Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

KETAHANAN NASIONAL

Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah : Pancasila dan Kewarganegaraan


Dosen Pengampu : Eva Mir’atun Niswa S.H.I., M.H
Disusun oleh:

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM


FAKULTAS DAKWAH
UNIVERSITAS NEGERI ISLAM K.H SAIFUDDIN ZUHRI
2023

1
DAFTAR ISI

Ketahanan Nasional
Daftar Isi 1
Pendahuluan 2
Latar Belakang 3
Tujuan 3
Pembahasan 5
Penutup 15
Kesimpulan 15
Daftar Pustaka17

2
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Beberapa rumusan mengenai ketahanan nasional menekankan aspek pertahanan
keamanan, politik, dan ekonomi sebagai bagian dari wajah ketahanan nasional yang penting.
Namun, ada juga sumber yang menyertakan aspek sosial-budaya dan lingkungan dalam
wajah ketahanan nasional. Ini menunjukkan adanya variasi dalam definisi dan pengertian
ketahanan nasional tergantung pada negara dan konteksnya.
Konsep Asta Gatra dalam konteks Indonesia memberikan pemahaman tentang aspek-
aspek yang mempengaruhi ketahanan nasional sebagai kondisi. Bidang-bidang seperti
ketahanan politik, ideologi, ekonomi, sosial-budaya, dan pertahanan keamanan dianggap
sebagai elemen penting dalam mencapai ketahanan nasional yang kokoh.
Selain itu, Anda juga memberikan informasi mengenai bela negara, yang merupakan
tanggung jawab dan kewajiban setiap warga negara dalam menjaga dan membela negara.
Rumusan bela negara dapat bervariasi tergantung pada sumbernya, termasuk peraturan
perundangan dan literatur terkait. Rumusan bela negara menurut peraturan perundangan
seringkali lebih terperinci dalam menjelaskan kewajiban dan hak warga negara, sementara
rumusan dari sumber-sumber lain dapat memberikan sudut pandang yang lebih luas atau
filosofis mengenai bela negara.
Ancaman terhadap ketahanan nasional dapat bervariasi dan mencakup ancaman
militer dan nonmiliter. Ancaman militer melibatkan serangan militer, konflik bersenjata, atau
invasi teritorial, sementara ancaman nonmiliter meliputi terorisme, konflik internal, konflik
etnis atau agama, perubahan iklim, bencana alam, kejahatan transnasional, dan ancaman
siber. Beberapa ancaman yang dianggap paling potensial saat ini adalah terorisme, konflik
etnis dan agama, cyber threat, perubahan iklim, dan kejahatan transnasional.

Tujuan
1. Menjelaskan Konsep Ketahanan Nasional
Makalah ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang jelas tentang konsep
ketahanan nasional, termasuk definisi, dimensi, dan elemen-elemen yang terlibat.
Tujuannya adalah untuk memberikan pemahaman yang komprehensif tentang
pentingnya ketahanan nasional dalam konteks kehidupan suatu negara.
2. Menganalisis Ancaman Terhadap Ketahanan Nasional

3
Makalah ini akan menganalisis berbagai ancaman yang dapat mempengaruhi
ketahanan nasional suatu negara. Ini mencakup ancaman militer dan nonmiliter
seperti serangan militer, terorisme, konflik internal, perubahan iklim, bencana alam,
kejahatan transnasional, dan ancaman siber. Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi
dan memahami berbagai faktor yang dapat mengganggu atau merusak ketahanan
nasional.
3. Menjelaskan Aspek-aspek Ketahanan Nasional
Makalah ini akan membahas aspek-aspek yang mempengaruhi ketahanan nasional,
seperti pertahanan keamanan, politik, ekonomi, sosial-budaya, dan lingkungan.
Tujuannya adalah untuk memberikan pemahaman yang komprehensif tentang
berbagai dimensi dan faktor yang memainkan peran penting dalam mencapai
ketahanan nasional yang kokoh.
4. Menganalisis Strategi Peningkatan Ketahanan Nasional
Makalah ini akan menganalisis strategi dan langkah-langkah yang dapat diambil
untuk meningkatkan ketahanan nasional suatu negara. Ini dapat melibatkan perbaikan
dalam bidang pertahanan keamanan, diplomasi, ekonomi, kebijakan sosial, mitigasi
risiko bencana, perlindungan terhadap serangan siber, dan partisipasi masyarakat sipil.
Tujuannya adalah untuk mengeksplorasi solusi yang dapat membantu negara
mengatasi ancaman dan mencapai ketahanan nasional yang lebih kuat.
5. Memberikan Rekomendasi Kebijakan
Makalah ini dapat memberikan rekomendasi kebijakan yang relevan untuk
meningkatkan ketahanan nasional. Rekomendasi ini dapat mencakup perbaikan dalam
kebijakan pertahanan dan keamanan, perluasan kerjasama internasional, penguatan
kapasitas institusi, pengembangan sumber daya manusia, investasi dalam infrastruktur
kritis, dan upaya pengurangan risiko. Tujuannya adalah untuk memberikan panduan
praktis bagi pembuat kebijakan dalam menghadapi tantangan ketahanan nasional.

