Anda di halaman 1dari 11

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah,
Taufik dan Hinayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam
bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan
sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca.

Ucapan terimakasih saya sampaikan kepada pihak yang telah membantu hingga
selesainya tugas sekolah ini. Makalah inikami akui masih banyak kekurangan karena
pengalaman yang kami miliki sangat kurang.

Oleh kerena itu kami harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-
masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

Sukabuni,Oktober 2017

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR …………………………………………………………….1

DAFTAR ISI ………………………………………………………………………2

BAB I PENDAHULUAN…………………………………………..………………3.
A.   Latar Belakang ……………………………………………………………………..3

BAB II PEMBAHASAN……………………………………………………………4

A.   Kedudukan Warga Negara dan Pewarganegaraan di Indonesia……………………4

1.    Kedudukan Warga Negara…………………………………………………………4.

2.    Pewargaan di Indonesia…………………………………………………………….4

B.   Persamaan Kedudukan Warga Negara dalam Kehidupan Bermasyarakat,

Berbangsa dan Bernegara……………………………….…………………………6.

BAB III PENUTUP………………………………………………………………….8

A.   Kesimpulan…………………………………………….……………………………8.

B. Saran…………………………………………………………….…………………..8

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………….…….10
BAB I
PENDAHULUAN

A.   Latar Belakang

Berdirinya suatu negara harus memenuhi beberapa syarat, yaitu wilayah, rakyat, dan
pemerintahan yang berdaulat. Ketiga syarat tersebut merupakan suatu kesatuan yang tidak
dapat dipisahkan. Rakyat yang menetap di suatu wilayah dalam hubungannya dengan negara
disebut warga negara. Setiap warga negara mempunyai kewajiban-kewajiban terhadap negara
dan sekaligus memiliki hak yang wajib diberikan dan dilindungi oleh negara.

Persoalan mengenai warga negara ini menjadi teramat penting setelah beberapa kali
terjadi kasus yang berkaitan dengan status kewarganegaraan. Tidak sedikit warga negara
Indonesia yang melakukan perkawinan dengan warga negara asing dan berakhir dengan
sengketa perebutan anak. Selain itu kasus-kasus warga negara asing yang menyalahgunakan
izin tinggal di Indonesia. Masalah-masalah tersebut perlu segera diatasi dan dicegah jangan
sampai terjadi lagi.
BAB II

PEMBAHASAN

A.   Kedudukan Warga Negara dan Pewarganegaraan di Indonesia

1.    Kedudukan Warga Negara

Ketentuan untuk menjadi warga negara Indonesia menurut pasal Undang-Undang


Dasar 1945 Pasal 26 ayat 1 adalah “Yang menjadi warga negara ialah orang-orang bangsa
Indonesia asli dan orang-orang bangsa lain yang disahkan dengan undang-undang sebagai
warga negara”. Dengan demikian, orang dari bangsa mana pun bisa menjadi Warga Negara
Indonesia (WNI) setelah disahkan dengan undang-undang yang berlaku.

Indonesia mempunyai beberapa undang-undang yang mengatur tentang


kewarganegaraan Republik Indonesia, yaitu UU No. 62 Tahun 1958, UU No. 3 Tahun 1976,
dan yang terakhir UU No. 12 Tahun 2006. Menurut UU No. 12 Tahun 2006 Warga Negara
Indonesia ialah :

a.    Setiap orang yang berdasarkan peraturan perundang-undangan dan/ atau berdasarkan


perjanjian Pemerintah Republik Indonesia dengan negara lain sebelum undang-undang ini
berlaku sesudah menjadi Warga Negara Indonesia.

b.    Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ayah dan ibu Warga Negara
Indonesia.

c.    Anak  yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ayah Warga Negara Indonesia dan
ibu warga negara asing.

d.    Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ayah warga negara asing dan ibu
Warga Negara Indonesia.

2.    Pewargaan di Indonesia

a.    Cara Pewarganegaraan

Negara Indonesia memberikan kesempatan kepada orang asing untuk menjadi warga
negara Indonesia dengan cara pewarganegaraan (naturalisasi). Pewarganegaraan adalah tata
cara bagi orang asing untuk memperoleh Kewarganegaraan Republik Indonesia melalui
permohonan.

