Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

HUBUNGAN NEGARA DAN WARGA NEGARA

Disusun dalam rangka memenuhi salah satu tugas kelompok pada mata kuliah
Pendidikan Kewarganegaraan

Dosen Pengampu : Dr. Abdul Karim, M.Pd.I

Disusun oleh

Kelompok 6 :

1) Rosilawati (20641066)
2) Gita Nopita (200641077)

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH CIREBON


Jl. Fafahillah, Watubelah No.40, Kecamatan Sumber-Cirebon, Jawabarat
45611
Tlp. (0231) 209608, 209617 Fax (0231) 209608, (0231) 209617
TAHUN PELAJARAN 2020/2021
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kehadirat Tuhan yang telah memberikan nikmat serta
hidayah-Nya terutama nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah mata kuliah Pendidikan kewarganegaraan dengan judul
“Hubungan Warga Negara Dan Negara”. Penulisan makalah ini merupakan salah
satu tugas yang diberikan dalam mata Pendidikan kewarganegaraan di Universitas
Muhammadiyah Cirebon.

Dalam penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan


baik pada teknik penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang
kami miliki. Untuk itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan
demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.

Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terimakasih


yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan
makalah ini, khususnya kepada Dosen kami yang telah memberikan tugas dan
petunjuk kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini.

Cirebon, 04 Mei 2021

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................

DAFTAR ISI...................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang......................................................................................
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................
1.3 Tujuan Penulisan..................................................................................

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian hak dan kewajiban warga negara........................................
2.2 Konsep hak dan kewajiban warga negara dalam UUD 1945...............
2.3 Konsep hubungan bangsa, negara, dan warga negara (status, asas, syarat
kewarganegaraan)......................................................................................

