Anda di halaman 1dari 38

HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA INDONESIA

Pengertian Hak dan Kewajiban Warga NegaraPengertian hak adalah kuasa untuk menerima
atau melakukan sesuatu yang mestinya kitaterima atau bisa dikatakan sebagai hal yang selalu kita
lakukan dan orang lain tidak bolehmerampasnya entah secara paksa atau tidak.Dalam hal
kewarganegaraan, hak ini berarti warga negara berhak mendapatkan penghidupanyang layak,
jaminan keamanan, perlindungan hukum dan lain sebagainya.Pengertian kewajiban adalah suatu hal
yang wajib kita lakukan demi mendapatkan hak atauwewenang kita. Bisa jadi kewajiban merupakan
hal yang harus kita lakukan karena sudahmendapatkan hak. Tergantung situasinya.Sebagai warga
negara kita wajib melaksanakan peran sebagai warga negara sesuaikemampuan masing-masing
supaya mendapatkan hak kita sebagai warga negara yang baik.

Asas Kewarganegaraan

Indonesia adalah sebuah negara besar yang memiliki banyak penduduk yang dibedakan dari
asakewarganegaraan. Asas kewarganegaraan adalah dasar pemikiran dalam menentukan masukatau
tidaknya seseorang di dalam warga negara dalam suatu wilayah negara tertentu.Umumnya asas
kewarganegaraan dibedakan menjadi dua, yaitu:

a. Asas Ius Sanguinis atau asas keturunan.

Maksud dari asas ius sanguinis adalah kewarganegaraan seorang ditentukan dari
keturunanorang yang bersangkutan. Misalnya saja, ada seorang anak yang dilahirkan di Malaysia,
tapi orangtuanya berkebangsaan Indonesia, maka anak itu adalah orang Indonesia. Anak
selalumengikuti kewarganegaraan orangtuanya.

b. Asas Ius Soli atau asas kedaerahan.

Maksud dari asas kedaerahan ini adalah kewarganegaraan seseorang ditentukan ditempat
diadilahirkan. Misalnya saja ada seorang anak yang lahir di negara Malaysia, walaupun

orangtuanya berkebangsaan Indonesia, anak itu akan tetap memiliki kebangsaan Malaysia.
Bisadisimpulkan kalau menurut asas ini, tempat kelahiran sang anak akan menentukan kebangsaan

anak tersebut.

Negara memiliki wewenang untuk menentukan warga negara sesuai dengan asas yang
dianutnegara tersebut. Asas kewarganegaraan yang dianut oleh suatu negara mrpakan prinsip
yangmenjadi pedoman dalam menentukan kewarganegaraan pada negara tersebut. Perbedaan
asastiap-tiap negara disebabkan karena perbedaan latar belakang negara, cita-cita masa
depan,letaknegara, dan kondisi perkembangan yang ada.Asas kewarganegaraan Indonesia
berdasarkan UU No. 12 Tahun 2006 dibagi menjadi 4, antaralain ;

1. Asas Ius Soli


asas yang menentukan kewarganegaraan seseorang berdasarkan negara tempat kelahiran.

Contoh : seseorang yang dilahirkan di negara A maka ia akan menjadi warga negara A
walaupunorangtuanya adalah warga negara B (dianut Oleh Inggris, Mesir, dan Amerika).

2. Asas Ius Sanguinis

penentuan kewarganegaraan berdasarkan keturunan atau pertalian darah. Artinya


penentuankewarganegaraan seseorang berdasarkan kewarganegaraan orang tuanya, bukan
berdasarkannegara tempat tinggalnya.

Contoh : seseorang yang dilahirkan di negara A tetapi orang tuanya adalah warga negara B

maka orang tersebut tetap menjadi warga negara B (dianut oleh Cina)

3. Asas Kewarganegaraan Tunggal

1 asas yang menentukan satu kewarganegaraan bagi setiap orang.

Contoh : seseorang tidak boleh mempunyai status kewarganegaraan lain apabila ia tetap
inginberkewarganegaraan Indonesia.

4. Asas Kewarganegaraan Ganda TerbatasAsas menentukan kewarganegaraan ganda bagi anak-


anak sesuai dengan ketentuan yangdiatur dalam undang-undang ini. Undang-undang ini pada
dasarnya tidak mengenalkewarganegaraan ganda (bipatride) ataupun tanpa kewarganegaraan
(apatride).Kewarganegaraan ganda yang diberikan kepada anak dalam undang-undang ini
merupakansuatu pengecualian. Namun ada suatu negara dalam menentukan kewarganegaraannya
hanyamenggunakan asas ius soli atau ius sanguinis saja, maka dapat mengakibatkan
duakemungkinan yang terjadi yaitu bipatride dan apatride.Masalah Status KewarganegaraanKarena
penentuan kewarganegaraan yang berbeda-beda, hal ini dapat menimbulkan
masalahkewarganegaraan, antara lain;

1. Apatride (tidak berkewarganegaraan)

Dengan keadaan apatride ini mengakibatkan seseorang tidak akan mendapat perlindungan dari

negara manapun juga.

2. Bipatride (berkewarganegaraan ganda)

Dengan demikian mengakibatkan ketidakpastian status orang yang bersangkutan dankerumitan


administrasi tentang kewarganegaraan tersebut.

3. Multipatride (lebih dari 2 berkewarganegaraan)Maka dari itu permasalah diatas harus


dihindarai dengan upaya-upaya sebagai berikut;

1. Memberikan kepastian hukum yang jelas akan status kewarganegaraannya.

2. Menjamin hak-hak perlindungan hukum yang pasti bagi seseorang dalam kehidupan
bernegara.
Sistem yang sering digunakan untuk menentukan status kewarganegaraan adalah;Stelsel
aktifSeseorang akan menjadi warga negara suatu negara dengan melakukan tindakan-tindakanhkum
tertentu secara aktif. Dalam stelsel ini seorang wraga negara memiliki hak opsi, yaitu hakuntuk
memilih suatu kewarganegaraan Stelsel pasif.

Seseorang dengan sendirinya menjadi warga negara tanpa harus melakukan tindakan-
tindakanhukum tertentu. Dalam stelsel ini seorang warga negara memiliki hak repudiasi, yaitu hak
untukmenolak suatu kewarganegaraan.Penyelesaian masalah kewarganegaraan menurut salah satu
keputusan KMB dipergunakanstelsel aktif dengan hak opsi untuk penduduk Indonesia keturunan
Eropa. Dan stelsel pasif dengan hak repudiasi untuk keturunan Timur Asing.

Syarat Dan Tata Cara Memperoleh Kewarganegaraan IndonesiaSyarat Memperoleh


KewarganegaraanBerdasarkan ketentuan Pasal 9 UU Kewarganegaraan, syarat-syarat yang harus
dipenuhi untuk dapat memperoleh kewarganegaraan Indonesia adalah sebagai berikut:

1. Telah berusia 18 tahun atau sudah kawin;

2. Pada waktu mengajukan permohonan sudah bertempat tinggal di wilayah negara Republik

Indonesia paling singkat 5 (lima) tahun berturut-turut atau paling singkat 10 tahun tidak berturut

-turut;

3. Sehat jasmani dan rohani;

4. Dapat berbahasa Indonesia serta mengakui dasar negara Pancasila dan Undang-Undang

Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

5. Tidak pernah dijatuhi pidana karena melakukan tindak pidana yang diancam dengan pidana

penjara 1 (satu) tahun atau lebih;

6. Jika dengan memperoleh Kewarganegaraan Republik Indonesia, tidak menjadi

berkewarganegaraan ganda;

7. Mempunyai pekerjaan dan/atau berpenghasilan tetap; dan

8. Membayar uang pewarganegaraan ke Kas Negara

Tata Cara Memperoleh Kewarganegaraan

1. Permohonan pewarganegaraan diajukan di Indonesia oleh pemohon secara tertulis dalam

bahasa Indonesia di atas kertas bermeterai cukup kepada Presiden melalui Menteri

2. Menteri meneruskan permohonan kepada Presiden dalam waktu paling lambat 3 (tiga) bulan

Sejak tanggal permohonan diterima


3. Presiden mengabulkan atau menolak permohonan pewarganegaraan

4. Keputusan Presiden ditetapkan paling lambat 3 bulan sejak permohonan diterima oleh

Menteri dan diberitahukan kepada pemohon paling lambat 14 hari sejak Keputusan Presiden

ditetapkan

5. Paling lambat 3 bulan terhitung sejak Keputusan Presiden dikirim kepada pemohon, Pejabat

memanggil pemohon untuk mengucapkan sumpah atau menyatakan janji setia

6. Pemohon kemudian dipanggil sesuai waktu yang ditentukan untuk mengucap sumpah danjanji
setia di hadapan pejabat dan dihadiri 2 orang saksi

7. Setelah mengucapkan sumpah atau menyatakan janji setia, pemohon wajib


mengembalikandokumen atau surat-surat dalam waktu paling lambat 14 (empat belas) hari tsejak
tanggal pengucapan sumpah

8. Setelah berita acara pengucapan sumpah dan janji setia diterima, Menteri mengumumkannama
orang yang telah memperoleh Kewarganegaraan Republik Indonesia dalam Berita Negara Republik
Indonesia.

Hak Dan Kewajiban Warga Negara Menurut Prof. Dr. Notonagoro:

Hak adalah kuasa untuk menerima atau melakukan suatu yang semestinya diterima
ataudilakukan melulu oleh pihak tertentu dan tidak dapat oleh pihak lain manapun juga yang
padaprinsipnya dapat dituntut secara paksa olehnya..Hak dan Kewajiban merupakan sesuatu yang
tidak dapat dipisahkan, akan tetapi terjadi pertentangan karena hak dan kewajiban tidak seimbang.
Bahwa setiap warga negara memilikihak dan kewajiban untuk mendapatkan penghidupan yang
layak, tetapi pada kenyataannya banyak warga negara yang belum merasakan kesejahteraan dalam
menjalani kehidupannya.Semua itu terjadi karena pemerintah dan para pejabat tinggi lebih banyak
mendahulukan hak daripada kewajiban. Padahal menjadi seorang pejabat itu tidak cukup hanya
memiliki pangkat akan tetapi mereka berkewajiban untuk memikirkan diri sendiri. Jika keadaannya
seperti ini,maka tidak ada keseimbangan antara hak dan kewajiban. Jika keseimbangan itu tidak ada
akan terjadi kesenjangan sosial yang berkepanjangan.

HAK DAN KEWAAJIBAN WARGA NEGARA :

1. Wujud Hubungan Warga Negara dengan Negara Wujud hubungan warga negara dan negarapada
umumnya berupa peranan (role).

2. Hak dan Kewajiban Warga Negara Indonesia Hak kewajiban warga negara Indonesiatercantum
dalam pasal 27 sampai dengan pasal 34 UUD 1945.

