Anda di halaman 1dari 8

Buletin Pengembangan Perangkat Pembelajaran

Vol. x, No.x, xxxx, 20xx, hal. xx-xx


ISSN: xxxx-xxxx

PENGARUH BULLYING TERHADAP MOTIVASI BELAJAR


DAN PSIKIS ANAK SEKOLAH DASAR
Nabil Aulia Prakoso1, Dymas Martgita Adi S2, Nopita Ramadani3, Farikhah Lely Fitria4
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta 1,2,3,4

Artikel info Abstrak


Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh bullying terhadap
Article history: motivasi belajar dan psikis anak usia sekolah dasar. Penelitian ini
Diterima: Tgl, Bln, Thn menggunakan metode kualitatif dengan cara triangulasi. Sumber data
Revisi: Tgl, Bln, Thn diperoleh melalui wawancara, observasi, dan studi literasi kepada
Diterima: Tgl, Bln, Thn peserta didik korban bullying dan guru di SD Muhammadiyah Program
Khusus Bayat. Seluruh data wawancara kemudian dipilah untuk
mendapatkan data yang diperlukan, menampilkan data, dan menarik
Kata kunci: kesimpulan dari data yang diperoleh. Hasil penelitian yang diperoleh
menunjukkan bahwa perilaku tindakan bullying sangat berpengaruh
Bullying
terhadap motivasi belajar yang berdampak pada prestasi belajar peserta
Motivasi Belajar didik yang semakin menurun. Selain itu perilaku tindakan bullying juga
Psikis berpengaruh terhadap psikis anak. Tidakan bullying tersebut juga
mempengaruhi munculnya tekanan dari dalam diri peserta didik yang
berakibatkan menurunya rasa kepercayaan diri peserta didik dalam
melakukan interaksi dengan orang lain. Melihat pengaruh tindakan
bullying yang berdampak besar pada korban bullying, pihak sekolah
berupaya untuk melakukan pencegahan dengan memberikan seminar
parenting terhadap orang tua, dan memberikan sosialisasi terhadap
peserta didik. Selain itu untuk menindak lanjuti tindak perilaku bullying
yang telah terjadi, pihak sekolah akan mempertemukan korban tindakan
bullying dengan pelaku bullying untuk mencari duduk permasalahan
alasan terjadinya tindakan bullying tersebut. Apabila permasalahan
tersebut tidak kunjung menemukan titik terang, maka pihak sekolah
menghadirkan orang tua dari masing-masing korban maupun pelaku
tindakan bullying.

Corresponding Author:
Nama:
Afiliasi:
E-mail:

kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia,


Pendahuluan serta keterampilan untuk hidup mandiri, dan mengikuti
Pendidikan sekolah dasar merupakan pondasi utama Pendidikan lebih lanjut.
untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan selanjutnya. Pendidikan yang berkualitas membutuhkan SDM
Sebagai pondasi utama dalam pendidikan, pendidikan (Sumber Daya Manusia) yang unggul dan bermutu sebagai
sekolah dasar meletakkan dasar-dasar pendidikan yang upaya untuk mendukung terlaksananya program
berpengaruh dalam watak serta kepribadian anak sebagai pembangunan nasional. Di Indonesia, Pendidikan Sekolah
upaya penanaman pendidikan karakter pada peserta didik. Dasar memiliki peran yang sangat pokok, salah satunya
Hal tersebut sejalan dengan peraturan Menteri pendidikan dalam mengembangkan nilai-nilai pendidikan karakter.
nasional No. 23 Tahun 2006 yang menjelaskan bahwa Pendidikan karakter yang dibutuhkan di Sekolah Dasar
Pendidikan dasar memiliki tujuan untuk meletakkan dasar dapat dioptimalkan dengan beberapa dimensi

