Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

KONSEP DASAR ANTROPOLOGI

DOSEN PEMBIMBING :
Ni Putu Kusuma Widiastuti,S.Pd.,M.Pd

DISUSUN OLEH KELOMPOK 4 :


1. I KADEK ARBI WINATA (2211031257)
2.I GEDE WENDY ARY NUGRAHA (2211031690)
3.KOMANG ANGGIE TRIANA DEWI (2211031701)
4.KOMANG WINDIYANI (2211031735)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


JURUSAN PENDIDIKAN DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
TAHUN 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur dan syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
rahmatnyalah makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami
mengucapkan terimakasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan
memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya.

Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa
pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah
ini

Singaraja, 2 Oktober 2022

( )

i
Daftar isi

KATA PENGANTAR……………………………………………………………………..i
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………………..ii
BAB 1 PENDAHULUAN…………………………………………………………………1
1.1. Latar Belakang...............................................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah..................................................................................................2
1.3. Tujuan....................................................................................................................2
BAB 2 PEMBAHASAN………………………………………………………………......3
2.1 Pengertian Antropologi........................................................................................3
2.2 Tahap Awal Perkembangan Antropogi................................................................5
2.3 Tujuan Ilmu Antropologi....................................................................................6
2.4 Hubungan Antropologi dan Ilmu Lainnya..........................................................7
BAB 3 PENUTUP………………………………………………………………………. 10
3.1 Kesimpulan........................................................................................................10
3.2 Saran.................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................ 11

ii
BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Manusia adalah makhluk sosial. Dengan kata lain, manusia membutuhkan orang lain.
Dan sejak lahir, manusia sangat membutuhkan bantuan orang lain untuk hidup dengan baik.
Dalam kaitannya dengan masyarakat, orang mengubah perilaku mereka di bawah pengaruh
nilai, aturan, norma, budaya, kondisi geografis, dan lain-lain. Karena pendidikan pada
hakekatnya merupakan proses transformasi nilai dan budaya dari generasi ke generasi, maka
proses pendidikan sangat erat kaitannya dengan konteks budaya di mana pendidikan itu
berlangsung. Oleh karena itu, fungsi pendidikan sangat penting dalam melestarikan budaya dan
memastikan bahwa orang berperilaku sesuai dengan nilai, norma dan budaya budaya lokal
mereka. Mengetahui bahwa bahasa, budaya, dan struktur komunal terkadang memberi kita
pengetahuan tentang zaman dan perkembangan masyarakat, fenomena budaya dan kehidupan
komunal, maka wajar jika perjalanan manusia dari masa lalu ke dunia tidak akan pernah
dilupakan sampai sekarang. Dengan makin cepatnya perubahan kebudayaan tersebut, maka
makin banyak yang diperlukan waktu untuk masyarakat memahami apa yang menjadi
kebudayaannya tersendiri yang dimana dalam

Antropologi memiliki arti, yaitu cabang ilmu sosial yang mempelajari manusia,
perilaku, kebiasaan, dan budaya dari waktu ke waktu. Pengetahuan ini sangat berguna karena
membantu kita menyadari kehidupan baik sebagai individu maupun sebagai makhluk social.
Ilmu antropologi kadang-kadang memberikan wawasan tentang evolusi waktu dan fenomena
kehidupan budaya. Seperti yang telah dikatakan Koentjaraningrat, ruang lingkup dan landasan
antropologi belum mencapai stabilitas dan keseragaman umum di semua pusat. Antropologi
lahir atau muncul berawal dari ketertarikan orang-orang Eropa yang melihat ciri-ciri fisik,
melihat adat istiadat, budaya yang berbeda dari apa yang dikenal di Eropa. Antropologi lebih
memusatkan pada penduduk yang mempunyai masyarakat tunggal, tunggal dalam arti kesatuan
masyarakat yang tinggal didaerah yang sama, antropologi mirip seperti sosiologi tetapi pada
sosiologi lebih menitik beratkan pada masyarakat dan kehidupan sosialnya. Dalam antropologi
mengajarkan tentang fenomena kehidupan budaya dan masyarakat dari waktu ke waktu
sehingga tidak akan pernah lupa akan sebuah perjalanan manusia dari masa lampu.