Hak Warga Negara Indonesia :


 Hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak : “Tiap warga negara berhak atas

pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan” (pasal 27 ayat 2).

 Hak untuk hidup dan mempertahankan kehidupan: “setiap orang berhak untuk hidup
serta berhak mempertahankan hidup dan kehidupannya.”(pasal 28A).
 Hak untuk membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan melalui perkawinan yang
sah(pasal 28B ayat 1).
 Hak atas kelangsungan hidup. “Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh,
danBerkembang”
 Hak untuk mengembangkan diri dan melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya dan
berhakmendapat pendidikan, ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya
demimeningkatkan kualitas hidupnya demi kesejahteraan hidup manusia. (pasal 28C ayat
1)
 Hak untuk memajukan dirinya dalam memperjuangkan haknya secara kolektif
untukmembangun masyarakat, bangsa, dan negaranya. (pasal 28C ayat 2).
 Hak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum yang adil
sertaperlakuan yang sama di depan hukum.(pasal 28D ayat 1).
 Hak untuk mempunyai hak milik pribadi Hak untuk hidup, hak untuk tidak disiksa,
hakkemerdekaan pikiran dan hati nurani,hak beragama, hak untuk tidak diperbudak,hak
untuk diakui sebagai pribadi di hadapan hukum, dan hak untuk tidak dituntut atas
dasarhukum yang berlaku surut adalah hak asasi manusia yang tidak dapat dikurangi dalam
keadaanapapun. (pasal 28I ayat 1).

Kewajiban Warga Negara Indonesia :

 Wajib menaati hukum dan pemerintahan. Pasal 27 ayat (1) UUD 1945 berbunyi :segala
warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahandan wajib
menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya.
 Wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara. Pasal 27 ayat (3) UUD 1945menyatakan :
setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara”.
 Wajib menghormati hak asasi manusia orang lain. Pasal 28J ayat 1 mengatakan : Setiap
orang wajib menghormati hak asai manusia orang lain
 Wajib tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang. Pasal 28J ayat 2
menyatakan : “Dalam menjalankan hak dan kebebasannya,setiap orang wajib tunduk kepada
pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang dengan maksud untuk
menjaminpengakuan serta penghormatan atas hak kebebasan orang lain dan untuk
memenuhi tuntutan yang adil sesuai dengan pertimbangan moral, nilai-nilai agama,
keamanan, dan ketertiban umum dalam suatu masyarakat demokratis.”
 Wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara. Pasal 30 ayat (1) UUD
1945.menyatakan: “tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha
pertahanan dan keamanan negara.”
Hak dan Kewajiban telah dicantumkan dalam UUD 1945 pasal 26, 27, 28, dan 30, yaitu :

 Pasal 26, ayat (1), yang menjadi warga negara adalah orang-orang bangsa Indonesia asli
dan orang-orang bangsa lain yang disahkan dengan undang-undang sebagai warga negara.
Dan pada ayat (2), syarat-syarat mengenai kewarganegaraan ditetapkan dengan undang-
undang.
 Pasal 27, ayat (1), segala warga negara bersamaan dengan kedudukannya di dalamhukum
dan pemerintahannya, wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu. Pada ayat (2),taip-
tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan.
 Pasal 28, kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan,
dansebagainya ditetapkan dengan undang-undang.
 Pasal 30, ayat (1), hak dan kewajiban warga negara untuk ikut serta dalam pembelaan
negara. Dan ayat (2) menyatakan pengaturan lebih lanjut diatur dengan undang-undang.

HAK DAN KEWAJIBAN NEGARA/ PEMERINTAH

Hak dan kewajiban negara adalah menggambarkan apa yang seharusnya diterima dandilakukan
oleh negara atau pemerintah dalam melindungi dan menjamin kelangsungankehidupan negara serta
terwujudnya cita-cita dan tujuan nasional sebagaimana tercantum dalam pembukaan UUD 1945.
Hak negara atau pemerintah adalah meliputi :

1. Menciptakan peraturan dan UU untuk ketertiban dan keamanan.

2. Melakukan monopoli sumber daya yang menguasai hajat hidup orang banyak

3. Memaksa warga negara taat akan hukum yang berlaku.

Kewajiban negara berdasarkan UUD 1945 :

1. Melindungi wilayah dan warga negara.

2. Memajukan kesejahteraan umum.

3. Mencerdaskan kehidupan bangsa.

4. Ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan perdamaian abadi dan keadilan sosial.

5. Menjamin kemerdekaan penduduk memeluk agama.

6. Membiayai pendidikan dasar.

7. Menyelenggarakan sistem pendidikan nasional.

8. Memprioritaskan anggaran pendidikan minimal 20 % dari anggaran belanja negara dan belanja
daerah.

9. Memajukan pendidikan dan kebudayaan.


10. Mengembangkan sistem jaminan sosial.

11. Menghormati dan memelihara bahasa daerah sebagai kebudayaan nasional.

12. Menguasai cabang-cabang produksi penting bagi negara dan menguasai hidup orang banyak.

13. Menguasai bumi, air, dan kekayaan alam demi kemakmuran rakyat.

14. Memelihara fakir miskin.

15. Mengembangkan sistem jaminan sosial.

16. Menyediakan fasilitas layanan kesehatan dan publik yang layak Karakteristik Warga Negara Yang
Bertanggung Jawab.

Di bawah ini merupakan beberapa ulasan tentang sikap tangguang jawab yang di harapkan
dimiliki oleh setiap warga negara.

•Religius

Sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya,
toleranterhadappelaksanaan ibadah agama lain, dan hidup rukun dengan pemeluk agama lain.

•Jujur

Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya
dalamperkataan, tindakan, dan pekerjaan.

•Toleransi

Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku, etnis, pendapat, sikap, dantindakan
oranglain yang berbeda dari dirinya.

•Disiplin

Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan.

•Kerja Keras

Perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-sungguh dalam mengatasi berbagai hambatan belajar
dan tugas,serta menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya.

•Kreatif

Berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil baru dari sesuatu yangtelah
dimiliki.

•Mandiri

Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas.
•Demokratis

Cara berfikir, bersikap, dan bertindak yang menilai sama hak dan kewajiban dirinya dan oranglain.

•Rasa Ingin Tahu

Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas dari
sesuatu yangdipelajarinya, dilihat, dan didengar.

•Semangat Kebangsaan

Cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan negara di
ataskepentingan diri dan kelompoknya.

•Cinta Tanah Air

Cara berfikir, bersikap, dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan
penghargaanyangtinggi terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik
bangsa.

•Menghargai Prestasi

Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi

masyarakat,dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain.

•Bersahabat/Komuniktif

Tindakan yang memperlihatkan rasa senang berbicara, bergaul, dan bekerja sama dengan orang ain.

•Cinta Damai Sikap

Perkataan, dan tindakan yang menyebabkan orang lain merasa senang dan amanatas kehadiran

dirinya.

•Gemar Membaca

Kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagai bacaan yang memberikan kebajikan

bagi dirinya.

•Peduli Lingkungan

Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan alam disekitarnya,
dan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi.

•Peduli Sosial

Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan pada orang lain dan masyarakat yang
membutuhkan.
•Tanggung-jawab

Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang seharusnya dia
lakukan,terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan budaya), negara dan Tuhan
Yang Maha Esa. Dari beberapa sikap dia atas merupakan unsur-unsur terbentuknya masyarakat yang
bertanggung jawab, oleh karena itu mari sama-sama kita mulai dari diri sendiri, keluarga, lingkungan
dan pada akhirnya seluruh lapisan masyarakat Indonesia.

HAM, KAM,TAM DI INDONESIA

Latarbelakang Dan Pengertian Serta Konsep Dasar Ham.Hak asasi manusia (HAM) merupakan
sesuatu yang sangat penting dalam kehidupan umat manusia. Setiap manusia yang lahir sudah
melekat hak asasinya.

Orang lain tidak dapat menggangu hak asasi masing-masing individu. Oleh karena itu, hak asasi
harus dipahami oleh setiap orang. Karena begitu pentingnya, hak asasi manusia (HAM) dijadikan
sebagai salah satu materi dalam perkuliahan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Itu
sebabnya untuk menjadi warga negara yang baik harus memahami dan menyadari mengenai hak
asasi manusia.Sudah 68 tahun semenjak ditetapkannya Universal Declaration of Human Rights
(UDHR) atau Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia (DUHAM) 1948, manusia hidup dalam
kebebasan,persamaan dan perlindungan. Setiap orang diakui hak dasarnya. Hal ini mengharuskan
bagi semua orang tanpa terkecuali untuk mengakui hak dasar atau kodrati orang lain, termasuk
negara beserta penguasanya sekalipun. Sebagaimana yang diungkapkan Muhtaj (2008:19),“DUHAM
adalah puncak konseptualisasi HAM universal”, artinya isi DUHAM berlaku untuk semua bangsa di
dunia, termasuk bangsa Indonesia. Indonesia merupakan negara yang mendeklarasikan
kemerdekaan 3 tahun lebih dahulu sebelum ditetapkan DUHAM 1948.

Negara Indonesia sangat memperhatikan penegakan HAM. Dalam upaya memberikan jaminan atas
penegakan HAM, materi muatan HAM dimasukkan dalam Amandemen Kedua dan UUD 1945. Di
dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 juga terdapat ketentuan mengenai HAM.

Ham Pada Tatanan Global

Sebelum konsep HAM diratifikasi PBB, terdapat beberapa konsep utama mengenai HAM, yaitu:

a. HAM menurut konsep Negara-negara Barat

 Ingin meninggalkan konsep Negara yang mutlak.


 Ingin mendirikan federasi rakyat yang bebas, Negara sebagai coordinator dan pengawas.
 Filosofi dasar: hak asasi tertanam pada diri individu manusia.
 Hak asasi lebih dulu ada daripada tatanan Negara.

b. HAM menurut konsep Sosialis

 Hak asasi hilang dari individu dan terintegrasi dalam masyarakat.


 Hak asasi manusia tidak ada sebelum Negara ada.
 Negara berhak membatasi hak asasi manusia apabila situasi menghendaki.
c. HAM menurut konsep bangsa-bangsa Asia dan Afrika

 Tidak boleh bertentangan dengan ajaran agama/sesuai dengan kodratnya.


 Masyarakat sebagai keluarga besar artinya penghormatan utama untuk kepala keluarga.
 Individu tunduk kepada kepala adat yang menyangkut tugas dan kewajiban.

d. HAM menurut konsep bangsa-bangsa Asia dan Afrika

 Tidak boleh bertentangan dengan ajaran agama/sesuai dengan kodratnya.


 Masyarakat sebagai keluarga besar dengan penghormatan utama terhadap kepala keluarga.
 Individu tunduk kepada kepala adat yang merupakan tugas dan kewajiban anggota
masyarakat.

