Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan

kewarganegaraan

sangatlah

penting

untuk

dipelajari oleh semua kalangan. Oleh sebab itu, pendidikan Nasional


Indonesia
pelajaran

menjadikan
pokok

pendidikan

dalam

lima

kewarganegaraan

status.

Pertama,

sebagai

sebagai

mata

pelajaran di sekolah. Kedua, sebagai mata kuliah di perguruan


tinggi. Ketiga, sebagai salah satu cabang pendidikan disiplin ilmu
pengetahuan sosial dalam kerangka program pendidikan guru.
Keempat, sebagai program pendidikan politik yang dikemas dalam
bentuk Penataran Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila
(Penataran

P4)

Pemerintah

sebagai

kerangka

atau

konseptual

sejenisnya
sutuan

yang

crash

dalam bentuk

pernah

program.

dikelola

Kelima,

oleh

sebagai

pemikiran individual

dan

kelompok pakar terkait


Serta kewarganegaraan merupakan hal yang sangat penting
di dalam suatu negara. Tanpa status kewarganegaraan seorang
warga negara tidak akan diakui oleh sebuah negara. Dan dalam
makalah ini kami akan sedikit menjelaskan tentang masalah
kewarganegaraan,

agar

warga

negara

Indonesia

paham

dan

mengerti apa itu kewarganegaraan. Hal ini disebabkan karena diera sekarang ini banyak warga negara yang tidak mengetahui dan
memahami tentang kewarganegaraan
B. Rumusan Masalah
Dalam

makalah ini kami memiliki tiga rumusan masalah,

yaitu :
1. Apakah pengertian dari kewarganegaraan ?
2. Apakah asas dan unsur dari kewarganegaraan ?
C. Tujuan Penulisan
Adapun maksud dan tujuan dalam penulisan makalah ini yaitu
untuk memberi pengetahuan dan wawasan agar kita dapat
memahami dan mengetahui apa pengertian dari kewarganegaraan,

iii

serta

memberi

pengetahuan

tentang

azas

dan

unsur

kewarganegaraan.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Kewargaranegaraan Dan Pewarganegaraan
1. Kewarganegaraan
Kewarganegaraan ialah setiap orang yang menurut undang-undang
kewarganegaraan termasuk warga negara.
Berdasarkan pada pasal berdasar UUD pasal 26 dinyatakan sebagai warga
negara adalah sebagai berikut:
1. Yang menjadi warga negara ialah orang-orang bangsa asli dan orang-orang
bangsa lain yang disahkan dengan undang-undang sebagai warga negara.
2. Seseorang dapat menjadi kewarganegaraan negara Indonesia karena faktorfaktor sebagai berikut :
a. Karena kelahiran
b. Karena pengangkatan
c. Karena dikabulkannya permohonan
d. Karena pewarganegaraan
e. Karena perkawinan
f. Karena turut ayah dan atau ibu
3. Setiap orang yang berdasarkan peraturan perundang undangan dan atau
berdasarkan perjanjian pemerintah RI dengan negara lain sebelum UU ini
berlaku sudah menjadi warga negara Indonesia.
Adapun bukti menjadi warga negara adalah sebagai berikut :
a. Akta kelahiran
b. Surat bukti kewarganegaraan (kutipan pernyataan sah buku catatan
pengangkatan anak asing)
c. Surat bukti kewarganegaraan

(petikan

keputusan

Presiden)

karena

permohonan atau pewarganegaraan.


d. Surat bukti kewarganegaraan (surat edaran menteri kehakiman...) karena
pernyataan
Pokok materi yang diatur dalam UU ini meliputi:
1) Siapa yang menjadi WNI,
2) Syarat dan tata cara memperoleh Kewarganegaraan Republik Indonesia,
3) Kehilangan Kewarganegaraan Republik Indonesia,

iii

4) Syarat dan tata cara memperoleh kembali Kewarganegaraan Republik


Indonesia,
5) Ketentuan pidana.
Berdasarkan UU ini, yang dimaksud Warga Negara Indonesia adalah :
1)

