Anda di halaman 1dari 14

Makalah

Kewarganegaraan Yang Baik

Dosen Pangampu Matakuliah

Yulia Tri Wahyuni

Nama Kelompok

1. Funan Astono 692018051


2. Letareo Iguh Pambudi 692018056
3. Graciella Limputri 692018078
4. Maximilianus Novaryant 692018097
5. Tri Okta Kriswanto 692018101
6. Gian Radix Pinandhito 692018103

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI

DESAIN KOMUNIKASI VISUAL

2019
BAB I
Warga Negara Indonesia

Pengertian Warga Negara Menurut Para Ahli


Berikut ini terdapat 11 pendapat dari para ahli mengenai warga negara, yakni sebagai berikut:

1. Menurut Koerniatmanto S
Menurut pendapat dari Koerniatmanto S, warga negara ialah anggota negara yang
memiliki status khusus mengenai negaranya, memiliki interaksi hak dan kewajiban yang
berbentuk timbal-balik mengenai negaranya.

2. Menurut A.S. Hikam


Menurut pendapat dari A.S. Hikam, warga negara ialah anggota dari sebuah golongan
yang menciptakan suatu negara itu sendiri.

3. Menurut Wolhoff
Menurut pendapat dari Wolhoff, warga negara ialah keanggotaan dari suatu bangsa yang
spesifik yaitu sejumlah manusia yang terjalin dengn yang lainnya karna kesatuan bahasa
kehidupan sosial dan budaya serta pemahaman nasionalnya.

4. Menurut Ko Swaw Sik


Menurut pendapat dari Ko Swaw Sik, warga negara ialah hubungan hukum antara Negara
dan seseorang. Dan hubungan tersebut berupa suatu “ikatan politis” antara Negara yang
memperoleh status sebagai Negara yang indenpenden & diakui karena mempunyai tata
Negara.

5. Menurut Undang-Undang No 12 tahun 2006


Menurut pendapat dari Undang-Undang No 12 tahun 2006, warga negara ialah semua
kondisi ihwal yg berkaitan dengan warga negara.

6. Menurut Daryono
Menurut pendapat dari Daryono, warga negara ialah isi utama yang meliputi hak dan
kewajiban warga negara.

7. Menurut Graham Murdock


Menurut pendapat dari Graham Murdock, warga negara ialah suatu hak untuk bisa
berperan serta secara kongktet dalam beragam bentuk struktur sosial, politik dan
kehidupan kultural serta untuk bisa menolong membentuk bagian-bagian yang seterusnya
dengan begitu maka memperbesarkan gagasan-gagasan.
8. Menurut R. Paman
Menurut pendapat dari R. Daman, warga negara ialah kata kondisi-kondisi yang
berkaitan dengan penduduk dalam suatu negara.

9. Menurut Soemantri
Menurut pendapat dari Soemantri, warga negara ialah sesuatu yang saling berkaitan
dengan manusia sebagai seseorang dalam suatu ikatan yang terorganisir dalam suatu
interaksi dengan Negara.

10. Menurut Mr. Wiyanto Dwijo Hardjono, S.Pd.


Menurut pendapat dari Mr. Wiyanto Dwijo Hardjono, S.Pd., warga negara ialah
keanggotaan seseorang dalam satuan politik spesifik yang dengannya menopang hak
untuk bisa performa dalam aktivitas-aktivitas politik.

11. Menurut Stanley E. Ptnord dan Etner F.Peliger


Menurut pendapat dari Stanley E. Ptnord dan Etner F.Peliger, warga negara ialah
pengkajian yang berkaitan dengan tugas-tugas pemerintahan, hak dan kewajiban warga
Negara.
BAB II
Undang-undang 1945

Mengenai kewarganegaraan yang baik

Kewarganegaraan Republik Indonesia diatur dalam UU no. 12 tahun 2006 tentang


Kewarganegaraan Republik Indonesia. Menurut UU ini, orang yang menjadi Warga Negara
Indonesia (WNI) adalah