4
PEMBAHASAN
Ketahanan nasional adalah suatu konsep yang kompleks dan memiliki berbagai
interpretasi dari berbagai sumber. Di bawah ini adalah beberapa pengertian ketahanan
nasional yang dapat ditemukan dari berbagai sumber di Indonesia:
Menurut UU No. 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara, Pasal 1 ayat (6) 1,
ketahanan nasional didefinisikan sebagai "keseluruhan kondisi, potensi, dan daya dalam
bidang politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan, keamanan, dan ideologi bangsa yang
berwatak kebangsaan, memiliki daya guna, dan daya tangkal untuk menjamin kelangsungan
hidup bangsa dalam segala keadaan."
Menurut Kementerian Pertahanan Republik Indonesia, ketahanan nasional adalah
"keseluruhan kondisi, kemampuan, dan daya dalam bidang politik, ekonomi, sosial, budaya,
pertahanan, keamanan, dan ideologi bangsa yang berwatak kebangsaan, memiliki daya guna,
dan daya tangkal untuk menjamin kelangsungan hidup bangsa dalam segala keadaan".2
Menurut Mochtar Mas'oed3, seorang ahli keamanan Indonesia, ketahanan nasional
adalah "kemampuan bangsa dan negara dalam menjaga dan melindungi nilai-nilai dan
kepentingan nasionalnya serta kelangsungan hidup bangsa dan negara dalam menghadapi
berbagai ancaman dan tantangan baik dari dalam maupun dari luar."
Dari ketiga pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa ketahanan nasional termasuk
dalam tiga wahana ketahanan nasional yang telah Anda kenal sebelumnya, yaitu wahana
politik, wahana ekonomi, dan wahana sosial-budaya. Definisi tersebut mencakup aspek-aspek
politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan, keamanan, dan ideologi bangsa yang berperan
penting dalam menjaga kelangsungan hidup bangsa dalam segala kondisi.
Ajaran Asta Gatra adalah sebuah konsep yang digunakan dalam konteks ketahanan
nasional Indonesia. Ajaran ini mengacu pada delapan aspek utama yang dianggap
mempengaruhi ketahanan nasional. Berikut adalah penjelasan tentang setiap aspek dalam
Ajaran Asta Gatra4:
1. Kesejahteraan Rakyat (Nararya): Aspek ini mencakup upaya untuk mencapai
kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia. Hal ini meliputi pembangunan ekonomi

1
https://www.dpr.go.id/dokjdih/document/uu/251/UU_2002_3.pdf
2
https://www.kemhan.go.id/2015/03/26/strategi-pertahanan-nasional/
3
Mochtar Mas'oed. "Mengenal Ketahanan Nasional." PT Gramedia Pustaka Utama, 2011.
4
Indonesia, Undang-Undang Republik. 2010. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 3 Tahun
2002 Tentang Pertahanan Negara. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 4.
Jakarta: Sekretariat Negara.