Permohonan kewarganegaraan dapat dilakukan sebagai berikut:

1)    Permohonan diajukan secara tertulis dan bermaterai kepada Menteri Kehakiman dan Hak
Asasi Manusia melalui Pengadilan Negeri atau Perwakilan RI di tempat tinggal si pemohon.

2)    Permohonan harus ditulis dalam bahasa Indonesia, disertai bukti-bukti tentang umur,
persetujuan dari istri, kecakapan berbahasa Indonesia dan lain-lain.

b.    Akibat Pewarganegaraan

Pewraganegaraan dapat mengakibatkan hukum bagi setiap orang menjadi warga


negara sebagaimana yang tercantum dalam Undang-Undang No. 12 Tahun 2006 tentang
kewarganegaraan, yaitu sebagai berikut:

1)    Seorang perempuan asing yang kawin dengan seorang warga negara Indonesia

2)    Anak yang belum berumur 18 tahun dan belum kawin yang mempunyai hubungan hukum
dengan ayahnya sebelum ayahnya memperoleh kewarganegaraan RI, turut memperoleh
kewarganegaraan RI.

3)    Kewarganegaraan RI yang diperoleh seorang ibu berlaku juga terhadap anak-anaknya yang
tidak mempunyai hubungan kekeluargaan dengan ayahnya, jika anal itu belum berumur 18
tahun atau belum kawin.

c.    Pewarganegaraan Istimewa

Pewarganegaran istimewa adalah pewarganegaraan yang diberikan oleh pemerintah


atas persetujuan DPR dengan alasan kepentingan negara atau yang bersangkutan telah berjasa
terhadap negara.

d.    Kehilangan Kewarganegaraan

Warga negara Indonesia kehilangan kewarganegaraannya jika yang bersangkutan:

a)    Memperoleh kewarganegaraan lain atas kemauannya sendiri

b)    Tidak menolak atau tidak melepaskan kewarganegaraan lain, sedangkan orang yang
bersangkutan mendapat kesempatan itu.
c)    Dinyatakan hilang kewarganegaraannya oleh Presiden atas permohonannya sendiri, yang
bersangkutan sudah berusia 18 (delapan belas) tahun atau sudah kawin, bertempat tinggal di
luar negeri, dan dengan dinyatakan hilang Kewarganegaraan Republik Indonesia tidak
menjadi tanpa kewarganegaraan.

d)    Masuk dalam dinas tentara asing tanpa izin terlebih dahulu dari Presiden.

B.   Persamaan Kedudukan Warga Negara dalam Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa


dan Bernegara

1.    Hak Warga Negara

Persamaan derajat berkaitan erat dengan kedudukan manusia. Sebagaimana


dipahami bahwa dalam pandangan Tuhan manusia diciptakan dalam keadaan dan kedudukan
yang sama.

Oleh karena itu baik, dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara (di
bidang politik, ekonomi, sosial, budaya, hukum dan pertahanan-keamanan) manusia
mempunyai kedudukan, tugas, kewajiban dan hak yang sama.

George Jellinek berpendapat bahwa setiap warga negara mempunyai empat status
atau kedudukan hukum, yaitu sebagai berikut.

a.    Status positif, yaitu status yang memberikan hak kepada warga negara untuk menuntut
tindakan positif dari negara berupa perlindungan atas jiwa, hak milik, dan kemerdekaan.

b.    Status negatif, yaitu status yang memberikan jaminan bahwa negara tidak akan campur
tangan terhadap hak asasi warga negara untuk mencegah tindakan sewenang-wenang dari
negara.

c.    Status aktif, yaitu status yang memberikan hak kepada warga negara untuk ikut serta dalam
pemerintahan.

d.    Status pasif, yaitu status yang mewajibkan warga negara untuk taat dan tunduk pada negara.

