Anda di halaman 1dari 4

1.

Menjelaskan Konsep iklim demokratis dengan memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar
terbuka.

Konsep iklim demokratis dengan memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar terbuka.

Lingkungan sebagai sumber belajar dapat dimaknai sebagai segala sesuatu yang ada di sekitar atau di
sekeliling siswa (makhluk hidup lain, benda mati, dan budaya manusia) yang dapat dimanfaatkan untuk
menunjang kegiatan belajar dan pembelajaran secara lebih optimal. pemanfaatan sumber belajar termasuk
lingkungan oleh siswa sangat tergantung pada bimbingan dan arahan dari guru (orang tua atau orang di
lingkungan sekitar). Berarti di sini guru berfungsi sebagai fasilitator, komunikator, motivator dan manager.
Fungsi guru seperti inilah yang sangat diharapkan untuk mencapai tujuan pendidikan. Pemanfaatan sumber
belajar tergantung pada kreatifitas guru, kemampuan guru. guru harus menghindari model pendidikan
“gaya bank” dimana siswa hanya mampu bergerak dalam tiga hal, yaitu mencatat – menerima –
menyimpan. Karena kebanyakan siswa tidak menerima materi dengan baik ketika guru menerapkan model
pendidikan tersebut. Salah satu strategi mengajar yang tepat dalam pemanfaatan lingkungan sebagai
sumber belajar adalah dengan metode inkuiri. Penggunaan metode inkuiri sebagai upaya untuk
menciptakan suasana pembelajaran yang kondusif dan menyenangkan dengan mengacu kepada minat
peserta didik dengan mengangkat isu-isu yang sedang hangat di masyarakat dan menciptakan peserta didik
berpikir kritis dan sistematis (Wena, 2009:71).

2. Menyebutkan demokrasi yang terjadi di lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat.

Demokrasi yang terjadi di lingkungan keluarga :

1. Berlaku adil terhadap semua anggota keluarga tanpa pilih kasih


2. Setiap anggota keluarga bebas mengeluarkan pendapat
3. Mengerjakan tugas sesuai perannya masing-masing
4. Saling menghormati dan menyayangi
5. Menghormati dan menghargai semua anggota keluarga sesuai kedudukannya, misalnya
menghargai dan menghormati ayah sebagai kepala keluarga
6. Melakukan rapat keluarga jika diperlukan, misalnya menentukan liburan keluarga dan tugas
masing-masing di rumah.
7. Memahami tugas dan kewajiban masing-masing anggota keluarga
8. Mengatasi dan menyelesaikan semua masalah keluarga dengan cara musyawarah mufakat.
9. Saling menghargai berbagai perbedaan yanga da antara anggota keluarga
10. Mendahulukan kepentingan bersama daripada kepentingan pribadi
11. Mendengarkan nasihat orang tua atau kakak yang lebih tua umurnya
12. Saling mengakui kelebihan dan keunggulan kakak atau adik secara jujur, misalnya memberikan
selamat jika meraih suatu prestasi.

Demokrasi yang terjadi di lingkungan sekolah :

1. Penyelenggaraan pemilihan pengurus kelas dan organisasi sekolah dengan musyawarah.


2. Pembagian tugas piket kebersihan dan pembagian kelompok kerja lain secara merata
3. Interaksi antara guru, siswa, orang tua siswa, dan semua warga sekolah lain yang berjalan dengan
baik
4. Petugas pelaksanaan upacara yang dilakukan secara bergantian
5. Ikut berpartisipasi dalam kegiatan Osis atau kegiatan sekolah lainnya
6. Ikut serta dalam kegiatan politik di sekolah, misalnya dalam pemilihan keua kelas, ketua Osis, ketua
Pramuka, dan sebagainya.
7. Di sekolah berani bertanya jika ada pelajaran yang belum dipahami
8. Melaksanakan semua kewajiban sekolah, misalnya datang tepat waktu, memakai seragam, dan
membayar SPP tepat waktu.
9. Saling menghargai pendapat orang lain
10. Tidak membeda-bedakan teman sekolah berdasarkan suku, ras, agama, harta, dan kedudukan
orang tuanya
11. Mengeluarkan pendapat dengan cara yang baik, misalnya sebagai siswa dapat menulis di majalah
dinding

Demokrasi yang terjadi di lingkungan masyarakat :