Doi:
2

Buletin Pengembangan Perangkat Pembelajaran | ISSN: xxxx xxxx

perkembangan anak. Dimensi perkembangan anak ini melibatkan fisik dan dapat dilihat langsung. Contoh
meliputi perkembangan kognitif, fisik, sosial emosi, bullying fisik antara lain: menendang, memukul,
kreatifitas, dan spiritual. Seiring berjalannya waktu, mengjigal, dll. 3.) bullying mental atau psikologis, jenis
Pendidikan karakter mengalami pengikisan yang bullying ini tidak bisa terlihat oleh indera pengelihatan
berpengaruh terhadap cara berpikir, bersikap, dan dan juga indera pendengaran sehingga berbahaya apabila
berperilaku pada peserta didik dalam tahap perkembangan terjadi pada peserta didik. Biasanya jenis bullying ini
transisi dari masa balita ke masa anak-anak. terjadi diluar radar pemantauan. Bullying jenis ini lebih
Lingkungan keluarga menjadi lingkungan pertama mengacu pada sikap pelaku bullying terhadap korban.
yang mengajarkan pembentukan watak, perilaku, dan Contoh perilaku bullying pada jenis ini seperti mencibir,
kepribadian anak, namun tidak bisa dipungkiri bahwa memandang sinis, mengucilkan, dll.
beberapa orang tua lebih membebankan tanggung jawab Bullying mungkin terlihat atau terdengar biasa karena
dalam mendidik anak kepada pihak sekolah. Pada sudah sering terjadi di lingkungan, namun di sisi lain
kenyataannya seperti yang kita ketahui, setiap orang tua bullying memiliki dampak besar terhadap anak. Salah satu
pasti menerapkan pola asuh yang berbeda-beda sehingga dampak peserta didik yang mengalami tindakan bullying
karakter yang terbentuk dari satu anak dengan anak lain yaitu dengan menurunnya motivasi untuk belajar di
pastinya juga berbeda. Hal tersebut membuat pihak sekolah. Motivasi belajar merupakan munculnya dorongan
sekolah terbebani dan tidak mampu untuk mengawasi dalam diri peserta didik untuk melakukan kegiatan dalam
perilaku peserta didik setiap saat dengan karakter individu mencapai tujuan dalam pembelajaran. Hal ini sejalan
yang berbeda-beda pula. dengan pernyataan Martinis Yamin (2011:158) motivasi
Pendidikan merupakan lingkungan yang menjadi belajar merupakan suatu daya penggerak dari psikis yang
tempat untuk berinteraksi antara individu satu dengan ada dalam diri seseorang untuk melakukan kegiatan
individu yang lain. Pada kenyataan yang terjadi di belajar yang dapat menambah keterampilan maupun
lapangan, sekolah dasar sering menjadi tempat terjadinya pengalaman. Dalam mencapai suatu tujuan dalam belajar,
penyimpangan perilaku peserta didik. Perilaku yang motivasi belajar yang mutlak sangat diperlukan. Dalam
dianggap wajar di usia anak sekolah dasar menjadi pembelajaran di kelas, motivasi belajar berpengaruh
perilaku yang menyimpang pada peserta didik. Perilaku terhadap keseriusan peserta didik dalam pembelajaran.
menyimpang tersebut dapat berupa tindakan bullying Apabila motivasi peserta didik dalam mengikuti
