuk preventif yang dapat
diterapkan adalah dengan menanamkan sikap empati pada siswa dasar karena
menyangkut pada salah satu tugas perkembangan anak yaitu pada tahap belajar
membentuk sikap yang sehat terhadap dirinya sendiri sebagai makhluk biologis.
Coloroso, Barbara. (2010). The bully, the bullied and the bystander: from
preschool to high school-how parents and teachers can help break the
cycle. Harper Collins
Dewi, Putu Yulia Angga. (2020). Perilaku school bullying pada siswa sekolah
dasar. Jurnal Edukasi Pendidikan Dasar Sekolah Tinggi Agama Hindu
Negeri Mpu Kuturan Singaraja, 1(1) 39-48
Mahriza, Rita., Rahmah, Meutia., & Santi, Nani Endri. (2021). Stop bullying:
analisis kesadaran dan tindakan preventif guru pada anak pra sekolah.
Jurnal Obsesi: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 5(1) 891-899
Sidiq, Fajar & Patras, Yuyun Elizabeth. (2017). Dampak bullying bagi kalangan
siswa sekolah dasar. Jurnal Pedagogika dan Dinamika Pendidikan, 5(1) 13-
14
Zakiyah, Ela Zain., Fedryansyah, Muhammad., & Gutama, Arie Surya. (2018).
Dampak bullying pada tugas perkembangan remaja korban bullying. Jurnal
Pekerjaan Sosial, 1(3)
Zakiyah, Sahadi Humaedi & Meilanny, Budiarti Santoso. (2017). Faktor yang
mempengaruhi remaja dalam melakukan bullying. Jurnal Prosiding
Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, 4(2)
https://www.kompas.com/edu/read/2021/03/20/084259871/41-persen-murid-
indonesia-alami-bully-siswa-sma-buat-aplikasi-atasi-trauma?page=all diakses
pada tanggal 2 november 2021
https://www.tribunnews.com/regional/2021/01/07/kasus-bullying-di-cilacap-4-anak-
pelaku-perundungan-ditangkap-korban-tak-hanya-1 diakses pada tanggal 2
november 2021