Anda di halaman 1dari 12

Kontribusi Media Sosial dalam memperkuat Integrasi Nasional

Tugas ini di susun untuk memenuhi matkul :


PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN/MKWU4109
Tutor pembimbing :

DISUSUN OLEH:

PROGRAM STUDI Manajemen


FAKULTAS Ekonomi dan bisnis
UNIVERSITAS TERBUKA
UPBJJ-UT Jakarta
2023
Kontribusi Media Sosial dalam memperkuat Integrasi Nasional

Pendahuluan

Media sosial memang menjadi platform yang memfasilitasi pertukaran


informasi antarindividu dengan berbagai bentuk, seperti teks, foto, dan video. Tujuan
utama dari media sosial adalah memungkinkan pengguna untuk saling berkomunikasi
dan berbagi informasi dengan kerabat, sahabat, orang tua, dan lain sebagainya.
Beberapa jenis media sosial yang populer digunakan sehari-hari meliputi Facebook,
Twitter, TikTok, YouTube, dan masih banyak lagi.
Dalam konteks dampak sosial media, terdapat dua sisi yang perlu
diperhatikan. Di satu sisi, terdapat dampak negatif, seperti penurunan interaksi sosial
langsung dan potensi kesalahpahaman yang dapat menyebabkan konflik. Namun, di
sisi lain, media sosial juga memiliki dampak positif, khususnya dalam hal penyebaran
informasi yang cepat, tepat, dan akurat.
Dampak negatif pertama adalah penurunan interaksi sosial langsung. Banyak
orang lebih memilih berkomunikasi melalui platform media sosial daripada
berinteraksi secara langsung. Hal ini dapat mengurangi kemampuan individu untuk
mengembangkan keterampilan sosial, membangun hubungan personal yang
mendalam, dan merasakan nuansa emosi yang lebih kaya dari interaksi langsung.
Dampak negatif kedua adalah risiko kesalahpahaman dan konflik. Informasi
yang tersebar di media sosial tidak selalu dapat diverifikasi dengan mudah, dan hal
ini dapat menyebabkan penyebaran informasi palsu atau tidak akurat.
Kesalahpahaman ini dapat memicu konflik antarindividu atau kelompok, terutama
jika informasi yang tidak benar tersebut berkaitan dengan isu sensitif.
Meskipun terdapat dampak negatif, media sosial juga memiliki kontribusi
positif, terutama dalam konteks penyebaran informasi. Dengan kecepatan informasi
yang dimungkinkan oleh media sosial, berita dan perkembangan terkini dapat dengan
cepat diakses oleh banyak orang. Hal ini dapat memperkuat integrasi nasional dengan
memungkinkan individu dari berbagai wilayah untuk saling terhubung dan
memahami isu-isu terkini secara lebih cepat.
Namun, penting untuk menggunakan media sosial dengan bijak. Pengguna
harus mampu memfilter informasi, menghindari penyebaran berita palsu, dan tetap
memprioritaskan interaksi sosial langsung. Kesadaran akan potensi dampak negatif
dan positif media sosial dapat membantu masyarakat menggunakan platform ini
secara lebih bertanggung jawab, yang pada gilirannya dapat memperkuat integrasi
nasional tanpa mengorbankan kualitas interaksi sosial yang lebih mendalam.

