Permasalahan
Pendidikan
Anggota :
01 Rissa Amalia
(2001913)
05 Hilmi Nabila Chosiyah
(2001919)
02 Diana Kulsum
(2001914)
06 Yusy Yus Sinta Dewi
(2001922)
Gani
04 Sri Wulandhari
(2001916)
08 (2001925)
Permasalahan Pokok Pendidikan
Sepanjang sejarah perjalanan pendidikantentulah mengalamai berbagai masalahyang dialami yang diupayakan
pemecahan permasalahnya untuk menuju pendidikan yang lebih baik dan mencetak siswa-siswi atau sumber daya
manusia yang bermutu dan berkualitas.
Dalam (Syafril dan Zelhendri Zen, 2017:180-183) terdapat lima permasalahan pokok pendidikan yaitu:
1. Kuantitas, yaitu permasalah mengenai banyaknya murid yang harus ditamppung dalam system pendidikan.
2. Kualitas, pada umumnya dilihat dari hasil (output) pendidikan itu sendiri. Kadar ketercapaian tujuan tersebut
tergantung pada lembaga yang menyelenggarakan pendidikan tersebut serta sukar ditetapkan secara pasti , karen
alat ukur keberhasilan (kualitas) seseorang siswa atau anak di sekolah belum ada yang baku.
3. Efisiensi, dikatakan ideal apabila penyelenggaraan pendidikannya hemat waktu, tenaga dan biaya tetapi
produktivitasnya tetap optimal.seperti keseuaian jadwal mata pelajarannya dengan guru pembelajaran tersebut.
4. Efektivitas, mengenai pencapaian hasil program yang dibuat. Bila rencana pembelajaran yang dibuat oleh guru
sesuai dengan silabus maka pembelajaran tersebut dapat dikatakan efektif.
5. Relevansi, mengenai sistem pendidikan dapat menghasilkan output (keluaran) yang sesuai dengan kebutuhan.
Kesesuaian (relevansi) tersebut meliputi kuantitas dan kualitas output tersebut.
Lanjutan
b. Pengembangan kemampuan ketenaga kependidikan melalui studi lanjut misalnya berupa pelatihan, penataran,
seminar, kegiatan-kegiatan kelompok studi seperti PKG dan lain-lain.
d. Penyempurnaan sarana belajar seperti buku paket, media pembelajaran dan peralatan laboratorium
f. Kegiatan pengendalian mutu yang berupa kegiatan-kegiatan laporan penyelenggaraan Pendidikan oleh semua
Lembaga Pendidikan, supervisi dan monitoring Pendidikan oleh penilik dan pengawas, system ujian nasional atau
UMPTN, dan akreditasi terhadap Lembaga Pendidikan untuk menetapkan status suatu Lembaga.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Berkembangnya Masalah Pendidikan
1. Perkembangan Iptek Dan Seni
Perkembangan Iptek a. Perkembangan Iptek
Dan Seni
Dalam UUSPN No. 2 Tahun 1989 Bab II Pasal 4 telah dinyatakan bahwa tujuan pendidikan nasional ialah
mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang sehat jasmani dan rohani. Jadi
konsepnya sudah baik, namun dalam pelaksanaannya pendidikan afektif belum ditangani semestinya.
Kecendrungan mengarah pada pengutamaan pengembangan aspek kognitif. Contoh: pendidikan agama
dan Pendidikan Moral Pancasila, semestinya mengutamakan penanaman nilai, bergeser kepada
pengetahuan agama dan Pancasila, keberhasilan pendidikan hanya dinilai dari kemampuan kognitif atau
penguasaan pengetahuan. Hal ini mengalami hambatan karena:
- Beban kurikulum sudah terlalu berat
- Pendidikan efektif sulit diprogramkan secara eksplisit
- Pencapaian hasil pendidikan afektif memakan waktu,sehingga memerlukan ketekunan dan
- kesabaran pendidik.