secara verbal, nonverbal, dan psikis. Perilaku pembelajaran meningkat, maka peserta didik akan
penyimpangan Tindakan bullying pada anak usia sekolah mencapai prestasi belajar yang optimal. Peningkatan
dasar apabila tidak segera mendapatkan penanganan akan motivasi belajar sangat diperlukan karena hal ini akan
berakibat fatal dan memunculkan traumatis yang akan berpengaruh langsung terhadap hasil belajar peserta didik
dibawa hingga dewasa kelak. Perilaku penyimpangan (Yulia Maftuhah, 2014). Sedangkan apabila terjadi
bulyying di sekolah biasa disebut dengan school bullying. penurunan motivasi belajar pada peserta didik akan
Kata bully sendiri sangat familiar di kalangan masyarakat menyebabkan prestasi belajar ikut menurun. Hal-hal yang
khususnya pada era sekarang ini. Belakangan ini, banyak dapat mempengaruhi motivasi belajar peserta didik yaitu
kasus bullying yang muncul menjadi topik pembicaraan di kondisi peserta didik baik secara fisik maupun emosi
kalangan masyarakat karena kasusnya disayangkan untuk (mental).
terjadi di lingkungan sekolah dasar, termasuk di SD Selain mempengaruhi motivasi belajar peserta didik,
Muhammadiyah Program Khusus Bayat. Tindakan bullying berpengaruh pada kondisi psikis
Bullying adalah suatu Tindakan untuk mengintimidasi peserta didik. Adanya bullying menyebabkan peserta didik
orang lain, baik berupa verbal, fisik, dan psikologis. Dalam merasa kejadian tersebut membekas seumur hidup, karena
perilaku school bullying tersebut pihak sekolah belum menunjukkan dampak jangka panjang baik oleh pelaku
menunjukkan upaya dalam menangani sikap bullying. Hal maupun korban bullying tersebut. Tindakan bullying lebih
tersebut terjadi dikarenakan perilaku bullying merupakan berdampak besar pada korban. Korban dapat mengalami
sebuah penyimpangan proses perkembangan peserta gangguan psikosomatik dan psikososial. Gangguan psikis
didik. Terdapat beberapa jenis bullying yang sering yang dialami oleh korban diantaranya yaitu hilangnya
ditemui dalam lingkungan sekolah. (Sejiwa: 2008) kepercayaan diri, terintimidasi, rendah diri, takut
menyatakan bahwa ada 3 kategori perilaku bullying antara berinteraksi dengan lingkungan, dan sulit berkonsentrasi
lain yaitu: 1) bullying secara verbal bullying jenis ini dapat dalam belajar.
dideteksi dengan menggunakan indera misalnya mengejek, SD Muhammadiyah Program Khusus Bayat
menyoraki, memaki, dll. Contoh kata-katanya seperti: menerapkan sekolah yang ramah anak, sehingga apabila
“dasar goblok”, “dasar jelek” , “hei kamu bau aku tidak terdapat tindakan penyimpangan yang terjadi kepada
mau berteman”, dll 2.) bullying secara fisik, bullying jenis peserta didiknya akan mendapatkan penanganan secara
Buletin Pengembangan Perangkat Pembelajaran
Vol. x, No.x, xxxx, 20xx, hal. xx-xx
ISSN: xxxx-xxxx