Sejarah Penegakan Ham Di Indonesia Bangsa yang satu dengan semena-mena menguasai dan
menjajah bangsa lain. Untuk melindungi harkat dan martabat kemanusiaan yang sebenarnya sama
antarumat manusia, hak asasi manusia dibutuhkan.

Berikut sejarah penegakan ham di Indonesia

1. Pada masa prakemerdekaan

Pemikiran modern tentang HAM di Indonesia baru muncul pada abad ke-19. Orang
Indonesiapertama yang secara jelas mengungkapkan pemikiran mengenai HAM adalah Raden
AjengKartini. Pemikiran itu diungkapkan dalam surat-surat yang ditulisnya 40 tahun sebelum
proklamasi kemerdekaan (Mulya Lubis, 1993 : 52-54).

2. Pada masa kemerdekaan

Pada masa ini di bagi menjadi 3 bagian, yaitu :

a) Pada masa orde lama


Gagasan mengenai perlunya HAM selanjutnya berkembang dalam sidang BPUPKI. Tokoh
yanggigih membela agar HAM diatur secara luas dalam UUD 1945 dalam sidang itu
adalahMohammad Hatta dan Mohammad Sukiman. Tetapi, upaya mereka kurang berhasil.
Hanya sedikit nilai-nilai HAM yang diatur dalam UUD 1945. Sementara itu, secara menyeluruh
HAM diatur dalam Konstitusi RIS dan UUDS 1950.

b) Pada masa orde baru

Pelanggaran HAM pada masa orde baru mencapai puncaknya. Ini terjadi terutama karena
HAMdianggap sebagai paham liberal (Barat) yang bertentangan dengan budaya timur dan
Pancasila.Karena itu, HAM hanya diakui secara sangat minimal. Komisi Hak Asasi Manusia dibentuk
pada tahun 1993. Namun, komisi tersebut tidak dapat berfungsi dengan baik karena kondisi
politik.Berbagai pelanggaran HAM terus terjadi, bahkan disinyalir terjadi pula berbagai pelanggaran
HAM berat. Hal itu akhirnya mendorong munculnya gerakan reformasi untuk mengakhiri kekuasaan
orde baru.

c) Pada masa reformasi


Masalah penegakan hak asasi manusia di Indonesia telah menjadi tekad dan komitmen yang
kuat dari segenap komponen bangsa terutama pada era reformasi sekarang ini. Kemajuan itu
ditandai dengan membaiknya iklim kebebasan dan lahirnya berbagai dokumen HAM yang lebih
baik.Dokumen itu meliputi UUD 1945 hasil amendemen, Tap MPR No. XVII/MPR/1998 tentang Hak
Asasi Manusia, UU No. 39 tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia, dan UU No. 26 tahun 2000
tentang Pengadilan Hak Asasi Manusia.Pada tahun 2005, pemerintah meratifikasi dua instrumen
yang sangat penting dalam penegakan HAM, yaitu Kovenan Internasional tentang Hak- Hak Ekonomi,
Sosial dan Budaya (ICESCR) menjadi Undang-Undang No.11 tahun 2005, dan Kovenan Internasional
tentang Hak-Hak Sipil dan Politik (ICCPR) menjadi Undang-Undang No. 12 tahun 2005.

Permasalahan Dan Penegakan Ham Di Indonesia

Sejalan dengan amanat Konstitusi, Indonesia berpandangan bahwa pemajuan dan perlindungan
HAM harus didasarkan pada prinsip bahwa hak-hak sipil, politik, ekonomi, sosial budaya, dan hak
pembangunan merupakan satu kesatuanyang tidak dapat di pisahkan, baik dalam penerapan,
pemantauan, maupun dalam pelaksanaannya. Sesuai dengan pasal 1 (3), pasal 55, dan 56 Piagam
PBB upaya pemajuan dan perlindungan HAM harus dilakukan melalui sutu konsep kerja sama
internasional yang berdasarkan pada prinsip saling menghormati, kesederajatan, dan hubungan
antar negaraserta hukum internasional yang berlaku. Program penegakan hukum dan HAM meliputi
pemberantasan korupsi, antitrorisme, serta pembasmian penyalahgunaan narkotika dan obat
berbahaya. Oleh sebab itu, penegakan hukum dan HAM harus dilakukan secara tegas, tidak
diskriminatif dan konsisten.

Kegiatan-kegiatan pokok penegakan hukum dan HAM meliputi hal-hal berikut:

1. Pelaksanaan Rencana Aksi Nasional Hak Asasi Manusia (RANHAM) dari 2004-2009 sebagai
gerakan nasional

2. Peningkatan efektifitas dan penguatan lembaga / institusi hukum ataupun lembaga yang fungsi
dan tugasnya menegakkan hak asasi manusia

3. Peningkatan upaya penghormatan persamaan terhadap setiap warga Negara di depan hukum
melalui keteladanan kepala Negara beserta pimpinan lainnya untuk memetuhi/ menaati hukum dan
hak asasi manusia secara konsisten serta konsekuen

4. Peningkatan berbagai kegiatan operasional penegakan hukum dan hak asasi manusia dalam
rangka menyelenggarakan ketertiban sosial agar dinamika masyarakat dapat berjalan sewajarnya.

5. Penguatan upaya-upaya pemberantasan korupsi melalui pelaksanaan Rencana, Aksi Nasional


Pemberantasan Korupsi.

6. Peningkatan penegakan hukum terhadao pemberantasan tindak pidana terorisme dan

penyalahgunaan narkotika serta obat lainnya.

7. Penyelamatan barang bukti kinerja berupa dokumen atau arsip/lembaga Negara serta badan
pemerintahan untuk mendukung penegakan hukum dan HAM.

8. Peningkatan koordinasi dan kerja sama yang menjamin efektifitas penegakan hukum dan HAM.
9. Pengembangan system manajemen kelembagaan hukum yang transparan.Hambatan
Penegakan Ham Di Indonesia Terwujudnya perlindungan terhadap HAM (Hak Asasi Manusia) di
suatu negara tidak lepas dari kerjasama dari berbagai pihak baik warga negara, aparat kepolisian,
maupun pemerintah negara tersebut. Selain itu, pemerintah beserta warga negaranya juga harus
turut andil dalam mengamati pelaksanaan penegakan HAM di negara lain. Hal ini sebagai bentuk
kepedulian pada kemanusiaan dan sebagai kontrol karena telah ditandatanganinya perjanjian
internasional tentang HAM. Jika salah satu pihak saja tidak mau berpartisipasi atau lepas dari
tanggungjawabnya maka penegakan HAM di suatu negara tidak akan berhasil. Dalam penegakan
HAM di negara Indonesia terdapat beberapa hambatan yang disebabkan oleh berbagai aspek,
adapun diantara adalah:

*Kondisi Sosial Budaya

Salah satu faktor terhambatnya penegakan HAM di Indonesia adalah kondisi sosial budaya. Hal
ini tidak terlepas dari kondisi Indonesia yang berupa negara kepulauan. Dengan banyaknya pulau di
Indonesia maka beraneka ragam pula adat, kebudayaan, ras, maupun suku di Indonesia. Kondisi
sosial budaya yang menghambat penegakan hukum di Indonesia diantaranya adalah:Masih tingginya
penerapan hukum adat di atas hukum nasional sehingga beberapa ketentuan justru melanggar HAM
suatu kelompok masyarakat, hal ini mengakibatkan pemerintah dan aparat kepolisian kesulitan
untuk menegakkan HAM untuk kelompok masyarakat tersebut (Baca juga : Fungsi Kebudayaan Bagi
Masyarakat) Status sosial dan stratifikasi penduduk Indonesia yang sangat kompleks membuat
penegakan HAM sulit untuk dilakukan.

*Komunikasi dan Informasi

Komunikasi dan informasi menjadi salah satu penyebab terhambatnya penegakan HAM di
Indonesia. Hal ini dikarenakan beberapa hal sebagai berikut: Kondisi geografis Indonesia yang terdiri
dari gunung, lembah, rawa-rawa dan sebagainya serta bentuk negaranya yang berupa negara
kepulauan menyebabkan sulitnya akses komunikasi dan informasi ke beberapa daerah.

(Baca juga : Dasar Hukum Otonomi Daerah) Belum adanya sarana dan prasarana yang memadai
yang mencakup seluruh wilayah Indonesia untuk berkomunikasi dan menyebarkan informasi. (Baca
juga : Tujuan Pelaksanaan Otonomi Daerah) Belum banyak sumber daya manusia yang
berpendidikan dan terampil untuk memecahkan masalah komunikasi dan informasi di Indonesia.

Meskipun beberapa peneliti sudah menghasilkan terobosan baru di bidang komunikasi dan
informasi namun dukungan pemerintah dan pihak swasta di Indonesia masih rendah.

*Kebijakan Pemerintah

Dalam membuat kebijakan, pemerintah harus berpedoman kepada kepentingan nasional.


Kebijakan pemerintah sangat berpengaruh terhadap penegakan HAM. Beberapa hambatan dalam
penegakan HAM oleh pemerintah adalah: (Baca juga : Upaya Pemerintah dalam Menegakkan HAM)
Beberapa kebijakan pemerintah menimbulkan pro dan kontra di dalam masyarakat karena dianggap
tidak bisa melindungi hak seluruh warga negara (Baca juga : Hak dan Kewajiban Warga Negara)
Untuk menjaga stabilitas nasioal terkadang pemerintah sendiri yang justru mengabaikan HAM warga
negaranya (Baca juga : Pelanggaran Hak Warga Negara) Belum adanya kesamaan prinsip atau
pandangan tentang pentingnya jaminan HAM oleh para penguasa.
*Perangkat Perundangan

Perangkat perundangan juga menjadi salah satu penyebab terhambatnya penegakan HAM. Undang-
undang yang dimaksud disini adalah ketentuan tertulis yang dibuat oleh pemerintah pusat maupun
daerah yang sah. Peraturan perundangan dibuat dengan tujuan mengatur tingkah laku seluruh
warga negara tanpa kecuali termasuk pemerintah. Selain itu juga melindungi hak-hak manusia agar
tidak berselisih dan bersinggungan. Hambatan-hambatan penegakan HAM oleh peraturan
perundangan adalah: (Baca juga: Wewenang Pemerintah Pusat) Beberapa perundang-undangan
merupakan pengesahan dari ketentuan yang ditetapkan dalam konvensi internasional. Tidak semua
isi ketentuan dalam konvensi tersebut sesuai untuk diterapkan di Indonesia karena berbedanya
situasi dan kondisi negara (Baca juga : Tahapan Perjanjian Internasional)