5
yang berkelanjutan, peningkatan tingkat pendidikan, peningkatan kualitas kesehatan,
dan penyediaan akses dasar terhadap pangan, air bersih, dan perumahan yang layak.
2. Ketahanan Politik (Niti): Aspek ini menyangkut stabilitas politik negara. Ini
mencakup upaya untuk memelihara demokrasi, memperkuat sistem politik, menjaga
keadilan, memperkuat lembaga-lembaga demokrasi, dan membangun kesadaran
berpolitik yang sehat di antara masyarakat.
3. Ketahanan Pertahanan dan Keamanan (Yuddha): Aspek ini berkaitan dengan
pertahanan negara dan keamanan nasional. Ini meliputi upaya untuk menjaga
kedaulatan negara, memperkuat pertahanan militer, mengamankan perbatasan, dan
melindungi rakyat dari ancaman internal dan eksternal.
4. Ketahanan Ideologi (Citta): Aspek ini menyangkut ketahanan terhadap pengaruh
ideologi asing yang dapat merongrong ideologi dan nilai-nilai Pancasila sebagai dasar
negara Indonesia. Upaya dalam aspek ini termasuk pembangunan kesadaran ideologi,
pemantapan pemahaman Pancasila, dan pencegahan radikalisme dan ekstremisme.
5. Ketahanan Sosial-Budaya (Bhakti): Aspek ini melibatkan upaya untuk
mempertahankan keberagaman budaya dan harmoni sosial di Indonesia. Ini mencakup
pengembangan toleransi antaragama, penghormatan terhadap kebhinekaan,
pemberdayaan masyarakat adat, dan perlindungan terhadap hak asasi manusia.
6. Ketahanan Hukum (Wiyata): Aspek ini menekankan pentingnya penegakan hukum
yang adil dan berkeadilan. Ini mencakup penguatan sistem peradilan, perlindungan
hak-hak individu, penegakan hukum yang efektif, dan pencegahan korupsi dan
kejahatan lainnya.
7. Ketahanan Ekonomi (Kartika): Aspek ini berkaitan dengan keberlanjutan ekonomi
negara. Ini mencakup upaya untuk meningkatkan daya saing ekonomi, mengurangi
ketimpangan ekonomi, mengelola sumber daya alam dengan bijak, dan membangun
ketahanan pangan dan energi.
8. Ketahanan Lingkungan Hidup (Wana): Aspek ini melibatkan upaya untuk melindungi
dan melestarikan lingkungan hidup. Ini mencakup pengelolaan sumber daya alam
secara berkelanjutan, pencegahan kerusakan lingkungan, konservasi biodiversitas, dan
mitigasi perubahan iklim.
Beberapa contoh umum dari berita yang mencakup istilah ketahanan nasional dalam
berbagai dimensi:
1. Kesejahteraan Rakyat (Nararya):

6
 "Pemerintah Mengadakan Program Pengentasan Kemiskinan untuk
Meningkatkan Kesejahteraan Rakyat" - dalam konteks upaya mengurangi
tingkat kemiskinan dan meningkatkan taraf hidup masyarakat.
 "Peningkatan Akses Pendidikan dan Kesehatan sebagai Langkah Menuju
Kesejahteraan Rakyat" - membahas upaya pemerintah untuk memperbaiki akses
dan kualitas pendidikan serta pelayanan kesehatan bagi masyarakat.
2. Ketahanan Politik (Niti):
 "Pemilu Berjalan Lancar, Menunjukkan Kedewasaan Demokrasi di Indonesia" -
membahas stabilitas politik dan kelancaran proses demokrasi dalam pemilihan
umum.
 "Peran Masyarakat dalam Membangun Ketahanan Politik di Era Digital" -
membahas partisipasi masyarakat dalam proses politik dan perlindungan
terhadap pengaruh negatif di era digital.
3. Ketahanan Pertahanan dan Keamanan (Yuddha):
 "Penugasan Pasukan Keamanan untuk Menjaga Stabilitas di Wilayah
Perbatasan" - membahas upaya menjaga keamanan perbatasan negara dari
ancaman keamanan yang mungkin muncul.
 "Peningkatan Anggaran Pertahanan untuk Menguatkan Ketahanan Nasional" -
membahas alokasi dana yang meningkat untuk memperkuat kemampuan
pertahanan negara.
4. Ketahanan Ideologi (Citta):
 "Program Pendidikan Ideologi Pancasila untuk Membangun Kesadaran Ideologi
di Kalangan Pemuda" - membahas upaya penguatan pemahaman dan kesadaran
ideologi Pancasila di kalangan generasi muda.
 "Pencegahan Radikalisme Melalui Pendekatan Ideologi dan Pendidikan" -
membahas upaya pencegahan radikalisme dengan fokus pada penguatan
ideologi dan pendidikan.
5. Ketahanan Sosial-Budaya (Bhakti):
 "Upaya Meningkatkan Toleransi Antaragama dalam Masyarakat Indonesia" -
membahas inisiatif untuk memperkuat kerukunan antaragama dan menghormati
keberagaman budaya.
 "Pemberdayaan Masyarakat Adat dalam Mempertahankan Warisan Budaya
Lokal" - membahas upaya untuk melindungi dan memperkuat identitas budaya
masyarakat adat.

