Disusun oleh:
Fadhli Anugrah
2141010041
KPI B
Antropologi Agama dan Budaya
Fadhli Anugrah
DAFTAR ISI
ANTROPOLOGI AGAMA DAN BUDAYA………………………………………….i
KATA PRNGANTAR…………………………………………………………………ii
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………..iii
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………...4
1.1 Latar Belakaang……………………………………………………………………..4
1.2 Rumusan Masalah…………………………………………………………………...4
1.3 Tujuan………………………………………………………………………………..4
BAB 2 PEMBAHASAN………………………………………………………………..5
1.3 Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Antropologi Agama dan Budaya
Secara epistimologi Agama berasal dari kata “A” dan “Gam” yang memiliki arti yaitu “A”
berarti tidak sedangkan “Gam” memiliki arti lepas, kata tersebut berasal dari Bahasa
sansekerta. Agama tidak memiliki definisi yang kompehensif {tidak menyeluruh} yang
mewadahi unsur-unsur dan mengungkapkan penghayatan secara tepat {menurut
Elizabeth Nottingham}. Agama cukup dideskripsikan sesuai dengan ekspresi dan
pengalaman. Agama merupakan sesuatu yang mengikat pada diri manusia itu sendiri
dan tak pernah lepas dari manusia. Pada intinya agama itu didapat dan bersumber dari
Tuhan.
Kebudayaan adalah alat konseptual untuk melakukan penafsiran dan analisis. Jadi
keberadaan budaya sangatlah penting karena merupakan alat penunjang terhadap
pembahaan mengenai eksistensi dalan suatu masyarakat. Kebudayaan merupakan
hasil cipta tangan dari manusia yang lahir dan muncul dalam suatu masyarakat melalui
proses-proses yang dalam. Demgan begitu menunjukkan bahwa kebudayaan tidak
muncul begitu saja, sehingga patut dilestarikan dan dijaga. Manusia juga menciptakan
kebudayaan sebagai usaha untuk mempertahankan hidup di bumi, sehingga dengan
adanya kebudayaan manusia dapat menjalankan kehidupannya sebagai pelaku
kehidupan.
Kristen, Yahudi, serta Islam mempunyai latar belakang yang sama, bisa di buktikan dari
adanya Kitab Agama Islam, Kitab Agama Kristen (Perjanjian lama), di tulis di dalam
suatu rumpunan yang sama yakni dari bahasa Semit. Salah satu isi dari perjanjian lama
kata “Tuhan” yang mempunyai arti yang sama dengan kata “Allah” yang di maksud oleh
Umat Muslim.
Bangsa Indonesia-Eropa ini percaya terdapat banyak Dewa pada masa itu. Sementara
Bangsa Semit ini juga menjadikan ciri khas Bangsa Semit di satukan dengan
kepercayaan satu Tuhan (Monoteisme). Agama Islam, Yahudi, serta Kristen
mempunyai gagasan dasar yang sama yakni percaya kepada satu Tuhan
(Monoteisme). Bangsa Semit ini mempunyai pandangan yang Linier terhadap sejarah,
seperti sebuah garis lurus yang mana garis itu merupakan lambangan terciptanya
Dunia yang merupakan awal dari kehidupan serta kiamat sebagai akhir dari kehidupan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Antropologi agama adalah ilmu pengetahuan yang berusaha mempelajari tentang
manusia yang menyangkut agama dengan pendekatan budaya. Antropologi
menunjuk kepada suatu penghubung yang unikatas moralitas hasrat dan
kekuatan dengan dikendalikan dan kemerdekaan, dengan duniawi dengan
imajinasi dan penjelmaan.
Penelusuran terhadap asal-usul agama secara universal tidak akan mungkin
dicapai karena karakteristik ajaran dan umat beragama sangat banyak dan sangat
berbeda satu sama lain.
3.2 Saran
Disini penulis menyadari bahwasannya karya tulis yang dibuat sangat jauh dari
kata sempurna, sehingga penulis akan terus belajar dan mendalami ilmu. Dan
penuis sangat mengharapkan dorongan, dukungan dan juga kritik dan saran
demi membangun kualitas belajar penulis.
DAFTAR PUSTAKA
http://jurnal.unpad.ac.id
http://library.iainkediri.ac.id
https://media.neliti.com
https://www.e-jurnal.com
http://Iib.ui.ac.id
https://adoc.tips