Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH INDIVIDU

“ Tentang Kewarganegaraan ganda”


Diajukan untuk memenuhi mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan
Dosen: Haddar Hehanussa,SH

Disusun oleh:
Widya A. Mohan

SEKOLAH TINGGI ILMU ADMINISTRASI (STIA)


SAID PERINTAH MASOHI
2021

1
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ………………………………………………………………………………………………………….…………1

DAFTAR ISI ……………………………………………………………………………………………………………………………...2

BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………………………………………………………………………3

 A. Latar Belakang …………………….…………………………..……………..………………………………… 3


 B. Rumusan Masalah ……………………………………………………………………………………………..…3
 C. Tujuan…………………………………………………………………………………………………………………3

BAB II PEMBAHASAN ………………………………………………………………………………………………….…………. 4

1. Apa Pengertian Kewarganegaraan ? ……………………………………………………………………………….4


2. Apa saja asas-asas kewarganegaraan? …………………………………………………………………………...6
3. Bagaimana Kedudukan Kewarganegaraan Ganda Dalam Suatu Negara ? ……………………………7
4. Contoh Kasus Kewarganegaraan Ganda di Indonesia! ………………………………………………………7

BAB III PENUTUP ……………………………………………………………………………………………………………………8

 Kesimpulan ……………………….……………………………….…………………………………………………8
 Saran…………………………………………………………………………………………………………………….8

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………………………………………….……….…………..9

2
BAB I PENDAHULUAN

A.Latar belakang

Sebagai warga Negara dan masyarakat, setiap manusia mempunyai kedudukan, hak dan kewajiban yang
sama, salah satunya adalah setiap orang haruslah terjamin haknya untuk mendapatkan status
kewarganegaraan, sehingga terhindar dari kemungkinan menjadi ‘stateless’ atau tidak
berkewarganegaraan. Tetapi pada saat yang bersamaan, setiap negara tidak boleh membiarkan
seseorang memilki dua status kewarganegaraan sekaligus. Itulah sebabnya diperlukan perjanjian
kewarganegaraan antara negara-negaramodern untuk menghindari status dwi-kewarganegaraan
tersebut. Indonesia sebagai negara yang pada dasarnya menganut prinsip ‘ius sanguinis’, mengatur
kemungkinan warganya untuk mendapatkan status kewarganegaraan melalui prinsip kelahiran. 

B. Rumusan masalah

1. Apa Pengertian Kewarganegaraan ?
2. Apa saja asas-asas kewarganegaraan?
3. Bagaimana Kedudukan Kewarganegaraan Ganda Dalam Suatu Negara ?
4. Contoh Kasus Kewarganegaraan Ganda di Indonesia!

C. Tujuan

 Mengetahui Pengertian Kewarganegaraan.
 Mengetahui asas-asas kewarganegaraan
 Mengetahui Kedudukan Kewarganegaraan Ganda Dalam Suatu Negara. 
 Mengetahui Kasus Kewarganegaraan Ganda di Indonesia.

3
BAB II PEMBAHASAN

1. PENGERTIAN KEWARGANEGARAAN

A.KEWARGANEGARAAN MENURUT KBBI

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, warga negara adalah penduduk dalam sebuah negara
berdasarkan keturunan, tempat kelahiran.

B.KEWARGANEGARAAN MENURUT PARA AHLI

1.Daryono

Kewarganegaraan adalah isi pokok yang mencakup hak dan kewajiban warga Negara.Kewarganegaraan
merupakan keanggotaan seseorang dalam satuan politik tertentu (secara khusus : Negara ) yang
dengannya membawa hak untuk berpartisipasi dalam kegiatan politik. Seseorang dengan keanggotaan
yang demikian disebut warga Negara.