*Aparat dan Penindakannya

Aparat yang dimaskud disini adalah aparat kepolisian. Polri memiliki tanggung jawab dalam
penegakan HAM di Indonesia. Hal ini karenakan polri memiliki tugas dalam menjaga supremasi HAM
sesuai ketentuan yang tertuang di dalam UU (Undang-Undang) No. 2 Tahun 2002, yakni: Polri harus
menjaga dan melindungi keamanan masyarakat, tata tertib serta penegakan hukum dan HAM (Baca
juga : Sistem Peradilan di Indonesia) Polri harus menjaga keamanan umum dan hak milik, serta
menghindari kekerasan dalam menjaga tata tertib bermasyarakat dengan menghormati supremasi
HAMPolri dalam melakukan pemeriksaan terhadap tersangka harus menghormati asas praduga tak
bersalah sebagai hak tersangka sampai dinyatakan terbukti bersalah oleh pengadilan (Baca juga :
Macam-macam Lembaga Peradilan)Polri harus mematuhi norma-norma hukum dan agama untuk
menjaga supremasi HAM. (Baca juga : Norma-norma Hukum)

*Tugas dan Fungsi Komnas HAM

Hubungan Demokrasi dan HAM di Indoensia Hak Perlindungan AnakMeskipun demikian, sudah
banyak aparat kepolisian yang bekerja secara profesional demi terwujudnya penegakam HAM di
Indonesia. Beberapa ulasan diatas telah menunjukkan kepadakita hambatan penegakan HAM di
Indonesia yang dipengaruhi oleh berbagai faktor. Untuk itu, kita sebagai generasi penerus bangsa
harus ikut andil dalam penegakan HAM di Indonesia. Beberapa hal yang dapat kita lakukan
diantaranya adalah:Menjadi teladan bagi yang lainnya sebagai penduduk Indonesia yang menjunjung
tinggi HAM Memberikan pemahaman kepada masyarakat agar sadar hukum dan memahami
petingnya menjunjung HAM (Baca juga: Masyarakat Madani)Kritis dan tanggap terhadap
pelanggaran HAM yang terjadi di sekitar baik yang dilakukan oleh masyarakat, aparat, maupun
pemerintah.Tantangan Penegakan Ham Di Indonesia

•Tantangan HAM

Lebih lanjut, menurut Komnas HAM, tantangan dalam pemajuan dan penegakan HAM pada 2018
adalah meliputi penyelesaian 9 (sembilan) kasus pelanggaran HAM yang berat di masa lalu, yang
belum dituntaskan oleh negara sampai dengan saat ini. Kasus itu meliputi Tragedi Trisaksi, Semangi
I/II; Peristiwa Mei 1998, Penghilangan Orang Secara Paksa 1997/1998; Peristiwa 1965; Penembakan
Misterius 1982-1985; Talangsari Lampung; Wamena dan Wasior Papua; Peristiwa Jambu Keupok
Aceh dan Peristiwa Simpang KKA Aceh. Selain itu adalah kekerasan yang berulang di Papua sebagai
akibat dari kebijakan pembangunan yang diskriminatif dan tindakan
hukum yang represif. “Peristiwa yang terbaru adalah kasus gizi buruk dan penyakit campak di

Asmat yang mengakibatkan puluhan anak meninggal,” ujar AhmadTaufan.Kemudian, sengketa

agraria, sebagai akibat dari perseteruan hak dan akses atas sumber daya agraria, diantaranya

terkait dengan proyek strategis nasional yang diduga banyak mengakibatkan terampasnya hak

dan ruang hidup masyarakat lokal dan masyarakat adat.

•Peluang HAM

Namun demikian , Komnas HAM juga melihat adanya peluang bagi perbaikan kondisi HAM,
yakni meliputi penguatan peraturan perundangan di bidang HAM, misalnya dengan
diratifikasinya Konvensi ASEAN tentang Menentang Perdagangan Orang khususnya Perempuan
dan Anak, meningkatnya kepercayaan internasional yang ditandai dengan kunjungan
Komisioner Tinggi HAM PBB Prince Zeid bin Ra’ad pada 4-7 Februari 2019 ke Indonesia dan
kunjungan Pelapor Khusus PBB untuk Hak atas Pangan pada April 2018.

•Upaya Komnas HAM

Berkaitan dengan Pilkada di 171 daerah pada 2018, Komnas HAM akan melaksanakan
pemantauan dan merekomendasikan instrume pemantauan berbasis HAM kepada KPU dan
Bawaslu. “Komnas HAM jug a akan fokus pada pemantauan dan pengawasan hate speech,
hoax, dan sentimen primordial dalam Pilkada 2018,” ujar Ahmad Taufan. Demikian pula,
tambah Taufan, Komnas HAM akan melakukan penyadaran terus menerus kepada segenap
lapisan masyarakat dan media agar berpartisipasi dalam mengawal Pilkada yang
berperspektif HAM.

Sedangkan terkait 9 kasus pelanggaran HAM yang berat, Komnas HAM melakukan kajian
yang mendalam dan berkoordinasi dengan pihak terkait khususnya Presiden. “Prinsipnya, kasus
itu harus ada penyelesaiannya karena menjadi hutang bangsa,” tegas Taufan.Atas kekerasan
yang berulang di Papua, Komnas HAM mendorong adanya langkah yang serius dan humanis
yang mampu memberikan keadilan bagi masyarakat. “UU tentang Otsus Papua harus
diimplementasikan secara benar,” ujar Taufan, “khususnya berkenaan dengan Pengadilan HAM dan
pembentukan Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi.

KONSTITUSI DAN PENEGAKAN HUKUM

Konsep Dasar Konstitusi

KONSEP KONSTITUSI ADALAH KONSTITUSI SEBAGAI HUKUM DASAR DAN TERTULIS YANG

BERLAKU DALAM SUATU NEGARA, MENJADI DASAR PENDIRIAN NEGARA TERSEBUT, SERTA

DIPERGUNAKAN LEBIH LANJUT SEBAGAI DASAR PEMBENTUKAN DARI UNDANG-UNDANG,

MAUPUN HUKUM DAN PERATURAN LAIN YANG BERLAKU DI WILAYAH NEGARA TERSEBUT

DAN SIFATNYA MENGIKAT WARGA NEGARA .


Perubahan Konstitusi

Amandemen Konstitusi dan reformasi ketatanegaraan di Indonesia. Konstitusi dapat memiliki

dua arti, yaitu: arti luas dan arti sempit. Artinya konstitusi artinya membentuk. Ahli konstitusi

dalam Hukum Tata Negara memuat dasar hukum tertulis. UU UUD 1945 merupakan dokumen

formal yang merupakan hasil perjuangan politik di masa lalu. Di era Orde Baru UUD 1945 “sakral”

sehingga MPR di era Orde Baru tidak mengubah UUD 1945. Di era reformasi mengamandemen

UU UUD 1945. Terjadi perubahan pasal-pasal UU 1945. Satu-satunya Pasal 1 ayat (2)

amandemen pertama UUD 1945. Kedaulatan ada di tangan rakyat dan dilaksanakan sesuai

dengan UUD. Ada badan negara yang dibentuk, salah satunya Mahkamah Konstitusi dan tidak

ada lembaga negara yang dicopot, Dewan Pertimbangan Agung. Dengan adanya perubahan UUD

1945, maka terjadilah reformasi ketatanegaraan di Indonesia

Perubahan Konstitusi dan Reformasi Ketatanegaraan Indonesia. Menurut KC, kata konstitusi

dapat menjadi 2 arti yaitu: arti luas dan arti sempit. Projodikoro menurut Wirjono arti konstitusi

berarti membentuk. Baik konstitusi Undang-undang Dasar menurut Pakar Hukum Tata Negara

berisi Hukum dasar tertulis. Konstitusi / Undang-undang Dasar 1945 merupakan dokumen formal

yang merupakan hasil perjuangan politik bangsa di waktu lampau. Di era orde baru Undang-

undang Dasar 1945 “disakralkan” sehingga Majelis Permusyawaratan Rakyat RI di era orde baru

tidak mengubah Undang-undang Dasar 1945. Di era reformasi dilakukan perubahan Undang-

undang Dasar 1945. Ada perubahan pasal Undang-undang Dasar 1945. Salah satunya Pasal 1

ayat (2) perubahan pertama Undang-undang Dasar 1945.Kedaulatan ada di tangan rakyat dan

dilakukan menurut Undang-undang Dasar.

Pengertian Dan Lingkup Rule Of Law

Rule of law adalah prinsip hukum yang menyatakan bahwa hukum harus memerintah sebuah
negara dan bukan keputusan pejabat-pejabat secara individual. Prinsip tersebut biasanya

merujuk kepada pengaruh dan otoritas hukum dalam masyarakat, terutama sebagai pengatur

perilaku, termasuk perilaku para pejabat pemerintah.[2] Istilah ini berasal dari Inggris pada abad

ke-16, dan pada abad berikutnya, teolog Skotlandia Samuel Rutherford menggunakan istilah

tersebut dalam argumennya untuk menentang hak ilahi raja.

Albert Venn Dicey dalam Introduction to the Law of the Constitution mengatakan bahwa rule of

law memiliki tiga unsur dasar.Supremasi aturan hukum: seseorang hanya boleh dihukum kalau

melanggar hukum Kedudukan yang sama di mata hukum: baik itu pejabat maupun rakyat jelata

Terjaminnya hak asasi manusia melalui undang-undang dan putusan pengadilan Konsep ini

berbeda dari Rechtsstaat karena konsep Rechtsstaat berasal dari tradisi hukum Eropa

Kontinental, sementara rule of law berakar dari tradisi hukum umum Inggris.

Prinsip-Prinsip Rule Of Law

Di Indonesia,prinsip-prinsip RULE OF LAW secara formal tertera dalam pembukaan UUD 1945.

Penjabaran prinsip-prinsip rule of law secara formal termuat di dalam pasal-pasal UUD 1945,

yaitu.

1. Negara Indonesia adalah negara hukum (Pasal 1 ayat 3);

2.Kekuasaan kehakiman merupakan kekuasaan yang merdeka untuk menyelenggarakan

peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan (Pasal 24 ayat1)

3.Segenap warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hokum dan pemerintahan dan

wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya (Pasal 27 ayat 1);

4.Dalam Bab X A tentang Hak Asasi Manusia, memuat 10 pasal, antara lain bahwa setiap orang

berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum yang adil serta perlakuan

yang sama di hadapan hukum (pasal 28 ayat 1)

5.Setiap orang berhak untuk bekerja serta mendapat imbalan dan perlakuan yang adil dan layak

dalam hubungan kerja (Pasal 28 ayat 2)


GEOPOLITIK/WAWASAN NUSANTARA

Latar Belakang Geopolitik

Geopolitik Penjelasan Lain berasal dari kata geo dan politik. Geo berarti bumi dan politik berasal

dari bahasa Yunani politeia. Poli artinya kesatuan masyarakat yang berdiri sendiri dan teia artinya

urusan. Di Indonesia, Geopolitik juga di sebut dengan wawasan nusantara.