1. setiap orang yang sebelum berlakunya UU tersebut telah menjadi WNI


2. anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari ayah dan ibu WNI
3. anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ayah WNI dan ibu warga negara
asing (WNA), atau sebaliknya
4. anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ibu WNI dan ayah yang tidak
memiliki kewarganegaraan atau hukum negara asal sang ayah tidak memberikan
kewarganegaraan kepada anak tersebut
5. anak yang lahir dalam tenggang waktu 300 hari setelah ayahnya meninggal dunia dari
perkawinan yang sah, dan ayahnya itu seorang WNI
6. anak yang lahir di luar perkawinan yang sah dari ibu WNI
7. anak yang lahir di luar perkawinan yang sah dari ibu WNA yang diakui oleh seorang
ayah WNI sebagai anaknya dan pengakuan itu dilakukan sebelum anak tersebut berusia
18 tahun atau belum kawin
8. anak yang lahir di wilayah negara Republik Indonesia yang pada waktu lahir tidak jelas
status kewarganegaraan ayah dan ibunya.
9. anak yang baru lahir yang ditemukan di wilayah negara Republik Indonesia selama ayah
dan ibunya tidak diketahui
10.anak yang lahir di wilayah negara Republik Indonesia apabila ayah dan ibunya tidak
memiliki kewarganegaraan atau tidak diketahui keberadaannya
11.anak yang dilahirkan di luar wilayah Republik Indonesia dari ayah dan ibu WNI, yang
karena ketentuan dari negara tempat anak tersebut dilahirkan memberikan
kewarganegaraan kepada anak yang bersangkutan
12.anak dari seorang ayah atau ibu yang telah dikabulkan permohonan kewarganegaraannya,
kemudian ayah atau ibunya meninggal dunia sebelum mengucapkan sumpah atau
menyatakan janji setia.
Selain itu, diakui pula sebagai WNI bagi

1. anak WNI yang lahir di luar perkawinan yang sah, belum berusia 18 tahun dan belum
kawin, diakui secara sah oleh ayahnya yang berkewarganegaraan asing
2. anak WNI yang belum berusia lima tahun, yang diangkat secara sah sebagai anak oleh
WNA berdasarkan penetapan pengadilan
3. anak yang belum berusia 18 tahun atau belum kawin, berada dan bertempat tinggal di
wilayah RI, yang ayah atau ibunya memperoleh kewarganegaraan Indonesia
4. anak WNA yang belum berusia lima tahun yang diangkat anak secara sah menurut
penetapan pengadilan sebagai anak oleh WNI.
Kewarganegaraan Indonesia juga diperoleh bagi seseorang yang termasuk dalam situasi sebagai
berikut:

1. Anak yang belum berusia 18 tahun atau belum kawin, berada dan bertempat tinggal di
wilayah Republik Indonesia, yang ayah atau ibunya memperoleh kewarganegaraan
Indonesia
2. Anak warga negara asing yang belum berusia lima tahun yang diangkat anak secara sah
menurut penetapan pengadilan sebagai anak oleh warga negara Indonesia
Di samping perolehan status kewarganegaraan seperti tersebut di atas, dimungkinkan pula
perolehan kewarganegaraan Republik Indonesia melalui proses pewarganegaraan. Warga negara
asing yang kawin secara sah dengan warga negara Indonesia dan telah tinggal di wilayah negara
Republik Indonesia sedikitnya lima tahun berturut-turut atau sepuluh tahun tidak berturut-turut
dapat menyampaikan pernyataan menjadi warga negara di hadapan pejabat yang berwenang,
asalkan tidak mengakibatkan kewarganegaraan ganda.
Berbeda dari UU Kewarganegaraan terdahulu, UU Kewarganegaraan tahun 2006 ini
memperbolehkan dwikewarganegaraan secara terbatas, yaitu untuk anak yang berusia sampai 18
tahun dan belum kawin sampai usia tersebut. Pengaturan lebih lanjut mengenai hal ini
dicantumkan pada Peraturan Pemerintah no. 2 tahun 2007.
Dari UU ini terlihat bahwa secara prinsip Republik Indonesia menganut asas
kewarganegaraan ius sanguinis; ditambah dengan ius soli terbatas (lihat poin 8-10) dan
kewarganegaraan ganda terbatas (poin 11).
Ius sanguinis atau jus sanguinis (asas keturunan atau pertalian darah) adalah
hak kewarganegaraan yang diperoleh seseorang (individu) berdasarkan kewarganegaraan ayah
atau ibu biologisnya. Negara yang menerapkan asas ini adalah Republik Rakyat Tiongkok.
Kebanyakan bangsa yang memiliki sejarah panjang menerapkan asas ini, seperti negara-negara
di Eropa dan Asia Timur. Contoh negara yang menerapkan ius sanguinis:

 Belanda
 Filipina
 Inggris
 Jerman
 Korea Selatan
 Portugal
 Republik Rakyat Tiongkok
 Spanyol
 Turki
 Yunani
 Indonesia
ius soli atau jus soli (bahasa Latin untuk "hak untuk wilayah")
adalah hak mendapatkan kewarganegaraan yang dapat diperoleh bagi individu berdasarkan
tempat lahir di wilayah dari suatu negara. Dia berlawanan dengan jus sanguinis (hak untuk
darah).

Ius soli umum di negara-negara di Amerika dan di tempat lain yang ingin mengembangkan dan
meningkatkan penduduk mereka. Beberapa negara yang menerapkan ius soli adalah

 Argentina
 Brasil
 Jamaika
 Kanada
BAB III
Hak Sebagai WNI

Sebagai Warga Negara Indonesia tentu saja kita memiliki hak, hak sendiri adalah sesuatu
yang telah menjadi miliki kita sendiri dan terserah kita mau menggunakannya atau tidak. Dalam
arti lain hak ini sifatnya tidaklah wajib, di dalam UUD 1954 juga sudah tertera dengan
jelas undang-undang yang mengatur tentang ham atau hak asasi manusia. Maka dari itu kali ini
kita akan membahas hak sebagai warga negara. Berikut adalah penjelasannya :

1. Setiap warga negara berhak memeluk dan menjalankan agama yang mereka percayai

Indonesia bukanlah negara yang menganut satu agama saja, di Indonesia ini ada berbagai macam
agam dan kepercayaan. Kita sebagai Warga Negara Indonesia yang tinggal di Tanah Air ini
diberi hak dan kebebesan untuk memeluk agama yang kita percayai seperti yang tertuang pada
UUD 1945 pasal 28 E ayat 1 jika warga Indonesia memiliki hak untuk memeluk agama. Oleh
karena itu tidak ada larangan tertentu kita memeluk agama atau kepercayaan yang ada di
Indonesia.

2. Setiap warga negara berhak untuk menyuarakan pendapat mereka

Sebagai Warga Negara Indonesia yang baik, tentu saja kita harus mengetahui secara pasti
mengenai hak dan kewajiban warga negara dalam UUD 1945. Di dalam UUD 1945 pasal 28
berkata jika sebagai warga negara kita bebas untuk mengemukakan pendapat kita. Warga negara
bebas untuk mengemukakan pendapat mereka baik lisan maupun tulisan asal sesuai dengan
undang-undang yang sudah ditetapkan. Itu artinya sebagai warga Indonesia kita bebas untuk
menyuarakan “isi hati” kita kepada pemerintah atau mungkin kebijakan asal sesuai dengan
undang-undang.

3. Setiap warga negara berhak untuk menerima pendidikan

Contoh hak warga negara yang ketiga adalah setiap orang atau setiap warga negara Indonesia
berhak untuk menerima pendidikan secara baik, berhak untuk mengembangkan ilmu dan
mendapatkan pengajaran demi mencerdaskan kehidupan bangsa. Jadi semua masyarakat
Indonesia berhak untuk menerima pendidikan dengan layak, karena pendidikan adalah salah satu
aspek yang bisa membuat suatu negara menjadi negara yang maju. Hal ini sudah tertera jelas
pada UUD 1945 pasal 31 ayat 1 dan ayat 2 dimana warga Indonesia berhak menerima
pendidikan terutama pendidikan sekolah dasar.

4. Setiap warga negara berhak untuk memiliki kedudukan yang sama di mata hukum

Pada UUD 1945 pasal 28D ayat 1 dikatakan jika semua warga negara berhak untuk menerima
perlakuan yang adil, menerima kepastian hukum, perlindungan hukum, jaminan hukum dan
memiliki kedudukan yang sama di depan hukum. Itu artinya kita sebagai warga negara Indonesia
memiliki hak yang sama dengan orang lain, kita sebagai warga Indonesia memiliki hak untuk
memiliki kedudukan yang sama di mata hukum. Dimana hukum tak akan membeda-bedakan
siapa kita, apa jabatan kita, dan akan memperlakukan warganya dengan adil dan rata.