2.    Kewajiban Warga Negara

Kewajiban warga negara dapat dikelompokkan menjadi kewajiban terhadap negara,


kewajiban terhadap sesama, dan kewajiban terhadap diri sendiri. Setiap warga negara
Indonesia wajib menjunjung tinggi hukum dan pemerintahan yang diatur dalam UUD 1945
pasal 27 ayat 1.

Adapun kewajiban warga negara adalah sebagai berikut:

1)    Menjunjung tinggi dan menaati perundang-undangan yang berlaku

2)    Membayar pajak, bea dan cukai yang dibebankan negara kepadanya

3)    Membela negara dari segala bentuk ancaman, baik yang datang dari dalam maupun dari luar
negeri

4)    Menyukseskan pemilu baik sebagai peserta atau petugas penyelenggara

5)    Mendahulukan kepentingan negara/ umum dari pada kepentingan pribadi.

6)    Melaksanakan tugas dan kewajiban yang dibebankan bangsa dan negara

7)    Kewajiban menjaga dan memelihara keamanan dan ketertiban nasional.


BAB III

PENUTUP

A.   Kesimpulan

·         Pada dasarnya setiap warga negara memiliki harkat, derajat, dan martabat yang sama, yaitu
sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang memiliki unsur jasmani dan rohani yang dikaruniai
potensi pikir, rasa dan cipta. Manusia memiliki kodrat yang sama sebagai manusia pribadi
(individu) dan sebagai makhluk bermasyarakat (sosial). Setiap manusia mempunyai
keinginan untuk mempertahankan hidup dan mengejar kehidupan yang lebih baik.

·         Syarat menjadi warga negara Indonesia yaitu:

a.    Telah berusia 18 tahun atau sudah kawin

b.    Pada waktu mengajukan permohonan sudah bertempat tinggal di wilayah negara Republik
Indonesia paling singkat 5 tahun berturut-turut atau paling singkat 10 tahun tidak berturut-
turut.

c.    Sehat jasmani dan  rohani

d.    Dapat berbahasa Indonesia serta mengakui dasar negara Pancasila dan Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 194 5

e.    Tidak pernah dijatuhi pidana karena melakukan tindak pidana yang diancam dengan pidana
penjara 1 tahun atau lebih

f.     Jika dengan memperoleh Kewarganegaraan Republik Indonesia, tidak menjadi


berkewarganegaraan ganda

g.    Mempunyai pekerjaan dan atau berpenghasilan tetap; dan

h.    Membayar uang pengwarganegaraan ke Kas Negara

B. SARAN

Dengan ditulisnya makalah yang menjelaskan tentang Persamaan Kedudukan Warga


Negara Sebagai Anggota Masyarakat ini, semoga kita semua bisa benar-benar memahami
tentang apa yang seharusnya kita dapatkan sebagai warga negara di negeri ini. Sehingga, jika
ada hak-hak yang belum kita dapatkan, kita bisa memperjuangkannya. jika hak-hak sebagai
warga negara telah kita terima, maka sepatutnya kita menjalankan kewajiban kita sebagai
warga negara. Dengan demikian, negeri ini akan maju dan penuh dengan keadilan,
kemakmuran, aman dan sejahtera.

 
DAFTAR PUSTAKA

 http:// -anaksilajara.blogspot.co.id/2013/09/makalah-kedudukan-warga-negara.html
 Listyarti, Retno, 2002, Pendidikan Kewarganegaraan Untuk SMA dan MA Kelas
X, Jakarta, Erlangga.
 Majelis Permusyawaaran Rakyat Indonesia, 2011, Undang-Undang Dasar Negara
Repuplik Indonesia Tahun 1945, Jakarta: sekretariat MPR RI.
MAKALAH PKN
SISTEM PEMERINTAHAN DAN KEAMANAN NKRI

DI SUSUN OLEH : KELOMPOK 4

AFIFAH RUWAIDAH
FIITRI NURHASANAH
MITA ANISA
MEGA SIFA CAHYANI
MUSTIKA NINGRAT
ILHAM

MA SYARIKAT ISLAM PARAKANSALAK

TAHUN AJARAN 2017/2018

Anda mungkin juga menyukai