7
Contoh-contoh umum yang mencakup istilah-istilah yang terkait dengan konsep
ketahanan nasional berlapis antara lain :
1. Ketahanan Nasional pada Aspek Kesejahteraan Rakyat:
 "Pemerintah Luncurkan Program Jaminan Kesehatan Nasional untuk
Meningkatkan Kesejahteraan Rakyat" - membahas langkah-langkah pemerintah
dalam meningkatkan akses kesehatan bagi seluruh rakyat.
 "Peningkatan Produksi Pangan Lokal untuk Menjamin Ketahanan Pangan
Nasional" - membahas upaya pemerintah dalam meningkatkan produksi pangan
dalam negeri untuk memastikan ketersediaan pangan yang cukup bagi
masyarakat.
2. Ketahanan Nasional pada Aspek Keamanan:
 "Penangkapan Terduga Teroris untuk Mempertahankan Keamanan Nasional" -
membahas upaya penegakan hukum dalam menjaga keamanan negara dari
ancaman teroris.
 "Operasi Pemberantasan Korupsi untuk Meningkatkan Ketahanan Sistem
Hukum" - membahas langkah-langkah penegakan hukum untuk memerangi
korupsi guna memperkuat ketahanan nasional.
3. Ketahanan Nasional pada Aspek Ideologi:
 "Penguatan Pendidikan Pancasila untuk Membentengi Ideologi Nasional" -
membahas inisiatif dalam meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat
terhadap nilai-nilai Pancasila sebagai ideologi negara.
 "Peran Generasi Muda dalam Menjaga Ketahanan Ideologi Bangsa" -
membahas peran generasi muda dalam membangun kesadaran ideologi dan
melawan radikalisme di kalangan pemuda.
4. Ketahanan Nasional pada Aspek Sosial-Budaya:
 "Kebinekaan sebagai Pilar Utama dalam Mempertahankan Ketahanan Sosial-
Budaya" - membahas pentingnya menjaga harmoni dan menghormati
keberagaman budaya di Indonesia.
 "Pemberdayaan Perempuan untuk Meningkatkan Ketahanan Sosial-Budaya" -
membahas upaya pemberdayaan perempuan dalam melindungi hak-hak mereka
dan memperkuat peran mereka dalam masyarakat.
Bela negara merujuk pada kewajiban setiap warga negara untuk berpartisipasi dan
berkontribusi dalam mempertahankan kedaulatan, integritas, dan keutuhan negara. Hal ini
mencakup pengabdian kepada negara melalui berbagai bentuk, termasuk dalam bidang

8
pertahanan, keamanan, dan pembangunan nasional. Pengertian bela negara menekankan rasa
cinta tanah air, kesadaran akan hak dan kewajiban sebagai warga negara, serta sikap siap
sedia dalam mempertahankan negara dari berbagai ancaman.
Rumusan-rumusan tentang bela negara5 yang umumnya ditemukan mencakup konsep-konsep
seperti:
 Kewajiban dan tanggung jawab warga negara dalam mempertahankan negara.
 Pengabdian dan partisipasi aktif dalam pembangunan nasional.
 Kesadaran akan kepentingan bersama dan kerjasama dalam menjaga kedaulatan
negara.
 Kesiapan dalam menghadapi ancaman dan konflik yang dapat merongrong keamanan
negara.
 Pemeliharaan dan penghormatan terhadap nilai-nilai Pancasila dan ideologi negara.
Rumusan tentang bela negara dari berbagai sumber di antaranya
 Menurut Departemen Pertahanan Republik Indonesia6
Bela negara adalah sikap dan perilaku warga negara serta kesatuan bangsa yang
diwujudkan dalam upaya pelestarian, pembinaan, dan pengembangan kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta upaya mempertahankan dan
memelihara eksistensi bangsa dan negara.
 Menurut Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan
Republik Indonesia7
Bela negara adalah sikap dan perilaku warga negara yang tulus dan ikhlas dalam
mempertahankan kemerdekaan, kedaulatan, dan keselamatan negara, serta keutuhan
wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
 Menurut UU Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara8