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan...........................................................................................
3.2 Saran.....................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Warga negara memiliki peran yang penting bagi
keberlangsungansebuah negara. Oleh karena itu, hubungan antara warga
negara dan negarasebagai institusi yang menaunginya memiliki aturan atau
hubungan yangdiatur dengan peraturan yang berlaku di negara tersebut.
Agar dapatmemiliki status yang jelas sebagai warga negara, pemahaman
akan pengertian, sistem kewarganegaraan serta hal-hal lain yang
menyangkutwarga negara hendaknya menjadi penting untuk diketahui.
Dengan memilikistatus sebagai warga negara, orang memiliki hubungan
dengan negara.Hubungan ini nantinya tercermin dalam peran, hak dan
kewajiban secara timbal balik antara warga negara dengan negaranya.
Terbentuknya negara indonesia di latar belakangi oleh
perjuanganseluruh bangsa, sudah sejak lama indonesia menjadi incaran
banyak negaraatau bangsa lain, karena potensinya yang besar dilihat dari
wilayah yangluas dengan kekayaan alam yang banyak, kenyataannya
ancaman datangtidak hanya datang dari luar, tetapi juga dari dalam.
Terbukti setelah perjuangan bangsa tercapai dengan terbentuknya NKRI,
ancaman dangangguan dari dalam juga timbul, dari yang bersifat kegiatan
fisik sampaiyang ideologis. Meski demikian, bangsa Indonesia memegang
suatukomitmen bersama untuk tegaknya NKRI. Dorongan kesadaran
negara yangdipengaruhi kondisi dan letak geografis dengan dihadapkan
padalingkungan dunia yang serba berubah akan memberikan motivasi
dalammenciptakan suasana damai, salah satu unsur penting dalam
membangunmasyarakat demokratis ke dalam peranan negara, negara
demokratis adalahyang ikut terlibat dalam pertumbuhan masyarakat
demokratis, pada saatyang sama masyarakat demokratis harus bersinergi
dengan negara dalammembangun peradaban demokrasi.
1.2 Rumusan Masalah
1.1 Apa pengertian hak dan kewajiban warga negara?
1.2 Bagaimana konsep hak dan kewajiban warga negara dalam UUD
1945?
1.3 Bagaimana konsep hubungan bangsa, negara, dan warga negara
(status, asas, syarat kewarganegaraan)?
1.3 Tujuan Penulisan
1. Pengertian hak dan kewajiban warga negara
2. Konsep hak dan kewajiban warga negara dalam UUD 1945
3. Konsep hubungan bangsa, negara, dan warga negara (status, asas, syarat
kewarganegaraan)
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian hak dan kewajiban warga Negara
A. Pengertian Warga Negara.
Warga Negara adalah orang yang terkait dengan sistem hukum
Negara dan mendapat perlindungan Negara.Warga Negara secara
umum adaAnggota suatu negara yang mempunyai keterikatan timbal
balik dengannegaranya.Warga negara adalah orang yg tinggal di dalam
sebuah negaradan mengakui semua peraturan yg terkandung di dalam
negaratersebut.Warga Negara Indonesia menurut Pasal 26 UUD 1945
adalah : Orang-orang bangsa Indonesia asli dan bangsa lain yang
disahkan Undang-undang sebagai warga Negara.Kewarganegaraan
Republik Indonesia diatur dalam UU no. 12 tahun 2006 tentang
Kewarganegaraan Republik Indonesia. Menurut UU ini, orang yang
menjadi Warga Negara Indonesia(WNI) adalah
1) Setiap orang yang sebelum berlakunya UU tersebut telah
menjadi WNI.
2) Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari ayah dan ibu
WNI.
3) Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ayah
WNI danibu warga negara asing (WNA), atau sebaliknya.
4) Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ibu WNI
danayah yang tidak memiliki kewarganegaraan atau hukum
negara asalsang ayah tidak memberikan kewarganegaraan
kepada anak tersebut.
5) Anak yang lahir dalam tenggang waktu 300 hari setelah
ayahnyameninggal dunia dari perkawinan yang sah, dan
ayahnya itu seorangWNI.
6) Anak yang lahir di luar perkawinan yang sah dari ibu WNI.
7) Anak yang lahir di luar perkawinan yang sah dari ibu WNA