2.Ko Swaw Sik ( 1957 )

Kewarganegaraan ialah ikatan hukum antara Negara dan seseorang. Ikatan itu menjadi suatu “kontrak
politis” antara Negara yang mendapat status sebagai Negara yang berdaulat dan diakui karena memiliki
tata Negara.Kewarganegaraan merupakan bagian dari konsep kewargaan . didalam pengertian ini,warga
suatu kota atau kapubaten disebut sebagai warga kota atau warga kabupaten,karena keduanya juga
merupakan satuan politik. Dalam otonomi daerah, kewargaan inimenjadi penting, karena masing-masing
satuan politik akan memberikan hak (biasanyasocial) yang berbeda-beda bagi warganya.

3.Graham Murdock ( 1994 )

Kewarganegaraan ialah hak untuk berpartisipasi secara utuh dalam berbagai pola struktur social, politik
dan kehidupan kultural serta untuk membantu menciptakan bentuk-bentuk yang selanjutnya dengan
begitu maka memperbesar ide-ide.

4.Soemantri

Kewarganegaraan ialah sesuatu yang berhubungan dengan manusia sebagai individu dalam suatu
perkumpulan yang terorganisir dalam hubungan dengan Negara.

5. Mr. Wiyanto Dwijo Hardjono, S.Pd.

Kewarganegaraan ialah keanggotaan seseorang dalam satuan politik tertentu (secara khusus:Negara)
yang dengannya membawa hak untuk berprestasi dalam kegiatan-kegiatan politik.

C. KEWARGANEGARAAN MENURUT UU NO 12 TAHUN 2006

Sebagai negara yang bersumber hukum, Indonesia memiliki aturan hukum tersendiri terkait masalah
warga negara dan kewarganegaraan. Aturan tersebut tertuang dalam UU Nomor 12 Tahun 2006 tentang
kewarganegaraan Republik Indonesia. Dalam UU tersebut, dijelaskan bahwa yang dimaksud warga
negara adalah warga suatu negarayang ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan. Yang

4
menjadi warganegara Indonesia adalah orang-orang bangsa Indonesia asli dan orang-orang bangsa
lainyang disahkan dengan undang-undang sebagai warga negara.

Sedangkan yang dimaksud dengan kewarganegaraan adalah segala ihwal yangberhubungan dengan
warga negara. Kewarganegaraan Republik Indonesia hanya dapatdiperoleh berdasarkan persyaratan
yang ditentukan dalam UU Nomor 12 Tahun 2006.Yang termasuk dalam warga negara dengan
kewarganegaraan Republik Indonesia diantaranya adalah:

1. Setiap orang yang berdasarkan peraturan perundang-undangan dan/atau berdasarkanperjanjian


Pemerintah Republik Indonesia dengan negara lain sebelum UU No. 12Tahun 2006 berlaku
sudah menjadi Warga Negara Indonesia.
2.  Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ayah dan ibu Warga NegaraIndonesia.
3. Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ayah Warga NegaraIndonesian dan ibu
warga negara asing.
4.  Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ayah warga negara asing danibu Warga
Negara Indonesia.
5. Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ibu Warga Negara Indonesia,tetapi
ayahnya tidak mempunyai kewarganegaraan atau hukum negara asal ayahnyatidak memberikan
kewarganegaraan kepada anak tersebut.
6. Anak yang lahir dalam tenggang waktu 300 (tiga ratus) hari setelah ayahnyameninggal dunia dari
perkawinan yang sah dan ayahnya Warga Negara Indonesia.
7. Anak yang lahir di luar perkawinan yang sah dari seorang ibu Warga NegaraIndonesia.
8.  Anak yang lahir di luar perkawinan yang sah dari seorang ibu warga negara asingyang diakui
oleh seorang ayah Warga Negara Indonesia sebagai anaknya danpengakuan itu dilakukan
sebelum anak tersebut berusia 18 (delapan belas) tahun ataubelum kawin.
9.  Anak yang lahir di wilayah negara Republik Indonesia yang pada waktu lahir tidak jelasstatus
kewarganegaraan ayah dan ibunya.
10. Anak yang baru lahir yang ditemukan di wilayah negara Republik Indonesia selama ayah dan
ibunya tidak diketahui.
11. Anak yang lahir di wilayah negara Republik Indonesia apabila ayah dan ibunya tidak mempunyai
kewarganegaraan atau tidak diketahui keberadaannya.
12. Anak yang dilahirkan di luar wilayah negara Republik Indonesia dari seorang ayah dan ibu Warga
Negara Indonesia yang karena ketentuan dari negara tempat anak tersebut dilahirkan
memberikan kewarganegaraan kepada anak yang bersangkutan.
13. Anak dari seorang ayah atau ibu yang telah dikabulkan permohonan kewarganegaraannya,
kemudian ayah atau ibunya meninggal dunia sebelum mengucapkan sumpah atau menyatakan
janji setia.

