Anda di halaman 1dari 4

NAMA: JULIANA THALIB SENIN,13,SEPTEMBE 2021

NIM : 751440121061
KELAS : 1 B
PRODI : DIII Keperawatan
UTS
1. Pendidikan Kewarganegaraan sebagai kelompok Matakuliah Pengembangan Kepribadian
(MPK) di perguruan tinggi berfungsi sebagai orientasi mahasiswa dalam memantapkan
wawasan dan semangat kebangsaan, cinta tanah air, demokrasi, kesadaran hukum,
penghargaan atas keragamaan dan partisipasinya membangun bangsa berdasar Pancasila.
Searah dengan perubahan pendidikan ke masa depan dan dinamika internal bangsa
Indonesia,maka jelaskan apa yang menjadi tujuan pembelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi . (Skor 20)

Jawaban: Searah dengan perubahan pendidikan ke masa depan dan dinamika internal
bangsa Indonesia, program pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi
harus mampu mencapai tujuan:
a. Mengembangkan sikap dan perilaku kewarganegaraan yang mengapresiasi nilai-
nilai moral-etika dan religius.
b. Menjadi warganegara yang cerdas berkarakter, menjunjung tinggi nilai
kemanusiaan
c. Menumbuhkembangkan jiwa dan semangat nasionalisme, dan rasa cinta pada tanah
air.
d. Mengembangkan sikap demokratik berkeadaban dan bertanggungjawab, serta
mengembangkan kemampuan kompetitif bangsa di era globalisasi.
e. Menjunjung tinggi nilai-nilai keadilan
2. Suatu Negara yang berdaulat salah satunya harus mempunyai unsur negara berupa rakyat atau
warga negara. Setiap warga negara merupakan penduduk, tapi belum tentu setiap penduduk
merupakan warga negara. Penduduk suatu bangsa meliputi warga negara dan orang asing.
Setiap warga negara memiliki hubungan yang tidak terputus meski tidak bertempat tinggal di
dalam negeri. Sedangkan orang asing hanya memiliki hubungan selama dia bertempat tinggal
di wilayah negara tersebut. berdasarkan penjelasan di atas maka jelaskan Apa yang dimaksud
dengan? (Skor 20)
Jawaban:
a. Ius Soli
Asas ius soli atau asas kedaerahan/tempat kelahiran, adalah asas kewarganegaraan
seseorang yang ditentukan berdasarkan tempat kelahirannya. Atau, dengan kata lain, asas
ini tidak terpengaruh oleh kewarganegaraan orang tuanya, tetapi tempat di mana ia
dilahirkan. Asas ius soli lazim diberlakukan oleh negara-negara yang memiliki jumlah
warga negara yang sedikit, yang kebanyakan penduduk di negara itu merupakan warga
pendatang yang diterima untuk melaksanakan berbagai pekerjaan bagi perkembangan
perekonomiannya, atau para imigran yang diterima dengan baik di negara yang
bersangkutan.
b. Ius Sanguinis

ius sanguinis atau jus sanguinis  "asas keturunan, hak untuk darah atau pertalian. darah") adalah
penentuan kewarganegaraan berdasarkan pertalian darah atau keturunan Atau dengan kata lain,
asas ini mengikuti kewarganegaraan orang tuanya tanpa memperhatikan di mana orang tersebut
lahir.
c. Apatride

Apatride ialah orang-orang yang tidak memiliki kewarganegaraan. Apatride ini dapat dialami
oleh orang yang dilahirkan dari orang tua yang negaranya menganut asas ius soli di negara
atau dalam wilayah negara yang menganut asas ius sanguinis. Orang tersebut tidak mendapat
kewarganegaraan orang tuanya karena tidak lahir di dalam wilayah negara orang tuanya, dan
juga tidak mendapatkan kewarganegaraan dari negara tempat ia dilahirkan karena ia lahir dari
orang tua yang bukan warga negara tempat ia dilahirkan itu.
d. Bipatride
Bipatride ialah orang-orang yang mempunyai kewarganegaraan rangkap (ganda).
Bipatride ini dapat dialami oleh orang yang dilahirkan oleh orang tua yang negaranya
menganut asas ius sanguinis di dalam wilayah negara yang menganut asas ius soli.
e. Multipatride
Multipatride adalah orang yang memiliki dua atau lebih kewarganegaraan. Hal ini bisa terjadi
jika seseorang yang telah memiliki kewarganegaraan ganda, saat dewasa menerima atau
meminta status kewarganegaraan dari negara lain dengan tidak melepas status
kewarganegaraan yang lama. Namun, sedikit negara yang memberikan status banyak
kewarganegaraan (multipatride) untuk warganya.

3. Dalam tradisi budaya Indonesia semenjak dahulu, tatkala wilayah Nusantara diperintah raja-
raja, kita lebih mengenal konsep kewajiban dibandingkan konsep hak. Dalam kondisi
masyarakat demikian kewajiban lebih menonjol daripada hak, karena orang lebih cenderung
berbuat untuk orang lain daripada diri sendiri.Kemudian, menurut teori korelasi hubungan,
hak dan kewajiban tidak dapat dipisahkan. Setiap kewajiban seseorang berkaitan dengan hak
orang lain, kenapa demikian? Jelaskan analisis saudara dalam konteks hak dan kewajiban
warga negara? (Skor 25)
Jawaban:
Hak dan kewajiban warga negara merupakan dua hal yang saling berkaitan. Keduanya
memiliki hubungan kausalitas atau hubungan sebab akibat. Seseorang mendapatkan hak
karena kewajibannya dipenuhi. Hak dan kewajiban warga negara juga tidak dapat dipisahkan
karena bagaimanapun dari kewajiban itulah muncul hak dan begitupun sebaliknya. Akan
tetapi, sering terjadi pertentangan karena hak dan kewajiban tidak seimbang. Misalnya, setiap
warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak.jadi hak dan kewajiban tidak
dapat dipisahkan