Tinjauan Pustaka

Pengertian Media Sosial


Media sosial adalah sebuah media online, dengan para penggunanya bisa
dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi meliputi blog, jejaring
sosial, wiki, forum, dan dunia virtual. Blog, jejaring sosial dan wiki merupakan
bentuk media sosial yang paling umum digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia.
Andreas Kaplan dan Michael Haenlein mendefinisikan media sosial sebagai
“sebuah kelompok aplikasi berbasis internet yang membangun di atas dasar ideologi
dan teknologi Web 2.0, dan yang memungkinkan penciptaan dan pertukaran user-
generated content”.
Jejaring sosial merupakan situs dimana setiap orang bisa membuat web page
pribadi, kemudian terhubung dengan teman-teman untuk berbagi informasi dan
berkomunikasi. Jejaring sosial terbesar antara lain Facebook, Myspace, dan Twitter.
Jika media tradisional menggunakan media cetak dan media broadcast, maka media
sosial menggunakan internet. Media sosial mengajak siapa saja yang tertarik untuk
berpertisipasi dengan memberi kontribusi dan feedback secara terbuka, memberi
komentar, serta membagi informasi dalam waktu yang cepat dan tak terbatas.
Saat teknologi internet dan mobile phone makin maju maka media
sosial pun ikut tumbuh dengan pesat. Kini untuk mengakses facebook atau twitter
misalnya, bisa dilakukan dimana saja dan kapan saja hanya dengan menggunakan
sebuah mobile phone. Demikian cepatnya orang bisa mengakses media sosial
mengakibatkan terjadinya fenomena besar terhadap arus informasi tidak hanya di
negara-negara maju, tetapi juga di Indonesia. Karena kecepatannya media sosial juga
mulai tampak menggantikan peranan media massa konvensional dalam menyebarkan
berita-berita.
Pesatnya perkembangan media sosial kini dikarenakan semua orang
seperti bisa memiliki media sendiri. Jika untuk memiliki media tradisional seperti
televisi, radio, atau koran dibutuhkan modal yang besar dan tenaga kerja yang
banyak, maka lain halnya dengan media. Seorang pengguna media sosial bisa
mengakses menggunakan social media dengan jaringan internet bahkan yang
aksesnya lambat sekalipun, tanpa biaya besar, tanpa alat mahal dan dilakukan sendiri
tanpa karyawan. Kita sebagai pengguna social media dengan bebas bisa mengedit,
menambahkan, memodifikasi baik tulisan, gambar, video, grafis, dan berbagai model
content lainnya.

Jenis-Jenis Media Sosial


Dua situs jejaring sosial yang paling terkenal dan banyak digunakan saat ini
adalah Facebook dan Twitter.
Facebook adalah situs jejaring sosial yang sedang populer saat ini. Didirikan
oleh Mark Zuckerberg bersama temannya sesama mahasiswa Universitas Harvard,
Eduardo Saverin.
Salah satu keunggulan yang dimiliki oleh facebook dan jarang dimiliki oleh
situs jejaring sosial lain adalah beragamnya aplikasi yang dapat memanjakan
pengguna, baik yang dikembangkan oleh pihak internal maupun eksternal facebook.
Twitter merupakan jenis situs jejaring sosial pertemanan yang memungkinkan
para penggunanya dapat mendapatkan relasi dengan mendaftarkan dirinya pada situs
tersebut. Twitter didirikan oleh Jack Dorsey pada bulan Maret 2006 dan secara resmi
diluncurkan pada bulan Juli 2006. Twitter adalah jejaring sosial sejenis micro-
blogging --blog ukuran kecil dari sisi jumlah kata yang bisa diupload (hanya 140
karakter).

Media sosial yang paling populer digunakan di Indonesia antara lain:


 Facebook
 Twitter
 Youtube
 Google plus
Blog juga sebenarna masuk ke kelompok media sosial. Namun, karena blog
sudah berkembang pesat hingga menjadi alternatif dalam membangun website (web
development), maka blog dinilai "lebih tinggi" dari media sosial.
Sebagai salah satu media komunikasi, media sosial tidak hanya dimanfaatkan
untuk berbagi informasi , tapi juga ekspresi diri (self expression), "pencitraan diri"
(personal branding), ajang "curhat", keluh-kesah, dan... bisnis online (online
business) juga pemasaran online (online marketing)!