5
Pewarganegaraan adalah tata cara bagi orang asing untuk memperoleh kewarganegaraan Republik
Indonesia melalui permohonan, atau yang sering disebut dengan proses naturalisasi. Adapun syarat-
syarat pewarganegaraan Republik Indonesia adalah:

1. Telah berusia 18 (delapan belas) tahun atau sudah kawin.


2. Pada waktu mengajukan permohonan sudah bertempat tinggal di wilayah negara Republik
Indonesia paling singkat 5 (lima) tahun berturut-turut atau paling singkat 10 (sepuluh) tahun
tidak berturut-turut.
3. Sehat jasmani dan rohani.
4. Dapat berbahasa Indonesia serta mengakui dasar negara Pancasila dan UndangUndang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
5. Tidak pernah dijatuhi pidana karena melakukan tindak pidana yang diancam dengan pidana
penjara 1 (satu) tahun atau lebih.
6. Jika dengan memperoleh Kewarganegaraan Republik Indonesia,tidak menjadi
berkewarganegaraan ganda.
7. Mempunyai pekerjaan dan/atau berpenghasilan tetap.
8. Membayar uang pewarganegaraan ke Kas Negara.

2. ASAS KEWARGANEGARAAN

Adapun asas kewarganegaraan yang mula-mula dipergunakan sebagai dasar dalam menentukan
termasuk tindakannya seseorang dalam golongan warga Negara dari sesuatu Negara ialah:

lus sanguinis atau jus sanguinis (asas keturunan atau pertalian darah) adalah hak kewarganegaraan yang
diperoleh seseorang. (individu) berdasarkan kewarganegaraan ayah atau ibu biologisnya. Negara yang
menerapkan asas ini adalah Republik Rakyat Tiongkok. Kebanyakan bangsa yang memiliki sejarah
panjang menerapkan asas ini, seperti negara-negara di Eropa dan Asia Timur.

lus soli atau jus soli (bahasa Latin untuk adalah hak mendapatkan kewarganegaraan yang "hak dapat
diperoleh. untuk bagi wilayah") individu berdasarkan tempat lahir di wilayah dari suatu negara. Dia
berlawanan dengan jus sanguinis (hak untuk darah).

Biasanya sebuah peraturan praktikal pemerolehan nasionalitas atau kewarganegaraan sebuah negara
oleh kelahiran di wilayah tersebut diberikan oleh sebuah hukum turunan disebut lex soli. Banyak negara
memberikan lex soli tertentu, dalam aplikasi dengan jus soli yang bersangkutan, dan aturan ini yang
paling umum untuk memperoleh nasionalitas, Sebuah pengecualian lex soli diterapkan bila anak yang
dilahirkan orang tuanya adalah seorang diplomat dari negara lain, yang dalam misi di negara
bersangkutan. Namun, banyak negara memperketat lex soli dengan mengharuskan paling tidak salah
satu orang tua harus memiliki warga negara yang bersangkutan atau izin tinggal resmil lainnya pada saat
kelahiran anak tersebut. Alasan utama menerapkan aturan tersebut adalah untuk membatasi jumlah
orang bepergian ke negara lain dengan tujuan mendapatkan kewarganegaraan untuk seorang anak.