5
Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM). "Pedoman Nasional Hak Asasi Manusia dan
Pembelaan Negara: Bela Negara." Diakses pada 12 Juni 2023.
https://www.komnasham.go.id/files/download/publikasi/pedoman-nasional-ham-dan-bela-negara/
bela_negara_2017.pdf
6
Departemen Pertahanan Republik Indonesia. "Buku Panduan Pelatihan Pembelaan Negara." Jakarta,
2013
7
Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia.
"Keputusan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 1 Tahun 2013 Tentang Pedoman Umum Bela Negara." Jakarta, 2013.
8
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 4. Jakarta: Sekretariat Negara.

9
Bela negara adalah kegiatan yang dilakukan oleh setiap warga negara dan pihak lain
yang bertujuan untuk mempertahankan dan memelihara keutuhan wilayah dan
keselamatan negara, serta ikut serta dalam operasi pertahanan keamanan.
Berdasarkan perbandingan dengan rumusan bela negara dalam peraturan
perundangan, dapat disimpulkan bahwa rumusan bela negara dalam peraturan perundangan
lebih fokus pada aspek pertahanan dan keamanan negara, termasuk kegiatan operasi
pertahanan keamanan. Sementara itu, rumusan dari sumber-sumber lain juga mencakup aspek
pelestarian, pembinaan, dan pengembangan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan

bernegara serta upaya mempertahankan eksistensi bangsa dan negara.


Ancaman terhadap kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara dapat dibagi menjadi
ancaman militer dan nonmiliter.9
Berikut adalah beberapa contoh ancaman dalam kedua kategori tersebut10:
Ancaman Militer:
 Agresi Militer: Ancaman dari serangan militer dari negara lain yang bertujuan untuk
menguasai wilayah atau melanggar kedaulatan negara.
 Konflik Bersenjata Internal: Ancaman dari konflik bersenjata di dalam negeri, seperti
pemberontakan atau konflik separatisme yang dapat mengancam integritas wilayah
dan stabilitas negara.
 Terorisme: Ancaman dari kelompok teroris yang menggunakan kekerasan untuk
menciptakan ketakutan dan destabilisasi negara.
 Perang Asimetris: Ancaman dari bentuk perang yang tidak konvensional, seperti
serangan siber, serangan terhadap infrastruktur kritis, atau serangan teroris dengan
tujuan melumpuhkan negara.
Ancaman Nonmiliter:
 Ancaman Ekonomi: Ancaman terhadap stabilitas ekonomi, seperti krisis keuangan,
penurunan investasi, atau embargo perdagangan yang dapat membahayakan
keberlanjutan pembangunan nasional.
 Ancaman Sosial: Ancaman terhadap stabilitas sosial, seperti konflik antar-etnis,
ketimpangan sosial yang tinggi, atau kerusuhan sosial yang dapat mengganggu
ketertiban dan keharmonisan masyarakat.

9
Kementerian Pertahanan Republik Indonesia. "Buku Putih Pertahanan Indonesia 2020." Jakarta,
2020.
10
Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia. "Kebijakan Luar Negeri Indonesia." Diakses pada 12
Juni 2023. [https://kemlu.go.id/portal/id/read/8/kebijakan-luar-negeri-indonesia]

