Identitas Buku
Judul Buku: Sejarah Agama-Agama: Menyelami Agama-Agama dari Timur
Penulis: Ismail, M.Ag
Pengantar: Dr. Zubaidi, M.Ag. M.Pd.
Pendahuluan
Pendahuluan dalam buku "Sejarah Agama-Agama: Menyelami Agama-Agama dari Timur"
memainkan peran penting dalam memberikan konteks awal dan memberikan gambaran
tentang apa yang akan dijelaskan dalam buku tersebut.
Identitas Buku
Pendahuluan mencantumkan identitas buku secara lengkap, termasuk judul buku
("Sejarah Agama-Agama: Menyelami Agama-Agama dari Timur"), penulis (Ismail,
M.Ag), serta kata pengantar oleh Dr. Zubaidi, M.Ag. M.Pd. Ini membantu pembaca
mengetahui informasi dasar tentang buku tersebut.
Tujuan Pendahuluan
Pendahuluan menjelaskan tujuan dari buku ini. Secara khusus, pendahuluan
mengungkapkan bahwa buku ini bertujuan untuk menjadi pengantar studi agama-agama
dan membahas peran serta posisi agama dalam kehidupan manusia. Ini memberikan
pembaca pemahaman tentang fokus dan ruang lingkup buku.
Peran Kata Pengantar
Kata pengantar yang ditulis oleh Dr. Zubaidi, M.Ag. M.Pd. memberikan gambaran awal
tentang isi buku. Meskipun buku ini fokus pada agama-agama di Timur, kata pengantar
ini memberikan perspektif umum tentang tema agama dan mengarahkan pembaca pada
konten yang akan dijelaskan lebih lanjut dalam buku. Kata pengantar memberikan arahan
awal yang membantu pembaca memahami konteks buku.
Isi
Buku ini menguraikan berbagai konsep dan pandangan mengenai agama, terutama
dari perspektif agama-agama di Timur. Salah satu poin penting yang ditekankan dalam buku
ini adalah konsep agama sebagai sistem nilai yang memengaruhi perilaku individu dalam
berbagai aspek kehidupan, termasuk sosial, ekonomi, dan politik. Agama digambarkan
sebagai sistem referensi nilai yang sangat kuat yang memengaruhi tindakan individu.
Pandangan Talcott Persons tentang agama sebagai sistem simbol juga diuraikan dalam
buku ini. Agama dipandang sebagai sistem simbol yang membantu membentuk konsepsi
tentang tatanan eksistensi dan memberikan aura faktualitas kepada konsep-konsep tersebut.
Simbol-simbol agama seperti Al-Qur'an, Ka'bah, masjid, dan salib dalam agama Kristen
digunakan sebagai contoh untuk menjelaskan konsep ini.
Buku ini juga menjelaskan bahwa agama memiliki dua dimensi, yaitu dimensi
individual dan kolektif. Agama dapat menjadi pengalaman individu atau berbagi pengalaman
kolektif dalam masyarakat. Selain itu, buku ini membahas bagaimana agama dapat menjadi
"simbol kenyataan" dan "simbol untuk kenyataan," yang mengacu pada peran agama dalam
membentuk dan menjelaskan realitas serta memberikan makna pada pengalaman manusia.
Selain itu, buku ini menyoroti bagaimana agama berkontribusi dalam membentuk
kesadaran individu dan kolektif, memengaruhi pandangan hidup individu, dan mengarahkan
perilaku manusia dalam masyarakat. Agama juga dilihat dari perspektif kultural, di mana
agama memainkan peran penting dalam membentuk simbol-simbol kultural yang
mengungkapkan nilai-nilai agama.