langsung yang dilakukan oleh pihak sekolah. Tindakan yang berbeda untuk mengecek informasi yang telah
penyimpangan yang terjadi di SD Muhammadiyah Program diberikan. Berbagai perspektif dikumpulkan dan
Khusus Bayat yang marak terjadi yaitu tindakan bullying. dianalisis dengan harapan dapat memperoleh hasil yang
Pada saat melaksanakan observasi kami menemui mendekati kebenaran.
tindakan bullying ini sangat sering terjadi. Tindakan b. Triangulasi Teori
bullying yang terjadi umumnya berupa bentuk tindakan Triangulasi teori merupakan hasil akhir suatu
bullying verbal, namun juga berupa bentuk tindakan penelitian berupa rumusan informasi atau thesis statement.
bullying non verbal dan psikologis. Fenomena tersebut Selanjutnya informasi tersebut dikomparasikan dengan
mendorong peneliti untuk melakukan sebuah penelitian. perspektif teori yang relevan yang bertujuan agar terhindar
Adapun rumusan masalah yang dapat peneliti angkat dari ketersinggungan individual peneliti atas temuan
antara lain, 1) Bagaimana tindakan perilaku bullying yang maupun kesimpulan yang didapatkan. Pada tahap
terdapat di SD Muhammadiyah Program Khusus Bayat, 2) triangulasi teori peneliti dituntut untuk memiliki expert
Apa saja macam-macam tindakan bullying yang terjadi di judgement dalam membandingkan temuannya dengan
SD Muhammadiyah Program Khusus Bayat, 3) Seberapa perspektif lain. Akan tetapi, triangulasi teori sangat
pengaruh tindakan bullying terhadap motivasi belajar anak penting dikuasai oleh seorang peneliti karena dengan
di SD Muhammadiyah Program Khusus Bayat, 4) Seberapa triangulasi teori dapat meningkatkan pemahaman peneliti
pengaruh tindakan bullying terhadap psikologis anak di dalam menggali pengetahuan teoritik yang mendalam atas
SD Muhammadiyah Program Khusus Bayat. Adapun tujuan hasil dari analisis data yang diperoleh.
dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui gambaran c. Triangulasi Sumber Data
pengaruh bullying terhadap motivasi belajar peserta didik Triangulasi sumber data dapat dilakukan dengan cara
dan perilaku psikologis pada anak di SD Muhammadiyah mengecek data yang telah didapat melalui beberapa
Program Khusus Bayat. sumber dengan tujuan untuk menguji kredebilitas data.
Sebagai contoh, untuk menguji kreadibilitas data tentang
Metode Pelaksanaan siswa yang mendapat ranking 1 umum di sekolah dasar,
Triangulasi dapat digunakan sebagai teknik dalam maka pengumpulan data dapat diperoleh dari pihak kepala
pemeriksaan keabsahan data dengan cara membandingkan sekolah, pihak kurikulum sekolah, dan wali kelas yang
hasil dari wawancara yang dilakukan terhadap objek berada di sekolah dasar tersebut. Data dari ketiga sumber
penelitian. Menurut (Sugiono: 2011) triangulasi adalah tersebut dapat diambil kesimpulan apakah terdapat
teknik yang bersifat menggabungkan berbagai teknik persamaan ataupun perbedaan dari ketiga sumber yang
pengumpulan data dan sumber data yang ada. Menurut telah dikumpulkan datanya. Data yang telah dianalisis oleh
Susan Stainback dalam (Sugiyono: 2007) menyatakan peneliti tersebut akan menghasilkan suatu kesimpulan
bahwa triangulasi merupakan “the aim is not to selanjutnya dimintakan kesepakatan dengan ketiga
determinate the truth about same social phenomenon, sumber tersebut.
rather than the purpose of triangulation is to increase one’s Peneliti menggunakan teknik triangulasi pengumpulan
understanding of whatever is being investigate.” Dengan data melalui sumber data dengan melaksanakan
demikian triangulasi penelitian berperan penting bagi pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dan
penulis agar dapat memahami fakta dan data yang telah literasi.
ditemukan. Triangulasi memiliki kegunaan sebagai teknik 1. Wawancara
dalam menguji kredibilitas dalam mentracking Wawancara dilakukan dengan bertemu secara
ketidaksamaan data. Dengan demikian dibutuhkan suatu langsung dengan informan yang bersangkutan. Wawancara
teknik yang dapat menyatukan perbedaan data agar dapat dilakukan untuk mengusut terjadinya tindak perilaku
ditarik suatu kesimpulan yang akurat berdasarkan data bullying yang terdapat di SD Muhammadiyah PK Bayat.
yang ada. Terdapat tiga hal dalam penggunaan teknik Wawancara dilaksanakan dengan pewawancara
triangulasi yaitu triangulasi metode, triangulasi teori, dan mengajukan pertanyaan kepada narasumber yang
triangulasi sumber data. bersangkutan langsung dengan topik yang dibutuhkan.
Pada penelitian ini peneliti akan mewawancarai guru dan
a. Triangulasi Metode peserta didik yang langsung bersangkutan dengan
Peneliti bebas untuk menggunakan berbagai metode peristiwa bullying di sekolah. Wawancara juga dapat
dalam pengumpulan data dengan menggunakan metode dilakukan dengan lebih dari satu narasumber saja,
wawancara, observasi, dan survei. Peneliti dapat biasanya wawancara akan dilakukan terhadap beberapa
menggabungkan metode wawancara bebas dan terstruktur, narasumber agar dapat memiliki perbandingan antara hasil
menggabungkan wawancara dan observasi. Selain hal wawancara yang satu dengan yang lainnya sehingga hasil
tersebut peneliti juga dapat mengambil data dari informan data yang dikumpulkan juga akan lebih akurat hasilnya.