1
1.2 Rumusan Masalah

1.Apa pengertian dari antropologi ?

2.bagaimana tahap awal perkembangan Atropologi ?

3.apa tujuan dari adanya ilmu antropologi ?

4.bagaimana hubungan antropologi dalam ilmu yang lainnya ?

1.3 TUJUAN

1.Agar dapat mengetahui pengertian dari antropologi

2.Agar dapat mengetahui tahap awal perkembangan antropologi

3.Agar dapat mengetahui tujuan dari adanya ilmu antropologi

4.Agar dapat mengetahui hubungan antropologi dan ilmu lainnya

2
BAB 2 PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Antropologi


Antropologi berasal dari bahasa Yunani, yaitu dari kata Antropos yang berarti manusia
dan Logos yang berarti studi. Jadi antropologi merupakan suatu ilmu disiplin yang mempelajari
manusia. Menurut Alfered Koeber seorang ahli antropologi AS menjelaskan bahwa ruang
lingkup antropologi sangat luas meliputi manusia sebagai makhluk fisik,manusia dalam masa
prasejarahnya dan manusia dalam sistem kebudayaannya sebagai pewaris suatu sistem yang
kompleks dimana hal tersebut meliputi adat istiadat,sikap-sikap,dan prilaku manusia.
Antropologi melihat manusia secara ilmiah, sehingga ditemukan berbagai indikator yang
menjelaskan awal manusia hidup dan cara – cara mempertahankan kehidupan yang ada di muka
bumi. Menurut Harsono, disamping dapat di liat secara ilmiah, manusia juga dapat diliat juga
secara religious. Karena kelahirannya berhubungan erat dengan keberaradaan Tuhan sebagai
pencipta. Berbeda dengan tinjauan secara ilmiah yang berpangkal pada pengamatan empiris,
tinjauan agama terhadap manusia berpangkal pada kepercayaan setiap orang.

Secara khusus ilmu antropologi tersebut terbagi ke dalam lima sub ilmu yang mempelajari ;

a) Masalah asal dan perkembangan manusia atau evolusinya secara biologis


b) Masalah terjadinya beraneka ragam ciri fisik manusia
c) Masalah terjadinya perkembangan dan persebaran aneka ragam kebudayaan manusia
d) Masalah asal perkembangan
e) Masalah mengenai asas-asas dari masyarakat dan kebudayaan manusia dari aneka
ragam suku bangsa yang tersebar di seluruh dunia masa kini

Berdasarkan kelima sub tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa Antropologi merupakan
ilmu yang berusaha mencapai perngertian atau pemahaman tentang manusia dengan
mempelajari aneka warna bentuk fisik, yang dimana fisik memiliki fungsi yaitu untuk
meneliti manusia sebagai makhluk hidup biologi, mempelajari manusia dari unsur lahirnya
dengan cara yang mendalam,menyelidiki asal usul manusia, perkembangan evolusi organik,
struktur tubuh dan kelompok-kelompok manusia yang disebut ras.

3
Penelitian antropologi dapat dibagi menjadi 2 yaitu manusia sebagai proses evolusi dan
penduduk. Dalam melakukan penyelidikannya, antropologi fisik menerapkan cabang-cabang
ilmu yang lebih spesifik,diantaranya;

1) Paleontologi primat, yaitu ilmu yang mempelajari deskripsi veretas manusia yang tidak
hidup lagi di dunia dan makhluk lain yang masih berhubungan dengan manusia.
2) Evolusi manusia, yaitu ilmu yang mempelajari proses perkembangan tipe-tipe
manusiadi mulai dari makhluk bukan manusia.
3) Antrometri, yaitu studi tentang Teknik pengukuran tubuh manusia.
4) Somatologi, yaitu ilmu tentang varietas manusia hidup dan tentang perbedaan seks dan
varietas seseorang.
5) Antropologi rasial, yaitu ilmu yang mempelajari tentang penggolongan manusia dalam
kelompok-kelompok ras,sejarah manusia, dan pencampuran ras.

