Disusun Oleh :
1. Muhammad Daffaa’ Dhiya Ulhaqq Wahyu Putra (200606110072)
2. Najwa Safira Nafilatullayl (200606110075)
3. Reyhan Juan Almas (200606110085)
4. Suryaningtyas Ayu Cahyani (200606110106)
Kelas Kewarganegaraan C
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan berbagai nikmat, cinta,
dan kasihnya sehingga penulis masih diberikan kesempatan untuk menyelesaikan makalah
yang berjudul ”Warga Negara dan Agama, serta Hubungannya dengan Negara” dengan baik.
Makalah ini kami susun sebagai tugas penunjang dari mata kuliah Kewarganegaraan di
Universitas Islam Negeri Maulana Ibrahim Malang. Selain itu, kami sangat mengharap agar
kiranya makalah yang disusun ini dapat menjadi sarana untuk menambah ilmu baik bagi
penulis sendiri maupun orang lain.
Penulis ini mengucapkan pula terima kasih banyak yang sebesar-besarnya kepada
pihak-pihak yang turut menyukseskan dalam pembuatan makalah ini, juga kami ingin
menghaturkan terima kasih kepada Bapak/Ibu selaku dosen mata kuliah yang telah
memberikan media agar kami bisa menambah pengetahuan dan wawasan kami terkait mata
kuliah terkait.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam makalah ini dan masih jauh
dari kata sempurna. Oleh karenanya, kami tentu membutuhkan kritik dan saran yang
membangun dari berbagai pihak demi tercapainya kesempurnaan makalah yang penulis susun.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada masa kini konflik yang mengatasnamakan agama sering terjadi.
Sebagai contoh organisasi masyarakat FPI (Front Pembela Islam) yang baru
saja menjadi perbincangan hangat media masa. Hal tersebut dapat kita ambil
hikmah dan pelajaran bahwa kita berkewajiban untuk menciptakan kehidupan
beragama secara damai, toleransi, menghargai, dan saling mencintai antar
sesama manusia yang beradab
Pancasila memberikan dasar-dasar nilai yang fundamental bagi
Bangsa Indonesia untuk menciptakan kedamaian antar sesama umat
beragama, dengan memberikan hak jaminan kebabasan bagi setiap warga
negara untuk memeluk suatu agama. Agama selalu mengajarkan kebaikan dan
sikap saling toleransi, agar manusia menghindari perbuatan tercela serta
memiliki nilai moral ketuhanan .
Negara Indonesia merupakan negara hukum yang memiliki lima asas
tata hukum negara yaitu asas Pancasila, asas negara hukum, asas kedaulatan
rakyat dan demokrasi, asas negara kesatuan, dan asas pembagian kekuasaan
dalam pembagian check dan balances. Asas-asas tersebut dapat menjadi acuan
oleh warga negara untuk memberi keputusan dalam kehidupannya, sehingga
seluruh warga negara Indonesia memiliki status sebagai warga negara resmi
yang diakui oleh Undang-Undang (UU). Adapun hal-hal yang dapat
menyebabkan status kewarganegaran dicabut dan bagaimana cara
mendapatkannya kembali. Berikut penulis akan menjelaskan pada bab
selanjutnya.
B. Rumusan Masalah
- Apa saja asas-asas kewarganegaraan Indonesia.
- Bagaimana cara memperoleh status kewarganegaraan Indonesia.
- Apa penyebab hilangnya status kewarganegaraan seseorang.
- Bagaimana cara memperoleh kembali status kewarganegaraan
yang telah hilang.
C. Tujuan
- Mengetahui macam-macam asas kewarganegaraan di Indonesia.
- Mengetahui cara memperoleh status kewarganegaraan di Indonesia.
- Mengerti penyebab hilangnya status kewarganegaraan Indonesia.
- Mengetahui cara mendapatkan kembali status kewarganegaraan.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Fotocopy kutipan akte kelahiran, atau surat lain yang membuktikan tentang
kelahiran pemohon yang disahkan oleh Pejabat atau Perwakilan R.I;
2. Fotocopy paspor R.I atau surat yang bersifat paspor, atau surat lain yang
dapat membuktikan bahwa pemohon pernah menjadi WNI yang disahkan
oleh Pejabat atau Perwakilan R.I;
3. Fotocopy kutipan akte perkawinan/buku nikah, kutipan perceraian/surat
talak/perceraian, atau kutipan akte kematian istri/suami pemohon yang
disahkan oleh Pejabat atau Perwakilan R.I bagi pemohon yang telah kawin
atau cerai;
4. Fotocopy kutipan akte kelahiran anak pemohon yang belum berusia 18
(delapan belas) tahun dan belum kawin yang disahkan oleh Pejabat atau
Perwakilan R.I bagi yang mempunyai anak;
5. Pernyataan tertulis bahwa pemohon setia kepada Negara Kesatuan Republik
Indonesia, Pancasila, UUD RI Tahun 1945 dan akan membelanya dengan
sungguh-sungguh serta akan menjalankan kewajiban yang dibebankan negara
sebagai WNI dengan tulus dan ikhlas;
6. Daftar riwayat hidup pemohon; dan
7. Pasfoto pemohon terbaru berwarna ukuran 4x6 sentimeter sebanyak 6 (enam)
lembar.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Asas-asas kewarganegaraan umum yang terkandung dalam UU ini
adalah:
a) Ius Sanguinis (Law of the Blood)
Merupakan asas kewarganegaraan yang menentukan seseorang dari
keturunan orang yang bersangkutan, namun bukan berdasarkan dari
negara tempat kelahiran.
b) Ius Soli (Law of the Soil)
Merupakan asas kewarganegaraan yang menentukan seseorang
berdasarkan negara tempat kelahiran.
c) Asas kewarganegaraan tunggal
Asas ini memiliki definisi bahwa setiap warga negara wajib
memiliki hanya satu kewarganegaraan dan tidak diperbolehkan lebih
dari satu.
d) Asas Kewarganegaraan Ganda
Asas kewarganegaraan ganda tidak digunakan di Indonesia, namun
disebut sebagai asas kewarganaan ganda berbatas. Maksud dari
berbatas ini adalah, jika anak yang lahir dari perkawinan antara orang
tua yang memiliki kewarganegaraan yang berbeda , maka anak
tersebut bisa memiliki dua kewarganegaraan hingga mencapai usia 18
tahun. Setelah melewati usia 18 tahun, anak tersebut mulai
menentukan kewarganegaraan mana yang akan dia pilih.
https://e-journal.stishid.ac.id/index.php/wasathiyah/article/view/75
http://mh.uma.ac.id/2020/11/mengenal-asas-asas-hukum-tata-negara-indonesia/
https://repository.unpad.ac.id/frontdoor/index/index/year/2020/docId/2138
https://d1wqtxts1xzle7.cloudfront.net/62882266/KWN_ANGGITA_SEPTIA_303190
0820200408-75666-1s4zb9a.pdf?1586409993=&response-
https://kemlu.go.id/hochiminhcity/id/read/kewarganegaraan-ganda-bagi-wni-
dibawah-18-tahun/131/information-sheet
https://halangrintang.com/pengertian-asas-kewarganegaraan-tunggal-dan-ganda/
https://www.jakarta.go.id/artikel/konten/422/tata-cara-memperoleh-kembali-
kewarganegaraan-republik- indonesia#:~:text=Warga%20negara%20yang
%20kehilangan%20Kewarganegaraan,p ermohonan%20kepada%20Presiden
%20melalui%20Menteri.