Anda di halaman 1dari 5

NAMA : NOPITA RAMADANI

NIM : A510190181

KELAS :2E

1.a) Pendidikan Kewarganegaraan penting dalam pengembangan kemampuan utuh sarjana dan
professional karena Pendidikan Kewarganegaraan memfokuskan pada pembentukan warga negara
yang memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan kewajiban untuk menjadi warga negara
Indonesia yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945. Ini
sesuai dengan Permendiknas NO.22 tahun 2006 tentang standar isi Pendidikan Nasional. Kemudian
dilihat juga melalui UU RI NO.12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi Program Sarjana maka
diharapkan dengan Pendidikan Kewarganegaraan sarjana dan professional mampu mengamalkan ilmu
pengetahuan dan teknologi melalui penalaran ilmiah sebagai warga negara yang baik sesuai dengan
Permendiknas NO.22 tahun 2006 yang telah disampaikan diatas.

Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan menurut Nu’man Somantri(2001) yaitu pendidikan


kewarganegaraan adalah pendidikan yang berintikan demokrasi politik, yang diperluas dengan
sumber-sumber pengetahuan lainnya, positif influence pendidikan sekolah, masyarakat, orang tua,
yang kesemuanya itu diproses untuk melatih pelajarpelajar berfikir kritis, analitis, dan bertindak
demokratis dalam mempersiapkan hidup demokratis berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

b) UU RI NO. 14 Tahun 2015, tentang guru dan dosen dikemukakan bahwa professional adalah
pekerjaan atau kegiatan yang dapat menjadi sumber penghasilan perlu keahlian, kemahiran, atau
kecakapan memiliki standar, mutu, ada norma dan diperoleh melalui pendidikan profesi. Dalam UU
tersebut dijelaskan bahwa guru dan dosen adalah sebuah pekerjaan professional sebagai sumber
penghasilan mereka yang dalam pelaksanaannya memerlukan keahlian sebagai tenaga pengajar, dan
kemampuan mengajar sesuai dengan standar mengajar, mutu pendidikan, dan norma norma yang ada
yang diperoleh melalui pendidikan profesi terlebih dahulu.

2. a) Warga Negara Indonesia dengan Bangsa Indonesia itu berbeda jika warga negara Indonesia
adalah orang-orang yang diakui dalam UU sebagai warga negara Indonesia yang diberikan KTP, NIK,
maupun Paspor. Contohnya saya hidup, lahir dan dibesarkan di Indonesia sehingga pada usia 17 tahun
saya mendapatkan KTP. Maka dengan KTP dapat dipastikan saya merupakan Warga Negara
Indonesia. Sedangkan bangsa Indonesia adalah suatu komunitas etnik yang memiliki ciri-ciri berupa
memiliki nama, memiliki wilayah , memiliki mitos leluhur bangsa, kenangan bersama, satu atau
beberapa budaya yang sama, dan solidaritas tertentu. Contohnya adalah bangsa Indonesia yang
memiliki beragam suku, budaya, dan agama dari keberagaman ini terdapat kesamaan didalamnya
seperti sama sama pernah merasakan penjajahan pada masanya sehingga memiliki kenangan bersama
yang mendorong keberagaman tersebut untuk bersatu membaur menjadi satu dalam satu wadah yang
dinamakan sebagai Bangsa Indonesia.

b) konsep warga negara yaitu sebagai berikut :

 setiap orang yang berdasarkan peraturan perundang- undangan dan/atau berdasarkan perjanjian
Pemerintah Republik Indonesia dengan negara lain sebelum Undang- Undang ini berlaku sudah
menjadi Warga Negara Indonesia

 anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ayah dan ibu Warga Negara Indonesia

 anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ayah Warga Negara Indonesia dan ibu
warga negara asing

 anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ayah warga negara asing dan ibu Warga
Negara Indonesia

 anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ibu Warga Negara Indonesia, tetapi
ayahnya tidak mempunyai kewarganegaraan atau hukum negara asal ayahnya tidak
memberikan kewarganegaraan kepada anak tersebut

 anak yang lahir dalam tenggang waktu 300 (tiga ratus) hari setelah ayahnya meninggal dunia
dari perkawinan yang sah dan ayahnya Warga Negara Indonesia

 anak yang lahir di luar perkawinan yang sah dari seorang ibu Warga Negara Indonesia;

