Anda di halaman 1dari 8

QUIZ PERTEMUAN MINGGU KELIMA

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

Disusun oleh :

Fithrini Annisa (1904431025)

Naura Syahda (1904431013)

Yohana Christina (1904431045)

AKT – 6A

JURUSAN AKUNTANSI

D4 AKUNTANSI KEUANGAN

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA


1. Warga Negara

A. Pengertian Hak Warga negara

Hak adalah segala sesuatu yang kita dapatkan setelah kita melaksanakan kewajiban.Hak
warga negara merupakan seperangkat hak yang melekat pada diri manusia dalam
kedudukannya sebagai anggota dari sebuah negara. sifat dari hak warga negara dibatasi
oleh status kewarganegaraannya. Seseorang akan mendapatkan hak setelah kewajibannya
dipenuhi.

B. Pengertian Kewajiban warga negara

Kewajiban adalah segala sesuatu yang harus kita lakukan dengan penuh tanggung jawab.
Kewajiban warga negara adalah tindakan atau perbuatan yang harus dilakukan oleh seorang
warga negara sebagaimana diatur dalam ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

2. Pasal berapa sajakah dalam UUD 1945 yang menyebutkan Hak dan Kewajiban Warga
Negara

Hak warga negara yang diatur dalam UUD 1945:

● Pasal 28 D ayat (1): Setiap warga negara berhak mendapatkan perlindungan hukum.
● Pasal 27 ayat (2): Setiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak.
● Pasal 27 ayat (1): Setiap warga negara memiliki kedudukan yang sama di mata hukum dan
di dalam pemerintahan.
● Pasal 29 ayat (2) Setiap warga negara bebas untuk memilih, memeluk, dan menjalankan
agama dan kepercayaan masing-masing yang dipercayai.
● Pasal 31 ayat (1): Setiap warga negara berhak memperoleh pendidikan dan pengajaran.
● Pasal 30 ayat (1): Setiap warga negara berhak mempertahankan wilayah negara kesatuan
Indonesia atau NKRI dari serangan musuh.
● Pasal 28E ayat (3): Setiap warga negara memiliki hak sama dalam kemerdekaan berserikat,
berkumpul, mengeluarkan pendapat secara lisan dan tulisan sesuai undang-undang yang
berlaku.

Kewajiban warga negara yang diatur dalam UUD 1945:

● Pasal 23A: Pajak dan pungutan lain yang bersifat memaksa untuk keperluan negara diatur
dengan undang-undang. pasal ini mengamanatkan tentang kewajiban membayar pajak.
● Pasal 27 ayat (1): Segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan
pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada
kecualinya.
● Pasal 27 ayat (3): Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan
negara.
● Pasal 28: Kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan dan
tulisan dan sebagainya ditetapkan dengan undang-undang.
● Pasal 28J ayat (1): Setiap orang wajib menghormati hak asasi manusia orang lain dalam
tertib kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
● Pasal 28 J ayat (2): Dalam menjalankan hak dan kebebasannya, setiap orang wajib tunduk
kepada pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang dengan maksud semata-mata
untuk menjamin pengakuan serta penghormatan atas hak dan kebebasan orang lain dan
untuk memenuhi tuntutan yang adil sesuai dengan pertimbangan moral, nilai-nilai agama,
keamanan, dan ketertiban umum dalam suatu masyarakat demokratis.
● Pasal 30 ayat (1): Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam pertahanan dan
keamanan Negara.
● Pasal 31 ayat (2): Setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah
wajib membiayainya.
● Pasal 33 ayat (3): Bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh
Negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

3. Asas Kewarganegaraan

Asas kewarganegaraan adalah dasar berpikir dalam menentukan masuk tidaknya seseorang
dalam golongan warga negara dari suatu negara. Asas yang biasa dipakai untuk menentukan
kewarganegaraan seseorang ada dua yaitu asas ius sanguinis atau asas keturunan dan asas ius
soli atau asas kedaerahan.

4. Unsur dan Persoalan Warga Negara


Unsur :
1. Unsur Darah Keturunan (Ius Sanguinis)
Kewarganegaraan dari orang tua yang menurunkannya menentukan kewarganegaraan
Seseorang,
2. Unsur Daerah Tempat Kelahiran (Ius Soli)
Daerah tempat seseorang dilahirkan menentukan kewarganegaraan
3. Unsur Pewarganegaraan ( Naturalisasi)
Tatacara bagi orang asing untuk memperoleh kewarganegaraan Republik Indonesia melalui
permohonan. Dalam Undang-Undang dinyatakan bahwa kewarganegaraan dapat juga
diperoleh melalui pewarganegaraan. Permohonan pewarganegaraan dapat diperoleh dengan
memenuhi persyaratan tertentu.
Persoalan Warga Negara :
1. apatride (tidak berkewarganegaraan)
Apatride ini mengakibatkan seseorang tidak mendapatkan perlindungan dari negara
manapun juga.
Contoh : warga negara A (ius soli) lahir di negara B (ius sanguinis) maka tidak menjadi
warga negara A dan juga tidak dapat menjadi warga negara B. Dengan demikian tidak
mempunyai warga negara sama sekali.
2. bipatride (berkewarganegaraan ganda)
Bipatride mengakibatkan ketidakpastian status orang yg bersangkutan dan kerumitan
administrasi tentang kewarganegaraan tersebut.
Contoh : keturunan bangsa B (ius sanguinis) lahir di bangsa B maka dianggap sebagai
warga negara B akan tetapi negara A juga menganggap warga negaranya karena
berdasarkan tempat lahir.
3. multipatride (lebih dari 2 berkewarganegaraan)
Contoh : jika seorang pria berkewarganegaraan A menikah dengan seorang wanita
berkewarganegaraan B, negara A dan B menganut asas ius sanguinis.