Setiap orang yang berdasarkan peraturan perundang-undangan dan/atau


berdasarkan perjanjian Pemerintah RI dengan negara lain sebelum UU ini

2)
3)

berlaku sudah menjadi WNI;


Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ayah dan ibu WNI
Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ayah WNI dan ibu

4)

warga negara asing (WNA);


Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ayah WNA dan ibu

5)

WNI;
Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ibu WNI, tetapi
ayahnya tidak mempunyai kewarganegaraan atau hukum negara asal ayahnya

6)

tidak memberikan kewarganageraan kepada anak tersebut;


Anak yang lahir dalam tenggang waktu 300 (tiga ratus) hari setelah ayahnya

7)
8)

meninggal dunia dari perkawinan yang sah dan ayahnya WNI;


Anak yang lahir di luar perkawinan yang sah dari seorang ibu WNI;
Anak yang lahir di luar perkawinan yang sah dari seorang ibu WNA yang
diakui oleh seorang ayah WNI sebagai anaknya dan pengakuannya itu

9)

dilakukan sebelum anak tersebut berusia 18 tahun atau belum menikah;


Anak yang lahir di wilayah negara RI yang pada waktu lahir tidak jelas status

10)

kewarganegaraan ayah dan ibunya;


Anak yang baru lahir yang ditemukan di wilayah negara Republik Indonesia

11)

selama ayah dan ibunya tidak diketahui;


Anak yang lahir di wilayah negara Republik Indonesia apabila ayah dan
ibunya

12)

tidak

mempunyai

kewarganegaraan

atau

tidak

diketahui

keberadaannya;
Anak yang dilahirkan di luar wilayah negara Republik dari seorang ayah dan
ibu WNI yang karena ketentuan dari negara tempat anak tersebut dilahirkan

13)

memberikan kewarganegaraan keapda anak yang bersangkutan;


Anak dari seorang ayah atau ibu yang telah dikabulkan permohonan
kewarganegaraannya, kemudian ayah atau ibunya meninggal dunia sebelum

14)

mengucapkan sumpah atau menyatakan janji setia.


Anak WNI yang lahir di luar perkawinan yang sah, belum berusia 18 tahun
dan

15)

belum

menikah,

diakui

secara

sah

oleh

ayahnya

yang

berkewarganegaraan asing, tetap diakui sebagai WNI


Anak WNI yang belum berusia 5 tahun diangkat secara sah sebagai anak oleh
WNA berdasarkan penatapan pengadilan tetap diakui sebagai WNI Anak
seperti yang tersebut dalam poin 3, 4, 8, 11, 14 dan 15 di atas, dapat memiliki
kewarganegaraan ganda sampai anak mencapai usia 18 tahun atau telah

iii

menikah. Setelah mencapai usia 18 tahun atau telah menikah, anak tersebut
harus menyatakan memilih salah satu kewarganegaraannya.
Pernyataan untuk memilih kewargangeraan dibuat secara tertulis dan
disampaikan kepada pejabat dengan melampirkan dokumen-dokumen yang
ditentukan dalam peraturan perundang-undangan.
Pernyataan untuk memilih kewarganegaraan disampaikan dalam waktu
paling lambat 3 tahun setelah anak berusia 18 tahun atau telah menikah.
2.

Pewarganegaraan

Pewarganegaraan disini dibedakan menjadi dua, yakni :


a. Pewarganegaraan aktif : seseorang dapat menggunakan hak opsi untuk
memilih atau mengajukan kehendak menjadi warga negara dari suatu
negara.
b. Pewarganegaraan pasif : seseorang yang tidak mau diwarganegarakan oleh
suatu negara atau tidak mau diberi atau dijadikan WN suatu negara maka
yang

bersangkutan

dapat

menggunakan

hak

repudiasi

(menolak

pewarganegaraan).
Untuk membangun suatu tatanan masyarakat yang demokratis dan
berkeadaban, maka setiap warga nagara yang disebut sebagai demokrat,yakni
antara lain sebagai berikut :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Rasa hormat dan tanggung jawab