10
 Ancaman Lingkungan: Ancaman terhadap keberlanjutan lingkungan, seperti
perubahan iklim, kerusakan hutan, dan kerusakan ekosistem yang dapat berdampak
pada ketersediaan sumber daya alam dan keberlanjutan hidup manusia.
 Ancaman Kemanusiaan: Ancaman dari bencana alam, pandemi penyakit, atau krisis
kemanusiaan yang mengganggu kehidupan dan kesejahteraan masyarakat.
Dalam konteks Indonesia, saat ini terdapat beberapa ancaman yang dianggap paling
potensial terhadap kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara. Namun, penilaian mengenai
ancaman paling potensial dapat berbeda tergantung pada sudut pandang dan analisis yang
dilakukan oleh lembaga terkait. Sumber-sumber resmi seperti dokumen kebijakan pertahanan
dan keamanan, serta pernyataan pejabat pemerintah, dapat memberikan informasi lebih rinci
mengenai penilaian ancaman yang paling potensial saat ini.
Berkaca pada kasus Yugoslavia, berikut adalah beberapa pertanyaan yang dapat
dikemukakan terkait dengan konsep ketahanan nasional:
 Mengapa sebuah negara memerlukan konsep ketahanan nasional?
 Apa urgensi dan pentingnya bagi sebuah negara untuk memiliki konsep
ketahanan nasional?
 Bagaimana konsep ketahanan nasional membantu negara dalam menjaga
stabilitas, keutuhan, dan kelangsungan hidupnya?
 Bagaimana konsep ketahanan nasional dapat berkontribusi dalam mencegah
disintegrasi dan konflik di dalam suatu negara?
 Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan implementasi konsep
ketahanan nasional dalam konteks Yugoslavia?
 Bagaimana perbedaan pendekatan dan strategi ketahanan nasional dapat
memengaruhi kestabilan dan keberlanjutan negara?
 Bagaimana penduduk Yugoslavia berperan dalam konflik yang terjadi dan
bagaimana hal tersebut berdampak pada ketahanan nasional negara?
 Bagaimana peran penduduk dalam mempengaruhi stabilitas politik dan sosial
suatu negara?
 Apakah ada faktor-faktor yang mempengaruhi dukungan penduduk terhadap
ketahanan nasional?
 Bagaimana partisipasi dan kesadaran penduduk dapat memperkuat ketahanan
nasional suatu negara?
Konsep ketahanan nasional memiliki peran penting dalam melindungi dan
mempertahankan keutuhan suatu negara dari ancaman internal maupun eksternal. Hal ini

11
mencakup upaya untuk menjaga keamanan, pertahanan, stabilitas politik, dan keberlanjutan
pembangunan nasional. Negara memerlukan konsep ketahanan nasional sebagai landasan
strategis dalam menghadapi berbagai tantangan dan ancaman yang dapat membahayakan
keberlangsungan negara.11
Unsur dari ketahanan nasional dapat berbeda-beda antara negara-negara, tergantung
pada konteks dan karakteristik setiap negara. Beberapa unsur umum yang sering terkait
dengan ketahanan nasional meliputi12:
 Keamanan nasional, termasuk pertahanan militer, kepolisian, dan intelijen.
 Kesejahteraan ekonomi dan stabilitas keuangan negara.
 Kemandirian energi dan pangan.
 Keberlanjutan lingkungan dan pengelolaan sumber daya alam.
 Kestabilan politik dan kelembagaan.
 Keutuhan dan kesatuan nasional.
Namun, penting untuk diingat bahwa unsur-unsur ketahanan nasional dapat bervariasi
tergantung pada situasi dan prioritas negara yang bersangkutan.
Dalam konteks penduduk yang mendukung ketahanan nasional, beberapa aspek 13 yang dapat
diperhatikan meliputi:
 Ketaatan terhadap hukum dan peraturan negara.
 Kepedulian terhadap kepentingan nasional dan kesatuan negara.
 Partisipasi dalam kegiatan keamanan dan pertahanan, seperti pelayanan militer
dan kepolisian.
 Kesiapan untuk menghadapi ancaman dan krisis yang mungkin terjadi.
 Kesadaran akan pentingnya stabilitas politik dan sosial untuk keberlangsungan
negara.
Berikut adalah beberapa aspek yang mungkin relevan dalam penilaian ketahanan nasional
Indonesia14:

11
Direktorat Jenderal Strahan Kemhan RI. (2015). Buku Saku Ketahanan Nasional. Jakarta:
Kementerian Pertahanan Republik Indonesia.
12
Kementerian Pertahanan Republik Indonesia. (2021). Buku Putih Pertahanan Indonesia. Jakarta:
Kementerian Pertahanan Republik Indonesia.
13
Purwoko, H. (2016). Ketahanan Nasional dalam Perspektif Paradigma Baru. Jurnal Pertahanan dan
Keamanan, 2(2), 125-138.
14
Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Republik Indonesia. (2014). Buku
Putih Ketahanan Nasional Indonesia. Jakarta: Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan
Keamanan Republik Indonesia.

