PENDIDIKAN
KEWARGANEGARAA
N
Identitas Nasional
04
Ekonomi dan Bisnis Manajemen U001700007 Nabil Ahmad Fauzi, M.Soc.Sc
Abstract Kompetensi
Pembahasan Identitas Nasional: Setelah perkuliahan ini mahasiswa
diharapan dapat memahami dan
1. Pengertian Identitas Nasional menganalisis Identitas Nasional
2. Parameter Identitas Nasional
3. Unsur-unsur Pembentuk Identitas
Nasional
Identitas Nasional
Pada tahun 1992 untuk pertama kalinya Merah Putih berkibar di Olimpiade Internasional di
Barcelona, Spanyol. Susi Susanti (pemain bulutangkis putri yang mendapatkan medali emas
olimpiade pertama) berdiri di panggung, diiringi pengibaran bendera Merah Putih dan lagu
Indonesia Raya. Perasaan bangga dan haru menandai usaha keras menuju budaya unggul
telah membuahkan hasil kehormatan bangsa berkibar melaui bendera dan lagu
kebangsaan.
Bendera berkibar dan lagu kebangsaan yang terdengar di Barcelona tersebut merupakan
salah satu ciri dari bangsa Indonesia. Bangsa-bangsa lain mengenal Indonesia dengan
berbagai ciri yang bersifat khas, selain bendera dan lagu kebangsaan, ciri khas lain seperti
letak geografis Indonesia yang khas, pulau-pulaunya yang berjumlah ribuan, suku
bangsanya yang beragam, masyarakatnya religius atau beragama, dan kebudayaan baik
yang terkait dengan norma maupun teknologi.
Pengertian identitas nasional pada hakikatnya adalah “manifestasi nilai-nilai budaya yang
tumbuh dan berkembang dalam aspek kehidupan suatu bangsa (nation) dengan ciri-ciri
khas, dan dengan ciri-ciri yang khas tadi suatu bangsa berbeda dengan bangsa lain dalam
kehidupannya” (Wibisono Koento: 2005).
Identitas berasal dari kata identity yang berati ciri-ciri, tanda-tanda, atau jati diri yang
melekat pada seseorang atau sesuatu yang membedakannya dengan yang lain. Dalam
terminologi antropologi, identitas adalah sifat khas yang menerangkan dan sesuai dengan
kesadaran diri pribadi sendiri, golongan, kelompok, komunitas, atau negara sendiri.
Kata “nasional” dalam identitas nasional merupakan identitas yang melekat pada kelompok-
kelompok yang lebih besar yang diikat dengan kesamaan-kesamaan, baik fisik seperti,
budaya, agama, bahasa maupun nonfisik seperti, keinginan, cita-cita, dan tujuan. Istilah
identitas nasional atau identitas bangsa melahirkan tindakan kelompok (collective action)
yang diberi atribut nasional.
Parameter identitas nasional adalah suatu ukuran atau patokan yang dapat digunakan untuk
menyatakan sesuatu adalah menjadi ciri khas suatu bangsa. Sesuatu yang diukur adalah
unsur suatu identitas seperti kebudayaan yang menyangkut norma, bahasa, adat istiadat
dan teknologi, sesuatu yang alami atau ciri yang sudah terbentuk seperti geografis.
Sesuatu yang terjadi dalam suatu masyarakat dan mencari ciri atau identitas nasional
biasanya mempunyai indikator sebagai berikut:
Bagi bangsa Indonesia, pengertian parameter identitas nasional tidak merujuk hanya pada
individu (adat istiadat dan tata laku), tetapi berlaku pula pada suatu kelompok Indonesia
sebagai suatu bangsa yang majemuk, maka kemajemukan itu merupakan unsur-unsur atau
parameter pembentuk identitas yang melekat dan diikat oleh kesamaan-kesamaan yang
terdapat pada segenap warganya.
1. Suku Bangsa
Suku bangsa adalah golongan sosial yang khusus dan bersifat askriptif (ada sejak lahir),
yang sama coraknya dengan golongan umur dan jenis kelamin. Indonesia dikenal bangsa
dengan banyak suku bangsa, dan menurut statistik hampir mencapai 300 suku bangsa.
Setiap suku mempunyai adat istiadat, tata kelakuan, dan norma yang berbeda, namun
demikian beragam suku ini mampu mengintegrasikan dalam suatu negara Indonesia untuk
mencapai tujuan yaitu masyarakat yang adil dan makmur.