Ciri-Ciri Media Sosial

Media sosial mempunyai ciri-ciri, yaitu:


 Pesan yang di sampaikan tidak hanya untuk satu orang saja namun bisa
keberbagai banyak orang contohnya pesan melalui SMS ataupun internet
 Pesan yang di sampaikan bebas, tanpa harus melalui suatu Gatekeeper
 Pesan yang di sampaikan cenderung lebih cepat di banding media lainnya
 Penerima pesan yang menentukan waktu interaksi

Klasifikasi Media Sosial


Media sosial teknologi mengambil berbagai bentuk termasuk majalah, forum
internet, weblog, blog sosial, microblogging, wiki, podcast, foto atau gambar, video,
peringkat dan bookmark sosial. Dengan menerapkan satu set teori-teori dalam bidang
media penelitian (kehadiran sosial, media kekayaan) dan proses sosial (self-
presentasi, self-disclosure) Kaplan dan Haenlein menciptakan skema klasifikasi untuk
berbagai jenis media sosial dalam artikel Horizons Bisnis mereka diterbitkan dalam
2010. Menurut Kaplan dan Haenlein ada enam jenis media sosial
 Proyek Kolaborasi
Website mengijinkan usernya untuk dapat mengubah, menambah, ataupun
me-remove konten – konten yang ada di website ini. Contohnya wikipedia.
 Blog dan microblog
User lebih bebas dalam mengekspresikan sesuatu di blog ini seperti curhat
ataupun mengkritik kebijakan pemerintah. Contohnya twitter.
 Konten
Para user dari pengguna website ini saling meng-share konten – konten media,
baik seperti video, ebook, gambar, dan lain – lain. Contohnya youtube.
 Situs jejaring sosial
Aplikasi yang mengizinkan user untuk dapat terhubung dengan cara membuat
informasi pribadi sehingga dapat terhubung dengan orang lain. Informasi
pribadi itu bisa seperti foto – foto. Contoh facebook.
 Virtual game world
Dunia virtual, dimana mengreplikasikan lingkungan 3D, dimana user bisa
muncul dalam bentuk avatar – avatar yang diinginkan serta berinteraksi
dengan orang lain selayaknya di dunia nyata. Contohnya game online.
 Virtual social world
Dunia virtual yang dimana penggunanya merasa hidup di dunia virtual, sama
seperti virtual game world, berinteraksi dengan yang lain. Namun, Virtual
Social World lebih bebas, dan lebih ke arah kehidupan. Contohnya second
life.