yang diakuioleh seorang ayah WNI sebagai anaknya dan
pengakuan itu dilakukansebelum anak tersebut berusia 18 tahun
atau belum kawin.
8) Anak yang lahir di wilayah negara Republik Indonesia yang
pada waktulahir tidak jelas status kewarganegaraan ayah dan
ibunya.
9) Anak yang baru lahir yang ditemukan di wilayah megara
Republik Indonesia selama ayah dan ibunya tidak diketahui.
10) Anak yang lahir di wilayah negara Republik Indonesia apabila
ayah danibunya tidak memiliki kewarganegaraan atau tidak
diketahuikeberadaannya.
11) Anak yang dilahirkan di luar wilayah Republik Indonesia dari
ayah danibu WNI, yang karena ketentuan dari Negara tempat
anak tersebutdilahirkan memberikan kewarganegaraan kepada
anak yang bersangkutan.
12) Anak dari seorang ayah atau ibu yang telah dikabulkan
permohonankewarganegaraannya, kemudian ayah atau ibunya
meninggal duniasebelum mengucapkan sumpah atau
menyatakan janji setia.
Selain itu, diakui pula sebagai WNI bagi:
1) Anak WNI yang lahir di luar perkawinan yang sah, belum
berusia 18tahun dan belum kawin, diakui secara sah oleh
ayahnya yang berkewarganegaraan asing.
2) Anak WNI yang belum berusia lima tahun, yang diangkat secara
sahsebagai anak oleh WNA berdasarkan penetapan pengadilan.
3) Anak yang belum berusia 18 tahun atau belum kawin, berada
dan bertempat tinggal di wilayah RI, yang ayah atau ibunya
memperolehkewarganegaraan Indonesia.
4) Anak WNA yang belum berusia lima tahun yang diangkat anak
secarasah menurut penetapan pengadilan sebagai anak oleh
WNI.
Kewarganegaraan Indonesia juga diperoleh bagi seseorang
yangtermasuk dalam situasi sebagai berikut:
1) Anak yang belum berusia 18 tahun atau belum kawin, berada dan
bertempat tinggal di wilayah Republik Indonesia, yang ayah
atauibunya memperoleh kewarganegaraan Indonesia.
2) Anak warga negara asing yang belum berusia lima tahun yang
diangkatanak secara sah menurut penetapan pengadilan sebagai
anak oleh warganegara Indonesia.
Jadi, warga negara adalah orang yang tinggal di suatu negara
denganketerkaitan hukum dan peraturan yang ada dalam negara tersebut
sertadiakui oleh negara, baik warga asli negara tersebut atau pun warga
asing dannegara tersebut memiliki ketentuan kepada siapa yang akan
menjadi warganegaranya.
B. Pengertian Hak dan Kewajiban.
1. Pengertian Hak.
Hak adalah Sesuatu yang mutlak menjadi milik kita dan
penggunaannya tergantung kepada kita sendiri. Contohnya: hak
mendapatkan pengajaran, hak mendapatkan nilai dari guru
dansebagainya. Adapun Prof. Dr. Notonagoro mendefinisikannya
sebagai berikut: “Hak adalah kuasa untuk menerima atau melakukan
suatuyang semestinya diterima atau dilakukan melulu oleh pihak
tertentudan tidak dapat oleh pihak lain manapun juga yang pada
prinsipnyadapat dituntut secara paksa olehnya.
2. Pengertian Kewajiban.
Wajib adalah beban untuk memberikan sesuatu
yangsemestinya dibiarkan atau diberikan melulu oleh pihak tertentu
tidak dapat oleh pihak lain manapun yang pada prinsipnya dapat
dituntutsecara paksa oleh yang berkepentingan (Prof. Dr.
Notonagoro).Sedangkan Kewajiban adalah Sesuatu yang harus
dilakukan dengan penuh rasa tanggung jawab. Contohnya :
melaksanakan tata tertib disekolah, membayar SPP atau
melaksanakan tugas yang diberikan gurudengan sebaik-baiknya dan
sebagainya.
2.2 Konsep hak dan kewajiban warga negara dalam UUD 1945.
Hak dan Kewajiban telah dicantumkan dalam UUD 1945 pasal26,
27, 28, dan 30, yaitu :
a) Pasal 26, ayat (1), yang menjadi warga negara adalah orang-orang
bangsa Indonesia asli dan orang-orang bangsa lain yang disahkan
dengan undang-undang sebagai warga negara.
Dan pada ayat (2),syarat-syarat mengenai kewarganegaraan
ditetapkan dengan undang-undang.
b) Pasal 27, ayat (1), segala warga negara bersamaan
dengankedudukannya di dalam hukum dan pemerintahannya,
wajibmenjunjung hukum dan pemerintahan itu.