Bersikap kritis
Membuka diskusi dan dialog
Bersikap terbuka
Rasional
Adil
Jujur
Beberapa karakteristik warga negara yang demokrat tersebut, merupakan

sikap dan sifat yang seharusnya melekat pada seorang warga negara. Hal ini akan
menampilkan sosok warga negara yang otonom yang mempunyai karakteristik
lanjutan sebagai berikut :
1)
2)
3)
4)

Memiliki kemandirian
Memiliki tanggung jawab pribadi, politik dan ekonomi sebagai warga Negara
Menghargai martabat manusia dan kehormatan pribadi
Berpartisipasi dalam urusan kemasyarakatan denganpikiran dan sikap yang

santun.
5) Mendorong berfungsinya demokrasi konstitusional yang sehat.
Pada umumnya ada dua kelompok warga negara dalam suatu negara, yakni
warga

negara

yang

memperoleh

status

kewarganegaraan

pasif/operation of law dan melalui stesel aktif/by registration.

iii

melalui

stelsel

Dalam penjelasan umum Undang-Undang No. 62/1958 bahwa ada tujuh cara
memperoleh kewarganegaraan Indonesia , yaitu karena kelahiran, pengangkatan,
dikabulkannya permohonannya, pewarganegaraan , turut ayah dan atau ibu serta
karena pernyataan.
B. Asas dan Unsur Kewarganegaraan
1. Azaz kewarganegaraan
Ada dua macam sisi azaz kewarganegaraan yaitu :
a. Dari sisi kelahiran : ius soli dan ius sanguinis
- Ius soli : pedoman kewarganegaraan yang berdasarkan tempat atau
daerah kelahiran
- Ius sanguinis : berdasarkan darah atau keturunan
b. Dari sisi perkawinan : asas kesatuan hukum dan asas persamaan derajat
serta paradigma keluarga sebagai inti masyarakat yang tidak terpecah dan
paradigma kesamaan kedudukan suami-isteri
UU No. 12 tahun 2006 ini mengandung asas-asas kewarganegaraan
umum dan asas-asas kewarganegaraan khusus. Asas-asas kewarganegaraan
umum yang terkandung dalam UU ini adalah :
1) Asas ius sanguinis (law of the blood), yaitu asas yang menentukan
kewarganegaraan seseorang berdasarkan keturunan, bukan berdasarkan
negara tempat kelahiran.
2) Asas ius soli (law of the soil), yaitu asas yang secara terbatas menentukan
kewarganegaraan seseorang berdasarkan negara tempat kelahiran yang
diberlakukan terbatas bagi anak-anak sesuai dengan ketentuan yang diatur
dalam UU ini.
3) Asas kewarganegaraan tunggal, yaitu asas yang menentukan satu
kewarganegaraan bagi setiap orang
4) Asas kewarganegaraan ganda terbatas, yaitu asas yang menentukan
kewarganegaraan ganda bagi anak-anak sesuai dengan ketentuan yang
diatur dalam UU ini.
Asas-asas khusus yang dijadikan dasar penyusunan UU ini adalah :
1)

Asas kepentingan nasional, yaitu asas yang menentukan bahwa peraturan


kewarganegaraan mengutamakan kepentingan nasional Indonesia, yang
bertekad mempertahankan kedaulatannya sebagai negara kesatuan yang

2)

memiliki cita-cita dan tujuannya sendiri.


Asas perlindungan maksimum, yaitu asas yang menentukan bahwa
pemerintah wajib memberikan perlindungan penuh kepada setiap WNI dalam
keadaan apapun baik di dalam maupun di luar negeri.

iii

3)

Asas persamaan di dalam hukum dan pemerintahan, yaitu asas yang


menentukan bahwa setiap WNI mendapatkan perlakuan yang sama di dalam
hukum dan pemerintahan.
Asas kebenaran substantif, yaitu prosedur pewarganegaraan seseorang tidak

4)

hanya bersifat administratif, tetapi juga disertai susbtansi dan syarat-syarat


permohonan yang dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Asas nondiskriminatif, yaitu asas yang tidak membedakan perlakuan dalam

5)

segala ikhwal yang berhubungan dengan warga negara atas dasar suku, ras,
agama, golongan, jenis kelamin dan gender.
Asas pengakuan dan penghormatan terhadap hak asasi manusia, yaitu asas

6)

yang dalam segala hal ikhwal yang berhubungan dengan warga negara harus
menjamin, melindungi, dan memuliakan hak asasi manusia pada umumnya
7)

dan hak warga negara pada khususnya.