Doi:
4

Buletin Pengembangan Perangkat Pembelajaran | ISSN: xxxx xxxx

2. Observasi Terdapat tiga perilaku bullying yang disampaikan


Peneliti melaksanakan observasi secara langsung di informan kurang lebih mempunyai makna arti yang sama.
lapangan untuk melihat langsung masalah yang terjadi Berikut ini deskripsi wawancara yang diperoleh peneliti
bahkan menangani atau merasakan secara langsung Bentuk Informan Kutipan wawancara
peristiwa tindakan bullying. Observasi dilaksanakan untuk perilaku
mengetahui dampak atau pengaruh dari tindakan bullying bullying
yang terdapat di SD Muhammadiyah PK Bayat oleh Secara Verbal Peserta “… saya pernah diejek
peneliti selama kurang lebih 1 bulan. Menurut Nasution (berupa kata- didik teman sekelas karena
(Sugiyono: 2017) observasi merupakan dasar dari seluruh kata) saya tidak bisa
ilmu pengetahuan berupa kabar mengenai fenomena yang menjawab pertanyaan
diperoleh dari observasi. Marshall (Sugiyono: 2017) dari guru padahal saya
mengemukakan bahwa melalui observasi dapat sudah berusaha untuk
meningkatkan pemahaman peneliti terhadap tingkah laku menjawab dan saya
dan makna dari tingkah laku yang telah diamati. takut untuk menjawab
Berdasarkan hal tersebut dapat dirumuskan bahwa pertanyaan guru lagi
observasi merupakan suatu kegiatan pengamatan yang …”
dilaksanakan secara terencana dengan tujuan untuk Guru “… kalau bullying
memperoleh suatu perilaku dan makna dari perilaku bentuk verbal biasanya
tersebut, yang kemudian akan diolah untuk memenuhi dilakukan anak melalui
kebutuhan dalam penelitian. bentuk ejekan atau
3. Literasi olokan teman yang
Pengumpulan data melalui literasi dilakukan dengan kurang mampu baik
mencari referensi dari berbagai sumber berdasarkan topik dalam segi kasta,
yang dibutuhkan. Literasi biasa digunakan sebagai data akademik, maupun
pembanding dalam suatu hal yang pernah terjadi kondisi fisik …”
sebelumnya. Literasi suatu penelitian didapat dari Secara Non Peserta “… saya sering bermain
berbagai penelitian terdahulu yang relevan dengan Verbal didik dengan temanku tetapi
kebutuhan data penelitian. Literasi dilakukan oleh peneliti (memukul, saya kalah saat bermain,
untuk mendapatkan referensi lain. Literasi diambil oleh mencubit) lalu saya dicubit dengan
peneliti dari penelitian terdahulu yang relevan. keras saya tidak mau
mengikuti pelajaran
Hasil Pelaksanaan dan Pembahasan karena masih kesal …”
Berdasarkan hasil wawancara observasi dan studi Guru “… saya mendapati
literasi, terdapat 3 jenis bullying yang terjadi pada peserta peserta didik yang
didik di sekolah dasar yaitu (i) bentuk verbal, (ii) non temperamental, kala itu
verbal, (iii) psikologis. Dilihat pada gambar 1 sebagaimana anak itu sedang
berikut: memukul temnanya
karena kalah dalam
Bentuk permainan …”
Verbal Secara Peserta “… saya suka dijauhi
Psikologis didik teman-teman karena
(mengucilkan, saya bau badan, sering
mengabaikan menangis padahal saya
Bentuk
perilaku teman) ingin bergaul dengan
bullying teman-teman …”
terhadap
peserta didik Guru “… saya mendapati
Bentuk
Bentuk peserta didik yang
Non
Psikologis
Verbal terkena bully secara
psikologis cenderung
tidak mau berinteraksi
dengan teman, pendiam,
Gambar 1. Jenis perilaku bullying terhadap peserta didik dan tidak percaya diri
di sekolah dasar …”
Buletin Pengembangan Perangkat Pembelajaran
Vol. x, No.x, xxxx, 20xx, hal. xx-xx
ISSN: xxxx-xxxx

Guru “… peserta didik selalu


Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilaksanakan bilang tidak bisa, selalu
yang berkaitan dengan bullying dalam motivasi belajar rendah dari teman-
teman …”
Pengaruh Informan Kutipan wawancara Takut Peserta “…di kelas saya merasa
Perilaku bersosialisasi didik teman-teman saya
Bullying dengan menjauhi saya, sehingga
Sulit Peserta “… saya dalam lingkungan saya juga enggan untuk
berkonsentrasi didik pelajaran matematika mulai berbicara dengan
dalam belajar tidak fokus karena mereka…”
teman saya sering Guru “…dikelas anak yang
mengganggu …” mengalami bullying
Guru “… peserta didik yang tidak mau mengikuti
mengalami bullying kegiatan diskusi, dan
sering didapati tidak saat ditanya dia merasa
fokus dalam belajar, takut untuk bergabung
merasa tidak tenang, bersama teman yang
mudah cemas, dan lainnya karena
sering melamun …” dikucilkan…”

