Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

KONSEP DASAR ANTROPOLOGI


Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Konsep Dasar IPS SD
Yang Diampu Oleh Bapak Dr. Yohannes Kurniawan Barus M.Pd

Disusun Oleh :
KELOMPOK 5
1. Amelinda Anggraeni Putri ( 230151601164 )
2. Dhiny Octaviana ( 230151603593 )
3. Dhanny Dwi Andra ( 230151608690 )
4. Rizma Azzahra Supama ( 230151609357 )
5. Tio Agus Setyawan ( 230151610030 )

OFFERING A5J

UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
OKTOBER 2023
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI........................................................................................................................................2
KATA PENGANTAR.........................................................................................................................3
BAB I....................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN................................................................................................................................4
1.1 LATAR BELAKANG................................................................................................................4
1.2 RUMUSAN MASALAH............................................................................................................4
1.3 TUJUAN PENULISAN.............................................................................................................5
BAB II..................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN...................................................................................................................................5
2.1 PENGERTIAN ANTROPOLOGI............................................................................................5
2.2 RUANG LINGKUP ILMU ANTROPOLOGI........................................................................6
2.3 DINAMIKA BUDAYA INDONESIA.......................................................................................7
2.4 UPAYA PELESTARIAN BUDAYA ASLI..............................................................................9
2.5 FUNGSI ILMU ANTROPOLOGI.........................................................................................10
2.6 MANFAAT ILMU ANTROPOLOGI....................................................................................11
BAB III...............................................................................................................................................12
PENUTUP..........................................................................................................................................12
3.1 KESIMPULAN........................................................................................................................12

2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “Konsep Dasar Antropologi”

Adapun tujuan dari penulisan laporan ini adalah untuk memenuhi tugas mata
kuliah Konsep Dasar IPS SD. Selain itu, laporan ini juga bertujuan untuk menambah
wawasan mengenai .

Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. Yohannes Kurniawan


Barus M.Pd selaku dosen pengampu mata kuliah Konsep Dasar IPS SD yang telah
memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai
dengan bidang studi yang kami tekuni ini

Kami menyadari bahwa tugas, yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun kami butuhkan untuk
kesempurnaan laporan ini.

Blitar, 31 Oktober 2023

Penulis

3
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu ilmu yang sangat penting bagi
manusia, karena dengan ilmu-ilmu sosial manusia dapat berinteraksi dengan baik dan
benar. Sejak lahir kita sudah berada di tengah-tengah keluarga, maka kita diajari untuk
berinteraksi terhadap sesama manusia dan saling menghargai antara satu dan yang lain.
Secara mendasar, pembelajaran IPS berkaitan dengan kehidupan seseorang yang
melibatkan segala tingkah laku dan kebutuhannya, baik kebutuhan untuk memenuhi
materi, budaya, dan kejiwaannya. Salah satu ilmu yang mempelajari tentang budaya
masyarakat yaitu antropologi.
Antropologi ialah salah satu cabang ilmu sosial yang mempelajari tentang budaya
masyarakat suatu etnis tertentu. Antropologi muncul berawal dari ketertarikan orang-
orang eropa yang melihat ciri-ciri fisik, adat istiadat, dan budaya.
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Apakah yang dimaksud dengan ilmu antropologi?
2. Apa saja ruang lingkup antropologi?
3. Bagaimana dinamika budaya Indonesia?
4. Bagaimana upaya pelestarian budaya asli?
5. Apa saja manfaat mempelajari antropologi?
1.3 TUJUAN PENULISAN
1. Untuk mengetahui ilmu antropologi.
2. Untuk mengetahui ruang lingkup antropologi.
3. Untuk mengetahui dinamika budaya Indonesia.
4. Untuk mengetahui upaya pelestarian budaya asli.
5. Untuk mengetahui manfaat mempelajari ilmu antropologi.

4
BAB II

PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN ANTROPOLOGI
Antropologi adalah sebuah ilmu yang mempelajari manusia (anthropos). Secara
etimologi, antropologi berasal dari kata anthropos berarti manusia dan logos berarti ilmu.
Dalam antropologi, manusia dianggap sesuatu yang kompleks dari segi fisik, emosi,
sosial, dan kebudayaannya. Antropologi sering disebut sebagai ilmu tentang manusia dan
kebudayaannya.