2. Kebudayaan
Kebudayaan menurut ilmu sosiologis termasuk kesenian, ilmu pengetahuan, teknologi, dan
adat istiadat. Kebudayaan sebagai parameter identitas nasinal bukanlah sesuatu yang
bersifat individual.apa yang dilakukan sebagai kebiasaan pribadi bukanlah suatu
kebudayaan. Kebudayaan harus merupakan milik bersama dalam suatu kelompok, artinya
para warganya memiliki bersama sejumlah pola-pola berpikir dan berkelakuan yang didapat
dan dikembangkan melalui proses belajar. Hal-hal yang dimiliki bersama ini harus menjadi
sesuatu yang khas dan unik, yang akan tetap memperlihatkan diri di antara berbagai
kebiasaan-kebiasaan pribadi yang sangat variatif.
Bahasa adalah identitas nasional yang besumber dari salah satu lambang suatu negara.
Bahasa adalah merupakan satu keistimewaan manusia, khususnya dalam kaitan dalam
hidup bersama dalam masyarakat adalah adanya bahasa. Bahasa manusia memiliki simbol
yang menjadikan suatu perkataan mampu melambangkan arti apapun, sekalipun hal atau
barang yang dilambangkan artinya oleh suatu kata tidak hadir di situ.
Di Indonesia terdapat beragam bahasa daerah yang mewakili banyaknya suku-suku bangsa
atau etnis namun bahasa Melayu dahulu dikenal sebagai bahasa penghubung berbagai
etnis yang mendiami kepulauan nusantara. Selain menjadi bahasa komunikasi di antara
suku-suku di nusantara, bahasa Melayu juga menempati posisi bahasa transaksi
perdagangan internasional di kawasan kepulauan nusantara yang digunakan oleh berbagai
suku bangsa Indonesia dengan pedagang asing.
Pada tahun 1928, Bahasa Melayu mengalami perkembangan yang sangat pesat. Pada
tahun tersebut, bahasa Melayu ditetapkan menjadi bahasa Indonesia sebagai bahasa
persatuan bangsa Indonesia. Setelah kemerdekaan, bahasa Indonesia ditetapakan sebagai
bahasa nasional.
4. Kondisi Geografis
Kondisi geografis merupakan indentitas yang bersifat alamiah. Kedudukan geografis wilayah
negara menunjukan tentang lokasi negara dalam kerangka ruang, tempat, dan waktu,
sehingga untuk waktu tertentu menjadi jelas batas-batas wilayahnya di atas bumi. Letak
geografis tersebut menentukan corak dan tata susunan ke dalam dan akan dapat diketahui
pula situasi dan kondisi lingkungannya. Bangsa akan mendapat pengaruh dari kedudukan
geografis wilayah negaranya. Letak geografis ini menjadi khas dimiliki oleh sebuah negara
yang dapat membedakannya dengan negara lain.
Identitas nasional Indonesia pada saat ini terbentuk dari enam unsur yaitu sejarah
perkembangan bangsa Indonesia, kebudayaan bangsa Indonesia, suku bangsa, agama,
dan budaya unggul. Namun demikian, unsur-unsur itu tidak statis dan akan berkembang
sesuai dengan tujuan bangsa Indonesia.
1. Unsur Sejarah
Bangsa Indonesia mengalami kehidupan dalam beberapa situasi dan kondisi sosial yang
berbeda sesuai perubahan jaman. Bangsa Indonesia secara ekonomis dan politik pernah
mencapai era kejayaan di wilayah Asia Tenggara. Kejayaan dalam bidang ekonomi bangsa
Indonesia pada era pemeritahan kerajaan Majapahit dan Sriwijaya, rakyat mengalami
kehidupan ekonomi yang sejahtera, sedangkan dalam bidang politik memiliki kekuasaan
negara hingga seluruh wilayah nusantara yang meliputi wilayah jajahan Belanda (sekarang
wilayah NKRI) hingga wilayah negara Filipina, Singapura, Malaysia, bahkan sebagian
wilayah Thailand. Namun, kejayaan ini mengalami keruntuhan akibat menghilangnya jiwa
kebersamaan (persatuan dan kesatuan) di antara bangsa dalam pemerintahan Majapahit
dan Sriwijaya tersebut.
Dampak langsung dari adanya penjajah ini adalah bangsa Indonesia mengalami kebodohan,
kemiskinan, keterbelakangan, perpecahan dan kehilangan sumber daya alam akibat
eksploitas yang tidak bertanggung jawab oleh penjajah untuk dibawa ke negaranya.