Latar Belakang, Kedudukan, Fungsi, dan Tujuan Wawasan Nusantara lppmPandangan geopolitik

m LP LPPOM berlandaskan pada pemikiran kewilayahan dan kehidupan bangsa Indonesia.

Wawasan nusantara mempunyai latar belakang, kedudukan, fungsi, dan tujuan filosofis sebagai

dasar pengembangan wawasan nasional Indonesia.

Latar Belakang Wawasan Nusantara Sunting Falsafah Pancasila

Nilai-nilai pancasila mendasari pengembangan wawasan nasional. Nilai-nilai tersebut adalah:

Penerapan Hak Asasi Manusia (HAM), seperti memberi kesempatan menjalankan ibadah sesuai

dengan agama masing- masing. Mengutamakan kepentingan masyarakat daripada individu dan

golongan. Pengambilan keputusan berdasarkan musyawarah untuk mufakat.

•Aspek Kewilayahan Nusantara

Pengaruh geografi merupakan suatu fenomena yang perlu diperhitungkan, karena Indonesia kaya

akan aneka Sumber Daya Alam (SDA) dan suku bangsa.

•Aspek Sosial Budaya

Indonesia terdiri atas ratusan suku bangsa yang masing - masing memiliki adat istiadat, bahasa,

agama, dan kepercayaan yang berbeda - beda, sehingga tata kehidupan nasional yang

berhubungan dengan interaksi antargolongan mengandung potensi konflik yang besar.

•Aspek Kesejarahan

Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan wawasan nasional Indonesia yang diwarnai
oleh pengalaman sejarah yang tidak menghendaki terulangnya perpecahan dalam lingkungan

bangsa dan negara Indonesia.[2] Hal ini dikarenakan kemerdekaan yang telah diraih oleh bangsa

Indonesia merupakan hasil dari semangat persatuan dan kesatuan yang sangat tinggi bangsa

Indonesia sendiri.[2] Jadi, semangat ini harus tetap dipertahankan untuk persatuan bangsa dan

menjaga wilayah kesatuan Indonesia.

Pengertian Teori Geopolitik

Geopolitik mencakup praktik analisis, prasyarat, perkiraan, dan pemakaian kekuatan politik

terhadap suatu wilayah. Secara spesifik, geopolitik merupakan metode analisis kebijakan luar

negeri yang berupaya memahami, menjelaskan, dan memperkirakan perilaku politik internasional

dalam variabel geografi. Variabel geografi tersebut umumnya mengarah pada: lokasi geografis

negara atau negara yang dipertanyakan, ukuran negara yang terlibat, iklim wilayah tempat negara

tersebut berada, topografi wilayah, demografi, sumber daya alam, dan perkembangan teknologi.

Secara tradisional, istilah ini lebih digunakan pada dampak geografi terhadap politik, namun

pemakaiannya telah berubah dalam satu abad terakhir untuk mencakup konotasi yang lebih luas.

Geopolitik secara tradisional menunjukkan hubungan antara kekuatan politik dan ruang geografis.

Dalam artian konkret, geopolitik sering dilihat sebagai pemikiran yang mempelajari prasyarat

strategis berdasarkan kepentingan relatif kekuatan daratan dan laut dalam sejarah dunia. Tradisi

geopolitik secara konsisten mempelajari korelasi kekuatan geopolitik dalam politik dunia,

identifikasi wilayah inti internasional, dan hubungan antara kemampuan laut dan darat.

Latar Belakang Filosofis Wanus

Latar belakang pemikiran filsafat Pancasila menjadikan Pancasila sebagai dasar pengembangan

Wawasan Nusantara tersebut. Setiap sila dari Pancasila menjadi dasar dari pengembangan

wawasan itu. Sila 3 (Persatuan Indonesia) menjadikan Wawasan Nusantara merupakan

wawasan yang mengutamakan kepentingan bangsa dan negara.


Implementasi Wanus Dalam Kehidupan Nasional

1. Pengertian Wawasan Nusantara.

• Pengertian Wawasan Nusantara berdasarkan Tap MPR Tahun 1993 dan 1998, Wawasan

Nusantara merupakan wawasan nasional yang bersumber pada Pancasila dan berdasarkan UUD

1945 yaitu : cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya dengan

mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah dalam meyelenggarakan

kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

• Pengertian Wawasan Nusantara Menurut Kelompok Kerja Wawasan Nusantara Untuk Diusulkan

Menjadi Tap MPR Yang Dibuat Lemhanas Tahun 1999.

Wawasan Nusantara adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan

lingkungannya yang serba beragam dan bernilai strategis dengan mengutamakan persatuan dan

kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah dalam meyelenggarakan kehidupan bermasyarakat,

berbangsa dan bernegara untuk mencapai tujuan nasional.

2. Ajaran Dasar Wawasan Nusantara.

Pengertian Wawasan Nusantara dalam Geopolitik Indonesia adalah:

• Cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya yang serba

beragam dan bernilai strategis dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan wilayah dengan

tetap menghargai dan menghormati kebinekaan dalam setiap kehidupan nasional untuk

mencapai tujuan nasional.

Landasan Idiil adalah Pancasila .

Landasan Konstitusional adalah UUD 1945.

3. Unsur Dasar Konsepsi Wawasan Nusantara.

Konsepsi Wawasan Nusantara terdiri atas 3 unsur dasar :

• Wadah (Contour). Meliputi, wilayah Indonesia yang memiliki sifat serba nusantara dengan
kekayaan alam dan penduduk serta aneka ragam budaya adalah bangsa Indonesia dan seluruh

tumpah darah Indonesia. Setelah merdeka NKRI mempunyai organisasi kenegaraan yang

merupakan wadah, bagi berbagai kegiatan kenegaraan dala wujud Supra Struktur Politik dan

berbagai kegiatan kemasyarakatan dalam wujud Infra Struktur Politik.

4. Hakikat Wawasan Nusantara.

Hakikat Wawasan Nusantara adalah:

Keutuhan Nusantara atau Nasional, dalam pengertian : Cara pandang yang utuh

menyeluruh dalam lingkup nusantara dan demi kepentingan nasional. Ini berarti, setiap warga

bangsa dan aparat negara, harus berfikir, bersikap dan bertindak secara utuh menyeluruh dalam

lingkup dan demi kepentingan bangsa dan negara Indonesia.

5. Asas Wawasan Nusantara.

Asas Wawasan Nusantara adalah ketentuan ketentuan atau kaidah-kaidah dasar yang

harus dipatuhi, ditaati, dipelihara dan diciptakan agar terwujud demi tetap taat dan setianya

komponen atau unsur pembentuk bangsa (suku, bangsa, golongan dll) terhadap kesepakatan

atau komitmen bersama.

6. Arah Pandang Wawasan Nusantara.

Arah pandang wawasan nusantara meliputi :

• Arah Pandang Ke Dalam. Bertujuan menjamin perwujudan persatuan kesatuan segenap aspek

kehidupan nasional baik aspek alamiah dan aspek sosial.

• Arah pandang ke dalam mengandung arti, bangsa Indonesia harus peka dan berusaha untuk

mencegah dan mengatasi sedini mungkin faktor-faktor penyebab timbulnya disintegrasi bangsa

dan harus mengupayakan tetap terbina dan terpeliharanya persatuan dan kesatuan dalam

kebinekaan.

• Arah Pandang Ke Luar. Bertujuan menjamin kepentingan nasional dalam pergaulan dunia yang

serba berubah dan ikut serta melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan,

perdamaian abadi dan keadilan sosial serta mengembangkan suatu kerjasama dan saling

menghormati.
• Arah pandang keluar mengandung arti, bangsa Indonesia dalam semua aspek kehidupan

internasional harus berusaha untuk mengamankan kepentingan nasional dalam semua aspek

kehidupan baik politik, ekonomi, sosial budaya dan pertahanan keamanan demi tercapainya

tujuan nasional.

7. Kedudukan, Fungsi dan Tujuan Wawasan Nusantara.

• Kedudukan Wawasan Nusantara.

* Landasan Visional, sebagai ajaran yang diyakini kebenarannya, agar tidak terjadi penyimpangan

dalam pencapaian tujuan nasional.

* Wawasan Nusantara dalam Paradigma Nasional dapat dilihat dari stratifikasinya :

• Tujuan Wawasan Nusantara.

Wawasan Nusantara bertujuan, mewujudkan nasionalisme yang tinggi di segala bidang

kehidupan rakyat Indonesia yang lebih mengutamakan kepentingan nasional daripada

kepentingan orang perorang ataupun golongan.

Unsur Dasar Konsepsi Wanus

Konsepsi Wawasan Nusantara itu sendiri terdiri dari tiga unsur dasar, yang pertama Wadah

(contour) , yang kedua Isi (content), dan yang terakhir Tata laku (conduct).

Penjelasan tersebut saya rangkum sebagai berikut:

l. Wadah (Contour)

Wadah kehidupan berrnasyarakat, berbangsa, dan bernegara meliputi seluruh wilayah Indonesia

yang memiliki kekayaan alam dan penduduk dengan keaneka ragaman suku bangsa dan budaya.

Setelah menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia, bangsa Indonesia memiliki organisasi

kenegaraan yang merupakan wadah berbagai kegiatan kenegaraan dalam wujud suprastruktur

politik.

2. Isi (Content)
Isi adalah aspirasi bangsa yang berkembang di masyarakat dan cita-cita serta tujuan nasional

yang terdapat dalam Pembukaan UUD 1945. Untuk mencapai aspirasi yang berkembang di

masyarakat maupun cita-cita dan tujuan nasional, bangsa Indonesia harus mampu menciptakan

persatuan dan kesatuan dalam kebhinekaan dalam kehidupan nasional. Isi menyangkut dua hal

yang esensial, yaitu:

-Realisasi aspirasi bangsa sebagai kesepakatan bersama serta pencapaian cita-cita dan tujuan

nasional.

-Persatuan dan kesatuan dalam kebinekaan yang meliputi semua aspek kehidupan nasional.

3. Tata laku (Conduct)

Tata laku merupakan hasil interaksi antara wadah dan isi, yang terdiri dari tata laku batiniah/batin

dan lahiriah/lahir. Tata laku batiniah/batin mencerminkan jiwa, semangat, dan mentalitas yang

baik dari bangsa Indonesia, sedangkan tata laku lahiriah/lahir mencerminkan dalam tindakan,

perbuatan, dan perilaku dari bangsa Indonesia.

Kedua hal tersebut akan mencerminkan identitas jati diri atau kepribadian bangsa Indonesia

berdasarkan kekeluargaan dan kebersamaan yang memiliki rasa bangga dan cinta kepada

bangsa dan tanah air sehingga menimbulkan nasionalisme yang tinggi dalam semua aspek

kehidupan nasional.