B. Antropologi Budaya

Antropologi budaya memfokuskan pada kebudayaan manusia ataupun cara mereka hidup
dalam masyarakat. Saat ini,kajian antropologi budaya lebih menekankan pada empat aspek
yakni;

a) Antropologi Ekonomi
b) Antropologi Medis
c) Antropologi Psikologi
d) Antropologi Sosial

Cabang-Cabang antropologi budaya ini dapat dibagi menjadi tiga bagian yaitu;

a) Arkeologi,yakni cabang antropologi kebudayaan yang mempelajari benda-benda


peninggalan sejarah dengan maksud dan tujuan untuk menggambarkan serta
menerangkan prilaku manusia karena dalam peninggalan-peninggalan lama itulah
terpantul.
b) Antropologi Linguistic,yakni deskripsi suatu Bahasa yang dipergunakan pada saat
zaman dulu maupun zaman sekarang.
c) Etnologi, yakni ilmu yang mempelajari kebudayaan-kebudayaan zaman sekarang. yang
dimana objek penelitiannya adalah pola kelakuan masyarakat.

4
2.2 Tahap Awal Perkembangan Antropologi

Seperti halnya sosiologi,antropologi sebagai sebuah ilmu juga memiliki fase


perkembangannya. Ilmu antropologi terbagi menjadi empat fase yaitu sebagai berikut:

1. Fase Pertama (Sebelum 1800-an)


Sekitar abad ke 15-16, bangsa-bangsa di Eropa mulai berlomba lomba untuk
menjelajahi dunia. Mulai dari Afrika, Amerika, Asia, hingga ke Australia.dalam
perjalanannya,mereka banyak menjumpai suku-suku yang asing di mata mereka.
Mereka mencatat segala sesuatu yang berhubungan dengan suku-suku tersebut. Mulai
dari ciri-ciri fisik,kebudayaan,susunan masyarakat, ataupun Bahasa dari suku tersebut
kemudian dikenal dengan istilah etnografi. Bahan etnografi menarik perhatian pelajar
di eropa. Pada abad ke-19 perhatian bangsa eropa sangat besar terhadap bahan etnografi
suku bangsa eropa dari sudut pandang ilmiah.

2. Fase Kedua (tahun 1800-an)


Dalam fase ini bahan etnografi sudah disusun menjadi karangan berdasarkan
cara berpikir evolusi masyarakat pada masa tersebut. Kebudayaan dan masyarkat
berevolusi secara perlahan dengan waktu yang sangat lama. Mereka menganggap
bahwa selain bangsa eropa, bangsa lain masih primitif yang tertinggal,menganggap
bahwa bangsa eropa yang tertinggi dalam kebudayaan.Dalam fase ini mereka
mempelajari masyarakat dan kebudayaan primitif dengan tujuan untuk memperoleh
pemahaman tentang tingkat-tingkat sejarah penyebaran kebudayaan manusia.

3. Fase Ketiga (awal abad ke-20)


Di fase ini sudah mulai membangun koloni di benua lain seperti Asia,
Amerika,Australia dan Afrika. Dalam rangka membangun koloni tersebut muncul
banyak kendala seperti serangan dari bangsa asli, terjadinya pemberontakan, cuaca
yang tidak cocok untuk bangsa eropa dan kendala- kendala lainnya. Untuk menghadapi
kendala tersebut pemerintah kolonial eropa berusaha mencari kelemahan suku asli
untuk menaklukannya. Oleh karena itulah bangsa eropa mulai mempelajari kebudayaan
dan kebiasaannya untuk kepentingan pemerintah kolonial.