Pada ayat (2), tiap-tiap warganegara berhak atas pekerjaan dan
penghidupan yang layak bagikemanusiaan.
c) Pasal 28, kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan
pikirandengan lisan, dan sebagainya ditetapkan dengan undang-
undang.
d) Pasal 30, ayat (1), hak dan kewajiban warga negara untuk ikut
sertadalam pembelaan negara.
Dan ayat (2) menyatakan pengaturan lebihlanjut diatur dengan
undang-undang.
2.3 Konsep hubungan bangsa, negara, dan warga negara (status, asas, syarat
kewarganegaraan).
Hubungan antara negara dan warga negara identik dengan
adanyahak dan kewajiban,antarawarganegaradengannegaranya ataupun
sebaliknya. Negara memiliki kewajiban untuk memberikan keamanan,
kesejahteraan, perlindungan terhadap warga negaranya serta memiliki hak
untuk dipatuhidan dihormati. Sebaliknya warga negara wajib membela
negara dan berhak mendapatkan perlindungan dari negara.Di Indonesia
seringkali terjadi adanya kesenjangan antara peranannegara dengan
kehidupan warga negara. Masalah-masalah politik, sosial,ekonomi, dan
budaya misalnya, seringkali terjadi karena adanyakesenjangan antara
peranan negara serta kehidupan warga negaranya.Dalam deretan pasal-
pasal beserta ayat-ayatnya, UUD 1945 secara jelas mencantumkan hak
serta kewajiban negara atas rakyatnya yang secara jelas juga harus
dipenuhi melalaui tangan-tangan trias politica ala Monteqeiu. Melalui
tangan Legislatif suara rakyat tersampaikan, melaluitangan eksekutif
kewajiban negara, hak rakyat dipenuhi, dan di tanganyudikatif aturan-
aturan pelaksanaan hak dan kewajiban di jelaskan. Idealnya egitu, tapi apa
daya sampai sekarang boleh di hitung dengan sebelahtangan seberapa jauh
negara menjalankan kewajibannya. Boleh dihitung juga berapa banyak
negara menuntut haknya.
Bukan hal yang aneh ketika sebagian rakyat menuntut
kembalihaknya yang selama ini telah di berikan kepada negara sebagai
jaminannegara akan menjaga serta menjalankan kewajibannya. Negara
sebagaisebuah entitas dimana meliputi sebuah kawasan yang diakui
(kedaulatan),mempunyai pemerintahan, serta mempunyai rakyat. Rakyat
kemudianmemberikan sebagian hak-nya kepada negara sebagi ganti
negara akan melindunginya dari setiap mara bahaya, serta berkewajiban
untuk mengatur rakyatnya. Hak-hak rakyat tadi adalah kewajiban bagi
sebuah negara. Hak untuk hidup, hak untuk mendapatkan kerja serta hak-
hak untuk mendapatkan pelayanan umum seperti kesehatan, rumah, dan
tentunya hak untuk mendapatkan pendidikan. Semuanya itu harus mampu
dipenuhi olehnegara, karena itulah tanggung jawab negara. Kalau hal itu
tak bisa dipenuhi oleh sebuah negara maka tidak bisa disebut sebuah
Negara.
a) Teori Hubungan Negara dengan Warga Negara
1. Teori Marxis
Menurut teori Marxis, negara hanyalah sebuah panitiayang
mengelola kepentingan kaum borjuis, sehingga sebenarnyatidak
memiliki kekuasaan yang nyata. Justru kekuasaan nyataterdapat pada
kelompok atau kelas yang dominan dalammasyarakat (kaum borjuis
dalam sistem kapitalis dan kaum bangsawan dalam sistem feodal).
2. Teori Pluralis
Dalam pandangan teori pluralis, negara merupakan alatdari
masyarakat sebagai kekuatan eksternal yang mengatur negara.
Dalam masyarakat terdapat banyak kelompok yang berbeda
kepentingannya, sehingga tidak ada kelompok yangterlalu dominan.
Untuk menjadi mayoritas, kepentingan yang beragam ini dapat
melakukan kompromi
3. Teori Organis
Menurut teori Organis, negara bukan merupakan alat
darimasyarakatnya, tetapi merupakan alat dari dirinya sendiri.
Negaramempunyai misinya sendiri, yaitu misi sejarah untuk
menciptakanmasyarakat yang lebih baik. Oleh karena itu, negara
harusdipatuhi oleh warganya sebagai lembaga diatas masyarakat.
Negaralah yang tahu apa yang baik bagi masyarakat
secarakeseluruhan. Pandangan ini merupakan dasar bagi
terbentuknyanegara-negara kuat yang seringkali bersifat otoriter
bahkan totaliter.
4. Teori Elite Kekuasaan
Teori ini muncul sebagai bentuk kritik terhadap teori