5. Setiap warga negara berhak untuk mendapatkan penghidupan yang layak

Setiap orang yang memiliki kewarganegaraan Indonesia memiliki berbagai hak, salah satunya
adalah warga negara berhak untuk mendapatkan penghidupan yang layak seperti yang tertuang di
dalam UUD 1945 pasal 27 ayat 2. Dimana dikatakan jika warga negara berhak untuk
mendapatkan penghidupan yang layak dan hidup secara layak di Indonesia, selain itu warga
negara juga bebas untuk melakukan usaha untuk terwujudnya tujuan itu. Dalam arti lain, kita
sebagai warga negara Indonesia pantas untuk hidup layak dan juga bebas untuk melakukan usaha
supaya kelayakan dalam hidup tercapai asal caranya tidak menyalahi hukum dan aturan yang
sudah dibuat.

6. Setiap warga negara berhak untuk menikah

Salah satu cara untuk mempertahankan populasi manusia adalah dengan cara menikah. Menikah
merupakan salah satu hak yang bisa warga negara Indonesia dapatkan, hak untuk menikah ini
secara jelas tertuang pada UUD 1945 pasal 28B ayat 1. Disana jelas tertulis jika setiap warga
negara Indonesia berhak menikah dan juga mereka berhak untuk memiliki keturunan. Jadi tidak
ada larangan untuk menikah.
BAB IV
Kewajiban Sebagai WNI

Kewajiban sendiri dalam pengertiannya adalah suatu hal yang harus ditaati dan jika
dilanggar maka akan dikenakan sanksi. Kita sebagai warga negara yang baik harus
menjalankan kewajiban warga negara yang telah diatur dalam undang-undang. Oleh karena itu
kali ini kita akan memberikan informasi mengenai contoh kewajiban warga negara yang harus
kita jalankan. Berikut adalah ulasannya:

1. Kewajiban untuk membayar pajak

Kewajiban pertama kita sebagai warga negara Indonesia yang taat aturan adalah kewajiban untuk
membayar pajak. Mungkin kewajiban ini sudah tidak asing kita dengar dan kewajiban ini secara
jelas tertuang pada UUD 1945 pasal 23A dimana warga negara memiliki kewajiban untuk
membayar pajak, negara berhak untuk memungut pajak dan pungutan resmi lainnya kepada
masyarakat. Tentu saja sebagai warga negara kita harus membayar pajak karena pajak ini juga
akan digunakan pemerintah untuk kepentingan masyarakatnya.

2. Kewajiban untuk menaati peraturan

Setiap negara tentu saja memiliki peraturan, peraturan yang dibuat pada segala aspek ini dibuat
supaya masyarakat menaatinya bukan untuk dilanggar sehingga teerciptanya tujuan negara yang
makmur dan aman sentosa. Selain contoh norma hukum yang ada di negara kita, sama halnya
dengan negara lain jika Indonesia juga memiliki berbagai peraturan yang wajib ditaati oleh
seluruh warga negaranya. Kewajiban ini jelas tertera pada UUD 1945 pasal 27 ayat 1 dimana
warga negara wajib untuk menaati hukum, dengan menaati peraturan yang ada tentu saja kita
juga turut menaati hukum yang berlaku di Indonesia.

3. Kewajiban untuk menghargai orang lain

Menghargai orang lain bukanlah suatu hak melainkan sebuah kewajiban yang harus kita lakukan
sebagai warga negara. Kewajiban untuk menghargai orang lain dalam hidup bermasyarakat ini
bukan hanya merupakan norma melainkan sebuah kewajiban yang tertera di UUD 1945 pasal
28J ayat 1 dimana disitu berbunyi jika setiap warga negara berhak untuk menghormati hak asasi
orang lain. Dimana kita diwajibkan untuk menghormati dan menghargai orang lain, mengharga
hak asasi orang lain seperti yang ditegaskan dalam tata tertib hidup bermasyarakat.