Antropologi dikenal sebagai ilmu setelah diselenggarakannya simposium pada tahun


1951 yang dihadiri lebih dari 60 tokoh antropologi dari negara-negara di Eropa-Amerika
(hadir pula beberapa tokoh dari Uni Soviet). Simposium yang dikenal dengan
sebutan International Symposium on Anthropology ini menjadi lembaran baru bagi
antropologi, terutama terkait dengan publikasi beberapa hasil karya antropologi, seperti
buku yang berjudul “Anthropology Today” yang di redaksi oleh A.R. Kroeber (1953),
“An Appraisal of Anthropology Today” yang di redaksi oleh S. Tax, dkk. (1954),
“Yearbook of Anthropology” yang diredaksi oleh W.L. Thomas Jr. (1955), dan “Current
Anthropology” yang di redaksi oleh W.L. Thomas Jr. (1956). Setelah simposium ini,
antropologi mulai berkembang di berbagai negara dengan tujuan penggunaannya. Di
beberapa negara berkembang pemikiran antropologi mengarah pada kebutuhan
pengembangan teoritis, sedangkan di wilayah yang lain antropologi berkembang dengan
fungsi praktisnya.

Pengertian lainnya disampaikan oleh Koentjaraningrat dalam bukunya yang berjudul


“Pengantar Antropologi I ” (1996) secara akademis dijelaskan bahwa antropologi adalah
sebuah ilmu tentang manusia pada umumnya dengan titik fokus kajian pada bentuk fisik,
masyarakat dan kebudayaan manusia. Sedangkan secara praktis, antropologi merupakan
sebuah ilmu yang mempelajari manusia dalam beragam masyarakat suku bangsa guna
membangun masyarakat suku bangsa tersebut.

Bagi orang awam sering dipahami bahwa bidang kajian dari antropologi adalah
masyarakat “primitif”, yang dianggap mempunyai kebudayaan yang berbeda dengan
kebudayaan masyarakat Eropa. Pemahaman seperti ini tentu tidak benar, karena sejauh ini
bidang kajian antropologi telah berkembang jauh memasuki wilayah masyarakat modern.

5
Di lain pihak Masinambow, ed. dalam bukunya yang berjudul “Koentjaraningrat dan
Antropologi di Indonesia” (1997) menjelaskan bahwa antropologi adalah ilmu yang
mengkaji masyarakat atau kelompok manusia.

Conrad Philip Kottak dalam bukunya berjudul “Anthropology, the Exploration of Human
Diversity” (1991) menjelaskan bahwa antropologi mempunyai perspektif yang luas, tidak
seperti cara pandang orang pada umumnya, yang menganggap antropologi sebagai
ilmu yang mengkaji masyarakat nonindustri. Menurut Kottak, antropologi merupakan
studi terhadap semua masyarakat, dari masyarakat yang primitif (ancient) hingga
masyarakat modern, dari masyarakat sederhana hingga masyarakat yang kompleks.
Bahkan antropologi merupakan studi lintas budaya (komparatif) yang membandingkan
kebudayaan satu masyarakat dengan kebudayaan masyarakat lainnya.

2.2 RUANG LINGKUP ILMU ANTROPOLOGI

Ruang lingkup adalah batasan atau penjelasan mengenai topik yang akan dibahas
dalam suatu masalah. Ruang lingkup antropologi mempelajari tentang asal-usul
prasejarah manusia. Antropologi merupakan cabang ilmu yang dapat dikelompokkan ke
dalam cabang ilmu humaniora, karena kajiannya yang terfokus pada manusia dan
kebudayaannya. Di Universitas Indonesia, masa awal terbentuknya jurusan antropologi
ini berada di bawah Fakultas Sastra. Akan tetapi dalam perkembangannya, ketika
muncul anggapan bahwa antropologi cenderung memiliki fokus pada masalah sosial dari
keberadaan manusia maka, pada tahun 1983 jurusan antropologi ini pindah di bawah
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.