pluralis. Menurut teori ini, meskipun masyarakatnya terdiri dari
bermacam-macam kelompok yang pluralitas, tetapi
dalamkenyataannya kelompok elite penguasa datang hanya
darikelompok masyarakat tertentu, meskipun secara hukum
semuaorang memang bisa menempati jabatan-jabatan dalam
negara/pemerintah
b) Asas, Sifat, Wujud Hubungan Warga Negara dengan Negara.
1) Asas Hubungan Warga Negara dengan Negara
Asas hubungan warga negara dengan negara ada 2 yaitu, asas
demokrasi dan asas kekeluargaan. Asas demokrasi meliputi:
a) Pancasila
b) Pembukaan UUD 1945 alinea III dan IV
c) UUD 1945
d) Pasal 33 UUD 1945
Asas Kekeluargaan mencakup isi Batang Tubuh UUD 1945 dan Jiwa
kekeluargaan dalam hukum adat dan pembangunan.
2) Sifat Hubungan Warga Negara dengan Negaraa
1. Hubungan yang bersifat hokum
Hubungan hukum yang sederajat dan timbal balik,adalah
sesuai dengan elemen atau ciri-ciri negara hukumPancasila, yang
meliputi :
a) Keserasian hubungan antara pemerintah denganrakyat
berdasarkan asas kerukunan.
b) Hubungan fungsional yang proporsional antarakekuasaan
lembaga Negara.
c) Prinsip fungsional yang proporsional antarakekuasaan
lembaga negara.
d) Prinisp penyelesaian snegketa secara musyawarah dan
peradilan merupakan sarana terakhir.
e) Keseimbangan antara hak dan kewajiban (Hadjoen,1987: 90)
Di dalam pelaksanaan hubungan hukum tersebutharus di
sesuaikan juga dengan tujuan hukum di negaraPancasila yaitu “...
Memelihara dan mengembangkan budi pekerti kemanusiaan serta
cita-cita moral rakyat yangluhur berdasarkan ketuhanan yang maha
esa” (KliliRasjididan Arief Sidharta, 1988: 172).
2. Hubungan yang bersifat politik
Kegiatan poliik (Peran politik) warga negara ldama bentuk
partisipasi (mempengaruhi pembuatankebijaksanaan) dan dalam
bentuk subyek (terlibat dalam pelaksanaan kebijaksanaan) misalnya :
Menerima perauranyang telah di tetapkan.
Sifat hubungan politik antara warganegara dengan
pemerintah di Indonesia yang berdasarkan kekeluargaan,akan dapat
menunjang terwujudnya pengambilankeputusan politik secara
musyawarah mufakat, sehinggakehidupan politik yang dinamis
dalam kestabilan jugamasih terwujud.
3. Wujud Hubungan Warga Negara dengan Negaraa
a) Peran pasif, yakni merupakan kepatuhan terhadap peraturan
perudnang-undangan yang berlaku sebagai cermin dari
seorang warga negara yang taat dan patuhkepada negara.
Contoh : membayar pajak, menaati peraturan lalu lintas.
b) Peran aktif : yakni merupakan aktivitas warga negarauntuk
ikut serta mengambil bagian dalam kehidupan bangsa dan
negara Contoh : memberikan Hak suara padasaat pemilu.
c) Peran positif : yakni merupakan aktivitas warga negarauntuk
meminta pelayanan dari negara / pemerintahsebagai
konskeuensi dari fungsi pemerintah sebagai pelayanan umum
(public service) Contoh : mendirikanlembaga sosial
masyarakat LSM)
d) Peran Negatif, yakni merupakan aktivitas warga negarauntuk
menolak campr tangan pemerintah dalma persoalanyang
bersifat pribadi. Contoh : Kebebasan warga negarauntuk
memeluk ajaran agama yang diyakininya.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Kesimpulan Warga Negara adalah sebuah rakyat yang mendiami


sebuah wilayah dalam sebuah komunitas atau bisa disebut dengan Negara,
Negara adalah suatu wilayah yang memiliki sistem atau aturan yang
berlaku bagi semua Kelompok atau individu di wilayah tersebut, Warga
Negara dan Negara saling bekaitan terlihat dari sejarah terbentuknya suatu
Negara,Hukum Negara harus di patuhi karena hokum Negara bersifat mutlak.
3.2 Saran

Kita harus berhati-hati dalam bertindak karena setiap tindakan kita


pasti akan memiliki tanggung jawab, contohnya seperti kasus di berita diatas,
seorang gubernur menghabiskan uang rakyat,dan akhirnya gubernur tersebut
berhasil di cekal dengan pasal-pasal yang berlaku diIndonesia,sekiranya itu
saja saran dari semoga bermanfaat.

Anda mungkin juga menyukai