4. Kewajiban untuk mengikuti pendidikan dasar

Tidak hanya menjadi hak saja, namun warga negara Indonesia juga berkewajiban untuk
mengikuti pendidikan dasar. Warga negara Indonesia berhak mengikuti pendidikan dasar yaitu
sekolah dasar yang dibiayai penuh oleh negara seperti yang tertuang pada UUD 1945 pasal 31
ayat 2. Disana dikatakan bahwa setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar yang
dibiayai penuh oleh pemerintah.

5. Kewajiban untuk melakukan pembelaan negara

Sebagai warga negara yang baik tentu saja kita harus membela negara kita tercinta ini.
Melakukan pembelaan negara merupakan salah satu kewajiban kita sebagai warga negara, seperti
yang tertuang pada undang-undang dasar. Tepatnya pada UUD 1945 pasal 27 ayat 3 jika setiap
warga negara wajib untuk membela negaranya. Warga negara berhak untuk mencintai dan
membela negara jika ada sesuatu gangguan terhadap kestabilan dan mengguncang Indonesia.
Jadi sebagai warga negara kita berkewajiban untuk membela negara kita jika ada suatu ancaman,
kita juga harus mencintai negara Indonesia untuk upaya pembelaan negara seperti misalnya lebih
mencintai produk Indonesia dan menjaga nama baik Indonesia sebagai upaya menjaga keutuhan
NKRI.

6. Kewajiban untuk tunduk kepada pembatasan atas hak kebebasan

Setiap warga negara memiliki hak yang membebaskan mereka dalam berbagai keputusan di
Indonesia. Namun kebebasan itu juga serta merta memiliki peraturan dan batasan. Masyarakat
Indonesia memiliki kewajiban untuk tunduk kepada pembatasan atas hak kebebasan, hal ini juga
diatur dalam UUD 1945 pasal 28J ayat 2 dimana disana disebutkan bahwa warga negara
memiliki kewajiban untuk tunduk kepada pembatasan hak kebebasan. Karena setiap hak
kebebasan yang dimiliki oleh warga negara ini diatur dan dibatasi oleh undang-undang sehingga
bisa menjadi pengakuan serta melindungi hak asasi orang lain
BAB V
Cara Menjadi WNI
Yang Baik

Menjadi WNI yang baik sebenarnya tidaklah sulit. Tidak perlu menjadi politikus ataupun
usahawan. Cukup memiliki niat, dan mulai dari hal-hal sederhana saja.

1. Turut mencerdaskan anak bangsa

Salah satu permasalahan yang paling mengkhawatirkan di Indonesia adalah


pendidikan. Menurut data UNESCO, Indonesia memiliki literasi (kemampuan membaca)
sebesar 93.9 persen pada tahun 2015. Artinya, masih ada sekitar 6.1 persen atau sekitar
15 juta orang yang belum bisa baca tulis.
Walaupun bukan tenaga pendidik, kita bisa turut berkontribusi dalam permasalahan ini
melalui program Indonesia Mengajar.
Indonesia Mengajar adalah program untuk mengirimkan generasi-generasi muda terbaik
Indonesia untuk menjadi Pengajar Muda di Sekolah Dasar di berbagai pelosok Indonesia.
Dalam masa penugasan, Pengajar Muda nggak hanya melakukan kegiatan belajar
mengajar saja, tapi mereka juga dituntut untuk membuat program ajarnya sendiri sesuai
dengan keadaan di sana serta berbaur dengan masyarakat setempat.

2. Harumkan nama Indonesia dengan bakat

Belum lama ini, video sebuah paduan suara Indonesia yang menyanyikan Yamko
Rambe Yamko di Italia sempat menjadi viral di Facebook. Video tersebut adalah
penampilan dari The Resonanz Children’s Choir, grup paduan suara di bawah naungan
salah satu sekolah musik di Indonesia. Bagaimana nggak heboh, grup paduan suara ini
memenangkan kompetisi paduan suara internasional yang diadakan di Italia tersebut.
Lagu daerah yang mereka aransemen berhasil membuat bulu kuduk berdiri, terutama
ketika mereka meneriakkan “Indonesia” pada akhir penampilannya. Hal seperti inilah
yang dapat membuka mata dunia terhadap Indonesia. Nggak perlu minder jika kamu
belum bisa menorehkan prestasi sekeren grup paduan suara di Italia atau sekelas atlit
Olimpiade. Namun, jika kamu memiliki kemampuan atau gairah di bidang tertentu, maka
tekunilah! Latih terus sampai jago, dan mungkin suatu saat kamu bisa membawa nama
Indonesia ke ajang internasional melalui kerja kerasmu. Kamu bisa berpartisipasi dalam
ajang internasional lainnya, misalnya dengan mengikuti program pertukaran pelajar
AIESEC. Selama program, kamu akan berbaur dengan para pelajar dari negara lain. Ini
adalah kesempatan kamu untuk soft-selling sisi-sisi baik Indonesia melalui cara bicara
dan karakter kamu serta cerita-cerita dan penampilan kamu.