12
 Ketahanan Hukum: Penilaian dapat meliputi keberlanjutan dan keadilan sistem
hukum, penegakan hukum, perlindungan hak asasi manusia, serta upaya dalam
memerangi korupsi dan kejahatan transnasional.
 Ketahanan Pertanian: Penilaian dapat mencakup ketahanan pangan,
keberlanjutan pertanian, diversifikasi sumber daya pangan, akses terhadap
pangan, serta upaya dalam meningkatkan produktivitas dan keamanan pangan.
 Ketahanan Transportasi: Penilaian dapat meliputi keberlanjutan infrastruktur
transportasi, konektivitas antar wilayah, aksesibilitas, keamanan transportasi,
serta upaya dalam memperbaiki jaringan transportasi di berbagai wilayah.
 Ketahanan Agama: Penilaian dapat mencakup kerukunan antaragama,
kebebasan beragama, perlindungan terhadap hak-hak agama, serta upaya
dalam mendorong dialog antaragama dan peningkatan pemahaman lintas
agama.
 Ketahanan Informasi: Penilaian dapat meliputi keamanan siber, perlindungan
data pribadi, akses dan literasi digital, serta upaya dalam meningkatkan
keamanan dan ketahanan informasi nasional.
Adapun tantangan yang mungkin dihadapi dalam ketahanan nasional Indonesia di
masa depan dapat bervariasi, termasuk perubahan iklim, ancaman terorisme, perubahan
teknologi, ketimpangan sosial dan ekonomi, serta konflik antarkepentingan. Dalam
menghadapi tantangan tersebut, upaya kolaboratif dari berbagai sektor dan peran aktif
masyarakat sangat penting.
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang didominasi oleh penerimaan
perpajakan memiliki peran yang penting dalam faktor ketahanan ekonomi nasional dengan
alasan berikut15:
 Sumber Pendapatan Utama: Penerimaan perpajakan merupakan salah satu sumber
pendapatan utama bagi negara. Melalui pajak, pemerintah dapat mengumpulkan dana
yang digunakan untuk membiayai berbagai program dan kegiatan yang mendukung
pembangunan ekonomi nasional. Pendapatan ini penting untuk memenuhi kebutuhan
mendasar negara, termasuk infrastruktur, pendidikan, kesehatan, dan pertahanan.
 Keberlanjutan Keuangan Negara: Penerimaan perpajakan yang cukup dan stabil
memastikan keberlanjutan keuangan negara. Dengan memiliki pendapatan yang
mencukupi, pemerintah dapat menjalankan fungsinya dengan baik, termasuk dalam

15
Kementerian Keuangan Republik Indonesia. (2021). APBN dalam Angka 2021. Jakarta: Kementerian
Keuangan Republik Indonesia.

13
menghadapi kondisi ekonomi yang tidak menentu atau menghadapi krisis ekonomi.
Hal ini memungkinkan negara untuk menjaga stabilitas dan kelangsungan pelayanan
publik yang penting bagi ketahanan ekonomi nasional.
 Pengaturan Ekonomi: Melalui sistem perpajakan, pemerintah dapat mengatur dan
mengarahkan kegiatan ekonomi. Pajak dapat digunakan sebagai instrumen kebijakan
ekonomi untuk mendorong investasi, meningkatkan produksi dalam sektor tertentu,
mengurangi ketimpangan ekonomi, serta mengatasi masalah ekonomi lainnya.
Dengan mengelola pajak secara efektif, pemerintah dapat menciptakan iklim usaha
yang kondusif dan memperkuat ketahanan ekonomi nasional.
Penerimaan perpajakan yang memadai dan efisien sangat penting bagi ketahanan ekonomi
nasional karena memberikan stabilitas keuangan, membiayai pembangunan, dan memberikan
fleksibilitas dalam menghadapi tantangan ekonomi. Namun, penting juga untuk mencari
keseimbangan yang tepat dalam sistem perpajakan agar tidak memberikan beban yang terlalu
berat pada sektor ekonomi dan masyarakat.