5. Undang-undang Nomor 12 Tahun 2006


A. Asas-asas
1. Asas Ius Sanguinis, yaitu asas yang menentukan kewarganegaraan seseorang
berdasarkan keturunan bukan negara tempat kelahiran.
2. Asas Ius Soli secara terbatas, yaitu asas yang menentukan kewarganegaraan
berdasarkan negara tempat kelahiran, yang diperuntukkan terbatas bagi anak-anak
sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam undang-undang.
3. Asas kewarganegaraan tunggal, yaitu asas yang menentukan satu kewarganegaraan bagi
setiap orang.
4. Asas kewarganegaraan ganda terbatas, yaitu asas yang menentukan kewarganegaraan
ganda bagi anak-anak sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam undang-undang ini.

B. Kewarganegaraan RI

Isi Pasal-pasal dan pengertian mengenai Kewarganegaraan Republik Indonesia atau warga
Negara Indonesia yang terkandung di dalam UU Nomor 12 Tahun 2006 adalah, yaitu:

● Pasal 1
1. Warga Negara adalah warga suatu negara yang ditetapkan berdasarkan peraturan
perundang-undangan.
2. Kewarganegaraan adalah segala hal ihwal yang berhubungan dengan warga negara.
3. Pewarganegaraan adalah tata cara bagi orang asing untuk memperoleh
Kewarganegaraan Republik Indonesia melalui permohonan.

● Pasal 4

Warga Negara Indonesia adalah :

1. Setiap orang yang berdasarkan peraturan perundang-undangan dan/atau berdasarkan


perjanjian Pemerintah Republik Indonesia dengan negara lain sebelum
Undang-Undang ini berlaku sudah menjadi Warga Negara Indonesia;
2. Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ayah dan ibu Warga Negara
Indonesia;
3. Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ayah Warga Negara Indonesia
dan ibu warga negara asing;
4. Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ayah warga negara asing dan
ibu Warga Negara Indonesia;
5. Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ibu Warga Negara Indonesia,
tetapi ayahnya tidak mempunyai kewarganegaraan atau hukum negara asal ayahnya
tidak memberikan kewarganegaraan kepada anak tersebut;
6. Anak yang lahir dalam tenggang waktu 300 (tiga ratus) hari setelah ayahnya
meninggal dunia dari perkawinan yang sah dan ayahnya Warga Negara Indonesia;
7. Anak yang lahir di luar perkawinan yang sah dari seorang ibu Warga Negara
Indonesia;
8. Anak yang lahir di luar perkawinan yang sah dari seorang ibu warga negara asing yang
diakui oleh seorang ayah Warga Negara Indonesia sebagai anaknya dan pengakuan itu
dilakukan sebelum anak tersebut berusia 18 (delapan belas) tahun atau belum kawin;
9. Anak yang lahir di wilayah negara Republik Indonesia yang pada waktu lahir tidak
jelas status kewarganegaraan ayah dan ibunya;
10. Anak yang baru lahir yang ditemukan di wilayah negara Republik Indonesia selama
ayah dan ibunya tidak diketahui;
11. Anak yang lahir di wilayah negara Republik Indonesia apabila ayah dan ibunya tidak
mempunyai kewarganegaraan atau tidak diketahui keberadaannya;
12. Anak yang dilahirkan di luar wilayah negara Republik Indonesia dari seorang ayah
dan ibu Warga Negara Indonesia yang karena ketentuan dari negara tempat anak
tersebut dilahirkan memberikan kewarganegaraan kepada anak yang bersangkutan;
13. Anak dari seorang ayah atau ibu yang telah dikabulkan permohonan
kewarganegaraannya, kemudian ayah atau ibunya meninggal dunia sebelum
mengucapkan sumpah atau menyatakan janji setia.
C. Syarat dan Tata cara Memperoleh Kewarganegaraan

Kewarganegaraan Republik Indonesia diperoleh melalui Pewarganegaraan yang dilakukan


dengan mengajukan suatu permohonan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
melalui Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum.