Asas keterbukaan, yaitu asas yang menentukan bahwa dalam segala ikhwal

8)

yang berhubungan dengan warga negara harus dilakukan secara terbuka.


Asas publisitas, yaitu asas yang menentukan bahwa seseorang yang
memperoleh atau kehilangan kewarganegaraan RI diumumkan dalam Berita
Negara Republik Indonesia agar masyarakat mengetahuinya.
2. Kewarganegaraan Indonesia
Yang dimaksud dengan kewarganegaraan Indonesia menurut UndangUndang No.12 Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan adalah sebagai berikut :
a.

Setiap orang yang berdasarkan perundang-undangan dua/atau berdasarkan


perjanjian Pemerintah RI dengan negara lain sebelum UU ini berlaku

b.
c.

sudah menjadi WNI.


Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ayah dan ibu WNI.
Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ayah WNI dan ibu

d.

WNA.
Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ayah WNA dan

e.

ibu WNI.
Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ibu WNI, tetapi
ayahnya tidak mempunyai kewarganegaraan atau hukum negara asal

f.

ayahnya tidak memberikan kewarganegaraan kepada anak tersebut.


Anak yang lahir dalam tenggang waktu 300 hari setelah ayahnya

g.
h.

meninggal dunia dari perkawinan yang sah dan ayahnya WNI.


Anak yang lahir di luar perkawinan yang sah dari seorang ibu WNI.
Anak yang lahir di luar perkawinan yang sh dari seorang ibu WNA
sebagai anaknya dan pengakuan itu dilakukan sebelum anak tersebut

i.

berusia 18 tahun atau belum kawin.


Anak yang lahir di wilayah Negara RI yang pada waktu lahir tidak jelas
ststus kewarganegaraan ayah dan ibunya.

iii

j.

Anak yang bearu lahir yang ditemukan di wilayah Negara RI selama ayah

k.

dan ibunya tidak diketahui.


Anak yang lahir di wilayah Negara RI apabila ayah dan ibunya tidak

l.

mempunyai kewarganegaraan atau tidak diketahui keberadaannya.


Anak yang dilahirkan di luar wilayah Negara RI dari seorang ayah dan ibu
WNI yang karena ketentuan dari negara setempat anak tersebut dilahirkan

m.

memberikan kewarganegaraan kepadas anak yang bersangkutan.


Anak dari seorang ayah dan ibu yang telah dikabulkan permohonan
kewarganegaraannya, kemudian ayah dan ibunya meninggal dunia
sebelum mengucapkan sumpah dan menyatakan jannji setia.

3. Asas Kewarganegaraan Lainnya


Selain asas tersebut di atas, beberapa asas juga menjadi dasar penyusunan
UndanUndang tentang Kewarganegaraan RI
a. Asas kepentingan nasional asalah asas yang menentukan bahwa peraturan
kewarganegaraan mengutamanakn kepentingan nasional Indonesia, yang
bertekad mempertahankan kedaulatan sebagai negara kesatuan yang memiliki
cita-cita.
b. Asas perlindungan maksimum adalah asas ysng menentukan bahwa
pemerintah wajib memberikan perlindungan penuh kepada setiap warga
Negara RI dalam keadaan apapun baik di dalam maupun di luar negeri.
c. Asas persamaan si dalam hukum dan pemerintahan adalah asas yang
menentukan bahwa setiap warga Negara RI mendapatkan perlakuan yang
sama di dalam hukum dan pemerintahan.
d. Asas kebenaran substantif adalah prosedur pewarganegaraan seseorang tidak
hanya bersifat administratif, tetapi jiga substansi dan syarat-syarat
permohonan yang dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
e. Asas nondiskriminatif adalah asas yang tidak membedakanperlakuan dalam
segala hal awal yang berhubungan dengan warga negara atas dasar suku, ras,
agama, golongan, jenis kelamin dan gender.
f. Asas pengakuan dan penghormatan terhadap hak asasi manusia adalah asas
yang sama dalam segala hal awal yang berhubungan dengan warga negara
harus menjamin, melindungi dan memuliakan hak asasi manusia.
g. Asas publisitas adalah asas yang menentukan bahwa seseorang yang
memperoleh atau kehilangan Kewarganegaraan RI diumumkan dalam Berita
Negara RI agar masyarakat mengetahuinya.
4. Undang-Undang Kewarganegaraan di Indonesia
Beberapa peraturan perundang-undangan tentang kewarganegaraan RI
setelah Indonesia merdeka antara lain sebagai berikut :
a. UUD 1945 pasal 26
b. Undang-Undang No.3 Tahun 1946
iii