Hakekat Dan Asas Wanus

Hakikat wawasan nusantara adalah keutuhan nusantara, dalam pengertian cara pandang yang

selalu utuh menyeluruh dalam lingkup nusantara demi kepentingan nasional. Hal tersebut berarti

bahwa setiap warga bangsa dan aparatur negar harus berpikir, bersikap, dan bertindak secara

utuh menyeluruh demi kepentingan bangsa dan negara Indonesia . Demikian juga produk yang

dihasilkan oleh lembaga negara harus dalam lingkup dan demi kepentingan bangsa dan negara

Indonesia, tanpa menghilangkan kepentingan lainnya, seperti kepentingan daerah, golongan dan
orang per orang.

Asas wawasan nusantara merupakan ketentuan-ketentuan atau kaidah-kaidah dasar yang harus

dipatuhi, ditaati, dipelihara dan diciptakan demi tetap taat dan setianya komponen pembentuk

bangsa Indonesia (suku bangsa atau golongan) terhadap kesepakatan bersama.

Asas wawasan nusantara terdiri dari :

• Kepentingan yang sama

Ketika menegakkan dan merebut kemerdekaan, kepentingan bersama bangsa Indonesia adalah

menghadapi penjajahan secara fisik dari bangsa lain.tujuan yang sama adalah

• Keadilan

Yang berarti kesesuaian pembagian hasil dengan andil, jerih payah usaha dan kegiatan, baik

orang perorangan, golongan, kelompok maupun daerah.

• Kejujuran.

Yang berarti keberanian berpikir, berkata dan bertindak sesuai realita serta ketentuan yang benar

biarpun realita atau ketentuan itu pahit dan kurang enak didengarnya.

• Solidaritas

Yang berarti diperlukannya rasa seti kawan, mau memberi dan berkorban bagi orang lain tanpa

meniggalkan ciri dan karakter budaya masing-masing.

• Kerja sama

Berarti adanya koordinasi, saling pengertian yang didasarkan atas kesetaraan sehingga kerja

kelompok, baik kelompok yang kecil maupun kelompok yang lebih besar dapat tercapai demi

terciptanya sinergi yang lebih baik.

• Kesetiaan

Kesetiaan terhadap kesepakatan bersama ini sangatlah penting dan menjadi tonggak utama

terciptanya persatuan dan kesatuan dalam ke Bhinekaan. Jika kesetiaan terhadap kesepakatan

bersama ini goyah apalagi ambruk, dapat dipastikan bahwa persatuan dan kesatuan dalam ke
Bhinekaan bangsa Indonesia akan hancur berantakan. Ini berarti hilangnya negara kesatuan

Indonesia.

Kedudukan, Fungsi Dan Tujuan Wanus

Kedudukan.

Kedudukan merupakan ajaran yang diyakini kebenarannya oleh seluruh rakyat agar tidak terjadi

penyesatan dan penyimpangan dalam upaya mencapai dan mewujudkan cita – cita dan tujuan

nasional.

Fungsi

Wawasan Nusantara berfungsi sebagai pedoman, motivasi, dorongan serta rambu – rambu

dalam menentukan segala kebijaksanaan, keputusan, tindakan dan perbuatan bagi

penyelenggara negara di tingkat pusat dan daerah maupun bagi seluruh rakyat Indonesia dalam

kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Tujuan

Wawasan Nusantara bertujuan mewujudkan nasionalisme yang tinggi di segala aspek kehidupan

rakyat Indonesia yang lebih mengutamakan kepentingan nasional daripada kepentingan individu,

kelompok, golongan, suku bangsa, atau daerah. Hal tersebut bukan berarti menghilangkan

kepentingan – kepentingan individu, kelompok, suku bangsa atau daerah. Kepntingan –

kepentingan tersebut tetap dihormati, diakui, dan dipenuhi, selama tidak bertentangan dengan

kepentingan nasional atau kepentingan masyarakat banyak

Sasaran Implementasi Wanus

Sasaran implementasi Wawasan Nusantara dalam kehidupan nasional adalah menjadi pola yang

mendasari cara berfikir, bersikap dan bertindak dalam rangka menghadapi, menyikapi,

menangani berbagai permasalahan menyangkut kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan

bernegara yang berorientasi pada kepentingan rakyat dan wilayah tanah air secara utuh dan
menyeluruh.

Tantangan Implementasi Wanus

Tantangan itu antara lain adalah pemberdayaan rakyat yang optimal, dunia yang tanpa batas, era

baru kapitalisme, dan kesadaran warga negara.Penerapan Wawasan Nusantara harus tercermin

pada pola pikir, pola sikap dan pola tindak yang senantiasa mendahulukan kepentingan

negara.Implementasi dalam kehidupan politik, adalah menciptakan iklim penyelenggaraan

negara yang sehat dan dinamis, mewujudkan pemerintahan yang kuat, aspiratif,

dipercaya.Implementasi dalam kehidupan ekonomi, adalah menciptakan tatanan ekonomi yang

benar-benar menjamin pemenuhan dan peningkatan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat

secara merata dan adil.Implementasi dalam kehidupan sosial budaya, adalah menciptakan sikap

batiniah dan lahiriah yang mengakui, menerima dan menghormati segala bentuk perbedaan

sebagai kenyataan yang hidup di sekitarnya dan merupakan karunia Sang Pencipta.

Implementasi dalam kehidupan pertahanan dan keamanan, adalah menumbuhkan kesadaran

cinta tanah air dan membentuk sikap bela negara pada setiap WNI.

Prospek Implementasi Wawasan Nusantara

Wawasan Nusantara juga perlu diimplementasikan dalam kehidupan politik, ekonomi, sosial

budaya dan pertahanan keamanan serta dalam upaya menghadapi tantangan-tantangan dewasa

ini. Karena itu, setiap warga negara Indonesia perlu memiliki kesadaran untuk:

•Mengerti, memahami, dan menghayati hak dan kewajiban warga negara serta hubunOn warga

negara dengan negara, sehingga sadar sebagai bangsa Indonesia yang cinta tanah air

berdasarkan Pancasila, UUD 1945, dan Wawasan Nusantara.

•Mengerti, memahami, dan menghayati bahwa di dalam menyelenggarakan kehidupannya negara

memerlukan Konsepsi Wawasan Nusantara, sehingga sadar sebagai warga negara yang memiliki
Wawasan Nusantara guna mencapai cita-cita dan tujuan nasional.

Untuk mengetuk hati nurani setiap warga negara Indonesia agar sadar bermasyarakat, berbangsa

dan bernegara, diperlukan pendekatan dengan program yang teratur, terjadwal dan terarah. Ha1

ini akan mewujudkan keberhasilan dari implementasi Wawasan Nusantara. Dengan demikian

Wawasan Nusantara terimplementasi dalam kehidupan nasional guna mewujudkan Ketahanan

Nasional.

Keberhasilan Implementasi Wanus

Keberhasilan Implementasi Wawasan Nusantara

Diperlukan kesadaran WNI untuk :

•warganegara serta hubungan warganegara dengan negara, sehingga sadar sebagai bangsa

Indonesia.

•Mengerti, memahami, menghayati tentang bangsa yang telah menegara, bahwa dalam

menyelenggarakan kehidupan memerlukan Mengerti, memahami, menghayati tentang hak dan

kewajiban

•konsepsi wawasan nusantara sehingga sadar sebagai warga negara yang memiliki cara

pandang.

GEOSTRATEGI/KETAHANAN NASIONAL

Latar Belakang Geostrategi

Setiap bangsa dalam rangka mempertahankan kehidupannya, eksistensinya dan untuk

mewujudkan cita-cita serta tujuan nasionalnya perlu memiliki pemahaman tentang geopolitik dan

dalam implementasinya diperlukan suatu strategi yang bersifat nasional, dan hal ini lah yang

disebut sebagai “geostrategi”. Mapping global strategy kedepan sangat diperlukan bagi setiap

bangsa, dan bagi bangsa Indonesia wawasan nusantara merupakan konsep nasional dan ilmu

geopolitik mengenai persatuan dan kesatuan dalam berbagai bidang kehidupan,sebagai perekat

bangsa Indonesia dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.


Pada awalnya Geostrategi diartikan sebagai geopolitik untuk kepentingan militer atau perang. Di

Indonesia Geostrategi diartikan sebagai metode atau aturan-aturan untuk mewujudkan cita-cita

dan tujuan melalui proses pembangunan yang memberikan arahan tentang bagaimana membuat

strategi pembangunan dan keputusan yang terukur dan terimajinasi guna mewujudkan masa

depan yang lebih baik,lebih aman, dan bermartabat. Aspek-aspek yang dilihat pada Geostrategi

Indonesia adalah aspek kesatuan ideologi, politik,ekonomi,sosial budaya dan pertahanan

keamanan. Salah satu cara yang dilakukan Indonesia atau strateginya adalah dengan demokrasi.

Untuk sejahtera dan aman diperlukan demokrasi yang akan menyatukan keragaman. Karena

Indonesia adalah negara yang beraneka ragam, yang tidak sedikit masyarakatnya masih

menganut paham paternalistik (adalah sebuah sistem sosial yang menggunakan ukuran laki-laki

yang menentukan dalam suatu keluarga.

Pengertian Geostrategi

Geostrategi diartikan sebagai metode atau aturan-aturan untuk mewujudkan cita-cita dan tujuan

melalui proses pembangunan yang memberikan arahan tentang bagaimana membuat strategi

pembangunan dan keputusan yang terukur dan terimajinasi guna mewujudkan masa depan yang

lebih baik , lebih aman, dan bermartabat. Bangsa Indonesia mengartikan Geostrategi sebagai

metode untuk mewujudkan cita-cita proklamasi, sebagaimana tercantum dalam Pembukaan

UUD 1945, melalui proses pembangunan nasional. Pernyataan dalam pembukaan UUD 1945

tersebut sebagai landasan fundamatal geostrategi Indonesia.Geostrategi Indonesia merupakan

suatu cara atau metode dalam memanfaatkan segenap konstelasi geografi negara Indonesia

dalam menentukan kebijakakan, arahan serta sarana-sarana dalam mencapai tujuan seluruh

bangsa dengan berdasar asas kemanusiaan dan keadilan sosial.

Pengertian Dan Konsepsi Ketahanan Nasional


*Pengertian Ketahanan Nasional

Ketahanan Nasional adalah suatu kondisi dinamis suatu bangsa, yang berisi keuletan dan

ketangguhan, yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional dalam

menghadapi dan mengatasi segala ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan, baik yang

datang dari luar maupun dari dalam negeri, yang langsung maupun tidak langsung

membahayakan integritas, identitas, kelangsungan hidup bangsa dan negara serta perjuangan

dalam mengejar tujuan Nasional Indonesia (Suradinata,2005 47). Setiap bangsa dalam rangka

mempertahankan eksistensinya dan untuk mewujudkan cita-cita dan tujuan nasionalnya harus

memiliki suatu ketahanan nasional. Dalam hubungan ini cara mengembangkan dan mewujudkan

ketahanan nasional, budaya dan pengalaman sejarah masing-masing.