Sebagaimana yang sudah dijelaskan bahwa, secara umum antropologi merupakan


ilmu yang mempelajari manusia dari segi keragaman fisik, masyarakat, dan
kebudayaannya. Namun, di beberapa tempat ataupun negara antropologi digunakan
sebagai ilmu yang mempunyai penekanan-penekanan tertentu sesuai dengan
karakteristik antropologi itu sendiri dan perkembangan masyarakat setempat atau suatu
negara tersebut. Seperti yang pernah diungkapkan oleh Koentjaraningrat bahwa ruang
lingkup dan dasar antropologi belum mencapai kemantapan dan bentuk umum yang
sama di semua pusat ilmiah di dunia. Menurutnya, cara terbaik untuk mencapai
pengertian tentang antropologi yaitu dengan mempelajari ilmu-ilmu yang menjadi dasar
dari antropologi, dan bagaimana proses perkembangan dasar ilmu-ilmu tersebut serta
bagaimana penerapannya di beberapa negara yang berbeda.

6
Adapun yang menjadi ruang lingkup antropologi adalah antropologi fisik,
antropologi budaya, dan antropologi sosial. Antropologi fisik berkaitan dengan biologi
manusia, evolusi manusia, variasi manusia, dan genetika manusia. Antropologi budaya
berkaitan dengan karakteristik perilaku yang dipelajari manusia di masa lalu, sekarang,
dan masa depan. Selain itu, antropologi budaya juga mempelajari budaya manusia
termasuk norma, bahasa, seni, dan teknologi yang digunakan dalam kehidupan sehari-
hari. Dan antropologi sosial berkaitan dengan struktur sosial, organisasi, dan interaksi
manusia dalam masyarakat.

2.3 DINAMIKA BUDAYA INDONESIA


Kebudayaan adalah hasil karya manusia dalam usahanyamempertahankan hidup,
mengembangkan keturunan dan meningkatkan taraf kesejahteraan dengan segala
keterbatasan kelengkapan jasmaninya serta sumber-sumber alam yang ada di sekitarnya.
Kebudayaan beleh dikatakan sebagai perwujudan tanggapan manusia terhadap tantangan-
tantangan yang dihadapidalam proses penyesuaian diri mereka dengan lingkungan

Walaupun pada dasarnya beragamnya kebudayaan itu berkembangsebagai hasil upaya


manusia dalam mempermudah usahanya untuk memenuhikebutuhan pokok (biologis)
yang bersifat universal. Akan tetapi, pemenuhankebutuhan pokok itu sendiri
menimbulkan berbagai kebutuhan sampingan (denved needs) yang jauh lebih banyak
ragamnya

Adapun unsur-unsur kebudayaan yang universal ituialah bahasa, organisasi sosial,


ekonomi, pengetahuan, teknologi kesenian danreligi. Betapa pun kehidupan suatu
kelompok manusia, pasti is mengembangkan bahasa sebagai sistem lambang. Untuk
mempermudah sesama anggotamenyampaikan, pengalaman, pemikiran dan perasaan

Unsur kebudayaan lainnya ialah sistem religi yang memberikan pedoman pada anggota
masyarakat dalam memahami lingkungan semesta danhubungannya dengan kekuatan
gaib. Sistem pengetahuan ini sangat pentingartinya sebagai pedoman dalam menanggapi
tantangan yang timbul dan harusdihadapi dalam proses penyesuaian masyarakat terhadap
lingkungannya dalam arti luas. Sedang sistem kesenian merupakan unsur kebudayaan
yangmemberikan pedoman bagi anggota masyarakat yang bersangkutan untuk
menyatakan rasa keindahan yang dapat dinikmati secara bersama.

Sementara, Clifford Geertz (1993), mencoba menyederhanakan anekaragam kebudayaan


yang berkembang di Indonesia ke dalam dua tipe yang berbeda berdasarkan

7
ekosistemnya, yaitu kebudayaan yang berkembang di"Indonesia dalam" (Jawa, Bali) dan
kebudayaan yang berkembang di "Indonesialuar", yaitu di luar Pulau Jawa dan Bali.
Kebudayaan yang berkembang di"Indonesia dalam" itu ditandai oleh tingginya intensitas
pengolahan tanah secarateratur dan telah menggunakan sistem pengairan dan
menghasilkan pangan padiyang ditanam di sawah. Adapun yang dimaksud dengan
kebudayaan masyarakat petani berpengairan seperti yang berkembang di Pulau Jawa dan
Bali. Samahalnya dengan apa yang dikemukakan oleh Clifford Geertz

