Anda di halaman 1dari 3

Tugas 1 Kewarganegaraan

Nama : Afiv Galih P


NIM : 215090400111057

1. Berdasarkan teori terbentuknya negara, menurut saudara teori manakah yang sesuai
dengan pembentukan negara Indonesia? Jelaskan?

Jawab :
Menurut saya teori yang sesuai dengan terbentuknya Negara Indonesia ini adalah
Teori Kedaulatan Hukum. Karena berdasarkan penjelasan teori hukum menyatakan
semua kekuasaan dalam negara berdasarkan hukum, tentu saja hal ini berbanding
lurus dengan Pancasila dan UUD 1945. Pancasila dan UUD 1945 dibuat untuk
kepentingan Bangsa Indonesia dalam menjalani kehidupan bernegera. Oleh karena
itu, seluruh Rakyat Indonesia harus menaati dan menerapkan nilai-nilai yang
terkandung dalam Pancasila dan UUD 1945 sebagai dasar hukum negara kita dan
semua yang dilakukan oleh Rakyat Indonesia harus sesuai dengan nilai-nilai Pancasila
dan UUD 1945 yang telah dibuat dan ditetapkan.

Teori lain yang menurut saya telah menjadi dasar terbentuknya Negara Indonesia
yaitu Teori Ketuhanan. Karena dalam pembukaan UUD 1945 tertulis bahwa “Atas
berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan didorongkan oleh keinginan luhur,
supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia menyatakan
dengan ini kemerdekaannya.” Dan hal itu juga terdapat pada panca sila sila-1 yang
saat ini dijadikan dasar hukum Negara Indonesia untuk kehidupan bernegara.

Lalu ada teori lain yang menurut saya telah menjadi dasar terbentuknya Negara
Indonesia yaitu teori social contract. Karena dulu sebelum merdeka kita terpisah
menjadi banyak daerah, oleh sebab itu kita Bersatu dengan tujuan yang sama, yaitu
merdeka dan lepas dari penjajahan yang sedang dialami.

2. Menurut saudara, Apa saja yang menjadi hak saudara sebagai Warga Negara
Indonesia? Jelaskan!

a) Hak untuk bebas memilih keyakinan yang diyakini


Berarti kita bebas memilih/menganut agama yang kita yakini.

b) Hak untuk hidup, mempertahankan kehidupan, dan mendapat kehidupan yang layak,
serta Pendidikan yang layak.
Kita sebagai warga negara memiliki hak untuk hidup , mendapatkan kehidupan yang
layak, serta mendapatkan Pendidikan yang layak, maka dari itu semestinya
pemerintah dapat memastikan rakyatnya hidup dengan layak seperti tempat tinggal,
lapangan pekerjaan yang ada serta bantuan dana/kebutuhan lainnya dari pemerintah
untuk masyrakat yang kurang mampu dan seperti sekarang pemerintah sedang
menerapkan program sekolah gratis di Lembaga Pendidikan yang bukan swasta.

c) Hak untuk berpendapat


Kita berhak untuk bebas menyampaikan pendapat/kritik baik di depan umum maupun
tidak tetapi dengan norma-norma yang berlaku.

d) Hak untuk mendapat pengakuan, perlindungan, dan kepastian hukum


Semua warga negara sudah seharusnya sama di mata hukum serta hak-hak yang
diperoleh di depan hukum .

e) Hak untuk berkumpul dan berserikat


Setiap warga negara berhak membuat/mengikuti suatu organisasi atau kegiatan social
dilingkup masyarakat/internasional.

3. Jelaskan pemahaman saudara tentang Apartride dan Bipartride? Dan masih terjadikah
hal tersebut di Indonesia?
- Apatride adalah istilah yang digunakan untuk orang yang tidak memiliki
kewarganegaraan. Apatride muncul dari orang tua yang berasal dari negara yang
menganut ius soli dan dilahirkan di negara yang menganut asas ius sanguinis.
Contohnya seorang bayi lahir di negara A yang menganut asas ius sanguinis. Bayi
tersebut adalah anak dari pasangan suami istri yang berkewarganegaraan B di
mana B menganut asas ius soli. Dengan demikian si bayi akan menjadi apatride
(Ia tidak memperoleh kewarganegaraan A sebab ia bukan keturunan orang yang
berkewarganegaraan A. Bayi itu juga tidak berkewarganegaraan B sebab ia lahir
di luar wilayah negara B.)

- Sedangkan bipatride adalah istilah untuk orang yang memiliki status


kewarganegaraan ganda. Bipatride muncul dari orang tua yang berasal dari negara
yang menganut asas ius sanguinis dan dilahirkan di negara yang menganut ius
soli.
Contohnya seseorang bayi lahir di negara C yang menganut asas ius soli. Bayi
tersebut adalah anak dari pasangan suami istri yang berkewarganegaraan D di
mana D menganut asas ius sanguinis. Dengan demikian si bayi menjadi bipatride.

Di Indonesia sendiri masih memungkinkan terjadi untuk kasus bipartride sampai anak
itu berusia 18 tahun. Karena jika anak tersebut sudah berusia 18 tahun maka anak
tersebut sudah harus menentukan kewarganegaraannya untuk keperluan berkas
kependudukan

Di Indoneisa hal ini masih memungkinkan untuk terjadi karena isi dalam salah satu
UU no. 12 tahun 2006 tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia. Adapun
point”nya yaitu
1. anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ayah WNI dan ibu warga
negara asing (WNA), atau sebaliknya
2. anak yang lahir di luar perkawinan yang sah dari ibu WNA yang diakui oleh
seorang ayah WNI sebagai anaknya dan pengakuan itu dilakukan sebelum anak
tersebut berusia 18 tahun atau belum kawin

Anda mungkin juga menyukai