Anda di halaman 1dari 5

TUGAS INDIVIDU 3

KEWARGANEGARAAN

OLEH

NAMA : SABRINA LESTARI


NIM : F1G119058

PROGRAM STUDI ILMU KOMPUTER


JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2020
SOAL

1. Uraikan seperti apa kriteria warga negara yang baik dan bagaimana cara mendidik
agar menghasilkan warga negara yang baik?
2. Uraikan perbedaan masalah kewarganegaraan dengan status kewarganegaraan,
serta berikan contoh masing-masing!
3. Pada saat kapan status kewarganegaraan seseorang itu dikatakan Apatride dan
Bipatride? Uraikan disertai dengan contoh masing-masing!
4. Terangkan menurut pemahaman Anda, mengapa membela negara merupakan hak
sekaligus juga merupakan kewajiban setiap warga negara?
5. Apakah pembatasan menyatakan pendapat termasuk bentuk pelanggaran hak
warga negara? Uraikan pendapat Anda!
6. Apakah melanggar hukum bisa dikategorikan pengingkaran terhadap kewajiban?
Berikan penjelasan Anda dengan didukung oleh pendapat Ahli!
7. Indonesia menganut asas kewarganegaraan ganda terbatas berdasarkan UU No.12
tahun 2006 tentang kewarganegaraan, akan tetapi Indonesia tidak
memperbolehkan memiliki dua kewarganegaraan (berkewarganegaraan rangkap).
Uraikan pendapat Anda dengan didukung oleh pendapat Ahli!
8. Uraikan apa yang menyebabkan seseorang kehilangan kewarganegaraan? Apakah
seseorang yang kehilangan kewarganegaraan masih bisa memperoleh kembali
kewarganegaraan? Bagaimana prosedurnya untuk memperoleh kewarganegaraan
kembali?
9. Arina Istiqomah seorang warga negara Indonesia yang menganut asas
kewarganegaraan ganda terbatas. Menikah dengan Chai Chu Sun warga negara
Korea yang menganut asas ius soli. Setelah menikah mereka tinggal di Korea,
satu tahun kemudian lahirlah anak pertama mereka yang bernama Elvin Chai Chu. Apa
kewarganegaraan Elvin Chai Chu? Berikan penjelasan mengapa memperoleh
kewarganegaraan tersebut?
10. Yuyun seorang warga negara Belanda yang menganut asas Ius Soli. Menikah
dengan Afdal warga negara Negro yang menganut asas Ius Sanguinis. Setelah
menikah mereka tinggal di Negro. Satu tahun kemudian lahirlah anak pertama
mereka yang bernama Fitrah Fiolin. Apa kewarganegaraan Fitrah Fiolin? Berikan
alasan mengapa memperoleh kewarganegaraan tersebut?
11. Apriani seorang warga negara Jerman yang menganut asas Ius Sanguinis. Menikah
dengan Jhon Lim warga negara Inggris yang menganut asas Ius Sanguinis. Setelah
menikah mereka tinggal di Jerman. Satu tahun kemudian lahirlah anak pertama
mereka yang bernama Jhon Afdal. Apa kewarganegaraan Jhon Afdal? Berikan alasan
mengapa memperoleh kewarganegaraan tersebut?
12. Arina Istiqomah seorang warga negara China yang menganut asas Ius Soli.
Menikah dengan Watanaka Wanabe warga negara Jepang yang menganut asas Ius
Soli. Setelah menikah mereka tinggal di Indonesia. Satu tahun kemudian lahirlah
anak pertama mereka yang bernama Afdal Watanaka. Apa kewarganegaraan Afdal
Watanaka? Berikan alasan mengapa memperoleh kewarganegaraan tersebut?

JAWAB :
1. Kriteria warga negara yang baik yaitu :
 Memiliki pemahaman yang baik tentang sejarah serta tujuan negaranya
 Berpartisipasi/ikut serta secara aktif dalam meningkatkan bangsa dan negara
melalui peningkatan kualitas kinerja berdasarkan bidang profesinya masing-
masing.
 Berkarya dari yang terkecil menuju karya yang lebih luas dalam skala
nasional
 Menjunjung tinggi kerukunan antar warga negara,memperkokoh rasa
persatuan,gotong-royong,dan semangat bekerjasama serta bersinergi dalam
kehidupan sehari-hari.
 Cinta tanah air dan bangsa serta tidak membedakan SARA dilingkungan
pergaulan sehari-hari
 Menyampaikan aspirasi,kritik,saran maupun sejenisnya melalui tempat yang
semestinya serta tidak melanggar norma serta dan hukum yang berlaku.
 Memiliki kesadaran untuk membayar pajak dalam rangka berpartisipasi
dalam pembangunan bangsa
 Memperdalam kemampuan dalam berkomunikasi baik melalui tulisan
maupun tulisan dalam bahasa indonesia
 Ikut serta dalam peringatan hari besar nasional dalam rangka
menubuhkembangkan nasionalisme.
Untuk mewujudkan kriteria warga negara yang baik seperti di atas cara yang
paling paling efektif menurut saya yakni melalui Pendidikan. Pendidikan itu
sendiri dimulai dari pendidikan dalam keluarga, pendidikan di lingkungan
masyarakat dan tentunya pendidikan di lingkungan Sekolah ataupun Perguruan
Tinggi yang selalu menanamkan nilai-nilai nasionalisme dan juga patriotisme
agar dalam diri masyarakat Indonesia terpatri dengan kuat jiwa nasionalisme dan
juga patriotisme.