Data berikutnya yang diperoleh peneliti berkaitan Berdasarkan data yang telah diperoleh peneliti,
dengan pengaruh bullying terhadap psikologi peserta didik bahwasanya bullying merupakan tindakan yang memiliki
dampak negatif terhadap korban yang dilakukan secara
Dampak Informan Kutipan wawancara berulang-ulang untuk melukai fisik dan psikis (Prasetyo:
Perilaku 2011 dan Djuwita: 2010). Dalam melakukan Tindakan
Bullying bullying terhadap korban, pelaku sengaja menyakiti orang
Hilangnya Peserta “… saya tidak percaya lain untuk menunjukkan bahwa dirinya lebih berkuasa,
kepercayaan didik diri, saya selalu takut artinya pelaku bullying melakukan tindakan tersebut
diri salah, saya takut secara sadar dan menganggap korbannya lebih lemah dan
kepercayaan diri saya tidak memiliki dorongan untuk melakukan perlawanan.
menjadi bahan ejekan Tindakan bullying tidak terjadi begitu saja.
teman-teman …” Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya,
Guru “… dengan adanya diperoleh macam-macam faktor yang mendorong Tindakan
tindakan bullying bullying salah satunya yaitu ketidakharmonisan dalam
tersebut berakibat anak keluarga. Kebanyakan peserta didik yang memiliki
menjadi minder, tidak ketidakharmonisan dalam keluarga akan cenderung untuk
berani berbicara …” mencari perhatian orang disekitarnya hanya saja apabila
Terintimidasi Peserta “… saya punya teman faktor tersebut tidak diperhatikan dengan baik akan
didik keluar dari sekolah, dia mengakibatkan timbulnya hal negatif seperti perilaku
sering cerita kalau dia bulllying tersebut. Selain penyebab dari keluarga,
selalu merasa tertekan lingkungan sekolah juga mempengaruhi munculnya
ketika berada di sekolah tindakan bullying seperti pihak sekolah sering
…” mengabaikan sikap yang mengarah ke tindakan bullying.
Guru “… siswa yang Kegiatan wawancara tersebut dilakukan terhadap
terintimidasi sering peserta didik yang menjadi korban bullying dan guru di
mengadu kepada guru, Sekolah Dasar Muhammadiyah Program Khusus Bayat,
merasa tidak nyaman di dalam wawancara peneliti memperoleh beberapa data
kelas, selalu ingin cepat yang berhubungan dengan Tindakan bullying di sekolah.
pulang …” Tindakan bullying yang banyak ditemukan mengacu pada
Rendah diri Peserta “… setelah saya di bully tindakan bullying secara verbal. Kejadian itu terjadi di
didik saya merasa tidak bisa salah satu kelas atas di SD Muhammadiyah Program
seperti teman-teman Khusus Bayat. kejadian tersebut berawal saat Kegiatan
…” pembelajaran Matematika, seorang peserta didik diminta