Perkembangan Media Sosial


Perkembangan dari Media Sosial itu sendiri sebagai berikut :
 1978 Awal dari penemuan Sistem papan buletin yang memungkinkan untuk
dapat berhubungan dengan orang lain menggunakan surat elektronik , ataupun
mengunggah dan mengunduh Perangkat lunak , semua ini dilakukan masih
dengan menggunakan saluran telepon yang terhubung dengaan modem
 1995 Kelahiran dari situs GeoCities, situs ini melayani Web Hosting yaitu
layanan penyewaan penyimpanan data - data website agar halaman website
tersebut bisa di akses dari mana saja, dan kemunculan GeoCities ini menjadi
tonggak dari berdirinya website - website lain.
 1997 Muncul situs jejaring sosial pertama yaitu Sixdegree.com walaupun
sebenarnya pada tahun 1995 terdapat situs Classmates.com yang juga
merupakan situs jejaring sosial namun, Sixdegree.com di anggap lebih
menawarkan sebuah situs jejaring sosial di banding Classmates.com
 1999 Muncul situs untuk membuat blog pribadi, yaitu Blogger. situs ini
menawarkan penggunanya untuk bisa membuat halaman situsnya sendiri.
sehingga pengguna dari Blogger ini bisa memuat hal tentang apapun.
termasuk hal pribadi ataupun untuk mengkritisi pemerintah. sehingga bisa di
katakan blogger ini menjadi tonggak berkembangnya sebuah Media sosial.
 2002 Berdirinya Friendster, situs jejaring sosial yang pada saat itu menjadi
booming, dan keberadaan sebuah media sosial menjadi fenomenal.
 2003 Berdirinya LinkedIn, tak hanya berguna untuk bersosial, LinkedIn juga
berguna untuk mencari pekerjaan, sehingga fungsi dari sebuah Media Sosial
makin berkembang.
 2003 Berdirinya MySpace, MySpace menawarkan kemudahan dalam
menggunakannya,sehingga myspace di katakan situs jejaring sosial yang user
friendly.
 2004 Lahirnya Facebook, situs jejaring sosial yang terkenal hingga sampai
saat ini, merupakan salah satu situs jejaring sosial yang memiliki anggota
terbanyak.
 2006 Lahirnya Twitter, situs jejaring sosial yang berbeda dengan yang
lainnya, karena pengguna dari Twitter hanya bisa mengupdate status atau
yang bernama Tweet ini yang hanya di batasi 140 karakter.
 2007 Lahirnya Wiser, situs jejaring social pertama sekali diluncurkan
bertepatan dengan peringatan Hari Bumi (22 April) 2007. Situs ini diharapkan
bisa menjadi sebuah direktori online organisasi lingkungan seluruh dunia
termasuk pergerakan lingkungan baik dilakukan individu maupun kelompok.
 2011 Lahirnya Google+, google meluncurkan situs jejaring sosialnya yang
bernama google+, namun pada awal peluncuran. google+ hanya sebatas pada
orang yang telah di invite oleh google. Setelah itu google+ di luncurkan secara
umum.
Pertumbuhan Media Sosial
Pesatnya perkembangan media sosial kini dikarenakan semua orang seperti
bisa memiliki media sendiri. Jika untuk memiliki media tradisional
seperti televisi, radio, atau koran dibutuhkan modal yang besar dan tenaga kerja yang
banyak, maka lain halnya dengan media. Seorang pengguna media sosial bisa
mengakses menggunakan media sosial dengan jaringan internet bahkan yang
aksesnya lambat sekalipun, tanpa biaya besar, tanpa alat mahal dan dilakukan sendiri
tanpa karyawan. Pengguna media sosial dengan bebas bisa mengedit, menambahkan,
memodifikasi baik tulisan, gambar, video, grafis, dan berbagai model content lainnya.
Menurut Antony Mayfield dari iCrossing, media sosial adalah mengenai
menjadi manusia biasa. Manusia biasa yang saling membagi ide, bekerjasama, dan
berkolaborasi untuk menciptakan kreasi, berfikir, berdebat, menemukan orang yang
bisa menjadi teman baik, menemukan pasangan, dan membangun sebuah komunitas.
Intinya, menggunakan media sosial menjadikan kita sebagai diri sendiri. Selain
kecepatan informasi yang bisa diakses dalam hitungan detik, menjadi diri sendiri
dalam media sosial adalah alasan mengapa media sosial berkembang pesat. Tak
terkecuali, keinginan untuk aktualisasi diri dan kebutuhan menciptakan personal
branding.
Perkembangan dari media sosial ini sungguh pesat, ini bisa di lihat dari
banyaknya jumlah anggota yang di miliki masing - masing situs jejaring sosial ini,
berikut tabel jumlah anggota dari masing - masing situs yang di kutip dari (August E.
Grant:297) pada 1 mei 2010.