5
4. FaseKeempat (setelah tahun 1930-an)
Di fase ini antropologi sudah berkembang dengan pesat. Kebudayaan suku asli
yang telah dijajah oleh Eropa sudah mulai menghilang akibat dari pengaruh kebudayaan
bangsa Eropa. Pada masa ini juga terjadi perang besar di Eropa yaitu perang dunia ke
II. Dalam perang ini banyak perubahan yang terjadi terhadap kehidupan manusia dan
membawa sebagain besar negara-negara di dunia menuju ke kemiskinan, kesenjangan
sosial dan kesengsaraan yang tak ada habisnya. namun pada waktu yang bersamaan
muncul semangat nasionalisme dari bangsa-bangsa yang dijajah Eropa untuk keluar
dari masa penjajahan. Sebagian dari bangsa lain berhasil, namun banyak masyarakat
yang masih menyimpan rasa dendam terhadap bangsa Eropa yang telah mereka jajah
selama bertahun-tahun lamanya.
Proses perubahan tersebut menyebabkan ilmu Antropologi tidak lagi ditujukan
kepada penduduk desa diluar Eopa, tapi juga ditujukan untuk suku bangsa di daerah
pedalaman Eropa. Dalam kenyataannya Antropologi telah mempelajari semua manusia
yang pernah hidup pada waktu dan tempat yang ada di muka bumi ini. Makhluk
manusia ini hanyalah satu dari dari sekian banyak makhluk hidup yang ada di muka
bumi ini dan diperkirakan sudah muncul lebih dari 4 milyar tahun yang lalu.

2.3 TUJUAN DARI ILMU ANTROPOLOGI

Selama ini Antropologi merupakan karya penyelamatan sebagai upaya yang bersumber
pada keprihatinan politis. Selain itu juga merupakan tindakan yang didorong oleh suatu
persoalan tertentu. Segi penyelamatan maupun daya tarik politis, telah digeser oleh penelitian
bidang-bidang yang secara potensial memiliki makna teoritik yang besar. Disamping itu
antropologi memulai penelitian lapangan perdananya. untuk mencari suatu bangsa atau
kelompok yang belum pernah diteliti. Tujuannya sudah jelas yaitu untuk memperluas arena
perbandingan berbagai budaya sebelum budaya-budaya itu lenyap. Malangnya dalam hal
keluasan jangkuan wilayah itu juga sering disertai dalam kekurangan analisis wilayah tersebut.
Antropologi memang mempelajari tentang umat manusia. tidak hanya ilmu yang bersifat
akademis, tetapi juga merupakan suatu cara hidup dan menyampaikan apa yang telah dipelajari.
Sebagai ilmu tentang umat manusia melalui pendekatan dan metode ilmiah yang berusaha
menyusun sejumlah generalisasi yang bermakna tentang makhluk manusia dan perilakunya,

6
dengan mengadakan studi banding tentang kebudayaaan, Antropologi juga dapat memusatkan
diri pada aspek-aspek kebudayaan tertentu seperti tindaka ekonomi maupun agama atau
sebagai penulis etnografi. Di antara ilmu-ilmu sosial dan alamiah, Antropologi juga memiliki
kedudukan, tujuan, dan manfaat yang uni, karena bertujuan serta bermanfaat untuk
merumuskan penjelasan tentang perilaku manusia yang didasari pada studi atau semua aspek
biologis manusia dan perilakunya di semua masyarakat dan bukan hanya masyarakat Eropa
dan Amerika utara saja. Selain itu Antropologi bermkasud mempelajari umat manusia secara
objektif dan sistematis.