 anak yang lahir di luar perkawinan yang sah dari seorang ibu warga negara asing yang diakui
oleh seorang ayah Warga Negara Indonesia sebagai anaknya dan pengakuan itu dilakukan
sebelum anak tersebut berusia 18 (delapan belas) tahun atau belum kawin

 anak yang lahir di wilayah negara Republik Indonesia yang pada waktu lahir tidak jelas status
kewarganegaraan ayah dan ibunya
 anak yang baru lahir yang ditemukan di wilayah negara Republik Indonesia selama ayah dan
ibunya tidak diketahui;

 anak yang lahir di wilayah negara Republik Indonesia apabila ayah dan ibunya tidak
mempunyai kewarganegaraan atau tidak diketahui keberadaannya;

 anak yang dilahirkan di luar wilayah negara Republik Indonesia dari seorang ayah dan ibu
Warga Negara Indonesia yang karena ketentuan dari negara tempat anak tersebut dilahirkan
memberikan kewarganegaraan kepada anak yang bersangkutan;

 anak dari seorang ayah atau ibu yang telah dikabulkan permohonan kewarganegaraannya,
kemudian ayah atau ibunya meninggal dunia sebelum mengucapkan sumpah atau menyatakan
janji setia.

3. a) Secara historis, Identitas nasional bersifat buatan, dan sekunder. Bersifat buatan karena identitas
nasional itu dibuat, dibentuk, dan disepakati oleh warga bangsa sebagai identitasnya setelah mereka
bernegara. Bersifat sekunder karena identitas nasional lahir kemudian bila dibandingkan dengan
identitas kesukubangsaan yang memang telah dimiliki sebelumnya. Identitas nasional sebagai identitas
bersama suatu bangsa dapat dibentuk oleh beberapa faktor yang meliputi: primordial, sakral, tokoh,
bhinneka tunggal ika, sejarah, perkembangan ekonomi dan kelembagaan.

Secara sosiologis, Identitas nasional telah terbentuk dalam proses interaksi, komunikasi, dan
persinggungan budaya secara alamiah baik melalui perjalanan panjang menuju Indonesia merdeka
maupun melalui pembentukan intensif pasca kemerdekaan. Identitas nasional pasca kemerdekaan
dilakukan secara terencana oleh Pemerintah dan organisasi kemasyarakatan melalui berbagai kegiatan.

Secara politis, Beberapa bentuk identitas nasional Indonesia yang dapat menjadi penciri atau
pembangun jati diri bangsa Indonesia meliputi: bendera negara Sang Merah Putih, bahasa Indonesia
sebagai bahasa nasional atau bahasa negara, lambang negara Garuda Pancasila, dan lagu kebangsaan
Indonesia Raya. Bentuk-bentuk identitas nasional ini telah diatur dalam peraturan perundangan baik
dalam UUD maupun dalam peraturan yang lebih khusus.

Dari sumber historis, sosiologis, dan politik di atas maka dapat disimpulkan bahwa identitas
nasional merupakan suatu kumpulan nilai budaya yang tumbuh dan berkembang pada macam – macam
aspek kehidupan, baik dari ratusan suku atau budaya yang ada dihimpun menjadi satu kesatuan, seperti
Indonesia. Di mana identitas nasional Indonesia sendiri mengacu pada Pancasila dan Bhineka Tunggal
Ika.
b) Dinamika dan tantangan Identitas Nasional di Indonesia contohnya yaitu seperti lunturnya
nilai-nilai Pancasila dan nasionalisme. Hal itu dapat kita lihat dari banyaknya kejadian dan
peristiwa yang bertentangan dengan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Peristiwa dan
kejadian yang bertentangan dengan nilai yang terkandung dalam Pancasila merebak aksi
pencurian kendaraan bermotor, perampokan, tawuran pelajar, pemerkosaan, bahkan
pembunuhan. Apalagi saat ini tidak ada lembaga yang menangani aplikasi Pancasila, Pancasila
tidak lagi menjadi perhatian pemerintah maupun masyarakat sehingga secara tidak langsung
sebenarnya Pancasila sudah tersingkirkan dari ideologi bangsa. Penyebabnya tidak lain adalah
pengaruh dari globalisasi. Pada era globalisasi generasi muda akan lebih mudah mendapatkan
informasi dari seluruh dunia sehingga memunculkan proses akulturasi, saling meniru, dan
saling mempengaruhi di antara budaya masing-masing. Dampaknya terjadinya proses
lunturnya nilai budaya suatu bangsa dan akses masyarakat terhadap nilai-nilai asing semakin
besar. Kebanyakan remaja tidak berpikir panjang, mereka menganggap bahwa segala sesuatu
yang berbau barat itu keren dan pantas dijadikan panutan. Padahal seperti yang kita ketahui
bahwa budaya barat begitu bertentangan dengan budaya kita sehingga menyebabkan
penyimpangan-penyimpangan. Apabila proses ini berlanjut , akan berakibat lebih serius ketika
pada puncaknya masyarakat tidak bangga lagi pada bangsa dan negaranya.