Kategori kebudayaan di pantai ditandai dengan pengaruh Islam yang kuatserta kegiatan
dagang yang menonjol. Kebudayaan tersebut tersebar sepanjang pantai Sumatera dan
Kalimantan yang didukung oleh orang-orang Melayu, danorang-orang Makassar dari
Sulawesi Selatan.Kategori ke tiga itu meliputi kebudayaan orang Toraja di
SulawesiSelatan, orang Dayak di pedalaman Kalimantan, orang Halmahera, suku-suku di
pedalaman Seram, di kepulauan Nusa Tenggara, orang Gayo di Aceh, orangRejang di
Bengkulu dan Lampung di Sumatra Selatan. Pada umumnyakebudayaan mereka itu
berkembang di atas sistem pencaharian perladanganataupun penanam padi ladang, sagu,
jagung maupun akar-akaran. Namun demikian, dikatakan oleh Hildred Geertz, bahwa
intensifikasisistem administratif pemerintah mulai mengendorkan kesatuan sosial yang
berlandaskan ikatan kekerabatan

2.4 UPAYA PELESTARIAN BUDAYA ASLI


Indonesia merupakan suatu negara yang kaya akan keanekaragaman budayanya,
sebagai warga negara Indonesia kita sering mendengar dan bahkan tidak asing lagi
dengan kata budaya, namun tidak menutup kemungkinan bahwa sebagian orang tidak
memaknai apa arti dari budaya. Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) budaya
diartikan sebagai sebuah pikiran, akal budi, serta sesuatu yang sudah menjadi kebiasaan
dan sukar diubah. Sedangkan menurut Edward Burnett Tylor (1832-1972) kebudayaan
merupakan sistem kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral,
hukum, adat istiadat, kemampuan, serta kebiasaan-kebiasaan yang didapatkan oleh
manusia sebagai anggota masyarakat.

Selain itu, sebagai warna negara Indonesia sudah seharusnya menjadi kewajiban kita
untuk menjaga dan melestarikan budaya-budaya yang kita punya. Menurut Nahak (2019:
72) pelestarian budaya merupakan upaya untuk mempertahankan nilai-nilai seni budaya,
nilai tradisional dengan mengembangkan perwujudan yang bersifat dinamis, luwes, dan
selektif, serta menyesuaikan dengan situasi dan kondisi yang selalu berubah dan

8
berkembang. Menjaga dan melestarikan budaya dapat dilakukan dengan berbagai cara.
Ada dua cara yang dapat dilakukan warga khususnya generasi belia untuk mendukung
kelestarian budaya dan ikut menjaga budaya lokal (Sendjaja, 1994: 286) yaitu:

1. Culture Experience
Culture Experience merupakan pelestarian budaya yang dilakukan dengan cara
ikut berpartisipasi langsung ke dalam sebuah pengalaman kultural. Contohnya, jika
kebudayaan tersebut berbentuk tarian, maka warga dianjurkan untuk belajar dan
berlatih hingga menguasai tarian tersebut, yang kemudian dapat dipentaskan setiap
tahun pada acara-acara ekslusif atau saat diadakannya festival-festival. Dengan
demikian kebudayaan lokal tersebut selalu dapat terjaga kelestariannya.
2. Culture Knowledge
Culture Knowledge merupakan pelestarian budaya yang dilakukan dengan cara
menciptakan sebuah berita terkait kebudayaan yang dapat difungsionalisasi ke dalam
banyak bentuk. Hal ini bertujuan sebagai edukasi maupun untuk kepentingan
pengembangan kebudayaan tersebut dan juga berpotensi terhadap kepariwisataan
daerah. Dengan demikian, para generasi muda dapat memperdalam pengetahuannya
mengenai kebudayaannya sendiri. Selain melestarikan melalui dua cara tersebut,
kebudayaan juga dapat dilestarikan dengan cara mengenal budaya itu sendiri.
Sehingga dengan demikian, setidaknya kita dapat mengantisipasi apabila terjadi
pembajakan kebudayaan yang dilakukan oleh negara-neegara lain.

Pemerintah juga wajib mengimplementasikan kebijakan yang mengarah pada


upaya pelestarian kebudayaan nasional. Salah satu kebijakan pemerintah yang harus
didukung yaitu penampilan kebudayaan-kebudayaan wilayah pada setiap event-event
besar nasional, contohnya seperti tarian, lagu daerah, dan lain sebagainya. Hal
tersebut juga menjadi upaya dalam melestarikan budaya Indonesia untuk memberikan
sosialisasi kebudayaan lokal pada generasi muda, bahwa budaya yang ditampilkan
tersebut merupakan warisan dari para leluhur.