14
PENUTUP

Kesimpulan
Ketahanan negara adalah sebuah konsep penting yang melibatkan berbagai dimensi,
termasuk pertahanan keamanan, politik, ekonomi, sosial-budaya, dan lingkungan. Melalui
pemahaman yang komprehensif tentang ancaman yang dihadapi dan strategi yang tepat,
negara dapat meningkatkan ketahanan nasional mereka. Ketahanan nasional yang kuat
menjadi kunci untuk melindungi kepentingan nasional, keamanan, dan kesejahteraan
masyarakat.
Saran-saran:
1. Peningkatan Keamanan dan Pertahanan
Negara harus terus meningkatkan kemampuan pertahanan dan keamanan mereka,
termasuk investasi dalam teknologi militer, peningkatan kapabilitas intelijen, dan
pelatihan personel yang berkualitas. Hal ini penting untuk melindungi wilayah negara
dari ancaman militer dan nonmiliter.
2. Diversifikasi Sumber Ekonomi
Negara harus mengurangi ketergantungan pada sektor ekonomi tertentu dan berupaya
untuk mendorong diversifikasi ekonomi. Diversifikasi ekonomi akan membantu
mengurangi kerentanan terhadap fluktuasi harga komoditas dan krisis ekonomi global.
3. Pengembangan Infrastruktur Kritis
Negara harus mengidentifikasi dan melindungi infrastruktur kritis, seperti energi,
telekomunikasi, transportasi, dan sistem keuangan. Perluasan dan perbaikan
infrastruktur kritis akan membantu mempertahankan operasionalitas negara dalam
situasi darurat.
4. Pengelolaan Bencana dan Perubahan Iklim
Negara harus mengembangkan kebijakan dan strategi yang efektif dalam menghadapi
bencana alam dan perubahan iklim. Ini melibatkan peningkatan kemampuan mitigasi
risiko, perencanaan penanggulangan bencana, dan adaptasi terhadap perubahan iklim.
5. Kolaborasi Internasional
Negara harus memperkuat kerjasama internasional dalam upaya meningkatkan
ketahanan nasional. Ini melibatkan pertukaran informasi, pembangunan kapasitas
bersama, dan kerjasama dalam penanggulangan ancaman bersama, seperti terorisme,
kejahatan transnasional, dan serangan siber.
6. Partisipasi Masyarakat Sipil

15
Negara harus mendorong partisipasi aktif masyarakat sipil dalam upaya meningkatkan
ketahanan nasional. Masyarakat sipil dapat berperan dalam pemantauan, pelaporan,
dan pelibatan dalam kebijakan yang berhubungan dengan ketahanan nasional.
7. Peningkatan Kebijakan Sosial
Negara harus mengembangkan kebijakan sosial yang berfokus pada pemberdayaan
masyarakat, pengentasan kemiskinan, pendidikan yang berkualitas, akses kesehatan,
dan perlindungan sosial. Kebijakan sosial yang baik akan membantu menciptakan
masyarakat yang lebih kuat dan memiliki daya tahan yang tinggi.
Dengan mengadopsi saran-saran ini, negara dapat meningkatkan ketahanan nasional
mereka dan mempersiapkan diri dengan baik menghadapi ancaman yang mungkin timbul.
Ketahanan nasional yang kuat menjadi landasan yang penting bagi kemajuan dan
keberlanjutan negara dalam menghadapi tantangan di masa depan.

16
DAFTAR PUSTAKA
Hadiwinata, Bob, dkk. (2015). Ketahanan Nasional Indonesia. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka
Utama
Rother, H. A. (2021). A Decade of Terror in Southeast Asia: Assessing the Threat of
Terrorism. Trends in Southeast Asia, 2021(2).
Soetrisno, A. (2016). Bela Negara dan Kekuatan Nasional. Jurnal Pertahanan dan Bela
Negara, 1(1), 1-13.
Wicaksana, S. D. (2019). Ketahanan Nasional: Konsepsi, Implementasi, dan Tantangan.
Jurnal Kebijakan Pertahanan, 1(1), 23-36.

17

Anda mungkin juga menyukai