4. a) Makna Integrasi Nasional yaitu :

- Secara etimologi : integrasi nasinal terdiri dari duan kataa yaitu integrasi dan nasional. Integrasi
memiliki arti pembauran hingga menjaadi kesatuan yang utuh atau bulat. Nasional memiliki arti
bersifat kebangsaan, berkenaan atau berasal dari bangsa sendiri, meliputi suatu bangsa.

- Secara terminologi : kesadaran identitas bersama diantara warga negara yang memiliki
beragam perbedaan didalamnya.

- Dari kedua makna integrasi nasional diatas maka dapat disimpulkan bahwa integrasi nasional
dapat berarti penyatuan, pembauran, keterpaduan, sebagai kebulatan dari unsur atau aspek-
aspeknya

Integrasi nasional sangatlah penting bagi Indonesia karena melalui integrsi nasional dapat
melestarikan identitas nasional. Indonesia merupakan negara yang memiliki keaneragaman suku,
budaya, dan agama. Oleh sebab itu, adanya pengaruh globalisasi yang masuk ke Indonesia membuat
masyarakat Indonesia lebih memilih untuk suatu yang trend walaupun hal tersebut membuat upaya
integrasi tidak terwujud. Masyarakat Indonesia belum sadar akan pengaruh globalilasi yang ternyata
tidak baik bagi masyarakat Indonesia. Selain pengaruh globalisasi, masyarakat Indonesia bertindak
atas wewenang sendiri maupun kelompok sehingga konflik terjadi dimana-mana seperti pertengkaran
antar suku, pembakaran tempat-tempat ibadah dan lain sebagainya. Konflik tersebutlah yang membuat
integrasi nasional susah diwujudkan. Upaya integrasi terus dilakukan agar Indonesia menjadi satu
kesatuan yang mana disebutkan dalam semboyan Bhinneka Tunggal Ika. Adanya upaya
mengintegrasikan Indonesia, perbedaan-perbedaan yang ada tetap harus diakui dan dihargai sehingga
Indonesia menjadi negara yang dapat mencapai tujuannya. Selain menghargai dan mengakui berbagai
macam perbedaan di Indonesia, masyarakat Indonesia harus memliki rasa toleransi terhadap sesama
sehingga tidak terjadi konflik yang berkepanjangan yang dapat merugikan Indonesia.

b) 3 aspek integrase nasional :


1. Aspek politik (integrasi politik) Integrasi politik menunjuk pada sebuah ‘proses kepada’
atau sebuah ‘produk akhir’ penyatuan politik di tingkat global atau regional di antara unit-
unit nasional yang terpisah. Integrasi politik sebagai sebuah proses di mana sekelompok
masyarakat, yang pada awalnya diorganisasikan dalam dua atau lebih negara bangsa yang
mandiri, bersama-sama mengangkat sebuah keseluruhan politik yang dalam beberapa
pengertian dapat digambarkan sebagai sebuah ‘community’.
2. Aspek ekonomi (integrasi ekonomi yaitu saling ketergantungan ekonomi antardaerah yang
bekerja sama secara sinergis) dalam aspek tersebut mencakup instrument ekonomi seperti
bea masuk, pajak, mata uang, undang-undang, lembaga, standarisasi, dan kebijaksanaan
ekonomi. Terdapat kerugian dan kelebihan didalamnya diataranya kemungkinan hilangnya
pekerjaan dan potensi menjadi pasar bagi Negara yang tidak mampu bersaing.
3. Aspek sosial budaya (integrasi sosial budaya, hubungan antarsuku, antarlapisan dan
antargolongan) integrasi Sosial Budaya merupakan sarana terpenting dalam menjaga
keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Integrasi Sosial Budaya Indonesia
adalah beranekaragam suku dan ras, beraneka ragam agama, beraneka ragam budaya
maupun beraneka ragam golongan di Indonesia, tetapi kita satu adanya yaitu Bangsa
Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai