“Antropologi”
Disusun Oleh:
Kelompok 5
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt atas limpahan rahmat karunia dan
hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini sesuai apa yang diharapkan dan sesuai
dengan waktu yang telah ditetapkan. Makalah ini disusun untuk melengkapi salah satu tugas
mata kuliah KONSEP DASAR IPS SD Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar sesuai
dengan ketentuan yang diberikan oleh Ibu Dra. Hj. Yulia, M.Pd selaku dosen pengampu
mata kuliah.
Ucapan terimakasih kami sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu dalam
terselesaikannya makalah ini dan tentunya kepada Ibu Dra. Hj. Yulia, M.Pd yang telah
membimbing kami dalam mata kuliah KONSEP DASAR IPS SD
Kami sadar bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu kami memohon
maaf apabila terdapat kesalahan dalam penulisan dan penyampaian materi dalam makalah ini.
Selanjutnya penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari para
pembaca. Semoga laporan ini bermanfaat bagi kita.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR. .................................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................................... ii
BAB 1. PENDAHULUAN .............................................................................................. 1
A. Latar Belakang ..................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah. .............................................................................................. 2
C. Tujuan. ................................................................................................................. 2
i
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Antropologi adalah salah satu cabang ilmu sosial yang mempelajari tentang
budaya masyarakat suatu etnis tertentu. Antropologi lahir atau muncul berawal
dari keterkaitan orang-orang Eropa yang melihat ciri-ciri fisik, adat istiadat,
budaya yang berbeda dari apa yang di kenal di Eropa.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu Pengertian antropologi ?
2. Bagaimana Unsur kebudayaan ?
3. Bagaimana upaya Perkembangan kebudayaan ?
4. Keanekaragaman budaya indonesia ?
5. Apa implikasi pendidikan yang berlandaskan antropologi di indonesia ?
C. Tujuan
1. Mengetahui apa itu antropologi.
2. Mengetahui Unsur kebudayaan.
3. Mengetahui upaya Perkembangan kebudayaan.
4. Mengetahui Keanekaragaman budaya indonesia.
5. Mengetahui implikasi pendidikan yang berlandaskan antropologi di
indonesia.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Antropologi berasal dari dua akar kata Yunani: anthropos, artinya “orang”
atau “manusia”; dan logos, artinya “ilmu/nalar”. Menurut kamus athropology
dapat diartikan sebagai suatu ilmu yang berusaha mencapai pengertian tentang
makhluk manusia dengan mempelajari aneka warna bentuk fisik, kepribadian,
masyarakat, serta kebudayaannya1.
Dari analisis usul asal kata, disimpulkan bahwa antropologi merupakan ilmu
pengetahuan tentang manusia. Dalam refleksi yang lebih bebas, antropologi
adalah ilmu pengetahuan yang mencoba menelaah sifat-sifat manusia secara
umum dan menempatkan manusia yang unik dalam sebuah lingkungan hidup
yang lebih bermartabat
3
➢ Prof Harsojo, Antropologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari
tentang umat manusia sebagai mahkluk masyarakat, terutama pada sifat-
sifat khusus badani dan cara-cara produksi, tradisi-tradisi dan nilai-nilai
yang membuat pergaulan hidup menjadi berbeda dari yang satu dengan
lainnya
➢ koentjaraningrat (2009), Ilmu antropologi memperhatikan 5 (lima) buah
masalah mengenai makhluk hidup yaitu :
a) Masalah pada perkembangan manusia sebagai makhluk biologis
b) Masalah pada sejarah terjadinya aneka bentuk makhluk manusia,
dipandang dari sudut ciri-ciri tubuhnya.
c) Masalah pada sejarah asal, perkembangan, serta penyebaran
berbagai macam bahasa di seluruh dunia.
d) Masalah persebaran dan terjadinya keanekaragaman kebudayaan
manusia di seluruh dunia.
4
Cigalontang di arahkan untuk menanam tumbuhan lain seperti cabai,
terong, dan singkong. Hal ini dapat di lakukan karena tanah di desa-desa
yang berada di Cigalontang memiliki potensi untuk ditanami berbagai
macam tumbuhan. Meskipun secara umum pertanian merupakan mata
pencaharian utama warga di Kecamatan Cigalontang, banyak warga
memiliki mata pencaharian lain seperti pengrajin, pedagang, buruh, PNS,
dukun terlatih dan lain sebagainya. Namun dengan seiring perkembangan
zaman beberapa mata pencaharian seperti dukun terlatih mulai hilang
keberadaannya. Selain itu di Kecamatan Cigalontang terdapat beberapa
tempat wisata yang bisa menambah pendapatan warga Cigalontang.
Seperti menjadi pedagang makanan di tempat wisata tersebut, atau
petugas karcis dalam wisata tersebut. Adapun tempat wisatanya sebagai
berikut :
✓ Curug Ciparay Tasikmalaya.
✓ Wisata Alam Bubulak.
✓ Bukit Kacapi.
✓ Situ Pangangonan.
3. Sistem Kemasyarakatan Organisasi Sosial
Sitem kemasyarakatan adalah pengelompokan orang-orang dalam suatu
masyarakat dan hubungan antara individu baik dalam kelompok yang
sama maupun anatara kelompok yang berbeda.
5
bahasa ibu di berbagai desa di Kecamatan Cigalontang. Bahasa Sundanya
ada yang memakai Bahasa sunda buhun, sunda kasar, dan sunda lemes.
Namun banyak sesepuh yang tidak mahir berbahasa Indonesia sehingga
menghambat komunikasi masyarakat luar sunda.
5. Kesenian
Kesenian daerah dengan Kecamatan Cigalontang yang masih terpelihara
turun temurun dari ratusan lalu seperti jaipongan, pencak silat, rudat,
calung, ronggeng, rebana, dog dog, dan terebang gebes. Selain itu juga
ada adat turun temurun yang biasa di lakukan masyarakat yaitu ngacak
yang mau nikah dan syukuran seren taun jika akan panen dengan cara
bakar kemenyan. Seren taun adalah salah satu ritual panen yang setiap
tahun dilakukan oleh masyarakat sunda dari zaman dahulu. Ritual ini
merupakan simbol dari rasa terimakasih yang di berikan masyarakat
kepada Tuhan. Mereka akan menyerahkan beberapa bagian padi kepada
ketua adat untuk di simpan di dalam lumbung yang dalam bahasa sunda
sering di sebut leuit. Acara seren taun biasanya di awali dengan
pengambilan air di sumber yang telah di keramatkan. Selanjutnya air itu
akan di cipratkan ke semua orang ketika melakukan penjemputan padi.
Setelah proses ini selesai penduduk akan membakar menyan dan
membacakan doa dengan khidmat.
Upacara seren taun diawali dengan barisan muda mudi, ibu-ibu dan
bapakbapak yang membawa hasil bumi berupa padi, buah-buahan, dan
sayur-sayuran. Barisan dibagi empat penjuru sesuai dengan arah mata
angin. Barisan terdepan (lulugu) yaitu dua gadis membawa padi, buah-
buahan dan sayuran diiringi oleh seorang pemuda yang membawa payung
janur bersusun tiga. Kemudian sebelas gadis membawa padi, masing-
masing di payungi seorang pemuda, rombongan bapak-bapak yang
memikul padi dengan rengkong serta pikulan biasa.
6
❖ Hari ke-6 Sedekah kue, sedekah daging, dan pertunjukan seni.
❖ Hari ke-7 Helaran, dan pintonan kesenian.
7
menelusuri tentang berbagai macam kondisi perkembangan kebudayaan terhadap
kemungkinan kemungkinan adanya perubahanperubahan dari kebudayaan
tersebut.
Seorang arkeolog ini sama dengan ahli sejarah, hanya yang membedakan dari
ahli sejarah adalah dimana seorang arkeolog lebih menelusuri masa lalu yang
lebih jauh. Dua hal yang penting dalam arkeologi yaitu yang pertama,
memantapkan tahaptahap perkembangan kebudayaan manusia di berbagai bagian
di dunia dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana cara-cara hidup manusia di
suatu bagian dunia itu terus berubah Dengandemikian, nantinya akan
pengamatannya sampai seorang sekarang. arkeolog mendapatkan tentang hasil
asal-usul kemunculan peradaban suatu wilayah, memahami tentang perubahan-
perubahan sosial masyarakat di suatu tempat sehingga berbagai perubahan di
masa lalu dijadikan sebagai sumber acuan untuk memahami perkembangan sosial
budaya masyarakat di masa yang akan datang.
Dengan kata lain, ahli etnologi mempelajari dan membahas tentang pola
perilaku seseorang seperti halnya ritual perkawinan, ekonomi, politik dan agama,
serta mempelajari pola perilaku dalam cerita rakyat, kesenian dan bagaimana
bentuk peristiwa terhadap perubahan pola perilaku masyarakat yang ada di masa
kini. Para pakar etnologi juga mempelajari dan mendalami tentang perubahan
kebudayaan baik tentang perkembangan suatu kebudayaan atau tentang cara
bagaimana suatu kebudayaan mempengaruhi terhadap kabudayaan yang lain.
Berdasarkan uraian di atas, maka maksud dan tujuan para pakar etnologi tidak
jauh berbeda dengan tujuan para pakar arkeologi. Akan tetapi, para pakar etnologi
juga sebagai peneliti lapangan sendiri dalam mempergunakan data tentang
perilaku kebudayaan seseorang. Sedangkan para pakar arkeologi harus berusaha
dalam mengumpulkan datanya dengan mencari kepingan-kepingan sisa
kebudayaan zaman dahulu dan cara tersebut merupakan dasar bagi seorang pakar
8
arkeologi dalam mengumpulkan data dan membuat suatu perkiraan akademis
tentang kebiasaaan-kebiasaan atau pola perilaku masayarakat di zaman dahulu.
Keragaman budaya Indonesia memiliki lebih dari 1.128 suku bangsa bermukim
di wilayah yang tersebar dari ribuan pulau terbentang dari Sabang sampai
Merauke. Adanya berbagai kelompok masyarakat yang beragam sesungguhnya
merupakan masyarakat yang mempunyai potensi konflik.
Nilai negatif lain yang harus dihindari adalah pandangan diskriminatif berupa
sikap membeda-bedakan perlakuan sesama anggota masyarakat yang akan
menimbulkan prasangka yang bersifat subjektif serta muncul konsep sifat atau
watak dari suatu golongan atau stereotip. Keanekaragaman yang khas dari satu
Suku dengan suku lainnya berdampak pada kesalahpahaman yang berujung pada
konflik. Terkadang konflik sering didominasi oleh isi-isi yang lebih bersifat
politik dan ekonomi namun penolakan terhadap keragaman budaya tetap menjadi
alasan utama.
9
bervariasi. Sebagai contoh dalam bidang seni, Indonesia sangat berlimpah karya
kreasi dan keunikan dari keragaman kultur masing-masing etnis baik dalam
bentuk seni sastra, seni pertunjukan, seni suara atau instrumental, seni tari dan
seni lainnya ragam seni tari yang memiliki ciri khas kesukuan seperti tari saman
dari Aceh dari Minangkabau, tari legong dari Bali, Tari Merak dari Jawa Barat,
Tari Yapong dari Jakarta, tari serimpi dari Jawa Tengah Tari Baksa Kembang dari
Kalimantan Selatan dari daerah Papua berupa tari Selamat datang dan berbagai
macam tarian dari suku-suku lainnya.
Oleh karena itu setiap suku bangsa di Indonesia memiliki suatu adat istiadat
bahasa sistem nilai dan norma yang berbeda titik pendidikan yang dari dulu
merupakan suatu proses transmisi dan transportasi kebudayaan yang dilakukan
10
oleh masyarakat, akan terjadi perbedaan di setiap masing-masing suku bangsa
dalam hal pelaksanaan pendidikan Indonesia dijajah telah mempunyai landasan
antropologi yang kuat dalam proses pendidikannya kemudian sistem pendidikan
melalui kurikulum yang telah diatur dan disusun dengan rapi yang dibawa oleh
bangsa Eropa Setelah tiba di daerah masyarakat Indonesia membuat masyarakat
tersebut memiliki cara yang berpedoman pada penerapan sistem pendidikan
tersebut titik perkembangan dan kemajuan masyarakat di setiap masing-masing
suku bangsa memiliki pengalaman yang berbeda-beda titik tingkat perkembangan
dan kemajuan masyarakat di setiap masing-masing suku bangsa di Indonesia
dipengaruhi oleh pengetahuan dan pemahaman tentang wawasan kebangsaan
setelah penjajahan yang berlangsung cukup lama kemudian tentang tingkat
kebutuhan pola pikir tata cara bertahan hidup masyarakat juga dipengaruhi
terhadap perbedaan perkembangan dan kemajuan masyarakat di setiap masing-
masing daerah.
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Antropologi modern meneruskan apa yang telah dimulai oleh strategi
tradisional dari usaha antropologi pada masa-masa lampau. Yang terasa
sepanjang sejarah perkembangan ilmu pengetahuan umumnya, ilmu antropologi
berupaya untuk membangun sebagai kajian ilmiah tentang manusia dalam bingkai
kehidupan sosial dengan membuat perbandingan antar sosialitas yang satu dengan
yang lain. Perbandingan tersebut terutama berkenaan dengan pola menempatkan
model sosialitas masa silam dengan yang sekarang, dan bahkan berkaitan dengan
yang bakal terjadi (nanti).
Aspek kebudayaan terdiri dari keberagaman bahasa, niali dan norma, adat
istiadat dan tradisi keagamaan lainnya, konsep kebudayaan sangat penting untuk
memahami makna konteks dari antropologi.
B. Saran
Seperti yang kita ketahui bahwa manusia tidak lepas dari kesalahan dan
ketidaksempurnaan, karena kesempurnaan hanyalah milik Allah SWT. Maka dari
itu, kami selaku penulis makalah ini meminta saran dan kritik karena masih
banyak kekurangan yang harus diperbaiki agar teman-teman mahasiswa yang
membaca ataupun dosen yang membimbing agar memberikan masukan demi
kesempurnaan penulisan makalah yang berjudul “ANTROPOLOGI” .
12
DAFTAR PUSTAKA
Nurmansyah Gunsu, nunung rodliyah dan recca ayu Hapsari. 2019. PENGANTAR
ANTROPOLOGI Sebuah Ikhtisar Mengenal Antropolog. Bandar Lampung.
AURA CV. Anugrah Utama Raharja.
Satria Rachmat, Nur amaliyah Hanum, elvia baby shahbana, achmad supriyanto,&
Nurul ulfatin. 2020. Landasan Antropologi Pendidikan dan Implementasinya
Dalam Pembangunan Indonesia. Indonesian Journal of Social Science
Education (IJSSE). Vol 2 (1) 54-55.
Syakhrani Wahab Abdul dan Muhammad Lutfi Kamil. 2022. Budaya Dan Kebudayaan:
Tinjauan Dari Berbagai Pakar, Wujud-Wujud Kebudayaan, 7 Unsur
Kebudayaan Yang Bersifat Universal. Cross-border. Vol 5(1).
Widiastuti. 2013. Analisis Swoot Keragaman Budaya Indonesia. Jurnal Ilmiah Widya.
Vol. 1(1) 10-11.
Jayanti Krisma, Aini Loita dan Helda Safaat. 2018. Analisis 7 Unsur Kebudayaan
Masyarakat Kecamatan Cigalontang Kabupaten Tasikmalaya. Jurnal Pendidikan
Seni. Vol 1(2) 81-83.
13