2.4 HUBUNGAN ANTROPOLOGI DAN ILMU LAINNYA

Dari cabang ilmu Antropologi yang dijelaskan sebelumnya, Ilmu Antropologi juga
berhubungan dengan ilmu lain yaitu:

a) Hubungan Antara Geologi dengan Antropologi


Ilmu Geologi mempelajari ciri-ciri dan lapisan bumi serta perubahan-
perubahannya yang dibutuhkan oleh sub ilmu Paleoantropologi dan prasejarah, untuk
menetapkan umur dari fosil-fosil makhluk primata serta fosil manusia jaman dahulu,
juga artefak maupun bekas kebudayaan bekas galian hasil ahli arkeologi, untuk
menganalisis umur dari lapisan bumi tepat benda-benda itu tersimpan.

b) Hubungan Antara Paleontopologi dan Antreopologi.


Paleontopologi sebagai ilmu yang meneliti fosil makhluk purba untuk
merekontruksi proses evolusi yang terjadi pada manusia yang sangat dibutuhkan untuk
ilmu antropologi. Umur fosil kera dan manusia serta artefak yang diperoleh dengan cara
menggali juga dapat dicapai dengan mengetahui umur dari fosil paleontopologi yang
ditemukan didekat situs galian.
Hubungan Antara Ilmu Anatomi dan Antropologi. Ilmu Antropologi meneliti
ciri-ciri ras didunia. Anatomi sangat diperlukan karena ciri-ciri dan berbagai bagian
kerangka manusia, bagian tengkorak dan ciri-ciri manusia pada umumnya. Menjadi
objek yang penting dari seorang ahli antropologi-fisik untuk mendapat pengertian
tentang asal mula dan penyebaran manusia serta ras di dunia.

7
c) Hubungan Antara Ilmu Kesehatan masyarakat dan Antropologi
Diluar dari dkonsep masyarakat tentang kesehatan dan terhadap obat-obatan
tradisional, ilmu Antropologi juga memberikan hubungan kepada dokter dan
masyarakat yang bekerja dan hidup di berbagai daerah dengan aneka ragam budaya,
metode dan cara untuk menyesuaikan diri dengan kebudayaan lainnya

d) Hubungan Antara Ilmu Linguistik dan Antropologi


Ilmu Linguistik mulai dibicarakan pada akhir abad-18 untuk membahas naskah
klasik dalam bahasa latin. Sekarang ilmu linguistik sudah berkembang menjadi ilmu
yang mengembangkan metode segala macam bahasa daro daerah yang ada di dunia.
Dengan begitu maka akan mudah untuk mengetahui ciri-ciri bahasa di setiap dunia.

e) Hubungan Antara Geografi dan Antropologi


Geografi merupakan ilmu yang memahami tentang alam dunia dengan
gambaran tentang bumi di segala bentuk hidup yang ada di bumi seperti flora dan fauna
salah satunya manusia yang beragam sifatnya. Karena antropologi merupakan ilmu
yang mempelajari tentang manusia yang juga memerlukan sekedar pengertian dari
geografi, karena banyak masalah tentang kebudayaan manusia yang berkaitan dengan
alam dan lingkungannya.

f) Hubungan Antara Ilmu Ekonomi dan Antropologi


Di negara-negara dimana penduduk pedesaan lebih banyak jumlahnya daripada
perkotaann,kekuatan,proses dan hukum yang berlaku dalam bidang ekonomi sangat
dipengaruhi oleh sistem kemasyarakatan, cara berfikir dan pandangan dari setiap
masyarakat tersebut. Pada kondisi seperti inilah para ahli ekonomi tidak dapat
menggunakan konsepnya secara sempurna. Maka dari itu diperlukan pengetahuan
tentang kemasyarakatan serta cara berfikir masyarakat dimana bahan-bahan kajian
tersebut bisa didapatkan dalam ilmu Antropologi.

g) Hubungan Antara Ilmu Hukum dan Antropologi


Pada awal abad ke-20 para ahli ilmu hukum di indonesia telah menyadaroi
betapa pentingnya ilmu antropologi sebagai ilmu yang membantu dalam penelitiannya.

8
Beberapa ahli hukum adat telah menyatakan ilmu antropologi sangat penting karena adat dan
hukum bukan suatu sistem yang telah di permasalahkan untuk aturan-aturan dalam buku
undang-undang, melainkan timbul dan hidup dari masyarakat dan masalah perdata yang
berasal dari aktivitas masyarakat. Sebaliknya para ahli antropologi memerlukan bantuan ilmu
hukum adat di indonesia karena masyarakat mempunyai kegiatan yang berfungsi dalam
pengendalian sosial. Konsep dalam antropologi yang menganggap hukum hanya sebagai suatu
aktivitas kebudayaan dalam pengendalian sosial menyebabkan para ahli antropologi harus
mempunyai pengetahuan tentang konsep hukum pada umumnya.

9
BAB 3 PENUTUP

3.1 KESIMPULAN :
Antropologi merupakan tindakan yang didorong oleh suatu persoalan tertentu.Segi
penyelamatan maupun daya tarik politis,telah digeser oleh penelitian bidang-bidang yang
secara potensial memiliki makna teoritik yang besar.Disamping itu antropologi bersumber
pada keprihatinan politis.Selain itu juga merupakan tindakan yang didorong oleh suatu
persoalan tertentu.Segi penyelamatan maupun daya tarik politis,telah digeser oleh penelitian
bidang-bidang yang secara potensial memiliki makna teoritik yang besar.Disamping itu
antropologi memulai penelitian lapangan perdananya untuk mencari suatu bangsa atau
kelompok yang belum pernah diteliti.Tujuannya sudah jelas yaitu untuk memperluas arena
perbandingan berbagai budaya sebelum budaya-budaya itu lenyap Antropologi melihat
manusia secara ilmiah,sehingga ditemukan berbagai indikator yang menjelaskan awal manusia
hidup dan cara-cara mempertahankan.

3.2 SARAN :

Penulis mengucapkan terimakasih karena telah menyelesaikan makalah tersebut saran dari
penulis yaitu sebaiknya ilmu antropologi bisa dikembangkan menjadi lebih baik guna untuk
memberikan pelajaran kepada siswa dan mahasiswa lainnya,agar dapat memahami apa itu ilmu
antropologi dan apa yang terkandung di dalamnya,ilmu antropologi juga harus dikembangkan
dan dipelajari oleh siswa lainnya.

10
DAFTAR PUSTAKA

Perguruan Tinggi_2018_pengantar Antropologi_Drs.Imam Subchi,M.A._270 hlm.,23


cm._PT RAJAGRAFINDO PERSADA_Depok.
Buku Ajar_2016_Pengantar Antropologi_Alaf Riau_
Ikhtisar mengenal Antropogi_2019_pengantar Antropologi_CV.Anugrah Utama Raharja_159
hal : 15,5 x 23 cm_Universitas Bandar Lampung_Bandar Lampung
Antropologi_2021_Antropologi_Pusat Perbukuan_288 hlm: 17,6 cm x 25 cm_Kementerian
Pendidikan_jakarta selatan
Coleman, Simon_1992 _Pengantar Antropologi_Alih Bahasa_Lala Herawati
Dharma_Bandung_Nuansa
Haviland, William A_1999. Antropologi_Jilid 1_Alih Bahasa_R.G.
Soekadijo_Jakarta_Erlangga.
Koentjaraningrat_1986_Pengantar Ilmu Antropologi_Jakarta _Aksara Baru
Koentjaraningrat_1987_Sejarah Teori Antropologi 1_Jakarta _Universitas Indonesia_Press
Koentjaraningrat_2002_Pengantar Ilmu Antropologi_Jakarta _Akasara Baru
Saebani, Beni Ahmad_2012_Pengantar Antropologi_Bandung_CV Pustaka Setia

11

Anda mungkin juga menyukai