Orang-orang sebagai bagian dari suatu penduduk yang menjadi unsur negara dahulu biasa
disebut hamba atau kawula negara. Namun sekarang ini lazim disebut warga negara, karena
sebagai hamba raja, melainkan anggota atau warga dari suatu negara. Jadi warga negara adalah
anggota dari suatu negara.
merupakan keanggotaan seseorang dalam kontrol satuan politik tertentu (secara khusus: negara)
yang dengannya membawa hak untuk berpartisipasi dalam kegiatan politik. Seseorang dengan
keanggotaan yang demikian disebut warga negara. Seorang warga negara berhak memiliki
paspor dari negara yang dianggotanya.
kewarganegaraan program pendidikan yang membina para pelajar agar menjadi warga negara
yang baik sehingga mampu hidup bersama-sama dalam masyarakat, baik sebagai anggota
keluarga, masyarakat, maupun sebagai warga negara
Menurut Soedijarto
Menurut Kerr
Active, yaitu untuk menjalankan suatu pemerintahan yang baik, tentunya dibutuhkan
suatu masyarakat yang aktif, tidak pasif. Aktif itu contohnya seperti mengikuti pemilu.
Be Cooperative, maksudnya masyarakat juga harus mendukung program-program
pemerintah dalam menciptakan Negara yang baik. Seperti melaporkan jika ada kasus
kejahatan, mentaati peraturan program pemerintah. Contohnya, jika pemerintah
menetapkan bahwa pada hari Senin Rabu dan Jum’at hanya boleh kendaraan yang
bernomor plat ganjil yang boleh beredar dijalanan, maka kita harus melaksanakannya dan
bekerja sama dengan pemerintah untuk menciptakan kota tanpa kemacetan.
Self Control, untuk menjadi masyarakat yang baik tentunya kita harus dapat
mengendalikan diri sendiri. Masyarakat yang baik adalah apabila masyarakat itu tahu apa
posisinya dan melakukan hal-hal yang seharusnya.
Obey the Laws, yaitu patuhi peraturan-peraturan yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
Karena jika kita berada disuatu wilayah , tentunya kita harus mengikuti dan menjalani
peraturan-peraturan yang ada di wilayah tersebut.
Love Country, maksudnya mencintai negeri atau nasionalisme. Kita harus memupuk
rasa nasionalisme kita terhadap Negara.
Unite, atau persatuan. Kita seharusnya selalu membangun rasa persatuan dan kesatuan.
Untuk melindungi negara jika ada datangnya ancaman dari luar. Dengan memupuknya
rasa persatuan dan kesatuan, juga akan menghindari adanya gerakan separatisme di dalam
negeri kita sendiri.
Truthful and Trustworthy, jujur dan dapat dipercaya. Kepercayaan adalah hal yang
sulit didapat. Maka dari itu, diperlukanlah tindakan-tindakan yang jujur dan tidak menipu
sehingga kita dapat saling percaya dengan orang-orang sekeliling kita.
Express Opinion, kita harus dapat mengekspresikan dan menyalurkan pendapat kita.
Baik itu terhadap sesama masyarakat maupun terhadap pemerintah. Karena kita
memerlukan masukkan atau pendapat dari orang lain untuk lebih berkembang dan
menjadi lebih maju dari sebelumnya.
Love Others, mengasihi sesama. Jika kita saling mengasihi satu sama lain, maka
perdamaian, keamanan dan kesejahteraan akan dapat dicapai bersama-sama. Meskipun
hal ini tentunya tidak mudah untuk dilakukan. Namun, jika kita melakukan hal-hal
berdasarkan kasih, maka hal itu pun akan berbuah baik juga.
F.Asas kewarganegaraan di Indonesia.
Asas-asas umum yang dianut UU No.12 tahun 2006 adalah sebagai berikut:
1. Asas ius sanguinis (Law Of The Blood) adalah asas yang menentukan kewarganegaraan
seseorang berdasarkan keturunan bukan berdasarkan negara tempat kelahiran.
2. Asas ius soli (Law Of The soil) secara terbatas adalah asas yang menentukan
kewarganegaraan seseorang berdasarkan negara tempat kelahran, yang diberlakukan
terbatas bagi anak-anak sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam UU ini.
3. Asas kewarganegaraan tunggal adalah asas yang menentukan satu kewarganegaraan bagi
setiap orang.
4. Asas kewarganegaraan ganda terbatas adalah asas yang menentukan kewarganegaraan
ganda bagi anak-anak sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam UU ini.
1. Kelahiran
Setiap anak yang lahir dari orang tua (ayah atau ibunya) berkewargaan negara indonesia
akan memperoleh kewarganegaraan Republik Indonesia.
2. Pengangkatan
Anak warga negara asing yang berumur 5 tahun yang diangkat secara sah menurut
penetapan pengadilan sebagai anak oleh warga negara indonesia memperoleh
kewarganegaraan Republik Indonesia.
3. Perkawinan/pernyataan
Orang asing yang menikah dengan warga negara indonesia dapat memperoleh
kewarganegaraan Republik Indonesia apabila memenuhi persyaratan sebagaimnan diatur
dalam pasal 9.
4. Turut ayah atau ibu
Anak yang belum berusia 18 tahun atau belum kawin, berada dan tinggal diwilayah
negara Republik Indonesia. Dari ayah atau ibu yang memperoleh kewarganegaraab
Republik Indonesia dengan sendirinya berkewarganegaraan Republik Indonesia.
5. Pemberian
Orang asing yang telah berjasa kepada negara Republik Indonesia atau dengan alasan
kepentingan negara dapat diberi kewarganegaraan Republik indonesia oleh presiden
setelah memperoleh pertimbangan DPR Republik Indonesia, kecuali dengan pemberian
kewarganegaraan tersebut mengakibatkan yang bersangkutan berkewarganegaraan ganda
(pasal 20)
6. Pewarganegaraan
Syarat tata cara memperoleh kewarganegaraan Republik Indonesia melalui
pewarganegaraan diatur dalam pasal 9s/d 18 undang-undang ini.
Perihal kehilangan kewarganegaraan Republik Indonesia diatur dalam pasal 123 UU No.12 tahun
2006 yang menyatakan bahwa negara indonesia kehilangan kewarganegaraannya jika
bersangkutan:
Dalam pasal 31 UU No.12 tahun 2000 dinyatakan bahwa seseorang yang kehilangan
kewarganegaraan Republik Indonesia dapat memperoleh kembali kewarganegaraan melalui
procedur pewarganegaraan dengan mengajukan permohonan tertulis pada menteri. Bila
permohonan bertempat tinggal dilura wilayah negara indonesia, perohonan disampaikan melalui
perwakilan negara Republik Indonesia yang wilayah kerjanya meliputi tempat tinggal pemohon.
J. Hak Dan Kewajiban Warga Negara Indonesia
Pengaturan tentang hak dan kewajiban ini umumnya tertuangkan dalam berbagai peraturan
perundang-undangan negara.
Upaya sadar dan terencana untuk mencerdaskan kehidupan bangsa bagi warga negara dengan
menumbuhkan jati diri dan moral bangsa sebagai landasan pelaksanaan hak dan kewajiban dalam
bela negara, demi kelangsungan kehidupan dan kejayaan bangsa dan negara.