c.
d.
e.
f.

Hasil persetujuan Konfrensi Meja Bundar


Undang-Undang No.62 Tahun 1958
Undang-Undang No.3 Tahun 1976
Undang-Undang RI No.12 Tahun 2006

5. Cara untuk memperoleh Kewarganegaraan


Berdasarkan UU No.12 Tahun 2006 telah disebutkan beberapa cara untuk
memperoleh kewarganegaraan RI secara rimgkas.
a. Memenuhi persyaratan pewarganegaraan RI
b. Pemohon mengajukan permohonan pewarganegaraan secara tertulis dalam
bahasa Indonesia dengan materai secukupnya kepada Presiden melalui
menteri yang disampaikan kepada pejabat.
c. Pemohon wajib menyerahkan dokumen atau surat-surat keimigrasian atas
namanya kepada kantor imigrasi dalam waktu 14 hari kerja setelah
pengucapan sumpah atau pernyataan jamji setia.
d. Menteri mengumunkan nama orang yang

telah

memperoleh

kewarganegaraan dalam Berita Negar RI.


e. Ketentuan lebih lanjut tentang tata caara mengajukan dan memperoleh
kewarganegaraan RI diatur dalam Peraturan Pemerintah.
6. Hilangnya Kewarganegaraan RI
Berdasarkan Undang-Undang No.12 Tahun 2006 seseorang warga negara
Indonesia akan kehilangan kewarganegaraannya bila memenuhi hal-hal berikut :
a. Memilih kewarganegaraan lain atas kemauannya sendiri
b. Tidak menolak dan tidak melepaskan kewarganegaraan lain, sedangkan
orang yang bersangkutan mendapatkan kesempatan untuk itu
c. Masuk dalam dinas tentara asing tanpa izin presiden
d. Secara sukarela masuk dalam dinas negara asing
e. Turut serta dalam pemilihan sesuatu yang bersifat ketatanegaraan untuk
suatu negara asing
7. Unsur Kewarganegaraan
a. Unsur Darah Keturunan (Ius Sanguinis)
Kewarganegaraan dari orang tua yang menurunkannya menentukan
kewarganegaraan seseorang, prinsip ini berlaku diantaranya di Inggris,
Amerika, Perancis, Jepang, dan Indonesia.
b. Unsur Daerah Tempat Kelahiran (Ius Soli)
Daerah

tempat

seseorang

dilahirkan

menentukan

kewarganegaraan,prinsip ini berlaku di Amerika, Inggris, Perancis, dan


Indonesia, terkecuali di Jepang.
c. Unsur Pewarganegaraan ( Naturalisasi)
Syarat-syarat atau prosedur pewarganegaraan disesuaikan menurut
kebutuhan yang dibawakan oleh kondisi dan situasi negara masing-masing.

