PENDIDIKAN
KEWARGANEGARAAN
06
Ekonomi dan Bisnis Manajemen U001700007 Nabil Ahmad Fauzi, M.Soc.Sc
Abstract Kompetensi
Pembahasan Hak dan Kewajiban Warga Setelah perkuliahan ini mahasiswa
Negara melingkupi: diharapan dapat memahami dan
menganalisis Hak dan Kewajiban
1. Pengertian Hak dan Kewajiban Warga Negara
Warga Negara
2. Asas Kewarganegaraan
3. Masalah Status Kewarganegaraan
4. Syarat dan Tata Cara Memperoleh
Kewarganegaraan Indonesia
5. Hak dan Kewajiban Warga Negara
6. Hak dan Kewajiban Negara/
Pemerintah
7. Karakteristik Warga Negara yang
Bertanggung Jawab
Hak dan Kewajiban Warganegara
Kita mengenal beberapa orang dan asal negaranya, seperti Ronan Keating, penyanyi pop
dari Inggris, Tom Cruise, bintang film dari Amerika Serikat, dan Dian Sastro, pemain film dari
Indonesia. Pada peristiwa olahraga, kita juga mengenal David Beckham, pemain sepak bola
dari Inggris, Andre Agassi, pemain tenis dari Amerika Serikat, dan Taufik Hidayat, pemain
bulutangkis dari Indonesia. Kita mengenal beberapa nama tersebut dengan prestasinya dan
juga mengharumkan nama bangsanya, karena mereka adalah warga negara dari negara
tersebut.
Pengertian Warga Negara menurut Kamus Besar Nahasa Indonesia (2002) adalah
penduduk sebuah negara atau bangsa berdasarkan keturunan, tempat kelahiran, dan
sebagainya, yang mempunyai kewajiban dan hak penuh sebagai seorang warga negara itu.
Sementara Dr. A.S Hikam (2000) mendefinisikan Warga Negara (citizenship) adalah
anggota dari sebuah komunitas yang membentuk itu sendiri.
Beberapa pengertian tentang warga negara juga diatur oleh Undang-Undang Dasar 1945,
Pasal 26 menyatakan “warga negara adalah bangsa Indonesia asli dan bangsa lain yang
disahkan undang-undang sebagai warga negara”. Selanjutnya Pasal 1 UU Nomor 11/1958,
dan dinyatakan juga dalam UU Nomor 12/2006 tentang Kewarganegaraan Republik
Indonesia, menekankan kepada peraturan yang menyataan bahwa Warga Negara republik
Indonesia adalah orang-orang yang berdasarkan perundang-undangan dan atau perjanjian-
perjanjian atau peraturan yang berlaku sejak proklamasi 17 Agustus 1945 sudah menjadi
warga negara Republik Indonesia.
Warga negara dari suatu negara merupakan pendukung dan penanggung jawab kemajuan
dan kemunduran suatu negara. Oleh sebab itu, seseorang yang menjadi anggota atau
warga negara haruslah ditentukan oleh Undang-undang yang dibuat oleh negara tersebut.
Sebelum negara menentukan siapa-siapa yang menjadi warga negara, terlebih dahulu
negara harus mengakui bahwa setiap orang berhak memilih kewarganegaraan, memilih
tempat tinggal di wilayah negara dan meninggalkannya serta berhak kembali sebagaimana
dinyatakan oleh pasal 28E ayat (1) UUD 1945. Pernyataan ini mengandung makna bahwa
orang-orang yang tinggal dalam wilayah negara dapat diklasifikasikan menjadi:
b. Penduduk, yaitu orang-orang asing yang tinggal dalam negara bersifat sementara
sesuai dengan visa (surat izin untuk memasuki suatu negara dan tinggal sementara
yang diberikan oleh pejabat suatu negara yang dituju) yang diberikan negara melalui
kantor imigrasi.
Sementara Koerniatmanto (2000) menyatakan tentang hak dan kewajiban yang berkaitan
dengan warga negara, menekankan pada aspek anggota suatu negara. Warga Negara
adalah anggota suatu negara, dan sebagai anggota suatu negara, seorang warga negara
mempunyai kedudukan khusus terhadap negaranya. Ia mempunyai hubungan hak dan
kewajiban yang bersifat timbal balik terhadap warga negara.
Hak warga negara Indonesia terhadap negara telah diatur dalam UUD 1945 dan aturan
hukum lainnya yang merupakan turunan dari hak-hak umum yang digariskan dalam UUD
1945. Hak warga negara ini adalah sesuatu yang dapat dimiliki oleh warga negara dari
negaranya. Hak-hak warga negara yang diperoleh dari negara seperti hak untuk hidup
secara layak, dan aman, pelayanan, dan hal lain yang diatur dalam undang-undang.