- Menilai hasil pendidikan afektif tidak mudah.
Permasalahan Aktual
Pendidikan
2. Masalah Kurikulum
Masalah kurikulum meliputi masalah konsep dan masalah pelaksanaannya. Sebagai sumber masalah
ialah bagaimana sistem pendidikan dapat membekali peserta didik untuk terjun ke lapangan kerja (bagi
yang tidak melanjutkan sekolah) dan memberikan bekal dasar yang kuat untuk ke perguruan tinggi (bagi
yang melanjutkan). Jika Kurikulum 1975/1976 berorientasi kepada produk pendidikan dan kurang
memenuhi proses pembelajaran, maka kurikulum 1984 lebih peduli terhadap kualitas proses pembelajaran.
Sehingga kurikulum 1984 memberi peratian yang besar pada CBSA dan keterampilan proses, juga
pelaksanaan ko dan ekstra kurikuler dengan mempertimbangkan hasilnya sebagai bahan untuk nilai akhir.
Kurikulum 2004, berbasis kompetensi, sehingga dikenal dengan KBK 2004 dan tahun 2008, menjadi
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan disempurnakan lagi menjadi Kurikulum 2013 (K13).
a) Pendidikan afektif yang sekarang lebih populer dengan pendidikan karakter perlu ditingkatkan
secara terprogram tidak cukup hanya secara insidental. Pendekatan keterampilan proses yang
sudah disebarluaskan konsepnya perlu ditindak lanjuti.
b) Pelaksanaan ko-kurikuler dan ekstrakurikuler dikerjakan dengan penuh kesungguhan dan hasilnya
diperhitungkan dalam menetapkan nilai akhir ataupun pelulusan. Untuk itu perlu dikaitkan dengan
pemberian insentif kepada guru yang mengajar.
c) Pemilihan peserta didik atas kelompok yang akan melanjutkan belajar ke perguruan tinggi dengan
yang akan terjun ke masyarakat melalui pendidikan vokasi berupa pendidikan kejuruan merupakan
hal yang prinsip, karena pada dasarnya tidak semua peserta didik secara potensial mampu belajar
di perguruan tinggi.
d) Pendidikan tenaga pendidik perlu diberi perhatian khusus, karena tenaga pendidik khususnya guru
menjadi penyebab utama lahirnya sumber daya manusia yang berkualitas. Perlu ditumbuh
kembangkan terus kegiatan yang berupa PKG (Pusat Kegiatan Guru), MGBS (Musyawarah Guru
Bidang Studi) dan MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran) dan pertemuan bentuk lain sebagai
model pengembangan kemampuan guru (self sustaining competencies).
Kesimpulan
Permasalahan pendidikan adalah persoalan atau permasalahan yang dihadapi oleh dunia
pendidikan, khususnya Negara Indonesia. Permasalahan yang muncul antara lain seperti masalah
pemerataan pendidikan, masalah mutu pendidikan, masalah efisiensi pendidikan, dan masalah
relevansi pendidikan.
Adapun faktor – faktor yang menjadikan rendahnya kualitas pendidikan di Indonesia adalah
kurangnya proses pembelajaran yang menarik perhatian siswa, karena masih menggunakan metode
tutur yang akan mengurangi minat siswa dalam mengikuti proses pembelajaran, dan model
pembelajaran tersebut belum dapat secara efektif menanamkan konsep materi, sehingga
mengakibatkan prestasi akademik siswa rendah.
Solusi yang dapat dilakukan untuk permasalahan pendidikan tersebut adalah menyediakan
kesempatan pemerataan belajar, mencapai hasil pendidikan yang bermutu, meningkatkan kualitas
pendidik, pembelajaran terlaksana secara efisien dan efektif serta menghasilkan produk bermutu yang
relevan.
Do you have
Thank you! any questions?
CREDITS: This presentation template
was created by Slidesgo, including
icons by Flaticon, and infographics &
images by Freepik