Fungsi Dan Peran Dari Media Sosial


Media sosial merupakan alat promosi bisnis yang efektif karena dapat diakses
oleh siapa saja, sehingga jaringan promosi bisa lebih luas. Media sosial menjadi
bagian yang sangat diperlukan oleh pemasaran bagi banyak perusahaan dan
merupakan salah satu cara terbaik untuk menjangkau pelanggan dan klien. Media
sosial sperti blog, facebook, twitter, dab youtube memiliki sejumlah manfaat bagi
perusahaan dan lebih cepat dari media konvensional seperti media cetak dan iklan
TV, brosur dan selebaran.
Media sosial memiliki kelebihan dibandingkan dengan media konvensional,
antara lain :
 Kesederhanaan
Dalam sebuah produksi media konvensional dibutuhkan keterampilan tingkat
tinggi dan keterampilan marketing yang unggul. Sedangkan media sosial sangat
mudah digunakan, bahkan untuk orang tanpa dasar TI pun dapat mengaksesnya,
yang dibutuhkan hanyalah komputer dan koneksi internet.
 Membangun Hubungan
Sosial media menawarkan kesempatan tak tertandingi untuk berinteraksi dengan
pelanggan dan membangun hubungan. Perusahaan mendapatkan sebuah
feedback langsung, ide, pengujian dan mengelola layanan pelanggan dengan
cepat. Tidak dengan media tradisional yang tidak dapat melakukan hal tersebut,
media tradisional hanya melakukan komunikasi satu arah.
 Jangkauan Global
Media tradisional dapat menjangkau secara global tetapi tentu saja dengan biaya
sangat mahal dan memakan waktu. Melalui media sosial, bisnis dapat
mengkomunikasikan informasi dalam sekejap, terlepas dari lokasi geografis.
Media sosial juga memungkinkan untuk menyesuaikan konten anda untuk setiap
segmen pasar dan memberikan kesempatan bisnis untuk mengirimkan pesan ke
lebih banyak pengguna.
 Terukur
Dengan sistem tracking yang mudah, pengiriman pesan dapat terukur, sehingga
perusahaan langsung dapat mengetahui efektifitas promosi. Tidak demikian
dengan media konvensional yang membutuhkan waktu yang lama.
Fungsi Media Sosial
Ketika kita mendefinisikan media sosial sebagai sistem komunikasi maka kita
harus mendefinisikan fungsi-fungsi terkait dengan sistem komunikasi, yaitu :
 Administrasi
Pengorganisasian proofil karyawan perusahaan dalam jaringan sosial yang
relevan dan relatif dimana posisi pasar anda sekarang. Pembentukan pelatihan
kebijakan media sosial, dan pendidikan untuk semua karyawan pada penggunaan
media sosial. Pembentukan sebuah blog organisasi dan integrasi konten dalam
masyarakat yang relevan. Riset pasatr untuk menemukan dimana pasar anda.
 Mendengarkan dan Belajar
Pembuatan sistem pemantauan untuk mendengar apa yang pasar anda inginkan,
apa yang relevan dengan mereka.
 Berpikir dan Perencanaan
Dengan melihat tahap 1 dan 2, bagaiman anda akan tetap didepan pasar dan
begaiman anda berkomunikasi ke pasar. Bagaiman teknologi sosial
meningkatkan efisiensi operasional hubungan pasar.
 Pengukuran
Menetapkan langkah-langkah efektif sangat penting untuk mengukur apakah
metode yang digunakan, isi dibuat dan alat yang anda gunakan efektif dalam
meningkatkan posisi dan hubungan pasar anda.

Pembahasan

Peran media sosial dalam memperkuat integrasi nasional


Media sosial memainkan peran sentral dalam memperkuat integrasi nasional
melalui berbagai mekanisme yang digambarkan di atas. Pertama-tama, sebagai sarana
interaksi dan pertukaran informasi dalam jaringan virtual, media sosial memfasilitasi
komunikasi antarindividu dari berbagai latar belakang budaya dan wilayah. Platform
seperti Facebook, Twitter, dan Instagram menjadi wadah di mana orang-orang dapat
saling terhubung, berbagi pengalaman, dan bertukar informasi.
Pentingnya media sosial dalam konteks integrasi nasional semakin ditekankan
oleh definisi B.K. Lewis, yang menekankan peran teknologi digital. Penggunaan
teknologi ini memungkinkan berbagai pihak untuk berhubungan, berinteraksi, dan
berbagi pesan, membuka peluang untuk dialog lintas wilayah dan kelompok. Hal ini
menciptakan ruang yang lebih luas untuk membangun pemahaman bersama.
Kerangka kerja honeycomb menyoroti fungsi utama media sosial, termasuk
identitas, percakapan, berbagi, kehadiran, hubungan, reputasi, dan kelompok.
Integrasi nasional dapat diperkuat melalui peningkatan pemahaman identitas bersama,
meningkatnya percakapan lintas wilayah, dan berbagi nilai-nilai positif. Media sosial
tidak hanya memfasilitasi interaksi sosial, tetapi juga memperkuat pengertian diri,
relasi, dan keanggotaan dalam komunitas.
Dengan berkembangnya media sosial, jarak geografis tidak lagi menjadi
hambatan signifikan untuk berkomunikasi. Individu dari ujung-ujung negara dapat
saling berinteraksi, mengurangi kesenjangan dan memperkuat integrasi nasional.
Meskipun dampak positifnya signifikan, perlu diakui bahwa media sosial juga
membawa dampak negatif, seperti penurunan interaksi tatap muka, kecanduan
internet, masalah privasi, dan pengaruh buruk lainnya. Oleh karena itu, manajemen
yang bijak dalam penggunaan media sosial menjadi kunci untuk memaksimalkan
dampak positif dan meminimalkan dampak negatifnya.