1. Persyaratan memperoleh Kewarganegaraan Indonesia

Secara umum, Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan


Republik Indonesia (“UU Kewarganegaraan”) mengatur bahwa permohonan
Pewarganegaraan Indonesia dapat diajukan oleh pemohon dengan kriteria sebagai
berikut:

1) Telah berusia 18 (delapan belas) tahun atau sudah kawin;


2) Pada waktu mengajukan permohonan sudah bertempat tinggal di wilayah Negara
Republik Indonesia paling singkat 5 (lima) tahun berturut-turut atau paling singkat
10 (sepuluh) tahun tidak berturut-turut;
3) Sehat jasmani dan rohani;
4) Dapat berbahasa Indonesia serta mengakui dasar negara Pancasila dan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Tahun 1945;
5) Tidak pernah dijatuhi pidana karena melakukan tindak pidana yang diancam
dengan pidana penjara (satu) tahun atau lebih;
6) Jika dengan memperoleh Kewarganegaraan Republik Indonesia, tidak menjadi
berkewarganegaraan ganda;
7) Mempunyai pekerjaan dan/atau berpenghasilan tetap; dan
8) Membayar uang pewarganegaraan ke Kas Negara.

2. Tata Cara Memperoleh Kewarganegaraan Indonesia

Berikut tata cara mengajukan permohonan menjadi Warga Negara Indonesia:

1) Berkas permohonan kemudian disampaikan kepada Kementerian Hukum dan


HAM (Kemenkumham), bisa melalui Kedutaan Besar (Kedubes) RI di negara asal
pemohon, atau Kantor Pengadilan setempat.
2) Pejabat Kemenkumham kemudian memeriksa kelengkapan berkas dan melakukan
pemeriksaan substantif permohonan dalam waktu paling lambat 14 (empat belas)
hari sejak tanggal permohonan diterima.
3) Jika semua berkas yang dibutuhkan telah lengkap, pejabat kemudian akan
meneruskan berkas kepada Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) paling lama
7 (tujuh) hari setelah pemeriksaan substantif selesai.
4) Selanjutnya Menkumham akan melakukan pemeriksaan lanjutan dan memberi
pertimbangan kepada Presiden terkait permohonan tersebut, paling lama 45 (empat
puluh lima) hari terhitung sejak permohonan diterima.
5) Jika pemeriksaan Menkumham telah selesai, permohonan akan diteruskan kepada
Presiden yang kemudian bisa dikabulkan atau ditolak dalam waktu paling lambat
45 (empat puluh lima) hari terhitung sejak permohonan diterima.
6) Jika dikabulkan, pemohon akan mendapat salinan Keputusan Presiden dengan
tembusan kepada pejabat Kemenkumham.
7) Pemohon kemudian dipanggil sesuai waktu yang ditentukan untuk mengucap
sumpah dan janji setia di hadapan pejabat dan dihadiri 2 orang saksi.
8) Setelah mengucapkan sumpah atau menyatakan janji setia, pemohon wajib
mengembalikan dokumen atau surat-surat keimigrasian atas namanya kepada
kantor imigrasi yang wilayah kerjanya meliputi tempat tinggal pemohon dalam
waktu paling lambat 14 (empat belas) hari terhitung sejak tanggal pengucapan
sumpah atau pernyataan janji setia.
9) Setelah berita acara pengucapan sumpah dan janji setia diterima, Menteri
mengumumkan nama orang yang telah memperoleh Kewarganegaraan Republik
Indonesia dalam Berita Negara Republik Indonesia.

D. Kehilangan Kewarganegaraan RI

Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2006, ada sembilan hal
yang membuat seorang warga negara dapat kehilangan kewarganegaraannya jika
melakukan hal-hal sebagai berikut:

1. Memperoleh kewarganegaraan lain atas kemauannya sendiri.


2. Tidak menolak atau tidak melepaskan kewarganegaraan lain.
3. Dinyatakan hilang kewarganegaraannya oleh Presiden atas kemauannya sendiri, dengan
ketentuan telah berusia 18 tahun dan bertempat tinggal di luar negeri.
4. Masuk ke dalam dinas tentara asing tanpa disertai izin dari presiden.
5. Masuk dalam dinas negara asing atas kemauan sendiri, yang mana jabatan dalam dinas
tersebut di Indonesia hanya dapat dijabat oleh Warga Negara Indonesia.
6. Mengangkat sumpah atau menyatakan janji setia kepada negara asing atau bagian dari
negara asing tersebut atas dasar kemauan sendiri.
7. Turut serta dalam pemilihan sesuatu yang bersifat ketatanegaraan untuk suatu negara
asing, meskipun tidak diwajibkan keikutsertaannya.
8. Mempunyai paspor atau surat yang bersifat paspor dari negara asing atau surat yang
dapat diartikan sebagai tanda kewarganegaraan yang masih berlaku dari negara lain atas
namanya.
9. Bertempat tinggal di luar wilayah negara Republik Indonesia selama lima tahun terus
menerus, bukan dalam rangka dinas negara, tanpa alasan yang sah. Dengan sengaja
tidak menyatakan keinginannya untuk tetap menjadi Warga Negara Indonesia sebelum
jangka waktu lima tahun tersebut berakhir. Kemudian, setiap lima tahun berikutnya
yang bersangkutan tetap tidak mengajukan pernyataan ingin menjadi Warga Negara
Indonesia kepada perwakilan Indonesia, meskipun telah diberi pemberitahuan secara
tertulis.

Anda mungkin juga menyukai