Selain hak, warga negara juga mempunyai kewajiban terhadap negara selain kewajiban
terhadap masyarakat secara keseluruhan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara yang ditetapkan dengan udang-undang. Kewajiban warga negara ditentukan oleh
undang-undang seperti kewajiban untuk membela negara, menaati undang-undang, dan
sebagainya.
Prinsip utama dalam penentuan hak dan kewajiban warga negara adalah terlibatnya warga
negara baik secara langsung maupun perwakilan dalam setiap perumusan hak dan
kewajiban tersebut sehingga warga sadar dan menganggap hak dan kewajiban tersebut
sebagai bagian dari kesepakatan mereka.
B. Asas Kewarganegaraan
Dalam asas kewarganegaraan dalam UU Nomor 12 Tahun 2006, dikenal dua pedoman
yaitu: asas kewarganegaraan umum dan asas kewarganegaraan khusus.
Seseorang tidak boleh memegang status dua kewarganegaraan. Oleh sebab itu, apabila
seseorang berhak mendapatkan status kewarganegaraan karena kelahiran dan keturunan
sekaligus, maka pada saat dewasa, harus memilih salah satu.
g. Asas Keterbukaan
Adalah asas yang menentukan bahwa segala hal ikhwal yang berhubungan dengan
warga negara harus dilakukan secara terbuka.
h. Asas Publisitas
Adalah asas yang menentukan bahwa seseorang yang memperoleh dan atau
kehilangan kewarganegaraan RI akan diumumkan dalam berita negara RI agar
masyarakat mengetahuinya.
1. Apatride adalah seseorang yang tidak memiliki status kewarganegaraan. Hal ini
disebabkan karena orang tersebut lahir di negara yang menganut asas ius sanguinis.
3. Multipatride seseorang yang memiliki lebih dari dua status kewarganegaraan, yaitu
seseorang (penduduk) yang tinggal di perbatasan antara dua negara.
Apabila seseorang menjadi warga negara suatu negara, maka orang tersebut mempunyai
hak dan kewajiban. Hak adalah suatu yang seharusnya diperoleh oleh warga negara setelah
melaksanakan segala sesuatu yang menjadi kewajiban sebagai warga negara.
a. Wajib membayar pajak sebagai kontrak utama antara negara dengan warga negara
dan membela tanah air (Pasal 27).
b. Wajib membela pertahanan dan keamanan negara (Pasal 29).
c. Wajib menghormati hak asasi orang lain dan mematuhi pembatasan yang terutang
dalam peraturan (Pasal 28J).
d. Wajib menjunjung hukum dan pemerintah.
e. Wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara.
f. Wajib tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang untuk
menjamin pengakuan serta penghormatan atas hak dan kebebasan orang lain.
g. Wajib mengikuti pendidikan dasar.
2. Kewajiban negara atau pemerintah bagaimana yang tersebut dalam tujuan negara
dalam pembukaan UUD 1945 (point a, b, c, d) dan kewajiban negara menurut UU serta
UUD meliputi:
Karakteristik adalah sejumlah sifat atau tabiat yang harus dimiliki oleh warga negara
Indonesia, sehingga muncul suatu identitas yang mudah dikenali sebagai warga negara.
Sejumlah sifat dan karakter warga negara Indonesia adalah sebagai berikut:
2. Bersikap kritis
Sifat ini adalah sikap dan perilaku yang berdasarkan data dan fakta yang valid (sah)
serta argumentasi yang akurat.
4. Bersikap terbuka
Sifat ini adalah sikap dan perilaku yang transparan serta terbuka, sejauh masalah
tersebut tidak bersifat rahasia.
5. Rasional
Sifat ini adalah pola sikap dan perilaku yang berdasarkan rasio atau akal pikiran
yang sehat.
6. Adil
Sifat ini adalah sikap dan perilaku menghormati persamaan derajat dan martabat
kemanusiaan.
7. Jujur
Sifat ini adalah sikap dan perilaku yang berdasarkan data dan fakta yang sah dan
akurat.
1. Memiliki kemandirian.
2. Memiliki tanggung jawab pribadi, politik, dan ekonomi sebagai warga negara.
3. Menghargai martabat manusia dan kehormatan pribadi.
4. Berpartisipasi dalam urusan kemasyarakatan dengan pikiran dan sikap yang santun.
5. Mendorong berfungsinya demokrasi konstitusional yang sehat.
Daftar Pustaka
2021 Pendidikan Kewarganegaraan
13 Nabil Ahmad Fauzi, M.Soc.Sc
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Srijanti, A. Rahman H.I, Puswanto S.K., 2009. Pendidikan Kewarganegaraan di Perguruan
Tinggi : Mengembangkan Etika Berwarga Negara. Edisi 3. Jakarta: Penerbut Salemba
Empat :
3. Kusnardi, M dan Bintan Saragih. 2000. Ilmu Negara. Gaya Media Pratama.
Jakarta.
Utama. Jakarta.
Ilmiah ITB.