*Konsepsi Ketahanan Nasional

Secara konseptual, ketahanan nasional suatu bangsa dilatar belakangi oleh:

a. Kekuatan apa yang ada pada suatu bangsa dan negara sehingga ia mampu

mempertahankan kelangsungan hidupnya.

b. Kekuatan apa yang harus dimiliki oleh suatu bangsa dan negara sehingga ia selalu mampu

mempertahankan kelangsungan hidupnya, meskipun mengalami berbagai gangguan, hambatan

dan ancaman baik dari dalam maupun dari luar.

c. Ketahanan atau kemampuan bangsa untuk tetap jaya, mengandung makna keteraturan

(regular) dan stabilitas, yang didalamnya terkandung potensi untuk terjadinya perubahan (the

stability idea of changes)(Usman,2003: 5)

Berdasarkan konsep pengertiannya maka yang dimaksud dengan ketahanan adalah suatu

kekuatan yang membuat suatu bangsa dan negara dapat bertahan, kuat menghadapi ancaman,

gangguan, hambatan dan tantangan. Konsekuensinya suatu ketahanan harus disertai dengan

keuletan, yaitu suatu usaha secara terus-menerus secara giat dan berkemauan keras

menngunakan segala kemampuan dan kecakapan untuk mencapai tujuan dan cita-cita nasional.
Identitas merupakan ciri khas suatu negara yang dilihat sebagai suatu totalitas, yaitu suatu

negara yang dibatasi oleh wilayah, penduduk, sejarah, pemerintahan dan tujuan nasionalnya,serta

peranan yang dimainkan di dunia Internasional. Adapun pengertian lain yang berkaitan dengan

integritas adalah kesatuan yang menyeluruh dalam kehidupan bangsa, baik sosial maupun

alamiah, potensial maupun tidak potensial. Tantangan adalah merupakan suatu usaha yang

bersifat menggugah kemampua, adapun ancaman adalah suatu usaha untuk mengubah atau

merombak kebijaksanaan atau keadaan secara konsepsional dari sudut kriminal maupun politis.

Adapun Hambatan adalah suatu kendala yang bersifat atau bertujuan melemahkan yang bersifat

konseptual yang berasal dari dalam sendiri. Apabila hal tersebut berasal dari luar maka dapat di

sebut sebagai kategori gangguan.

Berdasarkan pengertian sifat-sifat dasarnya maka ketahanan nasional adalah:

a. Integratif

Hal itu mengandung pengertian segenap aspek kehidupan kebangsaan dalam hubungannya

dengan lingkungan sosialnya, lingkungan alam dan suasana ke dalam saling mengadakan

penyesuaian yang selaras dan serasi.

b. Mawas ke dalam

Ketahanan nasional terutama diarahkan kepada diri bangsa dan negara itu sendiri, untuk

mewujudkan hakikat dan sifat nasionalnya. Pengaruh luarnya adalah hasil yang wajar dari

hubungan internasional dengan bangsa lain.

c. Menciptakan Kewibawaan

Ketahanan nasional sebagai hasil pandangan yang bersifat integratif mewujudkan suatu

kewibawaan nasional serta memiliki deterrent effect, yang harus diperhitungkan pihak lain.

d. Berubah menurut waktu

Ketahanan nasional suatu bangsa pada hakikatnya tidak bersifat tetap, melainkan sangat

dinamis. Ketahanan nasional dapat meningkat atau bahkan dapat juga menurun, dan hal itu
sangat tergantung kepada situasi dan kondisi.

Hakekat Ketahanan

Hakikat Ketahanan Nasional Indonesia adalah keuletan dan ketangguhan bangsa yang

mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional untuk dapat menjamin

kelangsungan hidup bangsa dan negara dalam mencapai tujuan nasional. Hakikat konsepsi

nasional Indonesia adalah pengaturan dan penyelenggaraan kesejahteraan dan keamanan

secara seimbang, serasi dan, selaras dalam, seluruh aspek,kehidupan nasioanal.

GOOD GOVERNANCE

Pengertian Dan Latar Belakan Good Governance

*Pengertian Good Governance

Dari segi administrasi pembangunan, good governance didefinisikan sebagai berikut:

Kerangka kelembagaan secara keseluruhan dalam Wich warganya diperbolehkan untuk

berinteraksi dan bertransaksi secara bebas , pada tingkat perbedaan , untuk memenuhi apirations

politik , ekonomi dan sosial . Pada dasarnya , pemerintahan yang baik memiliki tiga aspek :

• kemampuan warga untuk mengekspresikan pandangan dan acces pengambilan keputusan

secara bebas ;

• Kapasitas lembaga pemerintah ( baik politik dan birokrasi ) untuk menerjemahkan pandangan-

pandangan ini ke dalam rencana yang realistis dan menerapkannya biaya efektif ; dan

• Kemampuan warga negara dan lembaga untuk membandingkan apa yang telah meminta

dengan apa yang telah direncanakan , dan membandingkan apa yang telah direncanakan dengan

apa yang telah dilaksanakan " .

Sedangkan dari segi teori pembangunan, good governance diartikan sebagai berikut:

kerangka plitical dan birokrasi yang menyediakan lingkungan Macra - ekonomi yang
memungkinkan untuk investasi dan pertumbuhan , yang mengejar kebijakan distribusi dan

ekuitas terkait ; yang membuat intervensi kewirausahaan kapan dan di mana diperlukan dan yang

praktek prinsip-prinsip manajemen yang jujurdan afficient . Sebuah kepemimpinan politik

berkomitmen dan imajinatif disertai dengan birokrasi yang efisien dan akuntabel tampaknya

menjadi kunci untuk pembentukan pemerintahan yang baik di sebuah negara . "

* Latar Belakang Good Governance

Jika ditarik lebih jauh, lahirnya wacana good governance berakar dari penyimpangan-

penyimpangan yang terjadi pada praktik pemerintahan, seperti Korupsi, Kolusi dan Nepotisme

(KKN). Penyelenggaraan urusan publik yang bersifat sentralistis, non-partisipatif serta tidak

akomodatif terhadap kepentingan publik, telah menumbuhkan rasa tidak percaya dan bahkan

antipati kepada rezim pemerintahan yang ada. Masyarakat tidak puas dengan kinerja pemerintah

yng selama ini dipercaya sebagai penyelenggara urusan publik. Beragam kekecewaan terhadap

penyelenggaraan pemerintahan tersebut pada akhirnya melahirkan tuntutan untuk

mengembalikan fungsi-fungsi pemerintahan yang ideal. Good governance tampil sebagai upaya

untuk memuaskan dahaga publik atas kinerja birokrasi yang sesungguhnya

Prinsip Dari Konsep Good Governance

Prinsip-Prinsip Good Governance .Kunci utama memahami good governance adalah pemahaman

atas prinsip-prinsip di dalamnya. Bertolak dari prinsip-prinsip ini akan didapatkan tolak ukur

kinerja suatu pemerintahan. Baik-buruknya pemerintahan bisa dinilai bila ia telah bersinggungan

dengan semua unsur prinsip-prinsip good governance. Menyadari pentingnya masalah ini, prinsip

-prinsip good governance diurai satu persatu sebagaimana tertera di bawah ini:

1. Partisipasi Masyarakat

Semua warga masyarakat mempunyai suara dalam pengambilan keputusan, baik secara

langsung maupun melalui lembaga-lembaga perwakilan sah yang mewakili kepentingan mereka.

Partisipasi menyeluruh tersebut dibangun berdasarkan kebebasan berkumpul dan

mengungkapkan pendapat, serta kapasitas untuk berpartisipasi secara konstruktif.


2. Tegaknya Supremasi Hukum

Kerangka hukum harus adil dan diberlakukan tanpa pandang bulu, termasuk di dalamnya hukum-

hukum yang menyangkut hak asasi manusia.

3. Transparansi

Tranparansi dibangun atas dasar arus informasi yang bebas. Seluruh proses pemerintahan,

lembaga-lembaga dan informasi perlu dapat diakses oleh pihak-pihak yang berkepentingan, dan

informasi yang tersedia harus memadai agar dapat dimengerti dan dipantau.

4. Peduli pada Stakeholder

Lembaga-lembaga dan seluruh proses pemerintahan harus berusaha melayani semua pihak

yang berkepentingan.

5. Berorientasi pada Konsensus

Tata pemerintahan yang baik menjembatani kepentingan-kepentingan yang berbeda demi

terbangunnya suatu konsensus menyeluruh dalam hal apa yang terbaik bagi kelompok-kelompok

masyarakat, dan bila mungkin, konsensus dalam hal kebijakan-kebijakan dan prosedur-prosedur.

6. Kesetaraan

Semua warga masyarakat mempunyai kesempatan memperbaiki atau mempertahankan

kesejahteraan mereka.

7. Efektifitas dan Efisiensi

Proses-proses pemerintahan dan lembaga-lembaga membuahkan hasil sesuai kebutuhan warga

masyarakat dan dengan menggunakan sumber-sumber daya yang ada seoptimal mungkin.

8. Akuntabilitas

Para pengambil keputusan di pemerintah, sektor swasta dan organisasi-organisasi masyarakat

bertanggung jawab baik kepada masyarakat maupun kepada lembaga-lembaga yang

berkepentingan. Bentuk pertanggung jawaban tersebut berbeda satu dengan lainnya tergantung

dari jenis organisasi yang bersangkutan.


9. Visi Strategis

Para pemimpin dan masyarakat memiliki perspektif yang luas dan jauh ke depan atas tata

pemerintahan yang baik dan pembangunan manusia, serta kepekaan akan apa saja yang

dibutuhkan untuk mewujudkan perkembangan tersebut.

Karakteristik Dasar Good Governance

Pemerintah bersifat transparan. Pemerintah mempunyai daya tanggap terhadap berbagai pihak.

Pemerintah berorientasi pada konsesus untuk mencapai kesepakatan. Menerapkan prinsip

keadilan

Karakteristik Good Governance:

•Adanya partisipasi masyarakat.

•Adanya aturan hukum yang adil tanpa pandang bulu.

•Pemerintah bersifat transparan.

•Pemerintah mempunyai daya tanggap terhadap berbagai pihak.

•Pemerintah berorientasi pada konsesus untuk mencapai kesepakatan.

•Menerapkan prinsip keadilan.

•Pemerintah bertindak secara efektif dan efisien.

•Segala keputusan dapat dipertanggungjawabkan kepada publik atau bersifat akuntabilitas.

•Penyelenggaraan pembangunan bervisi strategis.

•Adanya kesalingketerkaitan antarkebijakan.