6
3.KEWARGANEGARAAN GANDA

Kewarganegaraan ganda adalah sebuah status yang disematkan kepada seseorang yang secara hukum
merupakan warga negara sah di beberapa negara. Kewarganegaraan ganda ada karena sejumlah negara
memiliki persyaratan kewarganegaraan yang berbeda dan tidak eksklusif. Secara umum,
kewarganegaraan ganda berarti orang-orang yang "memiliki" kewarganegaraan ganda, tetapi secara
teknis diklaim sebagai warga negara oleh masing-masing pemerintah negara bersangkutan. Karena itu,
mungkin saja bagi seseorang menjadi warga negara di satu negara atau lebih, atau bahkan tanpa
kewarganegaraan.

Indosesia terdapat atau di temukan orang-orang yang berwarganegara ganda. Indonesia merupakan
negara hukum dalam setiap negara hukum dipersyaratkan berlakunya asas legalitas dalam segala
bentuknya, yaitu segala bentuk tindakan pemerintah harus di dasarkan atas peraturan perundang-
undangan.Dalam kasus kewarganegaraan ganda Indonesia mempunyai aturan atau perundang-
undangan yang berlaku yaitu Undang-undang No.12 tahun 2006 tentang Kewarganegaraan Republik
Indonesia.Sesuai bunyi pasal 6 ayat 1 "Dalam hal status Kewarganegaraan Republik Indonesia terhadap
anak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 huruf c, huruf d, huruf h, huruf 1, dan Pasal 5 berakibat anak
berkewarganegaraan ganda, setelah berusia, 18. (delapan belas) tahun atau sudah kawin anak tersebut
harus menyatakan memilih salah satu kewarganegaraannya". Kewarganegaraan ganda biasanya terjadi
pada anak yang di lahirkan oleh orang tua yang berbeda kewarganegaraan.

4.CONTOH KASUS DWI KEWARGANEGARAAN DI INDONESIA

●Kasus Dwi Kewarganegaraan Selebriti Cinta Laura

Pada usia 21 tahun Cinta Laura harus memilih kewarganegaraan Jerman mengikuti sang ayah, atau
Indonesia dan mengikuti sang ibunda. Namun Cinta mengatakan untuk mempermudah karier
internasionalnya, dia akan memilih negara Jerman. Saat usia Cinta baru menginjak 18 tahun, dia
mengaku masih memikirkan kewarganegaraan mana. Hal itu pun sempat membuat Cinta bingung sebab
dia sangat mencintai kedua negara tersebut. Sejak dahulu diakui bahwa keturunan termasuk dalam
status personal. Negara negara common law berpegang teguh pada prinsip domisili ius soli. Sedangkan
negara negara civil law berprinsip pada domisili ius sanguitis. Biasanya hukum yang dipakal adalah
hukum personal dari ayahnya sebagai kepala keluarga pada masalah-masalah keturunan secara sah. Hal
ini merupakan sebuah kesatuan hukum dalam keluarga dan demi kepentingan kekeluargaan, serta demi
stabilitas dan kehormaan sang isteri dan hak -hak matrialnya. Sistem kewarganegaraan dari ayah adalah
yang terbanyak digunakan di negara-negara lain, misalkan Jerman.

Dalam hal ini Cinta laura mengalami masalah tentang status kewarganegaraannya yang timbul karena
melihat status kewarganegaraannya. Melihat kasus tersebut perolehan kewarganegaraan Cinta Laura
diperoleh saat mengijak usia dewasa yakni 21 tahun yang mana Cinta Laura harus mementukan
kewarganegaraannya. Bila mengikuti peraturan yang lamar kewarganegaraan anak dibawah umur
mengikuti kewarganegaraan ayahnya. Namun setelah umur 17 tahun ia dapat menentukan sendiri
kewarganegaraan yang ia inginkan. Dalam peraturan baru anak dalam perkawinan campuran saat
dibawah pengampuan atau belum dewasa dapat mengikuti kewarganegaraan ibu atau ayahnya, dan
pada saat umur 21 tahun atau menginjak dewasa ia diwajibkan untuk menentukan
kewarganegaraannya.