2. Perbedaan dari Masalah Kewarganegaraan dan Status Kewarganegaraan.


Masalah kewarganegaraan adalah masalah yang dialami oleh warga negara yang ada
sangkut pautnya dengan hukum kenegaraaan, terutama mengenai status
kewarganegaraannya. Sedangkan Status kewarganegaraan dalam aspek hukum yaitu
kedudukan seseorang sebagai warga negara dimana kedudukannya disahkan secara
hukum (legal) yang berlaku di negara tersebut. Contoh masalah kewarganegaraan
adalah seseorang yang berada di suatu negara dan tidak memiliki status
kewarganegaraan. Sedangkan contoh dari status kewarganegaraan yakni seseorang
yang tinggal disuatu negara dan memiliki status kewarganegaraan baik itu satu
maupun dua (ganda).
3. Seseorang dikatakan memiliki status kewarganegaraan Apatride pada saat
seseorang tersebut tidak memiliki kewarganegaraan. Hal ini bisa terjadi kepada
orang yang lahir di negara dengan asas berbeda. Contohnya yakni Anak yang
lahir di negara B dengan menganut asas ius sanguinis (berdasarkan keturunan
biologis) namun kedua orangtuanya bukan warga negara B maka negara B tidak
dapat memberikan kewarganegaraan. Meskipun orang tua anak berasal dari
negara A yang menganut asas ius soli (berdasarkan tempat kelahiran), karena
tidak lahir di negara A, maka negara A juga tidak akan memberikan
kewargnegaraan. Oleh karena kedua negara tidak mengakui kewarganegaraan
anak tersebut maka Anak tersebut pun menjadi Apatride. Sedangkan seseorang
dikatakan memiliki status kewargarganegaraan bipatride pada saat seseorang
tersebut memiliki kewarganegaraan ganda. Contohnya yakni seorang anak yang
lahir di negara A menganut asas ius soli (berdasarkan tempat kelahiran) namun
orang tua anak tersebut merupakan warga negara B yang menganut asas ius
sanguinis (berdasarkan keturunan biologis). Dengan demikian si anak akan
mendapat kewarganegaraan dari negara A karena lahir di negara A dan juga
mendapat kewarganegaraan dari negara B karena faktor keturunan dari orang tua
yang merupakan warga negara B.
4. Sebagai warga negara kita tinggal dan hidup dan berhak atas segala fasilitas dari
negara. Oleh karena itu,kita juga mempunyai beberapa kewajiban yang harus kita
laksanakan,salah satunya membela negara. Selain itu,membela negara dapat
dikatakan sebagai hak karena sebagai warga negara kita merasa memiliki negara
ini. Sudah sewajarnya kita membela dan memperhatikan apa yang menjadi milik
kita dari berbagai gangguan dan ancaman dari pihak maupun.

5. Menurut saya “Ya”,karena Wajib tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan


dengan undang-undang. Pada Pasal 28J ayat 3 menyatakan : “Dalam menjalankan
hak dan kebebasannya,setiap orang wajib tunduk kepada pembatasan yang
ditetapkan dengan undang-undang dengan maksud untuk menjamin pengakuan
serta penghormatan atas hak kebebasan orang lain dan untuk memenuhi tuntutan
yang adil sesuai dengan pertimbangan moral, nilai-nilai agama, keamanan, dan
ketertiban umum dalam suatu masyarakat demokratis.” Selain itu sesuai dengan
konteks demokrasi yang dianut bangsa Indonesia maka seluruh rakyat tentunya
berhak untuk mengemukakan pendapatnya namun dengan batasan tertentu guna
mencegah terjadinya perpecahan bangsa.
6. Tentu tidak. kewajiban merupakan hal yang mutlak kita penuhi, sementara
melanggar hukum bukanlah hal yang mutlak kita lakukan.

Anda mungkin juga menyukai