Doi:
6

Buletin Pengembangan Perangkat Pembelajaran | ISSN: xxxx xxxx

untuk menjawab soal yang dibacakan guru pada saat gangguan pada psikis korban yang akan mempengaruhi
pembelajaran berlangsung. Namun saat mencoba berjalannya proses belajar di sekolah.
menjawab pertanyaan dari guru peserta didik tersebut Kepala sekolah sebagai pemegang jabatan tertinggi
belum bisa menjawab dengan tepat. Peserta didik yang lain berperang penting dalam mewujudkan sekolah yang
secara spontan mengucapkan kata-kata yang kasar seperti berkualitas. Kepala sekolah SD Muhammadiyah Program
mengucapkan kata “Goblok, Bego, Tolol”, peserta didik Khusus Bayat melakukan berbagai upaya dalam
yang menjadi korban bullying menjadi tersinggung dengan menangani tindakan bullying seperti memberikan
perkataan yang diucapkan oleh teman-temannya. Peserta pemahaman terhadap peserta didik tentang pengertian
didik tersebut menjadi tidak percaya diri dan takut untuk perilaku bullying, dampak bullying, dan macam-macam
menjawab pertanyaan di depan kelas, ia takut kejadian bullying. Selain memberikan pemahaman bullying
saat teman-temannya membully kembali terjadi. Setelah terhadap peserta didik, pemahaman juga diberikan kepada
kejadian tersebut peserta didik korban bullying gurunya terutama guru wali kelas. Bukan hanya
menganggap tidak ada yang mau berteman dengannya pemahaman, namun juga penanaman kesadaran pada guru
sehingga merasa kesepian. Hari berikutnya peserta didik terhadap pencegahan tindakan bullying di sekolah.
korban bullying tersebut tidak mau berangkat ke sekolah Upaya lain yang dapat diterapkan yaitu memberikan
dengan berbagai alasan seperti sakit yang dibuat-buat. Hal parenting kepada orang tua atau wali peserta didik yang
tersebut kerap dilakukan peserta didik korban bullying berupa kegiatan seminar parenting maupun pertemuan
yang mengakibatkan dirinya tertinggal dalam mengikuti rutin yang diselenggarakan oleh pihak sekolah. Parenting
materi pembelajaran. juga dapat dilakukan secara pribadi melalui komunikasi
Hasil analisis data yang telah peneliti dapatkan seperti personal chating maupun dihadirkan langsung.
tersebut peristiwa tindak perilaku bullying berpengaruh Pihak sekolah juga menghadirkan ahli psikolog untuk
besar terhadap motivasi atau minat belajar peserta didik di menangani peserta didik yang mengalami gangguan psikis
sekolah. Bahkan dampak dari tindak perilaku bullying maupun untuk membantu membentuk karakter peserta
juga berdampak pada kondisi psikologis peserta didik didik melalui bimbingan dan evaluasi hasil.
sehingga pengaruh dari tindak perilaku bullying tersebut Dampak yang sering ditemukan yaitu: minat peserta
tidak hanya berlaku di sekolah saja, namun sampai dalam didik untuk berangkat kesekolah berkurang bahkan
kehidupannya sehari-hari di lingkungan sosial yang lain hilang, malas dalam belajar maupun mengerjakan tugas
pun ikut terkena dampak besar dari tindak perilaku yang diberikan oleh guru, tidak bersemangat untuk
bullying tersebut. melakukan diskusi dalam kelompok, dan sering ditegur
Berdasarkan hasil pengumpulan data faktor pengaruh guru karena tidak focus dalam kegiatan belajar mengajar.
tindakan perilaku bullying, tindakan bullying Berdasarkan tindakan serta dampak yang ditimbulkan oleh
mempengaruhi prestasi belajar peserta didik di sekolah. tindakan bullying tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa
Pada kegiatan pembelajaran peserta didik yang menjadi tindakan bullying tersebut berdampak pada menurunnya
korban bullying mengalami tekanan pada psikologis anak. motivasi peserta didik dalam belajar sehingga
Adanya tekanan pada psikis anak menyebabkan mengakibatkan hasil belajar peserta didik menurun.
penurunan pada prestasi belajar peserta didik di sekolah, Upaya-upaya atau kontribusi pihak sekolah sangatlah
seperti: peserta didik sulit untuk berkonsentrasi dalam penting dan dibutuhkan dalam menangani tindakan
proses kegiatan pembelajaran di kelas, sehingga materi bullying. Pelaku maupun korban sama-sama
yang disampaikan oleh guru tidak dapat dikuasai oleh anak membutuhkan pertolongan melalui kontribusi sekolah
tersebut. Selain korban Tindakan bullying, pelaku dalam menanggapi tindakan bullying tersebut. Kontribusi
Tindakan bullying juga mengalami penurunan motivasi dari pihak sekolah yang telah di implementasikan antara
belajar yang berpengaruh terhadap prestasi belajar anak. lain: (a) Diadakannya parenting dan dilaksanakannya
Pelaku Tindakan bullying merasa paling berkuasa kegiatan anti bullying melalui peningkatan pengawasan
sehingga berbuat semaunya sendiri dalam mengikuti terhadap peserta didik, (b) Menyisipkan materi yang
kegiatan belajar mengajar, seperti tidak mau mengerjakan berkaitan dengan pencegahan tindakan bullying dalam
tugas, mengganggu teman, tidak memperhatikan guru saat proses pembelajaran di kelas, (c) Pemberian bimbingan
menjelaskan materi, dll. secara khusus dan tepat kepada pelaku serta korban
Data yang didapatkan oleh peneliti diatas sejalan tindakan bullying.
dengan pernyataan dari Nunuk (2018) yang menyatakan
bahwa bullying yang berasal dari kata “bully” yang dimana Simpulan
kata tersebut terjadi karena adanya ancaman dari pelaku
Berdasarkan data yang telah diperoleh peneliti,
kepada korban yang dirasa lebih lemah dan tidak memiliki
bullying merupakan tindakan yang memiliki dampak
peluang untuk melawan sehingga menggakibatkan
negatif terhadap korban yang dilakukan secara berulang-
Buletin Pengembangan Perangkat Pembelajaran
Vol. x, No.x, xxxx, 20xx, hal. xx-xx
ISSN: xxxx-xxxx