Pengaruh Para influencer di media sosial


Pengaruh influencer di media sosial, seperti yang disorot oleh Rizqiyah dan
Dewi (2021), memiliki peran yang sangat signifikan dalam membentuk pola pikir dan
perilaku para pengikutnya. Hal ini konsisten dengan teori Erikson yang menekankan
bahwa individu remaja membutuhkan panutan untuk menemukan identitas diri
mereka. Meskipun panutan ini dapat memberikan pengaruh positif, perlu diakui
bahwa tidak semua pengaruh yang diberikan oleh influencer bersifat positif, terutama
jika kontennya tidak sejalan dengan nilai-nilai nasionalisme dan integrasi bangsa.
Dalam konteks ini, media sosial juga memainkan peran penting dalam
membawa pengaruh pluralisme terkait nilai dan norma sosial. Dengan adanya
kemajuan teknologi, akses terhadap budaya luar menjadi semakin mudah. Fenomena
ini dapat mempengaruhi rasa nasionalisme dan integrasi bangsa, terutama melalui
pergeseran preferensi menonton televisi tradisional ke platform seperti YouTube yang
menawarkan tayangan internasional.
Pentingnya memahami bahwa media sosial tidak hanya menjadi wadah untuk
interaksi sosial, tetapi juga sarana untuk memperkenalkan dan menyebarkan berbagai
nilai dan norma sosial. Oleh karena itu, perlu adanya kesadaran dan kritisisme dalam
mengonsumsi konten media sosial untuk memastikan bahwa nilai-nilai yang
diperkenalkan sejalan dengan semangat nasionalisme dan integrasi bangsa. Dengan
demikian, media sosial dapat menjadi alat yang efektif dalam memperkuat identitas
nasional dan membangun kesatuan dalam keberagaman budaya yang semakin terbuka
lebar.

Kesimpulan

Menghadapi kemajuan pesat dalam era digital, kesadaran masyarakat terhadap


dampak media sosial terhadap nasionalisme dan integrasi bangsa menjadi suatu hal
yang krusial. Penting bagi seluruh masyarakat untuk memahami bahwa media sosial
dapat memberikan pengaruh signifikan terhadap cara individu memandang dan
merasakan identitas nasional mereka. Melalui pendidikan yang baik, kolaborasi
antarstakeholder, dan tingkat kesadaran masyarakat yang tinggi, kita dapat mengatasi
potensi pengaruh negatif yang mungkin timbul dari penggunaan media sosial.
Pendidikan menjadi fondasi penting dalam membentuk pemahaman
masyarakat terhadap dampak media sosial. Dengan menyertakan materi yang
membahas aspek-aspek nasionalisme dan integrasi bangsa dalam kurikulum, generasi
muda dapat diberikan pemahaman yang mendalam tentang pentingnya memelihara
rasa persatuan dalam keberagaman. Kolaborasi antarstakeholder, termasuk
pemerintah, lembaga pendidikan, dan komunitas, juga menjadi kunci dalam
menciptakan kebijakan dan upaya bersama untuk mengarahkan dampak media sosial
menjadi positif.
Kesadaran masyarakat yang kuat merupakan pondasi terpenting dalam
mengelola dampak media sosial. Melalui pemahaman yang matang, masyarakat dapat
menggunakan media sosial sebagai alat yang efektif untuk memperkuat integrasi
nasional, seperti melalui penyebaran informasi positif, dialog yang memperdalam
pemahaman antarbudaya, dan pengembangan konten yang membangun nilai-nilai
nasionalisme.
Dengan implementasi langkah-langkah ini, generasi muda dapat tumbuh
sebagai warga negara yang tidak hanya cakap dalam pemanfaatan media sosial, tetapi
juga memiliki kesadaran yang tinggi akan pentingnya menghargai dan mencintai
bangsa. Pemupukan rasa persatuan yang kuat menjadi tujuan utama, sehingga media
sosial dapat menjadi kekuatan positif yang menguatkan keberagaman dan
memperkokoh integrasi bangsa.