iii

Dalam pewarganegaraan ini ada yang aktif ada pula yang pasif.Dalam
pewarganegaraan aktif, seseorang dapa menggunakan hak opsi untuk memilih
atau mengajukan kehendak menjadi warga negara dari suatu negara. Sedangkan
dalam pewarganegaraan pasif,seseorang yang tidak mau dijadikan warga negara
suatu negara, maka yang bersangkutan dapat menggunakan hak repuidasi yaitu
hak untuk menolak pemberian kewarganegaraan tersebut.
Pembicaraan status kewarganegaraan seseorang dalam sebuah negara ada
yang dikenal dengan apatride untuk orang-orang yang tidak mempunyai status
kewarganegaraan,

bipatride

untuk

orang-

orang

kewarganegaraan

rangkap/dwikewarganegaraan,

yang

dan

memiliki

status

multipatride

untuk

menyebutkan status kewarganegaraan seseorang yang memiliki dua atau lebih


status kewarganegaraan.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah kita mempelajari makalah ini dapat kita simpulkan
bahwa kewarganegaraan merupakan hal penting yang harus
diketahui oleh setiap warga negara. Ini dikarenakan bahwa dengan
pemahama kewarganegaraan yang baik maka kehidupan berbangsa
dan bernegara akan menjadi tentram dan jelas.Dan kita sebagai
warga negara yang bertanggung jawab terhadap masyarakat,
bangsa dan negara hendaknya kita berusaha untuk meningkatkan
pengamalan

prinsip

serta

nilai-nilai

luhur

bangsa

terutama

memahami manusia yang pada dasarnya memiliki harkat dan


martabat yang sama sebagai mahluk ciptaan Tuhan, agar tercipta
suatu keadilan dalam kehidupan bernegara.
B. Saran
Akhirnya terselesaikannya makalah ini kami selaku pemakalah
menyadari dalam penyusunan makalah ini yang membahas tentang
kewarganegaraan masih jauh dari kesempurnaan baik dari tata cara
penulisan dan bahasa yang dipergunakan maupun dari segi
penyajian materinya.

iii

Untuk itu kritik dan saran dari guru pembimbing sangat kami
harapkan supaya dalam penugasan makalah yang akan datang
lebih baik dan lebih sempurna.

DAFTAR PUSTAKA

http://gudangmakalahku.blogspot.com/2012/09/asas-kewarganegaraan.html
Kamal Pasha M. Pendidikan Kewarganegaraan. Citra Karsa Mandiri.

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, penyusun panjatkan, karena berkat rahmat
serta bimbingan-Nya kami berhasil menyelesaikan makalah tentang Azas-Azas
Kewarganegaraan ini dengan baik.
Kami mengucapkan rasa berterimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua
pihak yang telah membantu kami sehingga dapat menyelesaikan Makalah ini tepat
waktu. Kami yakin makalah ini masih jauh dari nilai kesempurnaan, oleh karena itu,
kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi menjadikan
Makalah ini bisa lebih baik lagi.
Semoga Makalah ini memberikan informasi yang berguna bagi masyarakat
serta bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan
bagi kita semua.

Belitang,

iii

Oktober 2014

Penyusun,

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR..

ii

DAFTAR ISI.

iii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.....
B. Rumusan Masalah....
C. Tujuan Penulisan..

1
1
1

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Kewarganegaraan dan Pewarganegaraan.
1. Kewarganegaraan.
2. Pewarganegaraan..
B. Azas dan Unsur Kewarganegaraan.....
1. Azas Kewarganegaraan.
2. Kewarganegaraan Indonesia.
3. Azas Kewarganegaraan Lainnya...
4. Undang-Undang Kewarganegaraan di Indonesia.
5. Cara Untuk Memperoleh Kewarganegaraan.
6. Hilangnya Kewarganegaraan RI...
iii

2
2
4
5
5
6
7
8
8
9

7. Unsur Kewarganegaraan...

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan.
B. Saran...
DAFTAR PUSTAKA.

10
10
11

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR..

ii

DAFTAR ISI.

Iii

ALAT MUSIK TRADISIONAL / DAERAH


1. ANGKLUNG
2. REBANA UBI..
3. TALEMPONG..
4. DJEMBE...
5. KOLINTANG..
6. GONG..
7. SASANDO..
8. GENDANG.
9. SAMPEK.
10. KECAPI...
DAFTAR PUSTAKA..

iii

1
1
2
2
3
4
4
5
6
6
8

iii

iii

Anda mungkin juga menyukai