7
BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN

Yang dimaksud warga negara Indonesia adalah warga yang bermukim di Indonesia maupun yang berada
di luar wilayah Indonesia yang memilik kewarganegaraan Republik Indonesia yang diakui oleh Undang-
Undang Republik Indonesia. kewarganegaraan adalah segala ihwal yang berhubungan dengan. warga
negara. Kewarganegaraan Republik Indonesia hanya dapat diperoleh berdasarkan persyaratan yang
ditentukan dalam UU Nomor 12 Tahun 2006.

Indonesia merupakan negara hukum dalam setiap negara hukum dipersyaratkan berlakunya asas
legalitas dalam segala bentuknya, yaitu segala bentuk tindakan pemerintah harus di dasarkan atas
peraturan perundang undangan Dalam kasus kewarganegaraan ganda Indonesia mempunyai aturan
atau perundang-undangan yang berlaku yaitu Undang-undang No.12 tahun 2006 tentang
Kewarganegaraan Republik Indonesia. Sesual bunyi pasal 6 ayat 1 "Dalam. hal status Kewarganegaraan
Republik Indonesia terhadap anak sebagaimana dimaksud dalam Pasal huruf c, huruf d, huruf h, huruf 1,
dan Pasal 5 berakibat anak berkewarganegaraan ganda, setelah berusia, 18 (delapan belas) tahun atau
sudah kawin anak tersebut harus menyatakan memilih salah satu kewarganegaraannya".
Kewarganegaraan ganda biasanya terjadi pada anak yang di lahirkan oleh orang tua yang berbeda
kewarganegaraan.

Pada beberapa Contoh Kasus Kewarganegaraan Ganda Seperti yang dialami Gloria Natapraja dan Cinta
Laura, UU Kewarganegaraan Republik Indonesia memberikan kesempatan kepada anak-anak seperti
Mereka mendapatkan kewarganegaraan Indonesia asalkan memenuhi Syarat pada UU No 12 Tahun
2006.

B. SARAN

 Pemerintah harus terbuka dan membuka ruang kepada masyarakat berperan serta dalam
pembangunan nasional tanpa membeda-bedakan sara, gender budaya dan lain sebagainya
 Hal ini juga mengingatkan kita sebagai warga negara terutama warga negara Inodnesia yang
menikah dengan warga negara asing dan memiliki anak untuk segera mengurus status
kewarganegaraan anaknya dan warga Indonesia yang betempat tinggal di luar negeri setidaknya
melaporkan ke inginannya untuk tetap menjadi warga negara Indonesia kepada duta besar
Indonesia di negara yang ditinggalinya minmal 1 kali dalam 5 tahun sehingga dia tidak
kehilangan status kewarganegaraan Indonesia nya seperti yang tercantum UU no. 12 tahun
2006.

8
DAFTAR PUSTAKA

 http://www.ras-eko.com/2011/05/pengertian-kewarganegaraan-menurut-para.html

 https://id.wikipedia.org/wiki/Kewarganegaraan

 https://id.wikipedia.org/wiki/Ius_sanguinis

 https://id.wikipedia.org/wiki/Ius_soli

 https://id.wikipedia.org/wiki/Kewarganegaraan_ganda

 https://www.bbc.com/indonesia/berita_indonesia/2016/08/160817_indonesia_kewar ganegaraan_gan
da

 https://www.expat.or.id/info/UU-12-2006-KewarganegaraanRepublkIndonesia.pdf

Anda mungkin juga menyukai