ulang untuk melukai fisik dan psikologis. Dalam penelitian Muliasari, N. A. (2019). Dampak Bullying Terhadap
diperoleh macam-macam faktor yang mendorong Tindakan Kesehatan Mental anak (studi kasus di mi ma'arif
bullying, antara lain faktor yang terjadi dalam keluarga cekok babadan ponorogo) (Doctoral dissertation,
maupun lingkungan sekolah yang mempengaruhi IAIN PONOROGO).
munculnya tindakan bullying seperti pihak sekolah sering Putri, M. (2018). Hubungan Kepercayaan Diri dan
mengabaikan sikap yang mengarah ke tindakan bullying. Dukungan Teman Sebaya dengan Jenis Perilaku
Dari kegiatan wawancara peneliti memperoleh beberapa Bullying di Mtsn Lawang Mandahiling
data yang berhubungan dengan Tindakan bullying di Kecamatan Salimpaung Tahun 2017. Menara
sekolah. Dari hasil analisis data yang telah peneliti Ilmu, 12(8).
dapatkan tersebut peristiwa tindak perilaku bullying Prasetyo, A. B. E. (2011). Bullying di sekolah dan
berpengaruh besar terhadap motivasi belajar peserta didik. dampaknya bagi masa depan anak. El-Tarbawi,
Tindakan bullying mempengaruhi prestasi belajar 4(1).
peserta didik di sekolah. Peserta didik mengalami tekanan https://doi.org/10.20885/tarbawi.vol4.iss1.art2
psikis dalam kegiatan pembelajaran. Dampak yang sering Rofi’ah, Siti Nur, Risminawati. (2015). Implementasi
ditemukan yaitu: minat peserta didik untuk berangkat Pendidikan Ramah Anak Dalam Pembentukan
kesekolah berkurang bahkan hilang, malas dalam belajar Karakter Siswa Kelas Rendah SD
maupun mengerjakan tugas yang diberikan oleh, tidak Muhammadiyah Program Khusus Kotta Barat
bersemangat untuk melakukan diskusi dalam kelompok, Tahun Pelajaran 2013/2014. Vol. 2 (1). pp. 68-
dan sering ditegur guru karena tidak focus dalam kegiatan 76. https://doi.org/10.23917/ppd.v2i1.1492
belajar mengajar. Berdasarkan tindakan serta dampak Royanto, L. R. M., & Djuwita, R. (2010). Peran Faktor
yang ditimbulkan oleh tindakan bullying tersebut dapat Personal dan Situasional terhadap Perilaku
ditarik kesimpulan bahwa tindakan bullying tersebut Bullying di Tiga Kota Besar di Indonesia.
berdampak pada menurunnya motivasi peserta didik Proceding Temu Ilmiah Konfrensi Nasional Peran
dalam belajar sehingga mengakibatkan hasil belajar Pendidikan dalam Pembangunan Karakter
peserta didik menurun. Upaya-upaya atau kontribusi pihak Bangsa di Malang.
sekolah sangatlah penting dan dibutuhkan dalam Sulisrudatin, N. (2018). Kasus Bullying Dalam Kalangan
menangani tindakan bullying. Hal ini tentunya perlu Pelajar (Suatu Tinjauan Kriminologi). Jurnal
dilakukangan karena pada dasarnya pelaku maupun Ilmiah Hukum Dirgantara, 5(2).
korban perilaku bullying sama-sama membutuhkan Yamin, Martinis. 2011. Profesionalisasi Guru dan
pertolongan. Implementasi KTSP. Jakarta: Gaung Persada
Press.
Daftar Pustaka Yayasan Semai Jiwa Amini (SEJIWA). (2008). Mengatasi
kekerasan di Sekolah dan Lingkungan Sekitar
Anak, PT. Gramedia, Jakarta.
Bachri, B. S. (2010). Meyakinkan Validitas Data Melalui
Triangulasi Pada Penelitian Kualitatif. Jurnal
teknologi pendidikan, 10(1), 46-62.
Depdikbud. (2003). Undang-Undang RI No. 20 Tahun
2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Fleming, D., & Ritts, M. (2007). Mengatasi Perilaku
Negatif Anak. Alih bahasa: Rizki Wahyudi.
Yogyakarta: Think Yogyakarta.
Imam, Mujahid, Rusnilawati, Minsih. (2019).
Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam
Membangun Sekolah Berkualitas di Sekolah
Dasar. Vol.6 (1). pp. 29-40.
https://doi.org/10.23917/ppd.v6i1.8467
Maftuhah, Yulia, dkk. (2014). Penerapan Strategi
Cooperative Script dengan Media Komik untuk
Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Kelas V
pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesiadi SD
Negeri II Gedong Tahun Ajaran 2013/2014. Vol.1
(1). pp. 42-48
https://doi.org/10.23917/ppd.v1i1.1554

Doi:
Buletin Pengembangan Perangkat Pembelajaran
Vol. x, No.x, xxxx, 20xx, hal. xxx
ISSN: xxxx-xxxx

Doi:

Anda mungkin juga menyukai