Kelas : A
Fakultas Teknik
Teknik Geologi
Universitas Hasanuddin
Kata Pengantar
Pendidikan kewarganegaraan adalah ilmu pengetahuan yang memberikan kemampuan
dasar kepada warga negara agar mampu ikut serta dalam pembangunana bangsa dan
Negara. Pendidikan kewarganegaraan saat ini telah menjadi salah satu mata kuliah penting
di seluruh unuversitas di Indonesia. Hal ini bertujuan memberikan pengertian terhadap
mahasiswa tentang pengetahuan dan kemampuan untuk membantu membangun bangsa
dan Negara serta ikut serta dalam keamanan Negara (SK Dirjen DIKTI
no.267/DIKTI/keo/2000 Pasal 3)
Melihat begitu pentingnya pendidikan kewarganegaraan ini bagi suatu Negara maka
hampir semua Negara didunia memasukkannya kedalam kurikulum pendidikan yang
mereka selenggarakan . Bahkan konfersi internasional commission of jurist yang
berlangsung di Bangkok tahun 1965, mensyaratkan bahwa pemerintah suatu Negara baru
dapat dikatakan sebagai pemerintahan yang demokratis manakala ada jaminan secara
tegas terhadap hak asasi manusia, yang salah satunya dalah pendidikan kewarganegaraan
atau “civic education”.
DARTAR ISI
HALAMAN SAMPUL……………………………..……………………………..
KATA PENGANTAR………………………………………………………………………….
BAB I………………………………………………………………………….
A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALAH
BAB II………………………………………………………………………….
PEMBAHASAN
BAB III……………………………………………………………………….
PENUTUP………………………………………………………………………….
Daftar Pustaka………………………………………………………………………….
LATAR BELAKANG
Kewarganegaraan sangat wajib di miliki oleh setiap Negara yang hidup, tinggal dan
melakukan aktivitasnya di suatu Negara. Setiap Warga Negara akan memiliki kedudukan ,
hak dan kewajiban yang sama sebagai warga Negara . Setiap orang haruslah terjamin
haknya untuk mendapatkan status kewarganegaraan , sehingga dapat menghindari
terjadinya ‘stateles’ atau tidak berkewarganegaraan.
1.RUMUSAN MASALAH
2.TUJUAN PENULISAN
Untuk mengetahui arti dan unsur kewarganegaraan dan mengetahui seberapa penting
pendidikan kewarganegaraan bagi warga Negara Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN
Warga Negara Indonesia (WNI) adalah orang yang diakui oleh UU sebagai warga negara
Republik Indonesia. Kepada orang ini akan diberikan Kartu Tanda Penduduk,
berdasarkan Kabupaten atau (khusus DKI Jakarta) Provinsi, tempat ia terdaftar sebagai
penduduk/warga. Kepada orang ini akan diberikan nomor identitas yang unik (Nomor
Induk Kependudukan, NIK) apabila ia telah berusia 17 tahun dan mencatatkan diri di
kantor pemerintahan. Paspor diberikan oleh negara kepada warga negaranya sebagai bukti
identitas yang bersangkutan dalam tata hukum internasional.
1. anak WNI yang lahir di luar perkawinan yang sah, belum berusia 18 tahun dan
belum kawin, diakui secara sah oleh ayahnya yang berkewarganegaraan asing
2. anak WNI yang belum berusia lima tahun, yang diangkat secara sah sebagai anak
oleh WNA berdasarkan penetapan pengadilan
3. anak yang belum berusia 18 tahun atau belum kawin, berada dan bertempat tinggal
di wilayah RI, yang ayah atau ibunya memperoleh kewarganegaraan Indonesia
4. anak WNA yang belum berusia lima tahun yang diangkat anak secara sah menurut
penetapan pengadilan sebagai anak oleh WNI.
5. Kewarganegaraan Indonesia juga diperoleh bagi seseorang yang termasuk dalam
situasi sebagai berikut:
6. Anak yang belum berusia 18 tahun atau belum kawin, berada dan bertempat tinggal
di wilayah Republik Indonesia, yang ayah atau ibunya memperoleh
kewarganegaraan Indonesia
7. Anak warga negara asing yang belum berusia lima tahun yang diangkat anak secara
sah menurut penetapan pengadilan sebagai anak oleh warga negara Indonesia
Ius sanguinis atau jus sanguinis (asas keturunan atau pertalian darah) adalah
hak kewarganegaraan yang diperoleh seseorang (individu) berdasarkan kewarganegaraan
ayah atau ibu biologisnya
Ius soli atau jus soli (bahasa Latin untuk “hak untuk wilayah”)
adalah hak mendapatkan kewarganegaraan yang dapat diperoleh bagi individu
berdasarkan tempat lahir di wilayah dari suatu negara.
Masyarakat dan pemerintah suatu Negara berupaya untuk menjamin kelangsungan hidup
serta kehidupan generasi penerusnya secara berguna (berkaitan dengan kemampuan
spiritual) dan bermakna (berkaitan dengan kemampuan kognotif dan psikomotorik).
Melalui pendidikan kewarganegaraan diharapkan akan mampu mengantisipasi perubahan
dimasa yang akan datang yang senantiasa selalu berubah dan selalu terkait dengan konteks
dinamika budaya, bangsa, negara, dan hubungan internasional serta memiliki wawasan
kesadaran bernegara untuk bela Negara dan memiliki pola pikir, pola sikap dan perilaku
sebagai pola tindak yang cinta tanah air berdasarkan pancasila.
Setiap warga Negara harus menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi serta seni yang
merupakan misi atau tanggung jawab pendidikan kewarganegaraan untuk menumbuhkan
wawasan warga Negara dalam hal persahabatan, pengertian antar bangsa, perdamaian
dunia, kesadaran bela Negara, dan sikap serta perilaku yang berpondasikan nilai-nilai
budaya bangsa.
Hak dan kewajiban warga Negara, terutama kesadaran bela Negara akan terwujud dalam
sikap dan perilakunya bila ia dapat merasakan bahwa konsepsi demokrasi dan hak asasi
manusia sungguh-sungguh merupakan sesuatu yang paling sesuai dengan kehidupan
seharihari.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
http:/edukasi.kompasian.com/2017/09/19/landasan-tuhuan-visi-misi-dan-
kompetensipenyelenggaraan-pendidikan-kewarganegaraan-di-perguruan-tinggi/insani
beloved
Htttp://googlewwweblight.com/?lite_url=https://id.m.wikipedia.org?wili/
kewarganegaraan