Penerapan Prinsip Good Governance

. Penerapan Good Governance di Indonesia

Good Governance diIndonesia sendiri mulai benar – benar dirintis dan diterapkan sejak

meletusnya era Reformasi yang dimana pada era tersebut telah terjadi perombakan sistem

pemerintahan yang menuntut proses demokrasi yang bersih sehingga Good Governance
merupakan salah satu alat Reformasi yang mutlak diterapkan dalam pemerintahan baru. Akan

tetapi, jika dilihat dari perkembangan Reformasi yang sudah berjalan selama 12 tahun ini,

penerapan Good Governance diIndonesia belum dapat dikatakan berhasil sepenuhnya sesuai

dengan cita – cita Reformasi sebelumnya. Masih banyak ditemukan kecurangan dan kebocoran

dalam pengelolaan anggaran dan akuntansi yang merupakan dua produk utama Good

Governance.

Diterapkannya Good Governance diIndonesia tidak hanya membawa dampak positif dalam

sistem pemerintahan saja akan tetapi hal tersebut mampu membawa dampak positif terhadap

badan usaha non-pemerintah yaitu dengan lahirnya Good Corporate Governance. Dengan

landasan yang kuat diharapkan akan membawa bangsa Indonesia kedalam suatu pemerintahan

yang bersih dan amanah.

Memahami Penerapan Good Governance.

Penerapan Prinsip-prinsip Good Governance oleh Aparatur Pelayanan

Publik di Kecamatan Kluet Utara Kabupaten Aceh Selatan.

a. Apakah Bapak/Ibu paham dengan prinsip-prinsip Good Governance.?

Pada saat pertanyaan ini ditanyakan. IW, Menjawab ³SDKDP ¥ Lebih lanjut IW menjelaskan

³SULQVLS-prinsip pelayanan yang baik dalam bemberi pelayanann untuk

PDV\DUDNDW¥ sedangkan MR, menjawab ³NXUDQJ SDKDP¥ AW, menjelaskan ³ tidak terlalu

paham, tapi tidak asing dari telinga saya, kalau mendetilnya kurang paham¥ MS, menjawab

³NXUDQJ SDKDP¥ BK, juga menjawab ³WLGDN terlalu paham, ada di sampaikan oleh pak camat,

tapi apa Good Governance itu saya kurang SDKDP¥ SW Menjawab ³ tidak SDKDP¥ dan CH.

Menjelaskan ³ kurang paham, pernah dalam pelatihan dulu di sampaikan, bagaimana Good

Governance itu saya tidak terlalu SDKDP¥ (hasil wawancara pada tanggal 2 ± 13 Februari 2016).

b. Apakah ada Sosialisasi tentang Good Governance sebagai Sistem Pelayan


Publik.?

Setelah peneliti melakukan wawancara dengan para informan IW, menjelaskan ³GXOX ada

VRVLDOLVDVL¥ lebih jauh IW menjelaskan, ³WDSL mengenai Good Governance tidak di jelaskan

secara mendetil, dan tidak semua apataur yang ikut, hanya beberapa orang saja yang ikut dalam

sosialisasi LWX¥ dan MR, menjawab ³EHOXP pernah, selama saya pindah di sini belum

DGD¥ sedangkan AW, menjawab ³DGD pemerintah melakukan sosialisasi, hanya VHNDOL¥ MS,

menjawab ³VHWDX saya belum SHUQDK¥ BK, juga menjawab ³WLGDN DGD¥ Dan SW,

Menjawab ³VHWDX saya belum SHUDQDK¥ CH. Menjawab ³DGD kami ikut acara

sosialisasi ke tapak tuan sudah lama awal tahun ¥ yang di bahas tentang cara

pelayanan \DQJEDLN¥ (hasil wawancara pada tanggal 2 -13 Februari 2016).

c. Ada di terapkan Prinsip-Prinsip Good Governance dalam Pelayanan Publik. Dan bagaimana

Proses dalam penerapanya.?

PEMILU DI INDONESIA

Pengertian Pemilu

Pemilihan umum (disingkat Pemilu) adalah proses memilih seseorang untuk mengisi jabatan

politik tertentu.[1] Jabatan tersebut beraneka-ragam, mulai dari jabatan presiden/eksekutif, wakil

rakyat/legislatif di berbagai tingkat pemerintahan, sampai kepala desa.

Pemilu merupakan salah satu usaha untuk memengaruhi rakyat secara persuasif (tidak

memaksa) dengan melakukan kegiatan retorika, hubungan publik, komunikasi massa, lobi dan

lain-lain kegiatan. Meskipun agitasi dan propaganda di Negara demokrasi sangat dikecam,

namun dalam kampanye pemilihan umum, teknik agitasi dan teknik propaganda banyak juga

dipakai oleh para kandidat atau politikus selalu komunikator politik. Dalam Pemilu, para pemilih

dalam Pemilu juga disebut konstituen, dan kepada merekalah para peserta Pemilu menawarkan

janji-janji dan program-programnya pada masa kampanye.[butuh rujukan] Kampanye dilakukan


selama waktu yang telah ditentukan, menjelang hari pemungutan suara.

Setelah pemungutan suara dilakukan, proses penghitungan dimulai.[butuh rujukan] Pemenang

Pemilu ditentukan oleh aturan main atau sistem penentuan pemenang yang sebelumnya telah

ditetapkan dan disetujui oleh para peserta, dan disosialisasikan ke para pemilih.

Sistim Pemilu

Sistem Pemilihan Umum merupakan metode yang mengatur serta memungkinkan warga negara

memilih/mencoblos para wakil rakyat diantara mereka sendiri. Metode berhubungan erat dengan

aturan dan prosedur merubah atau mentransformasi suara ke kursi di parlemen.

ah atau mentransformasi suara ke kursi di parlemen. Mereka sendiri maksudnya adalah yang

memilih ataupun yang hendak dipilih juga merupakan bagian dari sebuah entitas yang sama.

Bangsa Indonesia telah menyelenggarakan pemilihan umum sejak zaman kemerdekaan. Semua

pemilihan umum itu tidak diselenggarakan dalam kondisi yang vacuum, tetapi berlangsung di

dalam lingkungan yang turut menentukan hasil pemilihan umum tersebut. Dari pemilu yang telah

diselenggarakan juga dapat diketahui adanya usaha untuk menemukan sistem pemilihan umum

yang sesuai untuk diterapkan di Indonesia.

Sistem distrik merupakan sistem pemilu yang didasarkan atas kesatuan geografis.setiap

kesatuan geografis memiliki satu wakil dalam dewan perwakilan rakyat. Dinamakan sistem distrik

karena wilayah negara dibagi dalam distrik-distrik pemilihan yang jumlahnya sama dengan

jumlah anggota badan perwakilan rakyat yang dikehendaki. Jadi, tiap distrik diwakili oleh satu

orang yang memperoleh suara mayoritas.

Sistem proporsional ialah sistem dimana persentase kursi di badan perwakilan rakyat yang

dibagikan kepada tiap-tiap partai politik disesuaikan dengan jumlah suara yang diperoleh tiap-tiap

partai politik. Dalam sistem ini, para pemilih akan memilih partai politik, bukan calon

perseorangan seperti dalam sistem ditrik. Akibatnya hubungan antara pemilih dengan wakil-
wakilnya di badan perwakilan rakyat tidak seerat dalam sistem distrik.

Sistem campuran (mixed system) pada dasarnya berusaha menggabungkan apa yang terbaik di

dalam sistem distrik dan sistem proporsional. Di indonesia, pelaksaanaan pemilu yang telah

berlangsung menggunakan sistem pemilihan mekanis proporsional. Sistem pemilu ini dinilai

cocok dengan keadaan Indonesia, melihat kemajemukan masyarakat di Indonesia yang cukup

besar.

Berdasarkan daftar calon, sistem proporsional dibagi menjadi 2 (Dua) Sistem

Sistem Tertutup yaitu yaitu pemilih mencoblos/mencontreng nama partai politik tertentu dan

kemudian partai yang menentukan nama – nama yang duduk menjadi anggota dewan.

Sistem Terbuka yaitu pemilih mencoblos/mencontreng partai politik ataupun calon bersangkutan,

pada sistem ini pemilih dapat langsung memilih calon legislative yang dikehendaki untuk dapat

duduk menjadi anggota dewan. sistem perwakilan proporsional terbuka yang memungkinkan

pemilih untuk turut serta dalam proses penentuan urutan calon partai yang akan dipilih, cocok

diterapkan pada masyarakat yang majemuk.

Pemilu serentak 2019 perlulah jadi bahan pembelajaran bagi setiap stake holder dalam proses

pelaksanaannya. Seperti pemilu Presiden dan Wakil presiden lebih banyak menarik perhatian bagi

masyarakat dibanding pemilu legislative, bahkan pemilihan calon anggota DPD sangat kurang

sosialisasinya dari calon anggota DPD itu sendiri. Perubahan sistem pemilu bukanlah satu –

satunya solusi dalam setiap penyelenggaraan pemilu. Kedaulatan rakyat adalah salah satu

pertimbangan pelaksanaan pemilu. Menurut Kepala pusat penelitian Badan keahlian DPR-RI DR.

Indra Pahlevi, M.Si “Tidak ada satu sistem pemilu yang terbaik di dunia yang ada adalah sistem

pemilu yang cocok di setiap Negara” . Sebenarnya Indonesia tidak perlu gonta ganti sistem

pemilu, laksanakan satu sistem pemilu selama 5 kali pemilu lalu dilihat untung dan ruginya

sehingga bisa di evaluasi untuk pemilu selanjutnya.


Pelaksanaan Pemilu Di Indonesia

Pemilihan umum (pemilu) di Indonesia pada awalnya ditujukan untuk memilih anggota lembaga

perwakilan, yaitu DPR, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota. Setelah amendemen keempat

UUD 1945 pada 2002, pemilihan presiden dan wakil presiden (pilpres), yang semula dilakukan

oleh MPR, disepakati untuk dilakukan langsung oleh rakyat dan dari rakyat sehingga pilpres pun

dimasukkan ke dalam rangkaian pemilu. Pilpres sebagai bagian dari pemilu diadakan pertama

kali pada Pemilu 2004. Pada 2007, berdasarkan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2007,

pemilihan kepala daerah dan wakil kepala daerah (pilkada) juga dimasukkan sebagai bagian dari

rezim pemilu. Pada umumnya, istilah "pemilu" lebih sering merujuk kepada pemilihan anggota

legislatif dan presiden yang diadakan setiap 5 tahun sekali. Pemilu harus dilakukan secara

berkala, karena memiliki fungsi sebagai sarana pengawasan bagi rakyat terhadap wakilnya.

Sekian rangkuman Dari Saya Mahasiswa Semester 1

Atas Nama : Edwin fernando lado djo

Terimakasih.

Anda mungkin juga menyukai