3. Volunteer

Selain pendidikan, masih banyak isu sosial yang menahan perkembangan Indonesia,
seperti kemiskinan dan sanitasi. Sekarang pun mulai banyak organisasi yang didirikan
untuk membantu kaum-kaum kurang mampu di Indonesia. Organisasi-organisasi tersebut
pun memiliki target dan fokus yang berbeda satu sama lainnya, seperti anak jalanan,
penderita kanker, perlindungan hewan, pengembangan masyarakat, lingkungan
kesehatan, dan banyak lagi. Jika kamu ingin mengembangkan Indonesia dengan
melibatkan diri dalam kegiatan-kegiatan kemanusiaan seperti menjadi seorang volunteer.
Kamu bahkan bisa memilih organisasi yang fokusnya sesuai dengan ketertarikan kamu
dan sesuai dengan lokasi kamu.

4. Dukung usaha kecil-menengah dan gunakan produk local


Cara lain kamu bisa membuat Indonesia lebih baik lagi adalah dengan mendukung
usaha kecil menengah di Indonesia. Karena, sebetulnya merekalah yang menjadi tulang
punggung perekonomian di Indonesia. Jadi, ketimbang belanja di supermarket, kamu bisa
berbelanja di toko kelontong, atau ke pasar sekitar tempat tinggalmu. Contoh lainnya
adalah dengan menggunakan produk lokal. Kamu pasti masih ingat ketika nilai tukar US
Dollar angkanya mirip dengan nomor delivery McDonald, 14045. Nilai tukar US Dollar
setinggi itu membuktikan kalau nilai mata uang Rupiah memang lemah, bahkan termasuk
salah satu yang terlemah di dunia. Penggunaan produk lokal dapat perlahan-lahan
mendongkrak nilai mata uang rupiah. Sedangkan penggunaan produk asing yang
berlebihan malah akan semakin menjatuhkannya. Sebaiknya, kita bersama-sama
menepikan pikiran bahwa barang impor lebih bagus daripada produk lokal.

5. Bertanggung Jawab Terhadap Lingkungan

Hingga kini, bencana banjir di berbagai wilayah di Indonesia masih nggak


terhindarkan. Daripada duduk manis menunggu langkah pemerintah untuk
menyelesaikannya, sebaiknya kita mulai dari diri kita sendiri. Tindakan sesederhana
membuang sampah pada tempatnya merupakan langkah yang berarti untuk lingkungan
dan mencegah banjir. Jangan berpikir karena ada pasukan oranye, kita bisa sesuka hati
membuang sampah sana sini. Kita sering terkagum-kagum melihat beberapa negara maju
yang memiliki pemandangan yang bersih, seperti Singapura. Jika ingin Indonesia seperti
itu, maka selain nggak sembarangan membuang sampah, kita juga harus aktif
membersihkannya. Setelah memulai dari diri sendiri, kita bisa mengajak orang lain
dengan berbagai cara seperti membuat campaign, tulisan, gerakan pembersihan sampah
bersama teman-teman, dan masih banyak lagi. Asal ada niat, kita semua pasti bisa
bersama-sama membuat Indonesia menjadi lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA

https://pakdosen.co.id/11-pengertian-warga-negara-menurut-para-ahli-dalam-bukunya/

https://id.wikipedia.org/wiki/Warga_Negara_Indonesia

https://guruppkn.com/contoh-hak-dan-kewajiban-warga-negara

https://www.blibli.com/friends/blog/sebagai-warga-negara-yang-baik-ini-5-cara-kamu-bisa-
membuat-indonesia-menjadi-lebih-baik/

Anda mungkin juga menyukai