Saran
Dalam mengoptimalkan kontribusi media sosial terhadap integrasi nasional,
upaya kolaboratif antara pemerintah, lembaga swadaya masyarakat, dan masyarakat
umum menjadi suatu keharusan. Melalui sinergi ini, dapat dibentuk fondasi yang kuat
untuk mengarahkan dampak media sosial menuju kontribusi positif bagi persatuan
dan integrasi bangsa.
Upaya bersama tersebut dapat dimulai dengan pengembangan program
pendidikan dan kesadaran. Program ini harus dirancang untuk mengurangi dampak
negatif media sosial, seperti penyebaran informasi yang merugikan dan potensi
konflik antarindividu. Seiring itu, program ini juga harus mempromosikan
penggunaan media sosial yang bertanggung jawab, mengedukasi masyarakat tentang
kepentingan membangun hubungan positif, dan memperkuat pemahaman nilai-nilai
nasionalisme.
Selain program pendidikan, penerapan regulasi yang sesuai juga menjadi
langkah krusial dalam mengelola penggunaan media sosial. Regulasi ini harus
dirancang untuk menjaga keamanan dan kesejahteraan masyarakat secara
keseluruhan. Melalui kerangka regulatif yang tepat, dapat dihindari penyebaran
konten yang merugikan, praktek-praktek yang dapat mengganggu ketertiban sosial,
dan penyalahgunaan media sosial dalam berbagai bentuk.
Penting untuk menciptakan lingkungan di mana media sosial dapat berfungsi
sebagai alat positif yang memperkaya kehidupan sosial dan kultural masyarakat.
Melalui kolaborasi antara pemerintah, lembaga swadaya masyarakat, dan masyarakat
umum, kita dapat mencapai tujuan ini dengan membangun dasar edukasi, kesadaran,
dan regulasi yang kuat. Dengan demikian, media sosial dapat menjadi kekuatan
positif yang mendukung integrasi nasional dan memperkokoh persatuan bangsa.

Referensi:

Rizqiyah, A., & Dewi, K. (2021). "Pengaruh Media Sosial dan Konstruksi Identitas
Diri pada Remaja". Jurnal Psikologi, 28(1).
Iskandar, B. A. (2019). "Dampak Globalisasi Terhadap Kebudayaan Nasional
Indonesia". Jurnal Kebudayaan, 12(2).
Santoso, I. (2018). "Peran Generasi Muda dalam Mempertahankan Kebudayaan
Nasional". Jakarta: Penerbit Pustaka.
Widodo, A. (2020). "Media Sosial dan Nasionalisme: Perspektif Pendidikan
Kewarganegaraan". Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan, 17(2).
Nugroho, H. (2017). "Mengenal Digital Literacy: Strategi Adaptasi Masyarakat
terhadap Media Sosial". Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Asyari, Daniar, & Dewi, D. A. (2021). "Peran Pendidikan Kewarganegaraan Bagi
Generasi Milenial Dalam Menanamkan Jiwa Nasionalisme Di Era
Globalisasi." Jurnal Pendidikan dan Konseling.
Affan, M. H., & Maksum, H. (2016). "Membangun Kembali Sikap Nasionalisme
Bangsa Indonesia Dalam Menangkal Budaya Asing Di Era Globalisasi."
Jurnal Pesona Dasar.

Anda mungkin juga menyukai