1. Ikut serta bersama menjaga keamanan dan perdamaian masyarakat


2. Ikut serta dalam pemilihan pengurus organisasi masyarakat, baik secara aktif maupun pasif.
3. Mengatasi segala masalah yang ada dengan jalan musyawarah dan pikiran jernih
4. Mengikuti kegiatan yang diadakan di RT,RW, dan desa atau kelurahan, misalnya kegiatan kerja
bakti.
5. Ikut serta memberikan usulan dan saran bagi kemajuan masyarakat dengan cara yang benar.
6. Saling tenggang rasa sesaae warga yang beragam
7. Menghargai pendapat orang lain
8. Melaksanakan hak dan kewajiban sebagai warga masyarakat, misalnya dengan membayar iuran
warga dengan teratur.
9. Jika seseorang menjadi bagian dari perangkat RT hingga desa atau kelurahan, maka wajib
menyalurkan dana untuk masyarakat dengan benar.
10. Jika menjadi perangkat RT hingga desa atau kelurahan, maka wajib dengan terbuka menerima
dengan lapang dada segala aspirasi masyarakat dan menjalankan semua program kemasyarakatan
yang ada.
3. Menjelaskan proses pemilu dan pilkada baik sebelum, pada saat pelaksaan, maupun setelah
dilaksanakan pemilu dan pilkada

Proses Pelaksanaan Pemilu dan Pilkada


PEMILU ANGGOTA DPR, DPD dan DPRD
Tahapan Pemilu Anggota DPR, DPD dan DPRD berdasarkan Undang-Undang Nomor 8 tahun 2012 yaitu:

1. Perencanaan Program, dan Anggaran, serta Penyusunan Peraturan Pelaksanaan Penyelenggaraan


Pemilu.
2. Pemutakhiran Data Pemilih dan penyusunan Daftar pemilih.
3. Pendaftaran dan verifikasi Peserta Pemilu.
4. Penetapan Peserta Pemilu.
5. penetapan jumlah kursi dan Penetapan daerah pemilihan.
6. Pencalonan Anggota DPR, DPD, dan DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota.
7. Masa kampanye pemilu.
8. Masa tenang.
9. Pemungutan dan Penghitungan Suara.
10. Penetapan Hasil Pemilu.
11. Pengucapan Sumpah/Janji Anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota.

PEMILU PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN


Tahapan Pemilu Presiden dan Wakil Presiden yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 42 tahun 2008
yaitu meliputi:

1. Penyusunan Daftar pemilih.


2. Pendaftaran Bakal Pasangan Calon.
3. Penetapan Pasangan calon.
4. Masa kampanye.
5. Masa tenang.
6. Pemungutan dan Penghitungan Suara.
7. Penetapan hasil Pemilu Presiden dan Wakil Presiden.
8. Pengucapan sumpah/janji Presiden dan Wakil Presiden.

PEMILIHAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR, BUPATI DAN WAKIL BUPATI SERTA WALIKOTA DAN
WAKIL WALIKOTA
Tahapan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, serta Walikota dan Wakil
Walikota di atur dalam Undang-Undang nomor 8 tahun 2015 sebagaimana telah diubah terakhir dalam
Undang-Undang Nomor 10 tahun 2016. Tahapannya meliputi:

TAHAP PERSIAPAN :

1. Perencanaan Program dan Anggaran.


2. Penyusunan Peraturan Penyelenggaraan Pemilihan.
3. Perencanaan Penyelenggaraan meliputi penetapan tata cara dan Jadwal Tahapan Pelaksanaan
Pemilihan.
4. Pembentukan PPK, PPS dan KPPS.
5. Pembentukan Panwas Kabupaten/Kota, Panwas Kecamatan, PPL dan Pengawas TPS.
6. Pemberitahuan dan Pendaftaran Pemantau Pemilihan.
7. Penyerahan Daftar Penduduk Potensial Pemilihan.
8. Pemutakhiran dan Penyusunan Daftar Pemilih.
TAHAP PENYELENGGARAAN :

1. Pengumuman Pendaftaran Pasangan Calon.


2. Pendaftaran Pasangan Calon.
3. Penelitian Persyaratan Calon.
4. Penetapan Pasangan Calon.
5. Pelaksanaan Kampanye.
6. Pelaksanaan Pemungutan Suara.
7. Penghitungan Suara dan Rekapitulasi.
8. Penetapan Calon Terpilih.
9. Penyelesaian Pelanggaran dan Sengketa Hasil Pemilihan.
10. Pengusulan Pengesahan dan Pengangkatan Pasangan Calon Terpilih.

Menciptakan iklim demokrasi melalui pembelajaran lingkungan terbuka

Ada tiga jenis suasana yang dihadapi siswa dalam proses pembelajaran

1. pertama suasana autokratis dengan sikap guru yang otoriter


2. kedua, suasana Laissez-faire dengan sikap guru yang permisif
3. ketiga, suasana demokratis dengan sikap guru yang riil.

Dari ketiga jenis suasana pembelajaran tersebut, suasana demokratis dengan sikap guru yang riil lebih
memungkinkan untuk memberi peluang dalam mencapai hasil belajar yang optimal.

Suasana kelas dengan sikap guru yang “riil”. Suasana kelas dengan sikap guru yang riil ditandai dengan
adanya kebebasan anak yang disertai dengan pengendalian. Anak-anak diberi kesempatan yang cukup
untuk bermain bebas tanpa diawasi atau diatur dengan ketat. Dilain pihak anak diberi tugas sesuai petunjuk
dan pengawasan guru.

Anda mungkin juga menyukai