Bangsa Indonesia memiliki beraneka ragam kebudayaan. Maka dari itu, sebagai
generasi penerus, sudah seharusnya berkewajiban untuk menjaga serta melestarikan
budaya, jangan sampai terlena atau bahkan terjerumus dalam budaya asing karena
tidak semua budaya asing sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia, adapun

9
budaya asing yang justu membawa pengaruh negatif. Sebagai negara kepulauan
pastinya sulit untuk mempertahankan persatuan dan kesatuan antara masyarakat.
Akan tetapi, hal tersebut dapat diminimalisir apabila kita mempunyai kepedulian dan
ikut serta dalam menjaga, mempelajari, serta melestarikan kebudayaan. Sehingga
dengan demikian, kebudayaan yang ada di Indonesia tidak akan punah ataupun
dibajak oleh negara lain.

2.5 FUNGSI ILMU ANTROPOLOGI

Adanya ilmu antropologi juga memiliki beberapa fungsi yang penting di


dalamnya. Jika Anda belum mengetahui apa saja fungsi yang bisa diberikan oleh ilmu
antropologi, berikut ini adalah penjelasan penjelasan selengkapnya:

1. Ilmu antropologi memiliki fungsi yaitu sebagai metode untuk bisa melihat manusia
sebagai individu maupun kelompok masyarakat.
2. Mengkaji kehidupan manusia di masyarakat. Selain itu adanya ilmu antropologi
yang juga memiliki fungsi untuk melihat dunia dan budaya lain yang sebelumnya
belum pernah kita lihat.
3. Ilmu antropologi juga memiliki fungsi sebagai mempermudah dan memahami
norma, keyakinan, tradisi serta nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat tertentu.
4. Ilmu antropologi juga memiliki fungsi agar manusia juga bisa lebih kritis, cepat
tanggap dan berpikir secara rasional untuk menghadapi setiap gejala sosial di
kehidupan masyarakat yang begitu kompleks.
5. Membantu menyusun etnografi yang juga bisa menciptakan suatu teori-teori terkait
dengan asal-usul kepercayaan, keluarga, perkawinan, perilaku bernegara dan lain
sebagainya.
2.6 MANFAAT ILMU ANTROPOLOGI

Tak hanya memiliki fungsi di dalamnya, tetapi juga memiliki ilmu antropologi juga
terdapat beberapa manfaat penting. Di bawah ini merupakan beberapa manfaat adanya
ilmu antropologi.

1. Ilmu antropologi membantu seseorang untuk bisa mempelajari pola perilaku manusia
dalam kehidupan bermasyarakat.namun juga Individu bisa lebih memahami perilaku
manusia, baik itu secara universal maupun pada suatu suku bangsa.

10
2. Ilmu antropologi bisa membantu seseorang untuk lebih memahami kedudukan serta
peran yang harus ia lakukan.
3. Ilmu antropologi bisa membantu seseorang untuk bisa lebih memiliki wawasan yang
begitu luas terhadap pergaulan manusia sehingga bisa meningkatkan rasa toleransi
yang begitu tinggi.
4. Ilmu antropologi bisa membuat seseorang untuk mengetahui permasalahan yang
sedang terjadi di masyarakat.

Kesimpulannya yaitu adanya ilmu antropologi dapat mempermudah kalian untuk bisa
mempelajari seluk beluk kehidupan manusia termasuk juga permasalahan yang terjadi
saat ini.

11
BAB III

PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Dari penjelasan yang sudah dipaparkan dapat diambil kesimpulan bahwa antropologi
merupakan sebuah ilmu yang mempelajari manusia. Antropologi memiliki ruang lingkup
yang meliputi antropologi fisik, sosial, dan budaya. Terdapat juga dinamika budaya
Indonesia yang merupakan hasil karya atau upaya manusia. Lalu, pelestarian budaya asli
yang memiliki 2 cara dalam mendukung pelestariannya yaitu culture experience dan
culture knowledge. Serta adanya ilmu antropologi dapat mempermudah dalam
mempelajari seluk beluk kehidupan manusia serta permasalahan yang terjadi saat ini.

12

Anda mungkin juga menyukai