Realitas perjalanan sejarah bangsa tersebut mendorong bangsa Indonesia untuk menjadi
bangsa pejuang yang pantang menyerah dalam melawan penjajah untuk meraih dan
mempertahankan kembali harga diri, martabatnya sebagai bangsa. Selain itu, dipertahankan
semua potensi sumber daya alam yang ada agar tidak terus menerus dieksplorasi dan
Perjuangan bangsa Indonesia ini tidak berhenti pada masalah yang tersebut di atas,
melainkan berlanjut pada perjuangan meraih dan mempertahankan kemerdekaan bangsa
dari penjajah. Perjuangan demi perjuangan bangsa Indonesia tersebut pada akhirnya
menjadi suatu nilai yang mengkristal dalam jiwa bangsa Indonesia bahwa bangsa Indonesia
adalah bangsa pejuang. Sekaligus semangat juang yang dimiliki oleh bangsa Indonesia
tersebut menjadi kebanggaan sebagai identitas nasional bagi bangsa Indonesia yang
membedakan dengan bangsa lain di ASEAN dan dunia pada umumnya. Sejarah telah
memberikan identitas nasional bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa pejuang.
2. Kebudayaan
Aspek kebudayaan yang menjadi unsur pembentuk identitas nasional adalah meliputi tiga
unsur yaitu:
a. Akal budi
Akal Budi adalah sikap dan perilaku yang dimiliki oleh bangsa Indonesia dalam
interaksinya antar sesama (horizontal) maupun antar pemimpin dan rakyat, anak
dengan orang tua (vertikal), atau sebaliknya. Bentuk sikap dan perilaku
sebagaimana yang tersebut di atas, adalah hormat-menghormati antar sesama,
sopan santun dalam sikap dan tutur kata, dan hormat pada orang tua.
b. Peradaban (civility)
c. Pengetahuan (knowledge)
3. Budaya Unggul
Budaya unggula adalah semangat dan kultur kita untuk mencapai kemajuan dengan cara
“kita harus bisa, kita harus berbuat terbaik, kalau orang lain bisa, mengapa kita tidak bisa”.
Dalam UUD 1945, menyatakan bahwa bangsa Indonesia berjuang dan mengembangkan
dirnya sebagai bangsa yang merdeka, berdaulat, bersatu, maju, makmur serta adil atau
berkesejahteraan. Untuk mencapai kualitas hidup demikian, nilai kemanusiaan, demokrasi
dan keadilan dijadikan landasan ideologis yang secara ideal dan normatif diwujudkan secara
konsisten, konsekuen, dinamis, kreatif, dan bukan indoktriner.
4. Suku Bangsa
Identitas nasional dalam aspek suku bangsa adalah adanya suku bangsa yang majemuk
(aneka ragam). Majemuk atau aneka ragamnya suku bangsa dimaksud adalah terlihat dari
jumlah suku bangsa lebih kurang 300 suku bangsa dengan bahasa dan dialek yang
berbeda. Populasinya menurut data BPS tahun 2010 adalah sekitar 240 juta jiwa.
Identitas sosial dalam aspek agama adalah masyarakat agamis dan memiliki hubungan
antarumat seagama dan antar umat beragama yang rukun. Di samping itu, menurut UU No
16/1969, negara Indonesia mengakui multiagama yang dianut oleh bangsanya, yaitu Islam,
Katholik, Kristen, Hindu, Budha, dan Kong Hu Cu. Pada Era Orde Baru, agama Kong Hu Cu
tidak diakui sebagai agama resmi Indonesia, tetapi sejak pemerintahan Presiden
Abdurrahman Wahid, istilah agama resmi negara dihapuskan. Islam adalah agama
mayoritas bangsa Indonesia.
Indonesia merupakan negara multiagama, karena itu Indonesia dikatakan negara yang
rawan disintegrasi bangsa. Untuk itu menurut Magnis Suseno, salah satu jalan untuk
mengurangi resiko konflik antaragama perlu diciptakan tradisi saling menghormati antar
umat agama yang ada. Menghormati berarti mengakui secara positif dalam agama dan
kepercayaan orang lain juga mampu belajar satu sama lain.
6. Bahasa
Bahasa adalah salah satu atribut bangsa di samping sebagai identitas nasional. Bahasa
Indonesia dikenal sebagai bahasa Melayu yang merupakanbahasa penghubung (lingua
franca) berbagai etnis yang mendiami kepulauan nusantara. Bahasa Melayu ini pada tahun
1928 ditetapkan oleh pemuda dari berbagai suku bangsa Indonesia dalam peristiwa
Sumpah Pemuda sebagai bahasa persatuan bangsa Indonesia.
2. Depdiknas. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi 3. Balai Pustaka. Jakarta.
3. Herlia Tati. 2004. Fenomena Kultur dan Politik Indonesia. Jurnal Dephan. Jakarta.
Paramita. Jakarta.
5. Lemhanas dan Dirjen Dikti. 1984. Kewiraan untuk Mahasiswa. Gramedia. Jakarta.