sebagaimana juga menurut teori kolerasi kita baru dapat berbicara tentang hak dalam arti
sesungguhnya, jika ada korelasi itu, hak yang tidak ada kewajiban yang sesuai dengannya
tidak pantas disebut hak. Hal ini sejalan dengan filsafat kebebasannya Mill (1996) yang
menyatakan bahwa lahirnya hak Asasi Manusia dilandasi dua hak yang paling fundamental,
yaitu hak persamaan dan hak kebebasan. Hak kebebasan seseorang, menurutnya tidak boleh
dipergunakan untuk memanipulasi hak orang lain, demi kepentingannya sendiri.

4. Wilayah suatu negara pada umumnya meliputi wilayah darat,wilayah laut, dan wilayah
udara .Batas wilayah negara Indonesia telah ditetapkan dalam perjanjian dengan negara lain
yang berbatasan. Batas wilayah negara Indonesia ditentukan dalam beberapa perjanjian
internasional yang dulu diadakan oleh pemerintah Belanda dengan beberapa negara
lain..Jelaskan batas wilayah daratan,batas wilayah laut dan batas wilayah udara negara
Indonesia (skor 15).
Jawaban :

1. Wilayah Daratan Indonesia memiliki wilayah daratan yang cukup luas dan dijadikan
sebagai tempat tinggal. Wilayah daratan ini terbentak dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas
sampai Pulau Rote. Sabang merupakan pintu masuk ke wilayah Indonesia dari barat, sedangkan
Merauke dari wilayah timur. Untuk wilayah utara ada di Pulai Miangas dan wilayah selatan di
Pulau Rote.
2. Wilayah PerairanKetentuan soal wilayah perairan Indonesia tercantum dalam deklarasi
Djuanda pada 13 Desember 1957. Pada deklarasi itu memberikan informasi kepada negara luar
bahwa wilayah laut yang berada di wilayah kepulauan Indonesia menjadi wilayah kesatuan dan
kedaulatan NKRI. Sebelum adanya deklarasi Djuanda, wilayah batas laut Indonesia mengacu
pada peraturan masa Hindia Belanda, yakni Teritoriale Zee en en Maritime Kringen Ordonantie.
Pada peraturan itu, pulau-pulau di Indonesia sejauh 3 mil dari garis pantai. Kapal-kapal asing
tidak boleh mengambiln sumber daya. Kemudian pada Deklrasi Djuanda menyebutkan jiak batas
luat teritorial wilayah Indonesia menjadi 12 mil yang diukur dari garis pantai. Meski
mendapatkan protes dan teguran dari berbagai negara, namun Pemerintah Indonesia tetap
bersikukuh memperjuangkan apa yang sudah dikeluarkan. Baca juga: Sebanyak 16 Patok Batas
Indonesia-Malaysia Hilang Tiga tahun kemudian dikeluarkan UU Nomor 4/Prp Tahun 1960
tentang batas laut teritorial yang dirumuskan pada pasal 1 ayat 2.
3. Wilayah Udara Pada wilayah ini dibagi secara horizontal yang menghasilkan batas wilayah
darat dan laut Ketika wilayah dibagi secara vertikal akan menghasilkan batas di ruang angkasa,
di dasar kaut, dan tanah. Wilayah udara ini sama pentingnya dengan wilayah daratan an perairan.
Karena selain menguasai ruang udara untuk melindungi kedaulatan dan martabat bangsa, negara
yang mengelola FIR memiliki keuntungan berupa akses informasi lalu lintas penerbangan,
keamanan negara dan pemasukan keuangan. Indonesia memiliki dua FIR, yaitu FIR Makasar
yang mengelola wilayah Indonesia bagian timur. Lalu FIR Jakarta yang mengelola Indonesia
bagian barat dengan total panjang mencapai 8.541 km.

5. otonomi daerah diberlakukan di Indonesia melalui Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004,


yakni berisi tentang hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonomi, untuk mengatur dan
mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku. Jadi hakikat otonomi daerah merupakan upaya
untuk memperbaiki kesejahteraan masyarakat yang diwujudkan dengan melakukan kegiatan
atau membuat pembaharuan yang sesuai dengan kehendak dan kepentingan
masyarakat.berdasarkan pengalaman anda,apakah praktik pelaksanaan otonomi di daerahmu
sudah sesuai dengan undang-undang? kalau belum sesuai,kemukakan pendapatmu
(ide,saran/usul dll) (Skor 20)

Jawaban :
Belum terlaksanakan dengan baik. terkadang masih terjadi desentralisasi atau pemusatan
kekuasaan pada suatu tingkat pemerintahan selain itu Pelaksanaan desentralisasi dan otonomi
daerah yang menuntut adanya pengembangan inisiatif dan kreatifitas daerah, masih secara kuat
dipengaruhi sistem sentralistik yang selama tiga dekade secara ketat berlangsung. Daerah selalu
dalam posisi ‘ragu-ragu’ dalam mengembangkan inisiatif dan kreatifitasnya karena dihambat
oleh belum tuntasnya peraturan perundangan pendukung pelaksanaan otonomi daerah serta
masih adanya pertentangan antara satu peraturan perundangan dengan yang lainny

Anda mungkin juga menyukai